6 Contoh Goal Setting SMART Inspiratif & Tips Membuatnya
Muthiatur Rohmah
•
03 May 2024
•
4754
Sobat MinDi pernah mendengar tentang Goal Setting? Sebenarnya apa sih Goal Setting itu?
Goal setting merupakan proses seseorang menentukan suatu tujuan, hingga strategi untuk mencapainya. Memiliki goal setting atau tujuan hidup penting bagi setiap orang, baik dalam konteks pribadi hingga kehidupan profesional.
Dalam konteks profesional, seseorang membuat goal setting sebagai dorongan, agar kondisi karier tetap terarah dan terus maju.
Goal setting yang baik, biasanya dibuat dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-Bound). Dengan metode ini, goal setting yang Sobat MinDi buat akan lebih terukur dan terarah.
Lantas bagaimana contoh Goal Setting SMART yang baik dan inspiratif? Bagaimana cara membuat Goal setting dengan metode SMART?
Penasaran bagaimana contoh dan caranya? Simak terus penjelasan MinDi di bawah ini, jangan sampai kelewatan ya!
Apa itu Goal Setting?
Sebelum membahas mengenai contoh goal setting, yuk bersama-sama kita pahami terlebih dahulu apa itu goal setting melalui penjelasan berikut ini.
Dilansir dari mindmesh, Goal setting adalah proses menentukan sasaran atau tujuan secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas, yang ingin dicapai oleh individu atau kelompok.
Proses goal setting melibatkan identifikasi hasil yang diinginkan dan pengembangan rencana untuk mencapai hasil tersebut.
Goal setting merupakan bagian yang penting dari kehidupan manusia, mengapa? sebab goal setting adalah kerangka kerja untuk setiap tindakan dan arah individu. Goal setting membantu Sobat MinDi mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan, kapan, dan mengapa.
Lebih lanjut, goal setting juga berfungsi sebagai alat motivasi yang membantu orang-orang fokus terhadap usaha, tetap pada jalur, dan mengukur kemajuan mereka.
Pada kontes profesional, goal setting membantu Sobat MinDi menentukan tujuan karir yang jelas dan mencapai karir impian dengan cara yang lebih terukur dan spesifik.
Intinya, goal setting merupakan sebuah kerangka tujuan hidup seseorang, baik dalam segi pribadi maupun kehidupan profesional.
Wah, ternyata banyak banget ya manfaat goal setting, jika kita lihat dari definisinya. So jangan ragu lagi Sobat MinDi, segera buat goal setting kamu sendiri!
Contoh Goal Setting SMART yang Inspiratif
Setelah memahami begitu pentingnya goal setting, pasti Sobat MinDi semakin tertarik nih untuk membuat goal setting diri sendiri.
Sebelum memulai untuk membuat goal setting, Sobat MinDi harus mengetahui gambarannya melalui contoh goal setting SMART yang efektif dan inspiratif.
Goal setting yang Menggunakan Format SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-Bound), membuat tujuan lebih terukur dan terarah dengan jelas.
Lantas bagaimana contoh goal setting SMART yang profesional dan efisien?
Yuk simak beberapa contoh goal setting SMART profesional yang dapat Sobat MinDi jadikan inspirasi dalam menulis tujuan karir.
1. Contoh Goal Setting Marketing
Seorang profesional marketing pasti memiliki banyak tujuan karir yang hendak dicapai, baik itu sebagai achievement perusahaan maupun kepuasan individu.
Sebagai seorang marketer, Sobat MinDi wajib tahu nih contoh goal setting marketing SMART yang efektif, yuk perhatikan selengkapnya.
Berikut adalah Contoh goal setting seorang online marketing yang menggunakan format SMART
Tujuan: Meningkatkan Penjualan Online
Specific: Meningkatkan penjualan produk fashion melalui situs web e-commerce perusahaan sebesar 30%
Measurable (Terukur): Menggunakan data dari analytics website untuk melacak jumlah penjualan bulanan dan membandingkannya dengan data penjualan bulan sebelumnya.
Achievable (Dapat Dicapai): Menerapkan strategi pemasaran digital baru, termasuk iklan berbayar, SEO, dan pemasaran media sosial untuk menarik lebih banyak pengunjung ke situs.
