Dividend Payout Ratio: Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh

Farijihan Putri
•
02 June 2025
•
397

Warga Bimbingan, sering kan kamu dengar soal investasi saham atau reksa dana? Nah, salah satu istilah yang sering muncul dan wajib banget kamu pahami adalah dividend payout ratio (DPR).
Banyak banget anak muda yang pengen nyemplung ke dunia finance atau lagi siap-siap switch career tapi bingung sama istilah-istilah kayak gini. Padahal, ngerti ini penting banget buat kamu yang pengen investasi atau sekadar paham gimana sebuah perusahaan membagikan keuntungannya.
Jadi, gimana caranya biar kamu bisa pinter dan nggak bingung lagi soal dividend payout ratio? MinDi siap bantu kamu buat memahaminya kok, mulai dari manfaatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi, rumus hitungnya, sampai contohnya. Yuk, mulai!
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat
Apa Itu Dividend Payout Ratio (DPR)?
Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Misalnya, kalau DPR sebuah perusahaan 60%, artinya 60% dari laba bersihnya dibagikan ke pemegang saham, sementara sisanya disimpan perusahaan untuk keperluan lain seperti ekspansi bisnis.
DPR ini sering dijadikan acuan oleh investor untuk menilai seberapa royal sebuah perusahaan dalam membagi keuntungan. Semakin tinggi angkanya, biasanya menunjukkan perusahaan rutin kasih dividen. Di sisi lain, bisa juga berarti mereka menyimpan lebih sedikit dana untuk pertumbuhan.
Mengapa Dividend Payout Ratio Penting?
Penting banget nih, Warga Bimbingan harus tahu kenapa dividend payout ratio menjadi salah satu kunci dalam menilai sebuah perusahaan. Inilah 3 manfaatnya.
1. Menggambarkan Kebijakan Dividen Perusahaan
Dividend payout ratio layaknya cermin yang menunjukkan seberapa besar porsi keuntungan bersih perusahaan yang beneran dibagikan ke pemegang saham sebagai dividen.
Kalo tahu rasio pembayaran dividen, kamu bisa memahami prioritas perusahaan. Misalnya, apakah mereka royal bagi-bagi keuntungan atau lebih suka menahan laba untuk diinvestasikan lagi? Memahami hal ini penting biar kamu nggak salah pilih saham.
2. Membantu Menilai Stabilitas Keuangan Perusahaan
Perusahaan yang secara konsisten mampu membayar dividen dan memiliki dividend payout ratio yang stabil umumnya menunjukkan kondisi keuangan yang sehat walafiat.
Artinya, perusahaan memiliki arus kas yang kuat dan manajemen yang cakap. Fakta tersebut dapat menjadi sinyal positif buat kamu yang lagi mencari saham dengan fundamental yang kokoh.
3. Memberikan Insight tentang Strategi Pertumbuhan Perusahaan
Selain itu, dividend payout ratio juga bisa memberi tahu soal strategi jangka panjang perusahaan. Kalau rasionya rendah, hal tersebut bisa menjadi pertanda perusahaan lagi fokus banget buat investasi ulang ke bisnisnya biar makin gede dan berkembang.
Akan tetapi, kalau rasionya tinggi, mungkin perusahaan itu sudah masuk fase stabil dan peluang pertumbuhannya sudah nggak se-eksplosif dulu. Kamu bisa sesuaikan keputusan investasi dengan kondisi tersebut!
4. Membantu Investor dalam Memilih Saham yang Sesuai dengan Tujuan Investasi
Hal yang paling penting! Buat kamu yang pengen dapet duit rutin dari investasi saham, saham dengan dividend payout ratio tinggi mungkin lebih menarik.
Namun, kalau kamu lebih suka saham yang harganya bisa meroket dalam jangka panjang, saham dengan rasio pembayaran dividen rendah bisa menjadi pilihan yang lebih pas karena mereka lebih banyak menahan laba untuk ekspansi. Kenali dulu tujuan investasimu, ya!
Baca Juga: Kenali Fraud Laporan Keuangan: Jenis, Contoh, dan Solusinya
Interpretasi DPR
Nah, sekarang MinDi mau jelasin interpretasi Dividend Payout Ratio. Angka DPR itu bisa ngasih tahu banyak hal tentang strategi perusahaan, lho! Begini penjelasannya!
1. DPR yang Tinggi (misalnya di atas 50%)
DPR yang tinggi menandakan perusahaan lebih fokus membagikan keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Hal ini tentu saja menarik bagi investor yang tujuan utamanya mencari pendapatan rutin dari dividen.
