Angular Adalah: Pengertian, Fungsi, Fitur & Plus-Minusnya
Muthiatur Rohmah
•
11 July 2024
•
868
Jika Sobat MinDi sedang mengembangkan website atau aplikasi dengan JavaScript, gunakan framework JavaScript untuk mempermudah pekerjaan kamu.
Angular adalah salah satu framework Javascript yang direkomendasikan untuk mengembangkan website Sobat MinDi. Lantas sebenarnya apa itu angular?
Angular adalah framework JavaScript yang bersifat open source dari Google yang digunakan untuk membangun aplikasi web dinamis dan interaktif menggunakan TypeScript. Penasaran lebih lanjut tentang angular?
Apa saja fungsi angular? Bagaimana fitur angular? Apa saja kelebihan dan kekurangan angular? Yuk pelajari tentang angular secara lengkap pada artikel ini.
Apa itu Angular?
Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai angular, pertama-tama yuk pahami dulu apa itu angular secara lengkap, melalui beberapa pengertian berikut ini.
Dikutip dari Simplilearn, Angular adalah framework open-source yang ditulis dalam TypeScript dan dikembangkan oleh Google. Angular merupakan framework JavaScript yang dirancang khusus untuk membangun aplikasi single-page (SPA), sehingga pengembangan aplikasi web dapat interaktif dan responsif.
Sebagai sebuah framework, Angular menawarkan sejumlah keuntungan, seperti struktur standar yang memudahkan para pengembang dalam bekerja dan memastikan konsistensi dalam pengembangan aplikasi.
Dengan Angular, developer dapat membuat dan mengembangkan aplikasi atau website yang berukuran besar namun tetap terjaga dan mudah dikelola.
Sejarah Perkembangan Angular
Sumber : Angular
Angular pertama kali dirilis oleh Google pada tahun 2010 dengan nama AngularJS, yang merupakan versi awal framework ini. AngularJS dengan cepat menjadi populer karena pendekatannya yang inovatif dalam memisahkan logika aplikasi dari manipulasi DOM.
Namun, seiring berkembangnya kebutuhan dan teknologi web, Google memutuskan untuk merombak total framework ini.
Pada tahun 2016, Google merilis Angular 2, yang ditulis ulang sepenuhnya dengan TypeScript dan memperkenalkan banyak perubahan signifikan.
Sejak itu, Angular terus mengalami pembaruan dan perbaikan, dengan versi terbaru dikenal sebagai Angular (tanpa "JS"), yang menyediakan fitur-fitur modern untuk pengembangan aplikasi web yang lebih efisien dan scalable.
Apa saja Fungsi Angular?
Setelah kita memahami tentang pengertian angular, langkah selanjutnya adalah memahami fungsinya dalam pengembangan website atau aplikasi. Lantas apa saja fungsi angular? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Berikut adalah lima fungsi utama Angular yang perlu Sobat MinDi pahami.
1. Sinkronisasi Otomatis
Angular menyediakan dua arah data binding yang memungkinkan sinkronisasi otomatis antara model dan tampilan. Ini berarti perubahan pada model akan secara otomatis diperbarui di tampilan, dan sebaliknya.
2. Dependency Injection
Angular menggunakan dependency injection untuk mengelola dan menyuntikkan dependensi ke dalam komponen, layanan, atau bagian lain dari aplikasi. Ini membantu dalam meningkatkan modularitas dan membuat kode lebih mudah diatur dan diuji.
3. Directives
Directives adalah instruksi khusus dalam Angular yang memperluas kemampuan elemen HTML. Contoh umum termasuk `ngIf` untuk rendering kondisional dan `ngFor` untuk iterasi.
Directives membantu pengembang untuk membuat elemen HTML yang dapat digunakan kembali dengan fungsionalitas khusus.
4. Navigasi Berbagai Komponen
Angular memiliki sistem routing built-in yang membantu navigasi antara berbagai komponen atau halaman dalam aplikasi single-page. Router ini juga mendukung lazy loading, yang meningkatkan performa dengan hanya memuat komponen saat dibutuhkan.