Relevan: Penjualan online adalah sumber pendapatan utama perusahaan, dan meningkatkan penjualan ini akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan keseluruhan perusahaan.
Time Bound (Terikat Waktu): Mencapai target penjualan 30% lebih tinggi dalam waktu 6 bulan.
Dari contoh tersebut, seorang online marketing yang membuat goal setting menggunakan metode SMART, dapat merencanakan dan mengimplementasikan tujuan mereka secara terukur dan lebih terarah.
Goal Setting metode SMART yang cocok buat Sobat MinDi yang ingin menerapkan tujuan marketing atau pencapaian karir secara spesifik.
2. Contoh Goal Sales
Divisi sales merupakan pekerjaan yang bersifat targeting, oleh sebab itu penting bagi Sobat MinDi yang menggunakan goal setting dalam lingkup pekerjaan profesional.
Berikut adalah contoh goal setting sales yang menggunakan pendekatan SMART terstruktur.
Tujuan: Meningkatkan Efektivitas Penjualan
Spesifik: Meningkatkan jumlah penjualan produk elektronik bulanan sebesar 20%.
Terukur: Menggunakan laporan penjualan untuk melacak jumlah unit yang terjual setiap bulan dan membandingkannya dengan penjualan bulan sebelumnya.
Dapat Dicapai: Memanfaatkan pelatihan penjualan tambahan dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan melalui follow-up yang lebih sering dan kustomisasi penawaran berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Relevan: Meningkatkan penjualan akan membantu mencapai target departemen dan meningkatkan komisi pribadi.
Terikat Waktu: Mencapai peningkatan penjualan ini dalam periode tiga bulan.
Dengan goal setting SMART yang efektif, seorang sales dapat mengukur hasil atau target dalam kerangka waktu yang realistis, sehingga target penjualan dapat meningkat secara terstruktur.
3. Contoh Goal SEO Specialist
Seorang SEO specialist juga membutuhkan goal setting untuk mengukur trafic website agar tetap terjaga dan selalu naik secara konsisten.
Namun lebih dari itu, goal setting SEO specialist, membuat pekerjaan mereka menjadi lebih terukur dan terspesifik dengan jelas. Lantas bagaimana contoh goal setting SEO specialist yang efektif?
Berikut adalah contoh goal setting untuk seorang SEO Specialist yang menggunakan pendekatan SMART yang terstruktur:
Tujuan: Meningkatkan Visibilitas dan Trafik Organik Website
Spesifik: Meningkatkan peringkat Google untuk sepuluh kata kunci utama yang berkaitan dengan produk teknologi terbaru.
Terukur: Menggunakan alat seperti Google Analytics dan Google Search Console untuk melacak peningkatan peringkat kata kunci dan pertumbuhan trafik organik.
Dapat Dicapai: Mengimplementasikan strategi SEO on-page yang lebih kuat, memperbaiki backlinks, dan mengoptimalkan konten untuk kata kunci target.
Relevan: Meningkatkan trafik organik penting untuk generasi lead dan peningkatan penjualan, mendukung tujuan bisnis keseluruhan.
Terikat Waktu: Mencapai perbaikan peringkat dalam 6 bulan.
Goal setting yang tepat membuat SEO Specialist dapat menentukan target yang jelas dan terukur, sehingga dapat fokus pada peningkatan spesifik dan strategi untuk mencapainya.
4. Contoh Goal Sosmed Specialist
Seorang Sosmed specialist juga memerlukan goal setting untuk mengukur keberhasilan dan keefektifan social media campaign mereka. Lantas bagaimana contoh goal setting sosmed specialist?
Berikut adalah contoh goal setting untuk seorang sosmed specialist yang menggunakan pendekatan SMART yang terstruktur:
Tujuan: Meningkatkan Keterlibatan dan Jangkauan di Media Sosial
Spesifik: Meningkatkan jumlah pengikut di Instagram dan Twitter perusahaan sebesar 25% dan meningkatkan rata-rata tingkat keterlibatan per post sebesar 15%.
Terukur: Menggunakan alat analisis media sosial untuk melacak pertumbuhan pengikut dan tingkat keterlibatan setiap minggu, membandingkannya dengan data baseline saat ini.
