Warga Bimbingan, pengen switch career ke bidang Finance & Accounting? Pasti sering dengar istilah ROA dan ROE dong? Tapi, bingung nggak sih apa itu dan gimana cara pakainya buat menganalisis kesehatan keuangan perusahaan?
Padahal, memahami rumus ROA dan ROE itu penting banget kalau kamu mau tahu seberapa untungnya sebuah perusahaan dari aset atau modal yang mereka punya.
Kalau nggak ngerti rumus ROA dan ROE, kamu mungkin salah langkah dalam mengambil keputusan finansial atau kurang pede saat diskusi soal laporan keuangan karena nggak ngerti indikator profitabilitas dasar. Sayang banget kan kalau peluang investasi atau karier di bidang finance terlewat cuma karena ini?
Oke deh biar kamu nggak bingung lagi, MinDi siap bantu kamu buat memahami rumus ROA dan ROE ini secara lengkap dan contoh perhitungannya yang gampang banget kamu pahami. Yuk, langsung aja mulai!
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat
Apa Itu ROA?
ROA adalah singkatan dari Return on Assets. ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menggunakan seluruh asetnya untuk menghasilkan laba.
Gampangnya, ROA memberitahumu berapa rupiah laba bersih yang dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah aset yang dimilikinya. Angka ini penting banget karena mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengelola aset, baik itu aset lancar maupun aset tetap.
Investor sering menggunakan ROA untuk membandingkan kinerja antar perusahaan dalam industri yang sama. Semakin tinggi angka ROA, semakin efisien perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan dari asetnya.
Baca Juga: 8 Sertifikasi Akuntansi Terbaik untuk Sukses di Dunia Kerja
Rumus ROA
Warga Bimbingan, inilah inti dari ROA, yups rumusnya! Gampang banget kok buat kamu pahami.
Rumus untuk menghitung ROA:
ROA = (Laba Bersih/Total Aset) × 100%
Angka laba bersih ini bisa kamu temukan di laporan laba rugi perusahaan, sementara total aset ada di neraca keuangan.
Dengan rumus ini, kamu bisa melihat seberapa efisien perusahaan memanfaatkan semua asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi persentase ROA, makin efisien perusahaan itu dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya.
Contoh Perhitungan ROA
Warga Bimbingan, biar makin lengkap pemahamanmu, MinDi mau ngasih contoh menghitung ROA sebuah perusahaan.
Misalnya, perusahaan Spring Company punya laporan keuangan di tahun 2023 sebagai berikut.
- Laba Bersih Tahun 2023: Rp75.000.000.000 (Tujuh puluh lima miliar rupiah)
- Total Aset Tahun 2023: Rp500.000.000.000 (Lima ratus miliar rupiah)
Selanjutnya, gunakan rumus ROA yang sudah MinDi bahas sebelumnya.
ROA = (Laba Bersih:Total Aset) × 100%
Maka perhitungannya:
ROA = (Rp75.000.000.000:Rp500.000.000.000) x 100%
ROA = 0,15×100%
ROA=15%
Artinya, Spring Company mampu menghasilkan laba bersih sebesar 15% dari total aset yang dimilikinya. Angka 15% ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan contoh ini, Warga Bimbingan pasti lebih paham kan cara menghitung ROA dan menginterpretasikannya? Angka ini penting banget buat menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Apa Itu ROE?
Sumber: Pexels
ROE atau Return on Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa efektif perusahaan menghasilkan laba bersih dari modal yang disuntikkan oleh para pemegang saham.
Angka ini secara sederhana menggambarkan berapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri (ekuitas) dari setiap rupiah modal yang mereka tanamkan.
ROE menjadi sangat penting bagi investor karena mencerminkan kemampuan manajemen dalam memanfaatkan dana investor untuk menciptakan profit.
Semakin tinggi persentase ROE, semakin bagus perusahaan dalam mengelola dan mengembangkan modal ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan.
Baca Juga: Cara Efektif Belajar Finance dan Accounting, Panduan Lengkap
Rumus ROE
Warga Bimbingan, inilah rumus untuk menghitung ROE.
ROE = (Laba Bersih: Ekuitas Pemegang Saham) × 100%
Angka laba bersih bisa kamu temukan di laporan laba rugi, sementara ekuitas pemegang saham (sering juga disebut modal sendiri) ada di neraca keuangan.
Rumus ini memberitahu seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah modal yang disuntikkan oleh para pemegang sahamnya.
Contoh Perhitungan ROE
Biar makin jelas, yuk langsung ke contoh perhitungannya!
Misalnya, sebuah perusahaan ABC Holdings memiliki data keuangan sebagai berikut untuk tahun 2023:
- Laba Bersih Tahun 2023: Rp300.000.000.000 (Tiga ratus miliar Rupiah)
- Ekuitas Pemegang Saham Tahun 2023: Rp2.000.000.000.000 (Dua triliun Rupiah)
Menggunakan rumus ROE yang sudah kita bahas:
ROE = (Laba Bersih: Ekuitas Pemegang Saham) × 100%
Maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
ROE= (Rp300.000.000.000 : Rp2.000.000.000.000) ×100%
ROE=0,15×100%
ROE=15%
Artinya, ABC Holdings mampu menghasilkan laba bersih sebesar 15% dari setiap rupiah modal yang diinvestasikan oleh pemegang sahamnya. Angka 15% tersebut menunjukkan seberapa baik perusahaan dalam mengelola modal investor untuk menghasilkan keuntungan.
Warga Bimbingan sekarang pasti lebih paham kan cara menghitung ROE? Memahami rumus ROA dan ROE akan membuat analisis keuanganmu makin tajam.
Baca Juga: Dividend Payout Ratio: Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh
Yuk, Kuasai Analisis Keuangan bersama dibimbing.id!
Sekarang sudah makin paham kan pentingnya rumus ROA dan ROE dalam menganalisis kesehatan keuangan perusahaan? Nah, kalau kamu pengen lebih ahli dalam menganalisis laporan keuangan, ini saatnya kamu gabung di Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!
Kamu akan dibimbing mentor berpengalaman dengan silabus terlengkap, praktik nyata buat portofolio, dan gratis mengulang kelas. Yang paling keren, 96% alumni sudah dapat kerja, didukung 840+ hiring partner yang siap menyalurkanmu.
Mungkin kamu ingin tahu, “Apakah materi di bootcamp ini cocok untuk saya yang belum punya dasar finance sama sekali? dan Bagaimana dibimbing.id membantu saya menyalurkan kerja setelah lulus?”, konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi profesional di bidang Finance & Accounting!
Tags
