Apa itu Negosiasi Dominasi? Simak Pengertian, Dampak & Contohnya!

Muthiatur Rohmah
•
02 October 2024
•
459

Halo Warga Bimbingan, Anda pernah berada di situasi negosiasi cuma jalan satu arah, di mana satu pihak kayak selalu mau menang sendiri? Nah, itu yang disebut dengan negosiasi dominasi.
Negosiasi dominasi adalah proses di mana satu pihak berusaha mendominasi dan mengendalikan hasil negosiasi tanpa mempertimbangkan kepentingan atau kebutuhan pihak lain.
Dalam situasi ini, pihak yang lebih kuat cenderung memaksakan kehendaknya tanpa banyak memberi ruang untuk diskusi.
Penasaran tentang negosiasi dominasi lebih lanjut? Yuk pelajari pengertian, dampak hingga contohnya pada artikel ini.
Apa itu Negosiasi Dominasi?
Negosiasi dominasi adalah jenis negosiasi di mana satu pihak berusaha untuk mendominasi dan mengendalikan proses serta hasil negosiasi.
Dalam pendekatan ini, pihak yang lebih kuat atau memiliki lebih banyak pengaruh cenderung memaksakan kehendaknya tanpa memberi banyak ruang bagi pihak lain untuk menyampaikan kepentingan atau kebutuhan mereka.
Biasanya, pihak yang lebih lemah harus menerima keputusan yang tidak seimbang karena kurangnya posisi tawar. Hal ini dapat menciptakan ketidakadilan dan ketegangan, serta berpotensi merusak hubungan jangka panjang antara pihak-pihak yang terlibat.
Karakteristik Negosiasi Dominasi
Warga Bimbingan, agar kamu makin paham tentang negosiasi dominasi, yuk simak beberapa karakteristik negosiasi dominasi berikut ini.
1. Tegas dan Percaya Diri
Individu yang menggunakan pendekatan negosiasi dominasi biasanya sangat tegas dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat serta tuntutannya. Mereka tidak ragu untuk menyatakan apa yang mereka inginkan dengan cara yang jelas dan langsung.
2. Berorientasi pada Hasil
Pihak yang mendominasi dalam negosiasi cenderung sangat fokus pada hasil akhir. Mereka lebih peduli untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dibandingkan dengan proses atau hubungan yang terjalin selama negosiasi.
3. Keinginan Kuat untuk Mengontrol
Dalam negosiasi dominasi, pihak yang mendominasi memiliki keinginan yang kuat untuk mengontrol situasi dan proses negosiasi. Mereka ingin memastikan bahwa semua keputusan dan arah negosiasi berada di bawah kendali mereka.
4. Cepat dalam Mengambil Keputusan
Mereka cenderung membuat keputusan secara cepat dan langsung, tanpa banyak mempertimbangkan pendapat pihak lain. Efisiensi dan kecepatan dalam mengambil tindakan menjadi prioritas, sehingga mereka tidak suka membuang waktu.
5. Ekspektasi Tinggi Terhadap Pihak Lain
Individu yang dominan mengharapkan pihak lain untuk memiliki semangat yang sama dalam mengejar hasil.
Mereka menganggap efisiensi dan fokus pada tujuan sebagai standar, dan sering kali kurang sabar terhadap pendekatan yang lebih santai atau kompromi yang lambat.
Karakteristik-karakteristik ini mencerminkan sikap yang kuat dan ambisius, tetapi juga bisa menciptakan tantangan bagi pihak lain dalam mencapai kesepakatan yang seimbang.
Baca Juga: 5 Contoh Negosiasi Bisnis Sukses di Dunia, Yuk Pelajari!
Apa saja Dampak Negosiasi Dominasi?
Negosiasi dominasi merupakan kondisi yang memiliki efek negatif bagi kedua belah pihak, lantas apa saja dampak negosiasi dominasi? Yuk pahami bersama!
1. Hubungan Jangka Panjang Bisa Rusak
Dalam negosiasi dominasi, satu pihak cenderung memaksakan kehendaknya, yang bisa membuat pihak lain merasa dirugikan atau tidak dihargai.
Hal ini bisa merusak hubungan jangka panjang, karena pihak yang lebih lemah mungkin enggan bekerja sama lagi di masa depan.
2. Solusi yang Tidak Seimbang
Negosiasi dominasi sering menghasilkan solusi yang lebih menguntungkan satu pihak saja. Pihak yang mendominasi mendapatkan sebagian besar keuntungan, sementara pihak lain mungkin hanya menerima sedikit atau bahkan tidak puas dengan hasilnya.
