dibimbing.id - Tips Career Switch di Usia 25 Tahun Secara Realistis

Tips Career Switch di Usia 25 Tahun Secara Realistis

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

10 November 2022

1941

Image Banner

Catatan Redaksi:

Artikel ini pertama kali diterbitkan pada November 2022 dan diperbarui pada 26 Mei 2025 untuk memastikan informasi tetap akurat dan relevan.

Tips career switch di usia 25 tahun makin banyak dicari, apalagi menurut statistik dari US Bureau of Labor Statistics, pekerja usia 25–34 rata-rata memegang 4 pekerjaan.

Ini menunjukkan bahwa career switch cukup umum di usia ini dan penting banget buat melakukan self-assessment serta riset pasar kerja, setuju, Warga Bimbingan?

Nah, di artikel ini MinDi bakal bantu kamu lewat panduan realistis—mulai dari alasan orang switch, hal penting yang harus disiapkan, sampai contoh kasus nyata. Biar kamu bisa melangkah dengan lebih percaya diri dan nggak asal loncat karir!


Alasan Orang Switch Career di Usia 25


Warga Bimbingan, usia 25 itu masa nanggung—udah punya pengalaman, tapi masih fleksibel buat berubah haluan. Nggak heran kalau banyak yang mulai mempertimbangkan career switch di usia ini.


1. Merasa Salah Jurusan atau Pilihan Awal Karier


Banyak orang memilih jurusan atau pekerjaan pertamanya berdasarkan tekanan lingkungan atau ekspektasi keluarga. 

Setelah masuk dunia kerja, baru terasa bahwa bidang tersebut tidak sesuai minat atau nilai pribadi. Di usia 25, kesadaran ini mulai muncul dan jadi pemicu untuk beralih jalur.


2. Mengejar Karier yang Lebih Sesuai Passion


Setelah beberapa tahun bekerja, seseorang mulai mengenali apa yang benar-benar membuatnya bersemangat. 

Daripada bertahan di pekerjaan yang bikin stres terus-menerus, banyak yang akhirnya berani cari yang lebih selaras dengan minatnya. Ini bukan soal idealis, tapi soal mencari keberlanjutan dalam karier.


3. Ingin Peluang Penghasilan yang Lebih Baik


Realita hidup mulai terasa di usia 25—biaya hidup meningkat, mulai mikir nabung, bahkan mikir masa depan. 

Kalau pekerjaan sekarang stagnan secara finansial, wajar kalau orang mulai cari karier yang lebih menjanjikan. Career switch bisa jadi strategi untuk upgrade potensi penghasilan.


4. Tuntutan Dunia Kerja yang Terus Berubah


Perubahan teknologi dan tren industri bikin beberapa profesi cepat usang. Banyak pekerja muda sadar bahwa bertahan di zona nyaman bisa jadi risiko jangka panjang. Career switch jadi bentuk adaptasi agar tetap relevan di pasar kerja yang dinamis.

Baca juga : Asynchronous Learning Adalah: Pengertian, Manfaat, Contoh


Hal Penting Sebelum Switch Career


Sumber: Canva

Sebelum buru-buru switch career, MinDi ajak Warga Bimbingan buat refleksi dulu. Yuk, simak beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan!


1. Kenali Alasanmu dengan Jelas


Banyak orang ingin pindah karier karena merasa jenuh, lingkungan kerja toksik, atau merasa salah jurusan sejak awal. 

Tapi sebelum ambil keputusan besar, kamu perlu gali lebih dalam—apakah ini dorongan sesaat, atau memang kamu butuh ruang berkembang yang lebih sesuai? Alasan yang kuat akan jadi fondasi saat kamu menghadapi tantangan di jalur baru nanti.


2. Lakukan Self-Assessment yang Jujur


Pahami siapa dirimu: apa kekuatanmu, kelemahanmu, minat, dan nilai-nilai yang kamu pegang dalam hidup dan karier. 

Jangan cuma fokus ke skill teknis—perhatikan juga gaya kerja, cara kamu belajar, dan hal-hal yang bikin kamu merasa puas. 

Dengan pemahaman ini, kamu nggak akan asal pilih jalur baru yang kelihatannya keren tapi sebenarnya nggak cocok sama dirimu.


3. Riset Bidang dan Posisi Tujuan


Jangan asal pindah ke industri yang sedang ramai tanpa tahu apa-apa tentang dunia di dalamnya. 

Pelajari bagaimana karier di bidang itu berjalan—mulai dari tantangan, potensi gaji, hingga jenjang karier jangka panjangnya. 

Riset ini penting agar kamu nggak cuma “loncat pagar” tapi benar-benar paham ke mana kamu akan melangkah.


4. Siapkan Mental dan Finansial untuk Transisi


Pindah karier sering kali berarti memulai dari nol—belajar ulang, mungkin gaji awalnya turun, atau harus adaptasi dengan budaya kerja baru. 

Kamu perlu siap secara mental untuk menghadapi fase ini tanpa kehilangan semangat atau rasa percaya diri. 

Dan jangan lupa, kondisi finansial yang aman juga akan bantu kamu lebih tenang saat menjalani masa transisi.