5. Fokus pada Pengujian
Angular dirancang dengan fokus pada pengujian. Ini termasuk fitur seperti TestBed untuk unit testing dan Protractor untuk end to end testing. Fitur ini memastikan bahwa aplikasi dapat diuji secara menyeluruh dan dapat diandalkan sebelum diproduksi.
Fungsi-fungsi ini membuat Angular menjadi salah satu framework JavaScript yang kuat dan efisien untuk pengembangan aplikasi web modern.
Apa Saja Fitur Angular?
Angular memiliki berbagai fitur yang membantunya dalam mempermudah pengembangan website atau aplikasi. Lantas apa saja fitur Angular yang perlu dipahami?
Dikutip dari Simplilearn, berikut adalah beberapa fitur angular yang digunakan dalam pengembangan website.
1. Document Object Model (DOM)
Angular menggunakan pendekatan manipulasi DOM yang efisien dengan memperbarui hanya bagian yang diperlukan dalam tampilan, bukan merender ulang seluruh halaman.
Hal ini dicapai melalui konsep virtual DOM yang memastikan pembaruan yang cepat dan optimal, sehingga meningkatkan performa aplikasi.
2. TypeScript
Angular ditulis menggunakan TypeScript, sebuah superset dari JavaScript yang menambahkan tipe statis dan fitur lain yang kuat seperti kelas, antarmuka, dan modul.
TypeScript membantu dalam deteksi kesalahan lebih awal, meningkatkan produktivitas pengembang dengan alat bantu yang lebih baik, dan membuat kode lebih mudah dipahami dan dipelihara.
3. Data Binding
Data binding pada Angular digunakan untuk menghubungkan data dari komponen ke tampilan. Ada dua jenis data binding utama di Angular, yaitu:
- One-way Data Binding: Menghubungkan data dari komponen ke tampilan atau sebaliknya.
- Two-way Data Binding: Menghubungkan data secara dua arah antara komponen dan tampilan, memungkinkan sinkronisasi otomatis. Fitur ini membantu dalam membuat tampilan interaktif dan dinamis dengan lebih sedikit kode boilerplate.
4. Testing
Angular didesain dengan fokus pada pengujian, menyediakan berbagai alat dan fitur untuk memastikan aplikasi dapat diuji dengan mudah. Beberapa fitur pengujian utama pada anguler termasuk:
- Unit Testing: Angular menggunakan framework seperti Jasmine dan TestBed untuk menulis dan menjalankan tes unit. Ini memungkinkan pengujian bagian-bagian kecil aplikasi secara terpisah.
- End-to-End (E2E) Testing: Angular menggunakan Protractor untuk melakukan pengujian end-to-end, yang mensimulasikan interaksi pengguna dengan aplikasi untuk memastikan semua bagian bekerja bersama dengan benar. Ini membantu dalam menangkap bug dan masalah pada tahap akhir sebelum aplikasi dirilis.
Fitur-fitur ini menjadikan Angular sebagai framework yang kuat dan komprehensif untuk pengembangan aplikasi web, dengan fokus pada performa, keterbacaan, dan kemudahan pengujian.
Cara Kerja Angular
Penasaran mengenai bagaimana cara kerja angular dalam proses pengembangan website atau aplikasi? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Angular bekerja dengan menghubungkan komponen-komponen yang terdiri dari kode TypeScript dengan tampilan HTML melalui mekanisme data binding.
Saat aplikasi Angular dijalankan, komponen utama (root component) diinisialisasi, dan Angular bootstrap module utama (root module) yang mengatur seluruh aplikasi. Angular kemudian memuat dan merender tampilan berdasarkan struktur komponen yang telah didefinisikan.
Komponen-komponen ini dapat berinteraksi dengan layanan (services) yang mengelola logika bisnis dan komunikasi dengan API eksternal. Penggunaan dependency injection memastikan bahwa layanan dapat disuntikkan ke dalam komponen yang membutuhkannya.
Dengan sistem routing, Angular memungkinkan navigasi antar halaman tanpa memuat ulang seluruh halaman, memberikan pengalaman aplikasi single-page yang mulus.
Seluruh proses ini didukung oleh fitur-fitur seperti directives untuk memperluas kemampuan elemen HTML, pipes untuk transformasi data, dan modul untuk mengorganisir kode.
