Apa Itu Webhook? Fungsi, Cara Kerja, dan Perbedaannya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
28 April 2025
•
285

Webhook adalah metode otomatis untuk mengirimkan data dari satu aplikasi ke aplikasi lain saat suatu peristiwa terjadi, tanpa perlu permintaan manual. Banyak Warga Bimbingan yang mungkin pernah dengar istilah ini, tapi belum benar-benar paham cara kerjanya.
Dalam dunia digital, webhook sudah banyak digunakan di berbagai platform yang sering Warga Bimbingan manfaatkan sehari-hari. Dengan memahami cara kerjanya, Warga Bimbingan bisa lebih mengerti kenapa banyak layanan sekarang terasa lebih cepat dan praktis.
Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu webhook, fungsi utamanya, cara kerjanya, sampai perbedaannya dengan API. Siap-siap belajar bareng MinDi, karena penjelasannya dijamin seru dan nambah ilmu!
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Front-End Development Terbaik 2025
Apa Itu Webhook?
Webhook adalah metode komunikasi antar aplikasi yang memungkinkan data dikirim secara otomatis saat sebuah peristiwa terjadi.
Berbeda dengan sistem tradisional yang harus meminta data secara berkala (polling), webhook langsung mengirimkan notifikasi ke aplikasi tujuan secara real-time.
Mekanisme ini membuat integrasi antar sistem menjadi lebih cepat, efisien, dan hemat sumber daya.
Contoh sederhana penggunaan webhook adalah saat sistem pembayaran online otomatis mengirimkan konfirmasi ke toko setelah transaksi berhasil.
Baca juga : Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS Langkah Mudah
Fungsi Webhook
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, Webhook memiliki berbagai fungsi penting dalam mempercepat komunikasi antar aplikasi dan mengotomatisasi berbagai proses. Dengan webhook, banyak tugas yang sebelumnya harus dilakukan manual kini bisa berjalan otomatis dan real-time.
1. Mengirim Notifikasi Secara Real-Time
Webhook memungkinkan aplikasi mengirim pemberitahuan langsung begitu suatu peristiwa terjadi.
Misalnya, ketika pembayaran sukses, sistem bisa segera memberi tahu toko online. Ini membantu pengguna atau pemilik bisnis merespons lebih cepat tanpa harus mengecek manual.
2. Mengintegrasikan Sistem yang Berbeda
Webhook berguna untuk menghubungkan dua atau lebih aplikasi agar dapat berbagi data secara otomatis.
Contohnya, data dari formulir pendaftaran di website bisa langsung dikirim ke aplikasi CRM. Ini membuat proses kerja menjadi lebih lancar tanpa perlu input data berulang.
3. Mengurangi Beban Server
Dengan webhook, aplikasi tidak perlu terus-menerus mengecek (polling) apakah ada perubahan data.
Server hanya akan bekerja saat ada peristiwa yang memicu webhook. Ini membuat penggunaan resource server lebih hemat dan optimal.
4. Mempercepat Otomatisasi Proses Bisnis
Webhook membantu mempercepat banyak workflow, seperti otomatis membuat tiket dukungan pelanggan saat email masuk.
Tanpa webhook, proses ini mungkin membutuhkan intervensi manual atau software tambahan. Dengan otomatisasi ini, bisnis dapat bekerja lebih cepat dan akurat.
5. Mempermudah Monitoring dan Pelaporan
Sistem monitoring bisa menggunakan webhook untuk segera melaporkan insiden atau perubahan penting.
Misalnya, jika server mengalami error, webhook bisa langsung mengirimkan laporan ke tim IT. Ini membuat penyelesaian masalah menjadi lebih cepat dan proaktif.
Baca juga : 7 Rekomendasi Bootcamp Programmer Gratis & Bersertifikat
Cara kerja Webhook
Sumber: Canva
Halo Warga Bimbingan! Webhook bekerja dengan mengirim data otomatis saat ada peristiwa, tanpa perlu diminta. Yuk, simak cara kerjanya!
1. Menentukan Peristiwa yang Akan Dipantau
Langkah pertama dalam menggunakan webhook adalah memilih peristiwa spesifik yang ingin dipantau, seperti pembayaran sukses, pendaftaran baru, atau perubahan status data.
Aplikasi sumber harus dikonfigurasi untuk mengenali momen-momen penting tersebut. Setelah konfigurasi dilakukan, aplikasi akan siap memantau peristiwa secara terus-menerus. Ini penting agar hanya data yang relevan yang dikirim ke aplikasi tujuan.
2. Mengirimkan Data ke URL yang Ditentukan
Saat peristiwa yang dipantau terjadi, aplikasi sumber secara otomatis mengirimkan data ke URL (endpoint) yang telah ditentukan sebelumnya.
Proses ini biasanya menggunakan metode HTTP POST dengan payload berupa data JSON atau form-data.
URL tujuan ini harus aktif dan mampu menerima serta memproses data yang dikirim. Dengan demikian, pertukaran informasi bisa berlangsung cepat tanpa perlu campur tangan manual.
