Sniffing Adalah: Arti, Jenis, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
19 August 2025
•
556

Warga Bimbingan, pernah mendengar istilah sniffing dalam dunia keamanan jaringan? Sniffing adalah teknik yang digunakan untuk menangkap dan menganalisis data yang beredar di jaringan komputer, baik untuk tujuan yang sah maupun tidak.
Namun, meskipun dapat bermanfaat untuk pemeliharaan jaringan, sniffing juga memiliki dampak negatif jika disalahgunakan.
Di artikel ini, kita akan membahas arti, jenis, dampak, dan cara mencegah sniffing agar kita bisa lebih bijak dalam melindungi data di jaringan.
Apa Itu Sniffing?
Sniffing adalah teknik yang digunakan untuk memantau dan menangkap data yang dikirim melalui jaringan komputer.
Dalam proses ini, perangkat yang disebut “sniffer” akan menyaring dan menganalisis paket data yang beredar di jaringan.
Sniffing bisa digunakan untuk tujuan yang sah, seperti memeriksa performa jaringan atau mendiagnosis masalah.
Namun, jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sniffing dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, data pribadi, atau data perusahaan yang tidak terproteksi.
Baca juga: Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Tujuan Sniffing
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, sniffing adalah teknik yang sering dianggap sebagai ancaman, namun sebenarnya memiliki beberapa tujuan yang sah dan berguna.
Berikut empat tujuan utama sniffing yang bermanfaat untuk administrasi jaringan dan troubleshooting:
1. Pemeliharaan Jaringan
Sniffing digunakan untuk memantau lalu lintas data di jaringan dan memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Dengan menganalisis paket data, administrator jaringan dapat mendeteksi potensi masalah atau kemacetan yang menghambat kinerja. Hal ini membantu dalam perawatan dan pengoptimalan jaringan secara rutin.
2. Masalah Koneksi
Sniffing juga berguna untuk mendiagnosis masalah teknis yang berkaitan dengan koneksi jaringan.
Administrator dapat melihat data yang hilang atau kesalahan transmisi yang menyebabkan koneksi tidak stabil. Dengan informasi ini, mereka bisa segera memperbaiki masalah yang ada.
3. Pengujian Keamanan Jaringan
Dalam pengujian keamanan, sniffing dapat digunakan untuk mendeteksi potensi kerentanannya.
Ini membantu untuk melihat apakah data yang ditransmisikan melalui jaringan cukup terlindungi atau rawan disusupi. Pengujian ini memungkinkan perusahaan untuk memperkuat sistem keamanan mereka.
4. Pelatihan dan Pendidikan
Sniffing digunakan dalam pelatihan untuk membantu individu memahami cara kerja jaringan dan protokol komunikasi.
Dalam konteks pendidikan, ini memungkinkan siswa atau profesional untuk menganalisis lalu lintas data dan memahami lebih baik tentang bagaimana informasi dikirimkan melalui jaringan.
Ini juga memberi wawasan tentang berbagai risiko yang mungkin terjadi dalam jaringan komputer.
Baca juga: Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Jenis-jenis Sniffing
Warga Bimbingan, setelah mengenal konsep sniffing, mari kita lihat dua jenis sniffing yang umum digunakan dalam jaringan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai sniffing pasif dan aktif:
1. Sniffing Pasif (Passive Sniffing)
Pada jenis ini, penyerang hanya memantau lalu lintas jaringan tanpa memodifikasi atau mengirimkan data baru.
Mereka hanya “mendengarkan” data yang mengalir melalui jaringan, seperti nama pengguna dan kata sandi yang dikirim dalam bentuk teks biasa. Sniffing pasif lebih sulit dideteksi karena tidak ada perubahan mencolok dalam lalu lintas.
2. Sniffing Aktif (Active Sniffing)
Berbeda dengan sniffing pasif, sniffing aktif melibatkan penyerang yang secara aktif memanipulasi lalu lintas jaringan, seperti mengirimkan paket data palsu atau melakukan serangan ARP poisoning.
Tujuannya adalah untuk mengarahkan lalu lintas melalui perangkat penyerang atau membuat jaringan lebih rentan terhadap serangan lain. Sniffing aktif lebih mudah dideteksi karena mempengaruhi aliran data jaringan.
Baca juga: Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Cara Kerja Sniffing
Sumber: Canva
Setelah kita memahami apa itu sniffing, Warga Bimbingan, mari kita bahas lebih lanjut tentang bagaimana cara kerja sniffing dalam jaringan. Berikut adalah empat tahap utama dalam proses kerja sniffing:
1. Collection
Pada tahap pertama, sniffer mulai mengumpulkan paket data yang lewat di jaringan. Data ini bisa mencakup informasi seperti alamat IP pengirim dan penerima, serta data yang dikirimkan. Alat sniffing akan menangkap semua paket yang melalui jaringan yang tidak terenkripsi.
