dibimbing.id - Mengenal Test Script: Pengertian, Fungsi hingga Contohnya

Mengenal Test Script: Pengertian, Fungsi hingga Contohnya

Farijihan Putri

07 April 2025

281

Image Banner

Test script adalah salah satu komponen penting dalam proses Quality Assurance (QA) yang membantu tim QA bekerja lebih sistematis dan efisien. Menurut PractiTest, dokumentasi uji seperti test script berperan besar dalam keberhasilan proses testing .

Selain itu, penelitian oleh Pasuksmit, menunjukkan 98% praktisi Agile menganggap dokumentasi penting dalam estimasi usaha. 

Kalau Warga Bimbingan ingin masuk ke dunia QA, memahami test script menjadi bekal utama agar tidak hanya bisa menguji, tetapi juga memahami alurnya. Yuk, pelajari lebih dalam tentang apa itu test script, mengapa penting, dan bagaimana contohnya dalam praktik nyata QA!


Apa itu Test Script?


Test script adalah dokumen atau file yang berisi instruksi detail untuk menguji fungsi tertentu dalam sebuah aplikasi atau sistem.

Script ini biasanya mencakup langkah-langkah uji, input data, hasil yang diharapkan, dan kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum pengujian dilakukan. Tujuannya biar proses testing bisa dilakukan secara konsisten, baik secara manual maupun otomatis.

Buat Warga Bimbingan yang tertarik menjadi QA, memahami test script itu penting banget karena ini adalah dasar dari proses pengujian yang terstruktur dan bisa direproduksi kapan aja.


Mengapa Menggunakan Test Script?


Sumber: Freepik

Penting banget buat Warga Bimbingan tahu alasan kenapa test script dibutuhkan dalam proses pengujian. Berikut adalah 7 manfaatnya.


1. Konsistensi


Test script adalah panduan jelas yang bikin semua penguji mengikuti langkah yang sama. Hasilnya, uji coba menjadi lebih konsisten dan minim bias.


2. Efisiensi


Selain itu, script ini bantu menghemat waktu karena langkah-langkahnya sudah terdokumentasi. Tugas-tugas berulang bisa kamu lakukan lebih cepat tanpa harus mikir dari awal.


3. Ketertelusuran


Test script juga bantu QA melacak kesalahan atau bug hingga ke titik awal pengujian. Proses debugging pun menjadi lebih cepat dan terarah.


4. Kejelasan


Setiap langkah, data, dan hasil yang diharapkan dijabarkan secara rinci dalam test script. Hal ini bikin semua anggota tim lebih paham arah pengujian.


5. Dapat Digunakan Kembali


Menariknya lagi, test script bisa digunakan untuk skenario pengujian lain yang serupa. Jadi, nggak perlu bikin ulang dari nol tiap kali tes.


6. Meminimalkan Terlewatnya Masalah Kritis


Script yang lengkap membantu tim QA memeriksa seluruh fitur dengan cermat. Hal ini memastikan produk akhir udah bener-bener siap rilis.


7. Membantu Teknisi QA Baru dalam Domain Tertentu


Terakhir, test script adalah alat bantu yang efektif buat teknisi baru memahami domain pengujian. Mereka bisa langsung ikut workflow tanpa banyak trial-error.

Baca Juga: Apa Itu QA Engineer? Peran, Skill, dan Cara Menjadi


Kapan Sebaiknya Menggunakan Test Script?


Warga Bimbingan mungkin pernah menghadapi proyek yang butuh pengujian super detail dan nggak bisa asal-asalan.

Nah, saat seperti itu, test script sebaiknya digunakan. Apalagi ketika harus melakukan regression testing, menguji fitur kompleks, atau bekerja bareng tim QA dalam skala besar. Pendekatan ini bikin proses pengujian lebih rapi, sistematis, dan minim risiko.

Selain itu, test script juga berguna banget kalau proyek kamu butuh dokumentasi pengujian yang lengkap buat laporan ke stakeholder atau keperluan audit.


Contoh Test Script


Sumber: Freepik

Berikut contoh test script sederhana yang bisa Warga Bimbingan gunakan untuk menguji fitur login di sebuah aplikasi.

Judul: Test Script Login dengan Kredensial Valid

Tujuan: Memastikan pengguna dapat login menggunakan email dan password yang valid

Langkah-langkah:

  1. Buka halaman login aplikasi
  2. Masukkan email: user@example.com
  3. Masukkan password: password123
  4. Klik tombol "Login"

Data Uji:

  1. Email: user@example.com
  2. Password: password123

Hasil yang Diharapkan:

  1. Pengguna berhasil masuk ke halaman dashboard

Test script seperti ini memudahkan proses pengujian karena semua langkah, data, dan hasil yang diharapkan sudah tertulis jelas. Mau bikin versi untuk fitur lain? Tinggal ubah datanya aja.

Baca Juga: 7 Perbedaan QA dan QC demi Proses Bisnis yang Efektif


Perbedaan Test Script, Test Case, dan Test Scenario


Berikut penjelasan singkat dan mudah dipahami tentang perbedaan Test Script, Test Case, dan Test Scenario.

Test Script adalah urutan langkah teknis yang ditulis secara rinci untuk menguji fungsi tertentu dalam aplikasi.

Biasanya digunakan dalam pengujian otomatis (automation testing) dan mencakup input, tindakan, serta hasil yang diharapkan. Test script bersifat sangat teknis dan preskriptif.

Test Case merupakan deskripsi singkat tentang kondisi yang ingin diuji, termasuk input, langkah uji, dan hasil yang diharapkan. Tidak harus sedetail test script, tapi tetap cukup jelas agar QA bisa memahami apa yang harus diuji. Test case cocok untuk pengujian manual maupun otomatis.

Sementara Test Scenario, lebih bersifat gambaran umum dari fungsionalitas aplikasi yang akan diuji. Fokusnya pada alur pengguna dari awal sampai akhir, bukan pada langkah teknisnya. Biasanya digunakan saat perencanaan awal testing untuk melihat cakupan pengujian secara luas.

Singkatnya, MinDi rangkum di bawah ini ya!

  1. Test Scenario = Apa yang ingin diuji secara umum
  2. Test Case = Bagaimana cara menguji skenario tersebut
  3. Test Script = Detail teknis langkah-langkah pengujiannya, biasanya untuk otomatisasi

Semoga Warga Bimbingan makin paham dan nggak tertukar lagi, ya!

Baca Juga: Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik


Sudah Memahami Test Script?


Test script adalah komponen penting dalam proses pengujian perangkat lunak yang membantu QA memastikan kualitas produk tetap terjaga secara konsisten dan efisien. Kalau kamu tertarik mendalami skill ini lebih dalam, yuk gabung Bootcamp Quality Assurance dibimbing.id!

Pastinya, Warga Bimbingan akan belajar bareng mentor berpengalaman, silabusnya lengkap banget, dan banyak latihan nyata untuk memperkuat portofolio kamu. Kamu juga bisa gratis mengulang kelas kalau butuh pengulangan materi. Sudah ada lebih dari 840+ hiring partner siap bantu penyaluran kerja!

Punya pertanyaan seperti “Kalau belum punya background IT, bisa ikut nggak?” atau “Berapa lama sampai siap kerja setelah bootcamp?”, kamu bisa konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi impianmu!


Referensi


  1. Towards Just-Enough Documentation for Agile Effort Estimation: What Information Should Be Documented? [Buka]
  2. The power of professional opinion – The 2023 State of Testing survey [Buka]

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!