dibimbing.id - Skill Gap: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Skill Gap: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

20 January 2025

677

Image Banner

Skill gap adalah kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki seseorang dengan yang dibutuhkan di dunia kerja. Pernah ngerasa udah belajar banyak hal, tapi masih aja kurang pas sama ekspektasi perusahaan? Tenang, kamu gak sendirian, kok!

Tapi jangan khawatir, MinDi bakal kasih tahu kenapa skill gap ini bisa terjadi dan, yang paling penting, gimana cara mengatasinya. Yuk, kita kupas bareng biar kamu bisa makin siap bersaing di dunia kerja!


Apa Itu Skill Gap?


Skill gap adalah kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki seseorang dengan keterampilan yang sebenarnya dibutuhkan oleh industri atau pekerjaan tertentu. 

Kesenjangan ini terjadi ketika perkembangan dunia kerja, seperti kemajuan teknologi dan perubahan tren bisnis, bergerak lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan individu dalam beradaptasi. 

Akibatnya, banyak pekerja yang merasa kurang siap dalam menghadapi tantangan baru karena keterampilan yang mereka miliki sudah tidak lagi relevan atau kurang memadai. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan keterampilan yang dibutuhkan agar tetap kompetitif di dunia kerja.

Baca juga : 10 Cara Menjawab Alasan Resign Saat Interview dengan Tepat


Penyebab Skill Gap


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, berikut adalah beberapa penyebab utama yang membuat skill gap semakin nyata dan perlu segera diatas


1. Perkembangan Teknologi yang Cepat


Teknologi terus berkembang dengan pesat, dan banyak pekerja yang kesulitan untuk mengikuti perubahan ini. 

Perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memahami teknologi terbaru, sementara keterampilan yang dimiliki saat ini mungkin sudah usang. Akibatnya, banyak individu yang tertinggal dan harus beradaptasi dengan keterampilan baru agar tetap relevan.


2. Ketidaksesuaian Kurikulum Pendidikan dengan Industri


Sistem pendidikan sering kali tidak mampu mengejar perkembangan industri yang dinamis. Banyak lulusan yang memiliki teori kuat, tetapi kurang dalam keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Hal ini menyebabkan kesenjangan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan kenyataan di lapangan kerja.


3. Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan


Banyak perusahaan yang masih kurang memperhatikan pentingnya pelatihan bagi karyawannya. 

Tanpa adanya pelatihan yang berkelanjutan, keterampilan yang dimiliki pekerja akan tertinggal dan tidak mampu memenuhi kebutuhan industri yang terus berubah. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan harus menjadi prioritas untuk mengurangi skill gap.


4. Perubahan Tren dan Kebutuhan Pasar Kerja


Dunia kerja terus berubah seiring dengan munculnya tren baru di berbagai sektor industri. Keterampilan yang dianggap penting beberapa tahun lalu mungkin sudah tidak relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. 

Jika pekerja tidak mampu beradaptasi dengan perubahan ini, mereka akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan daya saingnya.


5. Kurangnya Kesadaran akan Pengembangan Diri


Banyak individu yang tidak menyadari pentingnya untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan mereka. 

Mereka cenderung merasa nyaman dengan keterampilan yang dimiliki tanpa menyadari bahwa dunia kerja terus berubah. Padahal, dengan mengikuti perkembangan terbaru, mereka bisa lebih siap menghadapi persaingan di industri yang semakin kompetitif.

Baca juga : 15+ Contoh Cover Letter in English untuk Berbagai Profesi


Dampak Skill Gap


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, skill gap bukan hanya sekadar kesenjangan kemampuan, tetapi juga bisa berdampak serius pada perkembangan karier individu maupun pertumbuhan bisnis. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi akibat skill gap di dunia kerja:


1. Menurunnya Produktivitas di Tempat Kerja


Ketika karyawan tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan, mereka akan kesulitan menyelesaikan tugas dengan efisien. Hal ini dapat menyebabkan pekerjaan menjadi lebih lambat, sering terjadi kesalahan, dan membutuhkan waktu ekstra untuk menyelesaikannya. 

Akibatnya, produktivitas tim atau perusahaan secara keseluruhan ikut terpengaruh, yang bisa berdampak pada keuntungan bisnis. Dengan adanya skill gap, perusahaan mungkin harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk pelatihan tambahan atau mencari tenaga kerja baru.


2. Tingginya Tingkat Turnover Karyawan


Skill gap yang tidak segera diatasi bisa membuat karyawan merasa frustasi karena merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi pekerjaan. Ketika mereka merasa tidak cukup kompeten atau sulit berkembang di lingkungan kerja yang menuntut, tingkat kepuasan kerja menurun dan mereka cenderung mencari peluang di tempat lain. 

Bagi perusahaan, tingginya turnover ini akan meningkatkan biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru. Selain itu, pergantian karyawan yang terlalu sering juga bisa menghambat stabilitas dan pertumbuhan organisasi.


3. Terhambatnya Inovasi dan Pertumbuhan Bisnis


Perusahaan yang menghadapi skill gap dalam timnya akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan tren industri dan teknologi baru. Tanpa keterampilan yang memadai, ide-ide inovatif sulit diwujudkan, yang pada akhirnya bisa membuat perusahaan tertinggal dari kompetitor. 

