15 Bahasa Pemrograman Backend Terpopuler di 2025

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
28 June 2024
•
5170

Catatan Redaksi:
Artikel ini pertama kali diterbitkan pada Juni 2024 dan diperbarui pada 27 Agustus 2025 untuk memastikan informasi tetap akurat dan relevan.
Bahasa pemrograman backend terpopuler sangat penting dalam membangun aplikasi web dan layanan server. Berdasarkan Stack Overflow Survey 2024, bahasa seperti JavaScript, Python, dan Java terus mendominasi dan berkembang.
Di artikel ini, MinDi akan membahas 15 bahasa pemrograman backend terpopuler di 2025, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Memilih bahasa yang tepat untuk proyekmu dapat mempengaruhi kinerja aplikasi dan peluang karier di masa depan.
Yuk, simak daftar bahasa yang wajib dikuasai oleh para back-end developer di 2025 dan temukan yang paling cocok untuk aplikasi dan API yang akan kamu bangun!
Baca juga: Panduan Lengkap Backend Developer Roadmap untuk Pemula 2025
Apa itu Bahasa Back End?
Bahasa back end adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan bagian server dari sebuah aplikasi atau situs web.
Bahasa ini mengatur logika aplikasi, interaksi dengan database, serta pengelolaan data dan autentikasi pengguna.
Berbeda dengan front end, yang menangani antarmuka pengguna, back end fokus pada sisi teknis yang membuat aplikasi bekerja di balik layar.
Beberapa bahasa back end yang populer antara lain JavaScript (Node.js), Python, Ruby, dan PHP, yang semuanya memiliki kelebihan dan kegunaan masing-masing dalam membangun aplikasi yang efisien.
Baca juga: 15 Website Belajar Coding Gratis Terbaik 2025 untuk Pemula
Jenis-Jenis Bahasa Back End
Dalam pengembangan backend, setiap jenis proyek membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Oleh karena itu, memilih bahasa backend yang tepat sangat penting untuk memenuhi tujuan spesifik dari proyek yang akan dibuat.
- Website dan Aplikasi Web
- Alat Online Interaktif
- Aplikasi Desktop
- Aplikasi Mobile dan Tablet
- Game Server
- Layanan Web dan API
- Pengumpulan dan Analisis Data
Dengan memilih bahasa backend yang sesuai dengan jenis aplikasi, kamu akan mendapatkan performa yang lebih optimal dan pengelolaan yang lebih mudah sepanjang proyek.
Baca juga: Panduan Memilih Bootcamp Back-End Development Terbaik 2025
12 Bahasa Back End Developer Terpopuler 2025
Sumber: Canva
Dengan perkembangan teknologi, memilih bahasa backend yang tepat semakin penting. Di 2025, berikut 12 bahasa backend terpopuler yang wajib dikuasai oleh Back-End Developer!
1. JavaScript (Node.js)
JavaScript telah menjadi bahasa pemrograman yang dominan di dunia pengembangan web, termasuk dalam pengembangan backend dengan menggunakan Node.js.
Dengan Node.js, pengembang dapat menjalankan JavaScript di server, memungkinkan pengembangan aplikasi full-stack dengan bahasa yang sama di frontend dan backend.
Keunggulan:
- Kecepatan tinggi dalam menangani I/O dan aplikasi real-time.
- Ekosistem yang luas dengan npm (Node Package Manager), menyediakan ribuan paket untuk membantu pengembangan.
- Mendukung asynchronous programming, yang meningkatkan efisiensi aplikasi.
Contoh Penggunaan:
- Server aplikasi web seperti Express.js dan Koa.js.
- Aplikasi real-time seperti chat applications dan collaborative tools.
Berikut adalah contoh kode Node.js untuk membuat server sederhana:
const http = require('http'); const server = http.createServer((req, res) => { res.statusCode = 200; res.setHeader('Content-Type', 'text/plain'); res.end('Hello, World!\n'); }); server.listen(3000, 'localhost', () => { console.log('Server running at http://localhost:3000/'); }); |
2. Python
Python dikenal sebagai bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan digunakan. Dalam pengembangan backend, Python sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis data dan API menggunakan framework seperti Django atau Flask. Keunggulannya terletak pada sintaksis yang bersih dan pemrograman yang efisien.
Keunggulan:
- Sangat cocok untuk aplikasi berbasis data dan analitik.
- Framework seperti Django menawarkan pengembangan cepat dan terstruktur.
- Mendukung berbagai integrasi dengan tools AI dan machine learning.
Contoh Penggunaan:
- Aplikasi web berbasis data dengan Django atau Flask.
- API dan aplikasi analitik data.