3. Kurangnya Kepuasan dari Kedua Pihak
Meskipun pihak yang dominan mungkin mencapai tujuannya, sering kali pihak lain merasa tertekan atau dipaksa untuk menerima hasil yang tidak diinginkan.
Hal ini bisa membuat salah satu atau kedua belah pihak merasa tidak puas, yang bisa berdampak pada keberlanjutan kerja sama.
4. Terciptanya Ketegangan atau Konflik
Negosiasi yang didominasi oleh satu pihak sering kali memicu ketegangan dan bahkan konflik.
Pihak yang merasa terdesak atau dipaksa bisa menjadi frustrasi, yang pada akhirnya dapat memicu masalah di kemudian hari, baik dalam bentuk penolakan kesepakatan atau tindakan yang kontraproduktif.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai dampak dari negosiasi dominasi, Anda harus mengantisipasi situasi ini, sebab bisa berdampak buruk bagi bisnis Anda.
Baca Juga: Negosiasi Bisnis: Definisi, Tujuan, Tahapan, Skills, & Tips
Tips Menghadapi Negosiasi Dominasi
Warga Bimbingan, jika Anda sedang menghadapi negosiasi dominasi, ada beberapa tips yang harus digunakan. Yuk simak tips menghadapi negosiasi dominasi versi MinDi berikut ini.
1. Bersikap Langsung dan Singkat
Saat berhadapan dengan orang yang suka mendominasi dalam negosiasi, mereka menghargai komunikasi yang jelas dan langsung. Jadi, hindari basa-basi berlebihan dan langsung sampaikan inti pembicaraan.
Jelaskan ide dan proposalmu dengan singkat serta fokus pada manfaat yang bisa mereka dapatkan. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu mereka dan membantu menjaga perhatian mereka selama negosiasi berlangsung.
2. Tekankan Hasil dan Manfaat
Orang yang dominan biasanya berfokus pada pencapaian dan hasil nyata. Untuk menarik perhatian mereka, pastikan kamu menekankan manfaat dari setiap ide atau proposal yang kamu tawarkan.
Gunakan data konkret, hasil yang terukur, dan contoh nyata untuk menunjukkan dampak positif dari keputusan yang diambil. Dengan menekankan hasil dan manfaat, kamu menyesuaikan pendekatan dengan preferensi mereka yang berorientasi pada kesuksesan.
3. Jangan Terlalu Emosional
Menghadapi tipe orang yang dominan, penting untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Mereka lebih menghargai pendekatan yang rasional dan fokus pada tujuan akhir.
Jadi, jaga agar negosiasi tetap profesional dan hindari memperlihatkan reaksi emosional yang berlebihan, karena ini bisa mengurangi kepercayaan mereka terhadapmu.
4. Berikan Kesempatan untuk Mengontrol
Orang yang dominan suka merasa mereka memegang kendali. Berikan mereka kesempatan untuk merasa memiliki pengaruh dalam proses negosiasi dengan menawarkan beberapa pilihan yang bisa mereka pilih.
Dengan begitu, mereka merasa lebih terlibat dalam pengambilan keputusan. Cara ini juga membuat mereka lebih puas dengan hasil yang dicapai.
5. Libatkan Mereka dalam Proses
Selain memberikan pilihan, ajak mereka berpartisipasi aktif dalam negosiasi. Tanyakan pendapat mereka dan biarkan mereka berbicara lebih banyak.
Hal ini akan membuat mereka merasa didengar dan dihargai, serta mendorong lingkungan negosiasi yang lebih kolaboratif. Dengan begitu, kamu dapat menjaga hubungan baik sekaligus mencapai hasil yang diinginkan.
6. Tetap Fokus pada Fakta dan Data
Dominan cenderung mengandalkan logika dan hasil konkret, jadi pastikan setiap argumen yang kamu ajukan didukung oleh fakta, data, atau bukti yang kuat. Hindari spekulasi atau opini subjektif.
Ketika mereka melihat bahwa argumenmu berdasarkan data yang jelas, mereka akan lebih mungkin mempertimbangkan proposalmu dengan serius.
Nah, Warga Bimbingan itulah beberapa tips menghadapi negosiasi dominasi, pelajari agar Anda bisa menghadapi situasi ini dengan baik.
Perbedaan Negosiasi Dominasi dan Akomodasi
Negosiasi dominasi dan negosiasi akomodasi memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam mencapai kesepakatan.
Yuk simak perbedaan negosiasi dominasi dan akomodasi berikut ini.
