Simak Perbedaan Goal dan Objektif yang Penting untuk Bisnis
Muthiatur Rohmah
•
20 May 2024
•
552
Goal dan objective dalam bisnis merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan, pasalnya setiap perusahaan harus memiliki tujuan (goal) dan target (objek) yang penting untuk menentukan arah bisnis mereka.
Goal dan objective dalam bisnis merupakan dua hal yang berbeda, namun saling berkaitan pada tujuan akhir bisnis perusahaan. Memahami perbedaan antar keduanya merupakan hal penting, agar penetapan tujuan dan target bisnis dapat sesuai.
Lantas apa saja perbedaan goal dan objektif dalam bisnis? Apa saja pengertian dan contohnya?
Langsung saja, yuk simak penjelasan detail mengenai pengertian, contoh serta perbedaan goal dan objektif berikut ini.
Apa itu Goal?
Sebelum membahas perbedaannya, pertama-tama yuk pahami apa itu goal pada beberapa penjelasan berikut ini.
Dikutip dari Indeed, Goal dapat diartikan sebagai pernyataan singkat mengenai hasil yang diinginkan yang hendak dicapai dalam jangka waktu yang panjang, biasanya antara tiga hingga lima tahun.
Goal merupakan pernyataan yang luas yang berfokus pada hasil yang diinginkan dan tidak mendeskripsikan metode-metode yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
Intinya, goal lebih menekankan pada apa yang ingin dicapai, bukan bagaimana cara mencapainya.
Dalam bisnis, goal digunakan untuk menentukan tujuan bisnis yang hendak dicapai pada masa kini dan masa depan. Goal bisnis bersifat adaptif dan telah disepakati oleh para stakeholder perusahaan.
Agar Sobat MinDi lebih paham, yuk simak beberapa contoh goal dalam bisnis berikut ini.
Meningkatkan pendapatan tahunan perusahaan sebesar 20% dalam lima tahun.
Memperluas pasar ke tiga negara baru dalam empat tahun ke depan.
Mencapai tingkat kepuasan pelanggan sebesar 95% dalam tiga tahun.
Mengurangi biaya operasional sebesar 15% dalam lima tahun.
Menjadi pemimpin pasar dalam industri teknologi hijau pada tahun 2028.
Apa itu Objektif?
Setelah memahami apa itu goal secara umum maupun dalam bisnis, langkah selanjutnya adalah memahami pengertian objektif melalui beberapa penjelasan berikut.
Dikutip dari smartsheet, objektif adalahi langkah-langkah kecil yang terukur yang diambil menuju goal yang lebih besar. Objektif cenderung sempit dalam lingkup, mudah diukur, dan realistis.
Tidak peduli seberapa kecil, objektif yang baik akan membawa Sobat MinDi lebih dekat ke hasil jangka panjang yang diinginkan.
Dalam dunia bisnis, objektif harus relevan dengan goal yang telah ditentukan, tidak ada gunanya menetapkan objektif yang tidak mendukung goal yang ingin dicapai.Objektif harus selalu mendukung goal, sehingga penting untuk menetapkan goal terlebih dahulu.
Objektif harus lebih taktis, hal ini dapat diwujudkan melalui tugas-tugas yang berorientasi aksi yang dapat dilakukan individu atau tim untuk mencapai suatu tujuan atau goal yang telah disepakati.
Misalnya dalam perusahaan menetapkan goal "Meluncurkan produk X di pasar Eropa pada tahun 2024" Sobat MinDi bisa menerapkan objektif sebagai berikut.
Menyelesaikan proses persetujuan regulasi oleh Q3 2023.
Membangun tim penjualan Eropa empat orang oleh Q1 2023.
Mengadakan pertemuan dengan enam mitra distribusi potensial oleh Q3 2022.
Perbedaan Goal dan Objektif
Nggak usah berlama-lama lagi, yuk simak beberapa perbedaan goal dan objektif yang penting dalam proses bisnis perusahaan.
1. Penyelarasan dan Urutan
Goal adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau individu. Mereka ditetapkan untuk mendukung pencapaian misi dan visi yang lebih luas dari organisasi tersebut.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki goal untuk menjadi pemimpin pasar di industri teknologi dalam lima tahun. Goal ini mencerminkan ambisi jangka panjang dan arah strategis dari perusahaan.