Dengan mekanisme deteksi perubahan, Angular memastikan tampilan selalu sinkron dengan data model, sehingga interaksi pengguna dan perubahan data ditangani secara efisien.
Apa saja Modul yang digunakan dalam Angular?
Modul adalah elemen fundamental dalam struktur aplikasi Angular, yang mengatur dan mengelompokkan berbagai bagian aplikasi menjadi unit yang kohesif dan dapat dikelola.
Berikut adalah beberapa jenis modul yang digunakan dalam Angular:
1. NgModule
NgModule adalah dekorator yang mendefinisikan modul Angular. Setiap aplikasi Angular memiliki setidaknya satu modul root (biasanya bernama `AppModule`).
NgModule mendeklarasikan komponen, direktif, dan pipa (pipes) yang menjadi bagian dari modul, serta mengimpor modul lain yang dibutuhkan dan mengeksport modul yang akan digunakan oleh modul lain.
2. CoreModule
CoreModule biasanya berisi layanan (services) yang akan digunakan secara global dalam aplikasi. Ini adalah tempat yang baik untuk menempatkan layanan yang hanya perlu diinisialisasi sekali, seperti layanan autentikasi atau konfigurasi aplikasi.
CoreModule biasanya hanya diimpor oleh modul root (AppModule) untuk menghindari penginisialisasian ulang.
3. SharedModule
SharedModule berisi komponen, direktif, dan pipa yang digunakan di berbagai modul lain dalam aplikasi. Ini membantu mengurangi duplikasi dan mempromosikan kode yang dapat digunakan kembali.
SharedModule biasanya tidak mengandung layanan untuk menghindari multiple instances dari layanan tersebut.
4. Feature Modules
Feature Modules adalah modul yang berfokus pada fitur spesifik atau bagian tertentu dari aplikasi. Mereka membantu dalam membagi aplikasi besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terpisah yang dapat dikembangkan dan diuji secara independen.
Contoh fitur modul bisa berupa `UserModule` untuk mengelola pengguna atau `ProductModule` untuk mengelola produk.
5. Routing Module
Routing Module digunakan untuk mendefinisikan rute aplikasi. Setiap fitur modul biasanya memiliki routing module sendiri yang mendefinisikan rute khusus untuk fitur tersebut.
Misalnya, `AppRoutingModule` bisa menjadi modul yang mengatur rute utama aplikasi, sementara `UserRoutingModule` mengatur rute untuk fitur pengguna.
Modul dalam Angular membantu mengatur aplikasi menjadi unit-unit yang lebih kecil dan dapat dikelola, meningkatkan modularitas, memungkinkan penggunaan kembali kode, dan memudahkan pengembangan serta pemeliharaan aplikasi yang kompleks.
Baca Juga: Memahami Framework Flask: Machine Learning Python Efektif
Kelebihan Angular
Sobat MinDi tertarik menggunakan angular dalam proses pengembangan website atau aplikasi kamu? Sebelum itu yuk simak beberapa kelebihan angular berikut ini.
1. Kerangka Kerja yang Terstruktur dan Metodologi Terorganisir
Angular menyediakan kerangka kerja yang terstruktur, mempromosikan metodologi pengembangan web yang jelas dan terorganisir.
Dengan mengikuti pola arsitektur Model-View-Controller (MVC), Angular memastikan pemisahan tanggung jawab yang jelas antara model (data), view (tampilan), dan controller (logika).
Pemisahan ini memudahkan pengembang dalam menyusun dan memelihara kode, menghasilkan program yang lebih terstruktur dan mudah diadaptasi.
2. Dependency Injection yang Kuat
Angular memiliki kerangka kerja dependency injection yang bawaan, yang memfasilitasi manajemen dan penyuntikan dependensi secara mulus di berbagai komponen.
Praktik ini meningkatkan reusabilitas dan testabilitas kode dengan memungkinkan penggantian dependensi sesuai kebutuhan.
Dependency injection membantu layanan atau objek yang dibutuhkan dapat disuntikkan ke dalam komponen atau layanan lain, meningkatkan modularitas dan membuat kode lebih mudah diatur dan diuji.