Berikut contoh Flask untuk membuat API sederhana:
from flask import Flask app = Flask(__name__) @app.route('/') def hello_world(): return 'Hello, World!' if __name__ == '__main__': app.run(debug=True) |
3. Java
Java telah lama menjadi pilihan utama untuk aplikasi backend, terutama untuk aplikasi besar dan enterprise-level.
Dengan Spring Boot, Java menjadi framework pilihan untuk membangun aplikasi backend yang scalable, aman, dan mudah diatur.
Keunggulan:
- Keamanan tinggi dan scalability, ideal untuk aplikasi enterprise.
- Kompatibel dengan berbagai platform dan framework.
- JVM (Java Virtual Machine) memungkinkan Java berjalan di berbagai platform.
Contoh Penggunaan:
- Aplikasi enterprise dan microservices.
- Aplikasi backend untuk keuangan dan perbankan.
Berikut adalah contoh kode menggunakan Spring Boot untuk membuat API:
@SpringBootApplication public class Application { public static void main(String[] args) { SpringApplication.run(Application.class, args); } } @RestController class HelloController { @GetMapping("/") public String hello() { return "Hello, World!"; } } |
Baca juga: Apa Itu Golang Clean Code Architecture dan Manfaatnya
4. Ruby
Ruby, dengan framework terkenal Ruby on Rails, mempermudah pengembangan aplikasi backend yang efisien dan mudah dipelihara.
Bahasa ini populer di kalangan startup dan pengembang yang menginginkan solusi cepat dan sederhana untuk aplikasi berbasis web.
Keunggulan:
- Rapid development dengan framework Ruby on Rails.
- Sangat cocok untuk proyek dengan deadline ketat dan aplikasi MVP (Minimum Viable Product).
- Syntax yang elegan dan mudah dipahami.
Contoh Penggunaan:
- Aplikasi web startup menggunakan Ruby on Rails.
- E-commerce websites dan social networking platforms.
Berikut adalah contoh Ruby on Rails untuk membuat aplikasi web:
# Gemfile gem 'rails', '~> 6.0.0' # Command to generate controller rails generate controller Welcome index # app/controllers/welcome_controller.rb class WelcomeController < ApplicationController def index end end # config/routes.rb Rails.application.routes.draw do get 'welcome/index' root 'welcome#index' end |
5. PHP
PHP adalah bahasa backend yang sangat populer dan banyak digunakan untuk membangun website dinamis.
Meskipun sering dianggap sebagai bahasa “tradisional”, PHP tetap menjadi andalan banyak pengembang karena kemampuannya dalam membangun aplikasi web yang ringan dan cepat.
Keunggulan:
- Mudah diintegrasikan dengan database seperti MySQL dan PostgreSQL.
- Memiliki komunitas besar dan dokumentasi yang luas.
- Lebih cepat dan hemat biaya untuk pengembangan website dinamis.
Contoh Penggunaan:
- WordPress dan content management systems (CMS).
- E-commerce platforms seperti Magento dan Shopify.
Berikut contoh kode PHP untuk membuat API sederhana:
<?php echo "Hello, World!"; ?> |
6. Go (Golang)
Go adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google dan dikenal karena kecepatan dan kemudahan dalam membangun aplikasi yang efisien. Go banyak digunakan untuk membangun server yang sangat scalable dan aplikasi mikro.
Keunggulan:
- Kecepatan tinggi dan performa sangat efisien.
- Concurrency model yang memudahkan pengolahan banyak tugas secara bersamaan.
- Mudah diintegrasikan untuk aplikasi microservices.
Contoh Penggunaan:
- Game server dan cloud applications.
- Distributed systems dan microservices architectures.
Berikut contoh kode Go untuk membuat server sederhana:
package main import ( "fmt" "net/http" ) func handler(w http.ResponseWriter, r *http.Request) { fmt.Fprintf(w, "Hello, World!") } func main() { http.HandleFunc("/", handler) http.ListenAndServe(":8080", nil) } |
7. C#
C# adalah bahasa yang dikembangkan oleh Microsoft dan banyak digunakan untuk aplikasi backend berbasis .NET.
C# sangat kuat dalam pengembangan aplikasi berbasis Windows dan memiliki integrasi yang sangat baik dengan Azure.
Keunggulan:
- Integrasi kuat dengan platform Microsoft dan Azure.
- Mendukung Object-Oriented Programming (OOP) yang sangat baik.
- Performa tinggi dan scalability untuk aplikasi besar.
Contoh Penggunaan:
- Aplikasi desktop berbasis .NET dan Windows Server.
- Game development menggunakan Unity.
Berikut adalah contoh C# untuk membuat API menggunakan ASP.NET Core:
using Microsoft.AspNetCore.Builder; using Microsoft.AspNetCore.Hosting; using Microsoft.Extensions.Hosting; var builder = WebApplication.CreateBuilder(args); var app = builder.Build(); app.MapGet("/", () => "Hello, World!"); app.Run(); |
8. SQL
Sumber: Canva
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi database relasional.