Sementara Objektif adalah langkah-langkah spesifik yang dirancang untuk membantu mencapai goal tersebut.
Berdasarkan contoh diatas, objektif untuk mencapai goal tersebut mungkin termasuk mengembangkan produk baru, meningkatkan efisiensi operasional, atau memasuki pasar baru. Objektif ini memberikan fokus dan arah yang lebih konkret untuk mencapai goal.
2. Cakupan
Goal bersifat abstrak dan berorientasi pada hasil. Goal juga bersifat luas dan menyeluruh dalam menetapkan arah secara umum tanpa mengetahui detail cara mencapainya. Hal ini membuat goal sulit untuk diukur secara langsung.
Di sisi lain, objektif terbatas dan terfokus, hal ini mencakup tugas-tugas yang jelas dan kuantitatif, memudahkan pengecekan kemajuan dan evaluasi kinerja.
3. Spesifikasi
Goal memberikan pandangan luas tentang apa yang ingin dicapai tanpa terperinci tentang langkah-langkah spesifik yang harus diambil. Goal sering berwujud dalam bentuk pernyataan luas yang menginspirasi atau memberi motivasi.
Objektif mendefinisikan tindakan spesifik dan standar kinerja yang harus dicapai dalam waktu yang ditentukan. Objektif adalah instrumen taktis yang mengarah langsung pada pencapaian goal.
4. Sifatnya
Goal biasanya lebih bersifat konseptual dan sering kali tidak langsung terukur. Sebagai contoh, goal untuk "menciptakan tempat kerja yang inklusif dan beragam" adalah aspirasional dan abstrak.
Objektif dibuat dengan kriteria yang jelas dan terukur, seperti "meningkatkan representasi karyawan dari latar belakang minoritas sebesar 20% dalam dua tahun."
5. Kerangka Waktu
Goal umumnya ditetapkan untuk periode waktu yang lebih lama, seringkali beberapa tahun, sebagai bagian dari visi jangka panjang.
Objektif adalah jangka pendek hingga menengah, ditujukan untuk hasil yang lebih cepat, dan berfungsi sebagai milestone dalam proses mencapai goal yang lebih besar.
6. Bahasa
Bahasa dalam goal sering bersifat motivasional dan berorientasi pada visi, dirancang untuk membangkitkan komitmen dan inspirasi di antara para stakeholder.
Bahasa dalam objektif lebih pragmatis dan operasional, dengan fokus pada kriteria yang jelas dan terukur untuk mencapai hasil yang spesifik.
Gimana nih? belum paham jelas mengenai perbedaan goal dan objektif dalam bisnis? Yuk simak visualisasinya pada tabel berikut ini.
Memahami perbedaan perbedaan goal dan objektif merupakan hal yang penting bagi perusahaan, hal ini berguna agar perusahaan dapat mencapai kesuksesan melalui perencanaan dan eksekusi yang sistematis.
Goal memberikan arah, sementara objektif membawa struktur dan disiplin yang diperlukan untuk mencapai arah tersebut.
Baca Juga: Apa Tujuan Pengujian Produk dan Bagaimana Cara Menguji Produk?
Contoh Goal dan Objektif pada Bidang Tertentu
Setelah kita memahami tentang perbedaan goal dan objektif, selanjutnya yuk simak beberapa contoh penerapan goal dan objektif pada bidang tertentu berikut ini.
1. Contoh Goal dan Objektif Kepemimpinan
Dalam konteks kepemimpinan, goal dan objektif yang efektif adalah kunci untuk mengembangkan dan mempertahankan kepemimpinan yang kuat dan organisasi yang berkembang. Mari kita lihat contoh ini:
Goal: Meningkatkan efektivitas kepemimpinan di seluruh perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang lebih kolaboratif dan inovatif dalam waktu tiga tahun.
Untuk mencapai goal tersebut, beberapa objektif spesifik bisa ditetapkan:
Mengimplementasikan program pelatihan kepemimpinan yang komprehensif untuk semua manajer tingkat menengah dalam satu tahun ke depan, dengan fokus pada keterampilan komunikasi dan kerja tim.
