dibimbing.id - Mengenal 8 Golang Framework Terbaik & Tips Memilihnya

Mengenal 8 Golang Framework Terbaik & Tips Memilihnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

04 July 2024

•

997

Image Banner

Mengembangkan aplikasi backend yang efisien dan cepat tentu membutuhkan alat yang tepat. Golang framework adalah salah satu hal yang bisa mempercepat pekerjaanmu.

Dengan Golang framework, kamu tidak perlu lagi menulis kode dari awal. Framework ini menyediakan struktur dan komponen yang sudah siap pakai.

Jadi, kamu bisa fokus pada logika aplikasi dan mempercepat proses pengembangan. Mau tahu lebih banyak soal Golang framework? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!


Apa yang Dimaksud dengan Golang Framework?

Golang framework adalah kumpulan perpustakaan, alat, dan paket yang dirancang untuk memudahkan pengembang dalam membangun aplikasi web, layanan, dan API menggunakan bahasa pemrograman Go.

Dilansir dari Verpex, framework ini menyediakan fondasi berupa komponen yang sudah siap pakai. Jadi, pengembang bisa menulis kode dengan lebih efisien. 

Dengan menggunakan Golang framework, pengembang bisa menerapkan praktik terbaik, menjaga konsistensi, serta meningkatkan skalabilitas, keamanan, dan performa aplikasi yang dibuat. 

Framework seperti Gin, Echo, Revel, Beego, dan Buffalo adalah contoh yang populer dan banyak digunakan dalam komunitas pengembang Golang.


Apa Saja Jenis Golang Framework?

Kalau tertarik dengan pengembangan aplikasi web menggunakan Golang, mengenal berbagai jenisnya adalah langkah yang tepat.

Dengan pemahaman ini, framework ini dirancang untuk memudahkan proses coding, menyediakan alat dan komponen siap pakai, serta membantu membangun aplikasi dengan cepat.

Berikut adalah daftar framework yang perlu kamu coba:


1. Gin

Gin adalah framework web yang ringan dan berperforma tinggi. Framework ini dirancang khusus untuk mengembangkan REST API.

Dengan fokus pada kesederhanaan dan efisiensi, Gin menawarkan fitur penting seperti routing, dukungan middleware, dan penanganan error. 

Lebih lanjut, framework ini sangat cocok untuk membangun microservices.

Fitur Utama:

  1. Routing yang efisien.
  2. Dukungan middleware.
  3. Penanganan error yang baik.
  4. Kemampuan menangani banyak permintaan secara bersamaan dengan Goroutines.
  5. Antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna.


2. Beego

Beego adalah framework lengkap yang menyediakan berbagai komponen untuk membangun aplikasi web. Ini termasuk ORM, caching, dan penjadwalan tugas. 

Beego mengikuti pola arsitektur MVC (Model-View-Controller) dan memiliki performa serta skalabilitas yang sangat baik.

Fitur Utama:

  1. Arsitektur MVC (Model-View-Controller).
  2. Manajemen sesi yang kuat untuk autentikasi dan otorisasi pengguna.
  3. Mekanisme caching yang efisien untuk mempercepat pengambilan data.
  4. Logging yang komprehensif untuk memantau dan mendebug aplikasi.
  5. Dukungan API RESTful dan komunikasi WebSocket.


3. Echo

Echo adalah framework web yang ringan dan cepat. Kerjanya difokuskan pada efisiensi dan kemudahan penggunaan oleh pengguna.

Echo dikenal dengan optimisasi kinerjanya melalui integrasi dengan FastHTTP yang merupakan server HTTP yang sangat efisien.

Fitur Utama:

  1. Optimisasi kinerja dengan FastHTTP.
  2. Sistem middleware yang robust untuk menambah fungsionalitas seperti autentikasi dan logging.
  3. Dukungan berbagai template engine (HTML, JSON, XML) untuk rendering data.
  4. Penanganan error yang customizable untuk meningkatkan fleksibilitas.
  5. Dukungan untuk HTTP/2 untuk kinerja yang lebih baik


4. Kit

Kit adalah framework modular yang dirancang untuk menyederhanakan pengembangan web dan meningkatkan produktivitas. Kit mengikuti arsitektur mikroservis.

Hal tersebut memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi yang mudah dipelihara dan diskalakan.

Fitur Utama:

  1. Dukungan built-in untuk GraphQL serta bahasa kueri untuk API.
  2. Utilitas pengujian yang robust untuk memastikan kualitas kode.
  3. Praktik terbaik seperti dependency injection dan separation of concerns.
  4. Desain modular untuk fleksibilitas dan efisiensi. Hal ini memungkinkan penggunaan komponen yang dibutuhkan saja.


5. Fasthttp

Fasthttp adalah framework yang sangat cepat. Ini dirancang untuk menangani traffic tinggi dengan performa optimal. 

Framework ini menawarkan antarmuka yang sederhana untuk menangani permintaan dan respons HTTP dengan sangat cepat.

Fitur Utama:

  1. Penanganan HTTP yang sederhana dan efisien.
  2. Dukungan middleware untuk menambah fungsionalitas sesuai kebutuhan.
  3. Sistem caching built-in untuk mengoptimalkan kinerja dan skalabilitas.
  4. Interface yang intuitif dan mudah digunakan serta memungkinkan pengembang untuk fokus pada logika bisnis.


6. Revel

Revel adalah framework yang kuat dan lengkap. Ini ideal untuk membangun aplikasi web yang besar dan kompleks. 