Selain itu, kurangnya tenaga kerja yang memiliki keahlian yang relevan juga dapat menghambat ekspansi bisnis dan pencapaian target perusahaan. Oleh karena itu, menutup skill gap sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan daya saing perusahaan di pasar yang terus berkembang.

Baca juga : Download Surat Lamaran Kerja Word: Cepat dan Mudah


Contoh Skill Gap di Dunia Kerja


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, skill gap bisa terjadi di berbagai bidang pekerjaan dan sering kali menjadi tantangan besar bagi individu maupun perusahaan. Berikut beberapa contoh skill gap yang umum terjadi di dunia kerja saat ini:


1. Kurangnya Pemahaman Teknologi Digital


Banyak pekerja masih kesulitan dalam menggunakan teknologi terbaru yang semakin penting di dunia kerja. 

Hal ini membuat mereka kurang produktif dan sulit beradaptasi dengan perubahan digital. Akibatnya, perusahaan harus memberikan pelatihan tambahan agar karyawan bisa mengikuti perkembangan.


2. Lemahnya Soft Skills seperti Komunikasi dan Kolaborasi


Meski memiliki keterampilan teknis, banyak karyawan yang kurang mampu berkomunikasi dan bekerja dalam tim dengan baik. 

Hal ini dapat menghambat kerja sama dan produktivitas di lingkungan kerja. Kemampuan soft skills yang baik sangat penting untuk mendukung kolaborasi yang efektif.


3. Keterampilan Manajemen Waktu yang Buruk


Beberapa pekerja masih kesulitan dalam mengatur waktu dan prioritas kerja dengan baik. Akibatnya, tugas-tugas seringkali tidak selesai tepat waktu dan mengganggu produktivitas tim. Manajemen waktu yang baik membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.


4. Kurangnya Pemahaman tentang Data dan Analisis


Di era digital, kemampuan memahami dan menganalisis data sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan. 

Sayangnya, banyak pekerja yang belum memiliki keterampilan ini, sehingga sulit untuk memberikan insight yang akurat. Padahal, keterampilan ini penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis berbasis data.

Baca juga : 20 Pertanyaan HRD Saat Interview dan Cara Menjawabnya


Cara Mengatasi Skill Gap


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, menghadapi skill gap bukan berarti akhir dari perjalanan karier. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan tetap relevan di dunia kerja yang terus berkembang. Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi skill gap:


1. Mengikuti Pelatihan dan Kursus yang Relevan


Mengikuti pelatihan atau kursus yang sesuai dengan kebutuhan industri dapat membantu meningkatkan keterampilan yang kurang. 

Saat ini banyak platform online yang menawarkan program belajar fleksibel dengan materi yang up-to-date. Dengan rutin mengikuti pelatihan, kamu bisa memperbarui keterampilan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar kerja.


2. Menerapkan Pembelajaran Mandiri (Self-Learning)


Belajar secara mandiri melalui buku, artikel, atau video tutorial adalah cara efektif untuk mengembangkan keterampilan baru. 

Dengan kemajuan teknologi, banyak sumber belajar gratis maupun berbayar yang mudah diakses kapan saja. Konsistensi dalam belajar secara mandiri dapat membantu menutup skill gap dengan lebih cepat.


3. Mencari Pengalaman Praktis di Dunia Kerja


Memperoleh pengalaman langsung melalui proyek freelance, magang, atau kolaborasi bisa membantu meningkatkan keterampilan secara signifikan. 

Pengalaman ini memungkinkan kamu untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari dan memahami kebutuhan industri secara langsung. Dengan terus terlibat dalam pengalaman praktis, keterampilanmu akan semakin berkembang dan siap bersaing di dunia kerja.

Baca juga : 7 Contoh Motivation Letter untuk Magang yang Menarik


Bingung Mengatasi Skill Gap? Ikuti Bootcamp Sekarang!


Warga Bimbingan, merasa stuck karena skill gap dan bingung harus mulai dari mana? Jangan khawatir, kamu bisa atasi tantangan ini dengan bergabung di Program Career Preparation dari dibimbing.id!

Di bootcamp ini, kamu akan dibimbing oleh mentor profesional untuk meningkatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Mulai dari pengembangan karier, skill teknis, hingga persiapan wawancara kerja, semua dirancang agar kamu siap kembali bersaing di dunia profesional.

Gak cuma belajar teori, kamu juga bisa praktik langsung untuk membangun portofolio yang menarik bagi perusahaan. Plus, akses kelas bisa diulang gratis kapan saja sesuai kebutuhanmu!

Lebih dari 3400+ career shifter telah berhasil menemukan jalannya kembali ke dunia kerja, dan 700+ hiring partner siap membantumu mendapatkan pekerjaan impian.

Jadi, jangan biarkan career gap menghambat potensimu! Yuk, konsultasi gratis di sini dan mulai langkah baru untuk masa depan karier yang lebih cerah. #BimbingSampeJadi


Referensi 


  1. What Is a Skill Gap? (Plus How To Address One in 4 Steps) [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!