3. Menerima dan Memproses Data di Aplikasi Tujuan
Setelah menerima data dari webhook, aplikasi tujuan akan langsung memproses informasi tersebut sesuai kebutuhan.
Proses ini bisa berupa penyimpanan data ke database, mengirimkan notifikasi ke pengguna, atau memicu workflow lain secara otomatis.
Aplikasi tujuan biasanya mengirimkan respons sederhana seperti status 200 OK untuk memberi tahu bahwa data berhasil diterima. Dengan mekanisme ini, integrasi antar aplikasi menjadi lebih mulus dan responsif.
Baca juga : Cara Membuat HTML di Notepad: Langkah Mudah untuk Pemula
Perbedaan Webhook dan API
Sumber: Canva
Webhook dan API sering terdengar mirip, tapi sebenarnya fungsinya berbeda, Warga Bimbingan. Yuk, simak penjelasan singkat dari MinDi berikut ini!
1. Cara Kerja
API bekerja dengan cara aplikasi secara aktif meminta data dari server secara berkala, bahkan jika tidak ada perubahan.
Sebaliknya, webhook akan langsung mengirimkan data ke aplikasi tujuan begitu peristiwa terjadi, tanpa perlu diminta. Ini membuat webhook lebih cepat dan efisien dalam mengirimkan informasi.
2. Respons Waktu
Dalam API, aplikasi perlu melakukan pengecekan berulang untuk mengetahui apakah ada data baru, sehingga responnya bisa sedikit terlambat.
Webhook menghilangkan kebutuhan pengecekan itu dengan langsung mengirim notifikasi saat data berubah. Bagi Warga Bimbingan yang butuh kecepatan real-time, webhook tentu jadi pilihan lebih ideal.
3. Penggunaan Sumber Daya
Karena API membutuhkan polling berkala, hal ini bisa membebani server dan jaringan, terutama jika jumlah data besar.
Webhook hanya aktif saat ada perubahan, sehingga penggunaan sumber daya jauh lebih hemat dan efisien. Ini sangat membantu Warga Bimbingan yang ingin sistemnya tetap ringan dan cepat.
4. Kemudahan Integrasi
Integrasi API biasanya memerlukan pengaturan khusus untuk jadwal polling dan pengelolaan permintaan data.
Dengan webhook, cukup siapkan endpoint penerima, dan data akan otomatis mengalir begitu ada peristiwa. Ini membuat proses integrasi lebih praktis dan minim pekerjaan tambahan untuk Warga Bimbingan.
Baca juga : Cara Membuat Pop Up di HTML: Panduan Mudah untuk Pemula
Contoh Penggunaan Webhook
Sumber: Canva
Buat Warga Bimbingan yang masih penasaran, sebenarnya webhook itu dipakai di mana saja, sih? Nah, MinDi kasih beberapa contoh penggunaan webhook biar kalian makin kebayang fungsinya dalam kehidupan nyata!
1. Notifikasi Pembayaran Online
Saat pelanggan menyelesaikan pembayaran di platform e-commerce, webhook otomatis mengirimkan data pembayaran ke server toko.
Ini memungkinkan sistem langsung mengupdate status pesanan tanpa perlu dicek manual. Bagi Warga Bimbingan yang jualan online, webhook ini penting untuk mempercepat proses order.
2. Integrasi Formulir Online ke CRM
Jika seseorang mengisi formulir pendaftaran di website, webhook bisa langsung mengirimkan data isian itu ke aplikasi CRM.
Alhasil, data pelanggan baru langsung tersimpan tanpa harus diinput satu per satu. Ini memudahkan Warga Bimbingan yang ingin mengelola leads dengan lebih cepat dan efisien.
3. Pemberitahuan Perubahan Status Server
Webhook bisa digunakan untuk mengirim alert otomatis saat server mengalami masalah atau perubahan status.
Misalnya, kalau server down, webhook akan langsung mengirimkan notifikasi ke tim IT atau aplikasi monitoring. Ini membantu Warga Bimbingan agar bisa segera bertindak sebelum masalah bertambah besar.
Yuk Ikuti Bootcamp Web Developer di dibimbing.id!
Webhook adalah konsep penting yang harus dipahami untuk membangun aplikasi modern yang responsif dan otomatis. Setelah mempelajari apa itu webhook, fungsi, cara kerja, dan perbedaannya dengan API, saatnya Warga Bimbingan mengaplikasikan pengetahuan ini ke dunia nyata!
Yuk, ikuti Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar bagaimana cara mengimplementasikan webhook dalam proyek nyata, menghubungkan aplikasi menggunakan API, dan mengoptimalkan sistem otomatisasi data.
Belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif dan praktis, yang membantumu memahami konsep backend, integrasi API, hingga pembuatan website dinamis dan profesional.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni mencapai 95%, peluang kariermu sebagai Web Developer profesional makin terbuka lebar, Warga Bimbingan!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu di dunia web development! #BimbingSampeJadi
Referensi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.