3. Arsitektur Data Binding Dua Arah
Arsitektur data binding dua arah Angular memfasilitasi sinkronisasi otomatis antara model dan tampilan. Hal ini berarti setiap perubahan pada model akan langsung tercermin di tampilan, dan sebaliknya, mengurangi kebutuhan untuk manipulasi manual Document Object Model (DOM).
Fitur ini memudahkan pembuatan aplikasi interaktif dan mengurangi jumlah kode boilerplate yang perlu ditulis.
4. Angular Command Line Interface (CLI)
Angular CLI adalah alat yang komprehensif yang menyederhanakan proses inisialisasi, pengembangan, dan pengujian proyek.
CLI ini menghasilkan template kode standar dan menawarkan berbagai instruksi untuk membuat komponen, modul, layanan, dan elemen lainnya, sehingga meningkatkan efisiensi pengembang dan mengurangi beban kerja mereka.
Dengan Angular CLI, pengembang dapat dengan cepat membuat dan mengelola proyek Angular dengan lebih mudah dan konsisten.
Kelebihan-kelebihan ini menjadikan Angular sebagai salah satu framework JavaScript yang kuat dan efisien untuk pengembangan aplikasi web modern, dengan fokus pada struktur, modularitas, dan kemudahan pengembangan.
Kekurangan Angular
Sobat MinDi yakin ingin menggunakan angular? sebagai bahan pertimbangan, yuk simak beberapa kekurangan angular berikut ini.
1. Learning Curve yang Curam
Kurva pembelajaran Angular lebih curam dibandingkan dengan beberapa framework JavaScript lainnya, seperti React. Set fitur yang luas dan desain yang kompleks dapat terasa menakutkan bagi pemula, yang dapat mengakibatkan periode onboarding yang lebih lama.
Para pengembang baru mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk menguasai Angular sepenuhnya dibandingkan dengan framework lain yang lebih sederhana.
2. Boilerplate Code yang Lebih Banyak
Aplikasi Angular kadang-kadang memiliki jumlah boilerplate code yang lebih besar dibandingkan dengan framework lain, menghasilkan basis kode yang lebih besar yang mungkin lebih sulit untuk dipelihara.
Meskipun Command Line Interface (CLI) Angular membantu dalam menghasilkan kode, beberapa pengembang mungkin masih menemukan bahwa boilerplate yang dihasilkan menambah kompleksitas dan beban kerja dalam pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
3. Overhead Performa
Penggunaan data binding dua arah dan kemampuan framework yang komprehensif dapat mengakibatkan overhead performa, terutama saat menangani aplikasi yang lebih besar.
Optimalisasi menyeluruh dan tweaking performa seringkali diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Tanpa optimasi yang tepat, aplikasi Angular bisa menjadi lambat dan tidak responsif ketika skala dan kompleksitasnya meningkat.
4. Keterbatasan SEO
Aplikasi Angular umumnya menghasilkan konten di sisi klien, yang dapat mengakibatkan kemampuan SEO yang kurang optimal secara default. Untuk memastikan implementasi optimasi mesin pencari yang tepat, diperlukan usaha tambahan.
Hal ini bisa menjadi faktor yang signifikan dalam proyek yang sangat bergantung pada visibilitas mesin pencari, meskipun mungkin tidak menjadi masalah besar untuk semua jenis proyek.
Kekurangan-kekurangan ini menunjukkan bahwa Angular juga memiliki tantangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan pembelajaran, pemeliharaan kode, performa, dan SEO.
Baca Juga: Mengenal 8 Golang Framework Terbaik & Tips Memilihnya
Ingin Belajar Angular Lebih Lanjut? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id
Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai angular, jika kamu seorang pengembang dan sedang mencari framework JavaScript yang tepat, Angular dapat menjadi pilihan menarik.
Kesimpulannya, Angular adalah framework JavaScript kuat dan terstruktur untuk pengembangan aplikasi web modern, namun memiliki kurva pembelajaran yang curam dan memerlukan optimasi tambahan untuk performa dan SEO.
Ingin belajar lebih lanjut tentang angular? Tertarik switch career sebagai web developer profesional? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.
Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
- What is Angular? Master This Powerful Framework [2024] - Buka
- Pros and Cons of Angular Development - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.