Negosiasi Akomodasi
Negosiasi dominasi terjadi ketika satu pihak mencoba memaksakan kehendaknya tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau kepentingan pihak lain. Pihak yang dominan akan berusaha keras untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dan mengendalikan hasil negosiasi.
Mereka cenderung mengambil sikap tegas dan berorientasi pada hasil yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri, sementara pihak lain mungkin hanya diberi sedikit ruang untuk bernegosiasi atau menyampaikan kepentingannya.
Negosiasi Akomodasi
Di sisi lain, negosiasi akomodasi adalah kebalikan dari dominasi. Dalam negosiasi akomodasi, satu pihak cenderung mengalah dan lebih mengutamakan kebutuhan atau kepentingan pihak lain dibandingkan kepentingan mereka sendiri.
Pihak yang berakomodasi akan dengan mudah memberikan konsesi untuk menjaga hubungan baik atau menghindari konflik.
Meskipun ini bisa menciptakan suasana yang lebih harmonis, ada risiko bahwa pihak yang sering berakomodasi bisa merasa tidak puas atau terabaikan dalam jangka panjang.
Kedua pendekatan ini memiliki risiko, dominasi bisa merusak hubungan jangka panjang, sementara akomodasi bisa menyebabkan ketidakpuasan atau ketidakseimbangan dalam hasil akhir.
Contoh Negosiasi Dominasi
Agar Warga Bimbingan makin paham tentang negosiasi dominasi, yuk simak contoh negosiasi dominasi di berbagai situasi berikut ini.
1. Negosiasi Gaji di Perusahaan Besar
Dalam situasi ini, sebuah perusahaan besar yang memiliki banyak pelamar pekerjaan mungkin menggunakan posisi dominannya untuk menawarkan gaji yang lebih rendah kepada calon karyawan.
Karena pelamar pekerjaan memiliki sedikit pilihan atau sangat membutuhkan pekerjaan, mereka merasa terpaksa menerima tawaran yang ada, meskipun tidak ideal.
Perusahaan menggunakan kekuatannya untuk mendikte syarat-syarat tanpa memberi banyak ruang bagi negosiasi dari pihak pelamar.
2. Kontrak Eksklusif dengan Pemasok
Perusahaan besar yang memiliki kendali pasar mungkin memaksakan kontrak eksklusif pada pemasok kecil. Dalam situasi ini, perusahaan besar mengharuskan pemasok untuk hanya bekerja dengan mereka dan menetapkan harga yang sangat ketat.
Pemasok yang lebih kecil sering kali terpaksa menerima persyaratan tersebut karena mereka bergantung pada bisnis dari perusahaan besar itu untuk bertahan hidup.
3. Akuisisi Perusahaan
Dalam akuisisi perusahaan, perusahaan yang lebih besar sering menggunakan strategi dominasi dengan membeli perusahaan yang lebih kecil dengan harga yang rendah.
Perusahaan yang lebih kecil mungkin tidak memiliki banyak pilihan selain menerima tawaran tersebut karena mereka tidak bisa bersaing di pasar atau mengalami kesulitan finansial.
Perusahaan besar memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan menetapkan syarat yang menguntungkan bagi mereka.
Baca Juga: 15 Tips Melakukan Negosiasi Untuk Capai Kesepakatan Bersama
Yuk Hadapi Negosiasi Dominasi dengan Tepat, Agar Kedua Pihak diuntungkan!
Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai negosiasi dominasi, mulai dari pengertian, dampak, hingga tips menghadapinya.
Kesimpulannya, Negosiasi dominasi adalah proses di mana satu pihak mendikte jalannya negosiasi, memaksakan kepentingannya tanpa memberi banyak ruang untuk kompromi atau mempertimbangkan kebutuhan pihak lain.
Salah satu bentuk dari negosiasi dengan karyawan adalah mengadakan training skill untuk meningkatkan kinerja mereka. Nah, MinDi ada rekomendasi training kerja terbaik dan efisien khusus untuk Anda!
Yuk ikuti corporate training dibimbing.id, sebuah training kerja terbaik dan inovatif dengan pembelajaran modern dan terkini yang dapat mengajarkan berbagai teknologi AI yang dapat membantu pekerjaan karyawan Anda.
Corporate training dibimbing.id didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman. Training dini bersifat fleksibel mulai dari materi pembelajaran hingga metode pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Tunggu apalagi? Yuk segera daftarkan perusahaan Anda di sini! Jangan khawatir, apapun tujuan bisnismu, dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi skill dan potensi karyawan Anda.
Reference:
- Negotiations with Dominant Personalities - Buka
Tags

Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.