2. Conversion
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mengonversi paket data tersebut menjadi format yang lebih mudah dibaca.
Proses ini mengubah data dalam bentuk biner atau tidak terstruktur menjadi informasi yang lebih jelas, seperti teks atau format lain. Ini memudahkan dalam menganalisis informasi yang terkandung dalam paket.
3. Analisa
Setelah data berhasil dikumpulkan dan dikonversi, tahap berikutnya adalah menganalisis data yang ada.
Pada tahap ini, sniffer akan mencari informasi sensitif seperti kata sandi, kredensial, atau data pribadi lainnya yang tidak terlindungi. Analisis ini membantu menemukan potensi kerentanannya dan mengeksploitasi celah yang ada.
4. Pengambilan Data
Tahap terakhir adalah pengambilan data yang relevan atau sensitif dari hasil analisis. Penyerang akan mengakses data yang bernilai, seperti informasi login atau data transaksi, untuk digunakan dalam serangan lebih lanjut.
Pengambilan data ini adalah tujuan akhir dari sniffing yang dapat mengekspos informasi pribadi atau perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Metasploit? Fungsi, Fitur, dan Cara Menggunakannya
Dampak Sniffing
Setelah memahami cara kerja sniffing, Warga Bimbingan, kini saatnya kita lihat dampak serius jika teknik ini disalahgunakan. Berikut empat dampak utama yang perlu kita waspadai:
1. Kebocoran Informasi Sensitif
Sniffing dapat menyebabkan kebocoran data pribadi dan sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, atau data login.
Ketika data ini dicuri, peretas bisa mengakses akun pribadi atau sistem perusahaan. Ini bisa merugikan baik individu maupun perusahaan yang datanya terekspos.
2. Pencurian Identitas
Dengan sniffing, penyerang bisa mengakses informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor identitas.
Data ini bisa digunakan untuk melakukan pencurian identitas atau penipuan. Pencurian identitas bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan merusak reputasi korban.
3. Kerusakan Reputasi Perusahaan
Jika data pelanggan atau informasi sensitif perusahaan berhasil dicuri melalui sniffing, reputasi perusahaan bisa hancur.
Kepercayaan pelanggan yang hilang sulit untuk dipulihkan, dan perusahaan bisa menghadapi tuntutan hukum atau denda. Hal ini bisa menurunkan nilai bisnis dan menyebabkan kerugian jangka panjang.
4. Serangan Lebih Lanjut
Setelah mendapatkan data sensitif melalui sniffing, penyerang dapat melanjutkan dengan serangan lebih besar seperti malware atau ransomware.
Mereka dapat memanfaatkan informasi yang dicuri untuk mendapatkan akses ke sistem lebih dalam. Hal ini membuka pintu bagi ancaman yang lebih besar terhadap keamanan jaringan dan data perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Nmap? Ini Penjelasan Lengkap Fungsi dan Contohnya
Cara Mencegah Sniffing
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, agar data kita tetap aman dari sniffing, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil. Berikut adalah tiga cara utama untuk mencegah sniffing di jaringan:
1. Menggunakan Enkripsi
Salah satu cara terbaik untuk melindungi data dari sniffing adalah dengan mengenkripsi data yang dikirim melalui jaringan.
Protokol seperti HTTPS, SSL/TLS, dan VPN akan mengamankan data agar tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga. Dengan enkripsi, bahkan jika data tertangkap, isinya tetap tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi.
2. Menggunakan Jaringan Privat Virtual (VPN)
Menggunakan VPN akan mengenkripsi seluruh lalu lintas internet, membuatnya lebih aman dari sniffing.
VPN menyembunyikan alamat IP dan mengenkripsi data, sehingga penyerang yang mencoba menangkap lalu lintas tidak bisa mendapatkan informasi apa pun. Ini sangat penting terutama saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang rentan terhadap sniffing.
3. Menerapkan Keamanan Jaringan yang Kuat
Melindungi jaringan dengan firewall yang kuat, serta menggunakan protokol keamanan yang tepat seperti WPA3 pada Wi-Fi, sangat penting untuk mencegah sniffing.
Selain itu, mengganti kata sandi secara berkala dan menggunakan autentikasi dua faktor dapat menambah lapisan perlindungan ekstra. Keamanan jaringan yang baik mengurangi kemungkinan data tertangkap melalui sniffing.
Ingin Jadi Cyber Security Professional?
Setelah memahami Sniffing Adalah: Arti, Jenis, Dampak, dan Cara Mencegahnya, kini saatnya untuk meningkatkan pengetahuanmu di dunia cyber security!
Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang teknik-teknik keamanan jaringan, termasuk cara melindungi data dari sniffing dan ancaman lainnya.
Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia cyber security semakin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan Daftar sekarang disini untuk memulai perjalananmu menjadi seorang Cyber Security Professional! #BimbingSampeJadi
Referensi
- What is Sniffing Attack in System Hacking? [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.