Meskipun bukan bahasa pemrograman full-stack, SQL sangat penting dalam pengembangan backend untuk berinteraksi dengan database.
Keunggulan:
- Standar industri untuk query database.
- Sangat efisien dalam mengelola data relasional.
- Dapat digunakan bersama dengan bahasa pemrograman lainnya untuk aplikasi backend.
Contoh Penggunaan:
- Database management dalam aplikasi backend.
- Data retrieval untuk aplikasi berbasis data.
Berikut adalah contoh SQL untuk mengambil data dari tabel:
SELECT * FROM users WHERE status = 'active'; |
9. TypeScript
TypeScript, yang merupakan superset dari JavaScript, menawarkan tipe data statis dan memperbaiki kelemahan JavaScript dalam pengelolaan tipe data.
TypeScript sangat populer dalam pengembangan aplikasi yang membutuhkan scalability dan maintainability.
Keunggulan:
- Meningkatkan keamanan tipe data dan meminimalkan error pada runtime.
- Scalable dan ideal untuk proyek besar.
- Kode lebih terstruktur dan lebih mudah dipelihara.
Contoh Penggunaan:
- Aplikasi backend dengan Node.js menggunakan NestJS.
- Frontend-backend integration dalam aplikasi besar.
Berikut adalah contoh TypeScript untuk membuat API menggunakan Express:
import express from 'express'; const app = express(); app.get('/', (req, res) => { res.send('Hello, World!'); }); app.listen(3000, () => console.log('Server is running on port 3000')); |
10. Kotlin
Kotlin adalah bahasa yang dikembangkan oleh JetBrains dan berjalan di atas JVM (Java Virtual Machine).
Kotlin semakin populer dalam pengembangan backend berkat kemudahan penggunaannya dan kompatibilitas dengan Java.
Keunggulan:
- Sederhana dan lebih aman dibandingkan Java.
- Interoperabilitas penuh dengan Java dan ekosistem Java.
- Compact syntax yang mempermudah pengembangan.
Contoh Penggunaan:
- Aplikasi backend berbasis Spring.
- Microservices architecture di aplikasi enterprise.
Berikut adalah contoh Kotlin untuk membuat API menggunakan Ktor:
@KtorExperimentalAPI fun Application.module() { install(ContentNegotiation) { jackson { } } routing { get("/") { call.respond(HttpStatusCode.OK, "Hello, World!") } } } fun main() { embeddedServer(Netty, port = 8080, module = Application::module).start(wait = true) } |
11. C++
C++ adalah bahasa pemrograman yang sangat kuat dan digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan dan efisiensi tinggi, seperti game server dan aplikasi berbasis performance-critical tasks.
Keunggulan:
- Performa sangat cepat dan cocok untuk aplikasi dengan pengolahan data besar.
- Kontrol penuh atas memori dan hardware.
- Digunakan di aplikasi yang memerlukan real-time processing.
Contoh Penggunaan:
- Game engines seperti Unreal Engine.
- Embedded systems dan high-performance computing.
Berikut adalah contoh C++ untuk membuat program sederhana:
#include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Hello, World!" << endl; return 0; } |
12. Rust
Rust adalah bahasa pemrograman yang semakin populer, dikenal dengan keamanannya dan kemampuan untuk menulis aplikasi dengan performa tinggi.
Rust sangat berguna untuk backend yang membutuhkan kontrol memori tingkat rendah tanpa mengorbankan keamanan.
Keunggulan:
- Keamanan memori yang ketat dan bebas dari error terkait pointer.
- Performa hampir setara dengan C/C++.
- Ideal untuk aplikasi sistem dan backend yang memerlukan kontrol tinggi.
Contoh Penggunaan:
- Sistem operasi dan aplikasi yang memerlukan kontrol memori tinggi.
- WebAssembly dan aplikasi berbasis performance-critical tasks.
Berikut adalah contoh Rust untuk program sederhana:
fn main() { println!("Hello, World!"); } |
Baca juga: Panduan Golang Array: Konsep, Implementasi & Contoh Script
Ingin Jadi Back-End Developer Profesional?
Setelah mempelajari 15 bahasa pemrograman backend terpopuler di 2025, kini saatnya memperdalam keahlianmu dan membangun aplikasi backend yang kuat dan efisien!
Yuk, ikuti Bootcamp Back-End Developer di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari bahasa backend seperti Node.js, Python, Java, dan framework terbaik untuk membangun aplikasi dan API yang scalable.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif yang membantumu menguasai backend development secara praktis.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia IT semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang disini dan mulai perjalananmu menjadi Back-End Developer profesional. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- Technology | 2024 Stack Overflow Developer Survey [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.