Menyelenggarakan workshop bulanan mengenai inovasi dan kolaborasi yang dihadiri oleh semua tingkatan kepemimpinan, dimulai dalam enam bulan ke depan.
Mengukur dan meningkatkan tingkat kepuasan karyawan melalui survei tahunan, dengan target peningkatan 10% dalam laporan kepuasan terkait dukungan manajerial dan kolaborasi tim.
2. Contoh Goal dan Objektif pada Bisnis
Dalam dunia bisnis, menetapkan goal yang jelas dan objektif yang mendukung sangat penting untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan. Berikut adalah contoh dari setting goal dan objektif dalam konteks bisnis:
Goal: Meningkatkan keberhasilan finansial perusahaan dengan memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan sebesar 30% dalam lima tahun.
Untuk mencapai goal ini, perusahaan dapat menetapkan objektif berikut:
Meluncurkan tiga produk baru dalam dua tahun ke depan, masing-masing ditargetkan untuk segmen pasar yang telah diidentifikasi sebagai peluang pertumbuhan melalui riset pasar.
Meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi biaya produksi sebesar 10% dalam tiga tahun melalui investasi dalam teknologi otomasi dan pelatihan karyawan untuk penggunaan teknologi yang lebih efisien.
Memperluas kehadiran di pasar internasional dengan memasuki dua pasar baru di Asia dan Eropa dalam empat tahun, termasuk pendirian kantor penjualan lokal dan adaptasi produk untuk memenuhi preferensi lokal.
Meningkatkan kepuasan pelanggan dari 80% ke 90% dalam tiga tahun melalui peningkatan layanan pelanggan dan personalisasi pengalaman pelanggan.
3. Contoh Goal dan Objektif Project Management
Dalam manajemen proyek, menentukan goal yang jelas dan objektif yang mendukung adalah vital untuk memastikan keberhasilan proyek dan kepuasan stakeholder. Berikut adalah contoh goal dan objektif dalam konteks manajemen proyek:
Goal: Menyelesaikan pengembangan dan peluncuran platform e-commerce baru untuk meningkatkan penjualan online sebesar 40% dalam dua tahun.
Untuk mencapai goal ini, objektif berikut dapat ditetapkan dalam proyek:
Menyelesaikan fase perencanaan proyek, termasuk finalisasi ruang lingkup dan pengalokasian sumber daya, dalam satu bulan pertama proyek.
Mengembangkan prototipe awal platform dalam tiga bulan pertama, dengan fokus pada integrasi sistem manajemen inventori dan kapabilitas pembayaran.
Melakukan pengujian alpha dan beta dengan pengguna terbatas untuk mengumpulkan umpan balik dan melakukan perbaikan yang diperlukan dalam enam bulan berikutnya.
Meluncurkan platform e-commerce secara penuh pada akhir tahun pertama proyek dan memastikan bahwa platform stabil dan beroperasi tanpa kendala signifikan.
Melakukan kampanye pemasaran yang intensif pada awal tahun kedua untuk mempromosikan platform baru kepada konsumen potensial dan meningkatkan adopsi pengguna.
Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja platform setiap kuartal pada tahun kedua untuk memastikan pencapaian target peningkatan penjualan sebesar 40%.
4. Contoh Goal dan Objektif di Bidang Marketing
Dalam bidang marketing, menetapkan goal dan objektif yang jelas adalah penting untuk mengarahkan upaya pemasaran dan mengukur keberhasilan. Berikut adalah contoh goal dan objektif yang dapat digunakan dalam kampanye marketing:
Goal: Meningkatkan kesadaran merek dan meningkatkan penjualan produk baru sebesar 25% dalam satu tahun.
Untuk mencapai goal ini, berbagai objektif dapat ditetapkan, meliputi:
Meluncurkan kampanye pemasaran digital yang mencakup iklan di media sosial dan PPC (pay-per-click) untuk mencapai lebih dari 1 juta tayangan dalam tiga bulan pertama.
Meningkatkan trafik ke situs web perusahaan sebesar 50% dalam enam bulan melalui optimasi mesin pencari (SEO) dan konten blog yang ditargetkan.
Mengembangkan dan mendistribusikan konten video yang menampilkan keunggulan produk baru ke audiens target, bertujuan untuk mendapatkan 100,000 tayangan dan 10,000 interaksi dalam empat bulan.
