dibimbing.id - Stateless Widget dan Stateful Widget: Mana yang Dipakai?

Stateless Widget dan Stateful Widget: Mana yang Dipakai?

Farijihan Putri

14 May 2025

470

Image Banner

Warga Bimbingan baru mulai ngulik Flutter atau lagi belajar bikin aplikasi mobile dari nol? Nah, satu hal penting yang wajib kamu pahami sejak awal adalah soal Stateless Widget dan Stateful Widget.

Kedua komponen ini menjadi pondasi utama saat kamu mau bikin UI yang interaktif, efisien, dan gampang dikembangkan.

Stateless Widget cocok buat tampilan yang nggak berubah. Misalnya teks statis atau ikon. Sementara Stateful Widget pas banget buat fitur yang dinamis dan butuh update real-time, seperti tombol like atau form input.

Kalau kamu pengen paham bedanya, tahu kapan harus pakai yang mana, dan pengen coding lebih efisien, yuk, lanjut baca penjelasan MinDi di artikel ini sampai habis!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Mobile App Development Garansi Siap Kerja


Apa Itu Stateless Widget dan Stateful Widget?


Stateless Widget dan Stateful Widget adalah dua jenis widget utama dalam Flutter yang digunakan untuk membangun user interactive (UI).

Keduanya sama-sama bagian dari struktur tampilan, tapi punya perbedaan penting soal bagaimana mereka merespons perubahan data atau interaksi user.

Stateless Widget adalah widget yang tidak berubah selama masa hidupnya. Cocok untuk konten statis seperti ikon, teks, atau gambar yang tidak dipengaruhi input user

Sebaliknya, Stateful Widget punya kemampuan untuk berubah secara dinamis sesuai interaksi atau update data. Misalnya saat user mengetik, menekan tombol, atau saat ada data baru yang masuk.

Baca Juga: Panduan Belajar Flutter untuk Membuat Aplikasi Mobile


Contoh Penerapan Stateless Widget dan Stateful Widget pada Flutter


Sumber: Freepik

Yuk, Warga Bimbingan supaya makin paham bedanya, kita langsung bahas contoh kode sederhana dari Stateless Widget dan Stateful Widget di Flutter. Ini penting banget biar kamu tahu kapan harus pakai yang mana saat bikin aplikasi.


1. Contoh Stateless Widget


import 'package:flutter/material.dart';

class HelloStateless extends StatelessWidget {

  @override

  Widget build(BuildContext context) {

    return Center(

      child: Text('Hello, I am a Stateless Widget!'),

    );

  }

}


Penjelasan

Widget ini selalu menampilkan teks yang sama. Karena tidak bergantung pada interaksi atau perubahan data, kamu cukup pakai StatelessWidget.


2. Contoh Stateful Widget


import 'package:flutter/material.dart';

class CounterStateful extends StatefulWidget {

  @override

  _CounterStatefulState createState() => _CounterStatefulState();

}

class _CounterStatefulState extends State<CounterStateful> {

  int _counter = 0;

  void _incrementCounter() {

    setState(() {

      _counter++;

    });

  }

  @override

  Widget build(BuildContext context) {

    return Column(

      mainAxisAlignment: MainAxisAlignment.center,

      children: [

        Text('You have pressed the button $_counter times.'),

        ElevatedButton(

          onPressed: _incrementCounter,

          child: Text('Press Me'),

        ),

      ],

    );

  }

}


Penjelasan:

Di contoh ini, _counter akan bertambah setiap kali tombol ditekan. Karena datanya berubah, kita perlu StatefulWidget dan memanggil setState() untuk update tampilan.

Kalau kamu udah ngerti dua hal dasar ini, dijamin proses ngoding pakai Flutter bakal lebih gampang dan terarah. 

Baca Juga: Tutorial Flutter untuk Pemula: Panduan Belajar Efektif


Kapan Menggunakan Stateless Widget dan Stateful Widget?


Warga Bimbingan bisa menggunakan Stateless Widget saat tampilan atau kontennya tetap alias tidak berubah sepanjang waktu. Seperti yang udah MinDi jelasin, misalnya untuk menampilkan teks statis, ikon, atau layout sederhana.

Sebaliknya, gunakan Stateful Widget kalau widget tersebut membutuhkan perubahan data secara dinamis. Seperti respons dari interaksi user, animasi, form input, atau fetching data dari API.

Pemilihan widget yang tepat akan bikin performa aplikasi kamu lebih optimal dan struktur kode lebih rapi. Jadi, penting banget buat tahu kapan harus pakai yang mana, Warga Bimbingan!

Kalau kamu salah pilih, bisa-bisa aplikasi kamu malah lag atau bahkan crash di device tertentu. Misalnya, pakai Stateful Widget padahal sebetulnya gak perlu, bikin konsumsi resource menjadi boros.

Sebaliknya, kalau kamu pakai Stateless Widget untuk komponen yang harus berubah-ubah, user bakal lihat tampilan yang “nggak jalan” atau gak sesuai harapan.

Makanya, pemahaman soal lifecycle masing-masing widget ini krusial buat bikin user experience yang smooth. Jangan lupa juga selalu testing di berbagai skenario supaya tahu widget kamu udah bekerja sesuai logika.

Terakhir, jangan ragu eksplor kombinasi widget di dalam layout yang kompleks. Dalam Flutter, keduanya bisa saling melengkapi sesuai kebutuhan aplikasi kamu.

Baca Juga: Mengenal Struktur dan Komponen Flutter dalam Aplikasi


Tertarik Mendalami Flutter bareng Mentor Berpengalaman?


Stateless Widget dan Stateful Widget adalah pondasi penting buat kamu yang ingin jadi developer Flutter handal. 

Kalau Warga Bimbingan masih bingung kapan harus pakai yang mana atau gimana cara bikin UI yang responsif, yuk ikut Bootcamp Mobile App Development dibimbing.id!

Di program ini, kamu bisa belajar bareng mentor berpengalaman, dapet silabus terlengkap, langsung praktek buat portofolio, bahkan bisa gratis mengulang kelas. Gak cuma itu, 96% alumni udah kerja dan ada 840+ hiring partner siap bantu penyaluran kerja kamu.

Kalo kamu punya pertanyaan kayak Aku harus punya basic coding dulu gak?” atau “Nanti dibantuin bikin portofolio juga gak?”, konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!