Baca juga : Generalist vs Specialist: Arti, Keunggulan, dan Tips Karir


Tantangan Umum Saat Switch Career


Warga Bimbingan, tips career switch di usia 25 tahun bukan tanpa tantangan. Yuk, simak tiga hambatan yang perlu kamu waspadai sejak awal!


1. Merasa Mulai dari Nol Lagi


Saat switch career, kamu mungkin harus belajar ulang bidang baru dari dasar. Ini bisa bikin minder, apalagi kalau sebelumnya kamu sudah cukup mapan di pekerjaan lama. 

Tapi proses ini normal, dan yang penting kamu punya growth mindset untuk terus berkembang.


2. Kurangnya Pengalaman di Bidang Baru


Banyak perusahaan mencari kandidat dengan pengalaman, sementara kamu justru sedang transisi. 

Hal ini bisa membuatmu sulit bersaing di awal, bahkan mungkin harus menerima posisi yang lebih rendah. Tapi dengan portofolio, relasi, dan semangat belajar, kamu tetap punya peluang besar untuk tumbuh.


3. Tekanan Finansial Selama Masa Transisi


Gaji awal di bidang baru bisa jadi lebih kecil dari sebelumnya, atau kamu butuh waktu sebelum dapat pekerjaan yang pas. 

Tanpa persiapan keuangan, tekanan ini bisa memengaruhi semangat dan kestabilan emosimu. Karena itu, penting banget punya tabungan atau rencana cadangan sebelum ambil langkah besar.

Baca juga : 5 Tahapan Interview Kerja dan Tips Sukses untuk Pemula


Cara Realistis Memulai Switch Career


Sumber: Canva

Switch career itu bisa banget dilakukan asal langkahnya tepat, Warga Bimbingan. Yuk, simak cara realistis yang bisa kamu mulai dari sekarang!


1. Mulai dari Belajar Hal Baru Secara Bertahap


Nggak perlu langsung resign—kamu bisa mulai dari ikut kursus, webinar, atau belajar mandiri lewat platform online

Ini akan bantu kamu memahami dasar-dasar bidang baru sebelum benar-benar terjun. Belajar perlahan tapi konsisten jauh lebih aman daripada lompat tanpa bekal.


2. Bangun Portofolio 


Sebelum masuk ke industri baru, coba dulu proyek kecil, freelance, atau bahkan volunteer di bidang tersebut. 

Ini bisa jadi bukti nyata bahwa kamu serius dan mampu, meski belum punya pengalaman formal. Portofolio juga bisa menambah kepercayaan diri saat melamar kerja di bidang baru.


3. Perluas Jaringan dan Cari Mentor


Jangan jalan sendiri—koneksi bisa membuka banyak peluang dan mempercepat proses adaptasi. 

Coba ikut komunitas, ngobrol dengan orang yang sudah lebih dulu di bidang itu, atau cari mentor yang bisa kasih arahan. Insight dari mereka bisa bantu kamu menghindari kesalahan umum saat pindah jalur.

Baca juga : Skill Gap: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Solusinya


Contoh Kasus Nyata Switch Career


Sobat MinDi, salah satu contoh inspiratif datang dari Salvano Wijaya, lulusan Ilmu Komunikasi yang kini sukses berkarier sebagai UI/UX Designer. 

Padahal awalnya, Kak Vano sama sekali nggak punya latar belakang di bidang teknologi. Berkat konsistensi dan kerja keras, ia berhasil magang di perusahaan ternama dan kini rutin menangani project desain.

Perjalanan karier barunya dimulai saat adiknya yang bekerja di bidang IT merekomendasikan Bootcamp UI/UX di dibimbing.id. Sebelum ikut bootcamp, Kak Vano sempat belajar mandiri agar paham dasar-dasarnya lebih dulu. Keputusan itu jadi titik balik yang membuka jalan ke industri baru.

Kisah Kak Vano membuktikan bahwa career switch di usia 25 tahun sangat mungkin dilakukan. Asal ada niat belajar, kemauan bertumbuh, dan dukungan tempat belajar yang tepat, kamu juga bisa mulai dari nol dan tetap melangkah jauh.

Baca juga : Pengalaman dan Motivasi Switch Career serta Tips Sukses


Siap Lakukan Career Switch di Usia 25? Mulai dengan Persiapan yang Tepat!


Sobat MinDi, setelah baca tips career switch di usia 25 tahun secara realistis, kamu pasti makin semangat buat ambil langkah baru, kan? Nah, biar prosesnya lebih terarah dan percaya diri, yuk ikuti Program Career Preparation dari dibimbing.id!

Di sini kamu akan dibekali keterampilan penting seperti Seminar Soft Skill, Review CV, Simulasi Psikotes, hingga Business English. Lengkap banget untuk bantu kamu tampil siap di dunia kerja!

Program ini tersedia dalam format online dan offline, dengan jadwal fleksibel, cocok untuk kamu yang masih kuliah, baru lulus, atau sedang cari arah baru. Jadi, nggak ada alasan buat menunda!

Ayo, siapkan diri dari sekarang dan mulai perjalanan karier barumu dengan dukungan yang terbukti membantu ribuan peserta! Daftar sekarang di sini sebelum slotnya habis, ya! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. 12 Steps To Make a Career Change With No Experience [Buka]
  2. Making a career change at 40: 5 midlife career switching tips​ [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!