Dapat Dicapai: Membuat dan menerapkan strategi konten yang lebih menarik, termasuk posting video interaktif, live sessions, dan giveaways, serta meningkatkan frekuensi posting menjadi dua kali per hari.
Relevan: Meningkatkan kehadiran media sosial akan membantu memperkuat brand awareness dan mendukung upaya pemasaran secara keseluruhan.
Terikat Waktu: Mencapai tujuan ini dalam waktu 4 bulan.
Goal setting yang efektif membuat sosmed specialist fokus pada peningkatan engagement dan pertumbuhan audiens secara terukur dan lebih terarah.
5. Contoh Goal Divisi Finance
Dalam mengelola keuangan perusahaan, divisi finance juga memerlukan goal setting yang efektif, lantas bagaimana contohnya?
Berikut adalah contoh goal setting untuk divisi finance dalam sebuah perusahaan yang menggunakan pendekatan SMART yang terstruktur:
Tujuan: Meningkatkan Efisiensi dan Akurasi Laporan Keuangan
Spesifik: Mengurangi waktu yang diperlukan untuk menutup buku bulanan dari 10 hari menjadi 5 hari dan meningkatkan akurasi laporan keuangan dengan mengurangi kesalahan entri sebesar 50%.
Terukur: Memantau kemajuan dengan menggunakan software akuntansi untuk melacak waktu penutupan buku dan audit internal secara berkala untuk mengidentifikasi dan menghitung kesalahan.
Dapat Dicapai: Mengimplementasikan software akuntansi baru yang lebih efisien, melatih tim keuangan tentang praktik terbaik dalam pencatatan dan pelaporan, dan menerapkan prosedur kontrol internal yang lebih ketat.
Relevan: Peningkatan efisiensi dan akurasi dalam laporan keuangan adalah penting untuk mendukung keputusan manajemen yang lebih tepat dan meningkatkan kepercayaan stakeholder.
Terikat Waktu: Mencapai peningkatan ini dalam periode 6 bulan.
Goal setting divisi finance dirancang untuk fokus pada peningkatan efisiensi operasional keuangan yang menjamin integritas data. Hal ini merupakan fungsi yang penting dalam bisnis yang sukses.
6. Contoh Goal Setting Divisi HR
Divisi Human Resources (HR) juga memerlukan goal setting yang tepat untuk mengukur efektivitas SDM perusahaan secara keseluruhan. Lantas bagaimana contohnya?
Berikut adalah contoh goal setting untuk divisi HR dalam sebuah perusahaan yang menggunakan pendekatan SMART yang terstruktur:
Tujuan: Meningkatkan Kepuasan dan Retensi Karyawan
Spesifik: Meningkatkan skor kepuasan karyawan sebesar 20% dan mengurangi tingkat turnover karyawan tahunan dari 15% menjadi 10%.
Terukur: Menggunakan survei kepuasan karyawan tahunan untuk mengukur perubahan dalam kepuasan dan memantau data turnover karyawan secara periodik.
Dapat Dicapai: Mengembangkan dan melaksanakan program orientasi karyawan baru yang lebih komprehensif, meningkatkan inisiatif pengakuan karyawan, dan menyediakan lebih banyak peluang pelatihan dan pengembangan profesional.
Relevan: Meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi turnover penting untuk mempertahankan tenaga kerja berkomitmen dan berkompeten, yang akan meningkatkan produktivitas dan moral perusahaan.
Terikat Waktu: Mencapai tujuan ini dalam waktu satu tahun.
Goal setting divisi HR dirancang untuk fokus pada kepuasan dan retensi karyawan, yang merupakan indikator penting dari lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Baca Juga: General Affair: Definisi, Tugas, Gaji & Jenjang Karirnya
Cara Menentukan Goal Setting yang Baik dan Benar
Setelah Sobat MinDi memahami beberapa contoh goal setting yang efektif, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara menentukan goal setting yang baik dan benar.
Lantas bagaimana cara dan langkahnya?
Yuk simak bersama-sama cara menentukan goal setting yang baik dan benar, versi MinDi berikut ini.
1. Buat dengan Format SMART
Menulis goal setting menggunakan format SMART merupakan hal yang efektif dan efisien, sebab metode ini membuat tujuan kamu menjadi lebih terukur dan terarah secara spesifik.