Mengadakan webinar dan demo produk bulanan dengan target 500 peserta per sesi, untuk mendidik pasar tentang manfaat dan fitur produk baru.
Melakukan analisis feedback pelanggan dan survei kepuasan pasca-pembelian untuk mengukur persepsi merek dan pengalaman pelanggan, bertujuan untuk mencapai skor kepuasan pelanggan minimal 80%.
Meningkatkan angka penjualan produk baru sebesar 25% dalam satu tahun, melacak kemajuan secara bulanan dan menyesuaikan strategi pemasaran jika diperlukan.
5. Contoh Goal dan Objektif di Bidang Human Resources
Dalam bidang Human Resources (HR), menetapkan goal yang jelas dan objektif yang mendukung adalah krusial untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan karyawan serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan perusahaan.
Berikut adalah contoh dari pengaturan goal dan objektif dalam konteks HR:
Goal: Meningkatkan keterlibatan karyawan dan mengurangi tingkat turnover karyawan sebesar 20% dalam dua tahun.
Untuk mencapai goal ini, berikut adalah beberapa objektif yang bisa ditetapkan:
Melaksanakan survei kepuasan karyawan dua kali setahun untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan.
Mengembangkan dan meluncurkan program pelatihan kepemimpinan untuk semua manajer, dengan fokus pada komunikasi dan manajemen konflik, dalam satu tahun ke depan.
Menyelenggarakan acara team building setiap kuartal untuk mempromosikan kerjasama tim dan memperkuat hubungan antar karyawan.
Mengimplementasikan program penghargaan karyawan yang berprestasi setiap bulan untuk meningkatkan motivasi dan pengakuan karyawan.
Meninjau dan memperbarui kebijakan HR, termasuk kebijakan kerja dari rumah, untuk memastikan kebijakan tersebut mendukung keseimbangan kehidupan kerja karyawan.
Baca Juga: Capai Kesuksesan dengan Tujuan Perencanaan Karir yang Jelas
Yuk Pahami Goal dan Objektif secara Tepat untuk Kesuksesan Bisnis Anda
Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai perbedaan goal dan objektif yang penting untuk dipelajari dan dipahami. Dalam berbagai bidang, memahami goal dan objektif merupakan langkah yang efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dalam project management, goal dan objektif penting untuk mengatur jalannya proyek dengan baik agar sesuai dengan tujuan awal yang telah disepakati. Jika Sobat MinDi seorang project manager, kamu harus paham mengenai goal dan objektif proyek.
Tertarik belajar goal dan objektif secara lebih lanjut? Atau tertarik menjadi project manager profesional? Namun bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi project manager yang sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
FAQ Goal dan Objektif
Apakah goal dan objektif berhubungan?
Goal dan objektif bekerja secara tandem. Goal memberikan arah dan visi umum, sedangkan objektif memberikan langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mencapai visi tersebut. Tanpa objektif yang jelas, goal mungkin akan sulit dicapai karena kurangnya rencana aksi yang terdefinisi.
Bagaimana cara menetapkan goal yang efektif?
Menetapkan goal yang efektif melibatkan pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dan mengapa hal itu penting. Goal harus relevan dengan misi dan visi keseluruhan organisasi, serta harus cukup menantang untuk mendorong kemajuan tetapi juga realistis untuk dicapai.
Bagaimana cara menetapkan objektif yang efektif?
Objektif yang efektif harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Pastikan bahwa setiap objektif memiliki parameter yang jelas untuk pengukuran keberhasilan dan jadwal waktu untuk pencapaiannya.
Mengapa penting untuk membedakan antara goal dan objektif?
Membedakan antara goal dan objektif penting untuk memastikan bahwa ada progres yang dapat diukur menuju pencapaian target jangka panjang. Hal ini memungkinkan tim untuk tetap terfokus dan terarah, sambil memberikan umpan balik yang jelas tentang kemajuan mereka.
Bagaimana menilai keberhasilan goal dan objektif?
Keberhasilan goal dan objektif dinilai melalui pemantauan kinerja terhadap objektif yang telah ditetapkan. Evaluasi teratur terhadap pencapaian objektif memberikan indikator apakah goal sedang menuju ke arah yang benar atau perlu penyesuaian strategi.
Reference:
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.