Revel menyediakan semua yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi web secara out-of-the-box.

Fitur Utama:

  1. Arsitektur MVC (Model-View-Controller).
  2. Routing, templating, dan caching built-in.
  3. Dukungan hot reloading untuk pengembangan yang lebih cepat.
  4. Dokumentasi yang ekstensif dan komunitas yang aktif untuk dukungan dan berbagi pengetahuan.


7. Goji

Goji adalah framework web yang ringan dan minimalis. Ini fokus pada kesederhanaan dan kecepatan. Goji sangat cocok untuk pengembangan aplikasi web kecil hingga menengah.

Fitur Utama:

  1. Sistem routing yang powerful namun sederhana untuk navigasi yang efisien.
  2. Penanganan error yang efisien untuk meningkatkan keandalan aplikasi.
  3. Desain minimalis yang memungkinkan pengembangan cepat tanpa konfigurasi kompleks.
  4. Ideal untuk aplikasi web kecil hingga menengah yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi.


8. Mango

Mango adalah framework yang ringan dan modular. Ini dirancang untuk kemudahan penggunaan dan fleksibilitas. 

Mango memungkinkan pengembang untuk menambah atau menghapus komponen sesuai kebutuhan proyek.

Fitur Utama:

  1. Dukungan built-in untuk API RESTful yang membuatnya cocok untuk pengembangan layanan backend.
  2. Sistem routing yang efisien untuk menangani permintaan dan respons dengan cepat
  3. Dukungan middleware untuk autentikasi, logging, dan caching.
  4. Template rendering untuk HTML yang memungkinkan pengembangan aplikasi web dinamis.
  5. Fitur hot reloading untuk pengalaman pengembangan yang lebih cepat dan produktif.


Baca Juga: 9 Bahasa Pemrograman Backend Terpopuler, Pemula Wajib Tahu!



Tips Memilih Golang Framework yang Baik

Setelah memahami berbagai jenis Golang framework yang populer, MinDi bakal jelasin tips memilihnya. Berikut adalah tips untuk memilih framework yang paling sesuai:


Kebutuhan Proyek

Pertimbangkan ukuran dan kompleksitas aplikasi yang ingin dibuat. Pilih framework yang sesuai dengan lingkup dan fitur aplikasimu. 

Jika membutuhkan pengembangan yang cepat, carilah framework dengan dokumentasi yang baik dan dukungan komunitas yang aktif.

Pastikan fitur yang ditawarkan oleh framework sesuai dengan yang dibutuhkan. Lalu, pastikan framework tersebut mampu untuk diskalakan sesuai kebutuhan aplikasimu.


Dukungan Komunitas

Framework dengan komunitas yang aktif sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang mungkin dihadapi. Komunitas yang besar biasanya memiliki banyak sumber daya.

Misalnya, forum diskusi, tutorial, dan dokumentasi yang ekstensif. Ini akan memudahkanmu dalam belajar dan mengatasi berbagai tantangan selama pengembangan.


Kemudahan Penggunaan

Prioritaskan framework yang sederhana dan intuitif untuk digunakan. Framework yang mudah dipelajari dan digunakan akan mempercepat proses pengembangan.

Ini juga bisa meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk debugging. Framework dengan alat pengujian built-in juga akan membantu kamu mempercepat proses pengembangan dan pengiriman aplikasi.


Performa

Jika kinerja aplikasi adalah faktor yang sangat penting, perhatikan benchmark performa framework yang dipilih. Beberapa framework seperti Gin dan Echo dikenal dengan performa tinggi dan footprint memori yang rendah.

Hal tersebut menjadikannya pilihan ideal untuk membangun aplikasi yang membutuhkan respons cepat dan efisiensi.


Pertimbangkan Kelebihan Framework

Pilih framework yang memiliki kelebihan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya, Gin sangat cocok untuk membangun API dan microservices yang berperforma tinggi.

Sementara itu, Beego cocok untuk aplikasi web full-stack. Kit dirancang khusus untuk sistem terdistribusi dan microservices. Lalu, Revel adalah pilihan tepat untuk aplikasi web yang kompleks.


Belajar Pemrograman Backend dengan Golang di Dibimbing.id

Itulah gambaran tentang berbagai jenis framework Golang dan bagaimana setiap framework memiliki keunggulan dan keunikannya masing-masing. 

Kalau tertarik mendalaminya, MinDi merekomendasikan untuk mengikuti Bootcamp Golang Back-End Development Dibimbing.id

Di sini, kamu akan mempelajari semua yang kamu butuhkan mulai dari dasar hingga praktik dengan proyek nyata menggunakan bahasa pemrograman Golang.

Program ini dirancang khusus untuk pemula dengan kurikulum yang mudah dipahami. 

Selain itu, Dibimbing.id juga menawarkan jaminan kerja, di mana 94% lulusan program ini berhasil mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program.

Tertarik untuk memulai karier yang sukses sebagai backend developer? Yuk, konsultasi lebih lanjut di sini dan daftarkan dirimu sekarang juga bersama Dibimbing.id. 

Apapun tujuanmu, Dibimbing.id siap membantu mewujudkan impian karier teknologimu!


Referensi

  1. Golang Frameworks [Buka]
  2. 19 Top Golang Web Frameworks You Can’t Miss in 2024 [Buka]
  3. Top 15 Popular Golang Frameworks for the Programmers in 2024 [Updated] [Buka]

Tags

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!