Lantas sebenarnya apa itu format SMART? yuk simak penjelasan lengkap mengenai format SMART dalam goal setting berikut ini:
Spesifik: Tujuan harus jelas dan spesifik agar kamu tahu apa yang harus dicapai.
Terukur (Measurable): Harus ada metrik atau angka untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan.
Dapat Dicapai (Achievable): Pastikan tujuan dapat dicapai dengan sumber daya atau kekuatan yang ada.
Realistis: Tujuan harus realistis dan layak untuk dikejar.
Terikat Waktu (Time-bound): Tentukan batas waktu untuk mencapai tujuan.
Pastikan dalam membuat goal setting, Sobat MinDi selalu berpedoman dengan metode SMART ini ya!
2. Buat dengan Spesifik
Jangan lupa untuk membuat tujuan yang spesifik berupa memberikan detail yang cukup tentang apa yang ingin dicapai.
Misalnya, jika tujuan Sobat MinDi adalah "meningkatkan penjualan," kamu bisa buat lebih spesifik menjadi "meningkatkan penjualan produk X sebesar 25% dalam tiga bulan."
3. Measurable
Pastikan ada metrik yang jelas untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan goal setting yang Sobat MinDi buat.
Misalnya, goal setting kamu adalah "meningkatkan keterampilan kepemimpinan," tentukan cara untuk mengukurnya, seperti jumlah pelatihan yang diikuti atau feedback dari tim.
4. Make it Achievable
Pastikan goal setting yang Sobat MinDi buat merupakan sesuatu yang bisa kamu raih. Misalnya, kalo Sobat MinDi lagi sibuk banget, jangan tulis goal setting baca 50 buku setahun.
5. Realistic
Sobat MinDi bisa tanya diri sendiri, realistis gak goal setting yang dibuat? Misalnya, mau nabung untuk beli mobil dalam setahun, tetapi pendapatan pas-pasan. Hal-hal tersebutlah yang membuat Sobat MinDi harus memikir ulang goal setting secara realistis.
6. Tentukan Rentang Waktunya
Tentukan kapan Sobat MinDi akan mencapai goal setting tersebut, seperti "menyelesaikan kursus online ini dalam empat bulan."
Menetapkan deadline yang jelas adalah kunci. Goal setting tanpa deadline akan sering terlupakan dan tidak terprioritaskan.
FAQ Contoh Goal Setting
Bagaimana saya bisa menetapkan tujuan yang realistis tetapi tetap menantang?
Mengevaluasi kemampuan saat ini berdasarkan kemampuan yang tersedia adalah kunci. Misalnya, jika kamu baru belajar bermain gitar, tujuan yang realistis tapi menantang mungkin adalah "Saya ingin bisa memainkan 5 lagu penuh dalam tiga bulan."
Mengapa goal setting penting?
Goal setting penting karena memberikan arah dan fokus. Dengan menetapkan tujuan, kamu dapat mengatur prioritas, memotivasi diri sendiri, dan meningkatkan peluang untuk mencapai sukses. Goal setting juga membantu mengukur kemajuan dan mengidentifikasi kapan perlu membuat penyesuaian.
Apa yang harus dilakukan jika saya tidak mencapai tujuan?
Jika Sobat MinDi tidak mencapai tujuan, penting untuk melakukan evaluasi. Analisis apa yang menghambat, apakah tujuan tersebut terlalu ambisius, atau apakah ada faktor eksternal yang mempengaruhi.
Belajar dari pengalaman dan sesuaikan tujuan jika perlu. Teruslah mencoba dengan pendekatan yang mungkin lebih realistis atau dengan strategi baru.
Apakah goal setting hanya untuk tujuan jangka panjang?
Tidak, goal setting bisa untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek sering kali digunakan sebagai langkah-langkah membangun untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih besar.
Baca Juga: 10 Tips Jelaskan Tujuan Karir dalam Perusahaan di Interview
Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai contoh goal setting yang perlu kamu pelajari dan pahami. Di dalam konteks perusahaan, goal setting merupakan bagian dari people development yang biasanya dikoordinasikan oleh divisi Human Resources.
Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.
Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Reference:
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.