Namun, perlu diingat, kondisi tersebut bisa berarti perusahaan punya sedikit sisa keuntungan untuk diinvestasikan kembali atau untuk pengembangan bisnis. Akibatnya, potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan bisa mungkin nggak terlalu pesat.
2. DPR yang Rendah (misalnya di bawah 30%)
Sebaliknya, DPR yang rendah bisa berarti perusahaan memilih untuk mengalokasikan sebagian besar laba bersihnya untuk reinvestasi dan pertumbuhan.
Strategi tersebut biasanya lebih menguntungkan dalam jangka panjang, karena perusahaan bisa mengbangkan produk baru, memperluas pasar, atau meningkatkan efisiensi operasional.
Meskipun kurang menarik bagi investor yang mencari pendapatan dividen instan, kondisi tersebut bisa menjadi sinyal bagus buat kamu yang berorientasi pada pertumbuhan nilai saham di masa depan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi DPR
Banyak hal yang bisa memengaruhi tinggi rendahnya Dividend Payout Ratio sebuah perusahaan. Bukan cuma kemauan perusahaan doang, lho. Ada 4 faktor penting yang perlu kamu tahu.
1. Kebijakan Dividen Perusahaan
Tiap perusahaan punya kebijakannya sendiri soal dividen. Ada yang memang sengaja Royal bagi-bagi keuntungan, ada juga yang lebih suka menahan labanya buat pengembangan. Kebijakan ini biasanya ditetapkan oleh manajemen dan disetujui pemegang saham.
2. Kebutuhan Likuiditas
Kalau perusahaan lagi butuh banget uang tunai buat operasional atau investasi baru, kemungkinan besar mereka bakal mengurangi pembayaran dividen. Prioritas utama perusahaan adalah menjaga agar arus kas tetap lancar dan sehat.
3. Kondisi Ekonomi
Nah, kondisi ekonomi juga ngaruh banget. Pas ekonomi lagi lesu atau nggak pasti, banyak perusahaan yang cenderung ngerem pembayaran dividen buat jaga-jaga. Mereka lebih pilih mengamankan kas daripada membagikannya ke pemegang saham.
4. Faktor Industri
Setiap industri punya karakteristiknya sendiri. Misalnya, perusahaan di industri yang udah matang dan stabil cenderung punya DPR yang lebih tinggi karena peluang pertumbuhannya udah nggak se-eksplosif industri teknologi yang lagi berkembang pesat.
Industri yang lagi booming atau butuh banyak investasi buat research and development (R&D) biasanya punya DPR yang lebih rendah karena mereka lebih banyak menahan laba.
Baca Juga: Kenali Fraud Laporan Keuangan: Jenis, Contoh, dan Solusinya
Rumus Formula DPR dan Contoh Perhitungannya
Warga Bimbingan, saatnya MinDi masuk ke inti dari Dividend Payout Ratio yaitu rumusnya! Jangan pusing dulu, gampang banget kok.
Rumus paling umum untuk menghitung Dividend Payout Ratio adalah sebagai berikut.
Dividend Payout Ratio = Total Dividen/Laba Bersih×100%
Contoh Perhitungan:
Ambil contoh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang mungkin kamu udah sering dengar namanya. Pada 30 Mei 2024 lalu, TLKM membayarkan dividen tunai ke pemegang saham sebesar Rp17,68 triliun. Nah, dividen ini diambil dari sebagian laba bersih TLKM sepanjang tahun buku 2023 yang mencapai Rp24,56 triliun.
Dengan menggunakan rumus di atas, kita bisa hitung DPR TLKM untuk tahun buku 2023:
DPR = Rp17,68 triliun/Rp24,56 triliun×100%
DPR = 0,7198×100%
DPR = 71,98%
Angka ini bisa dibulatkan menjadi 72%. Lumayan tinggi ya DPR-nya!
Cara Lain Menghitung Dividend Payout Ratio
Selain rumus tadi, ada dua cara lain yang bisa kamu pakai untuk menghitung dividend payout ratio, lho! Ini caranya!
- Dividend Payout Ratio = Dividen per Saham / Laba per Saham×100%
- Dividend Payout Ratio = (1−Retention Ratio)×100%
Dimana:
- Laba per Saham (Earning per Share): Ini menunjukkan berapa sih laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar.
Cara hitungnya: Laba bersih perusahaan/Total jumlah saham beredar.
- Retention Ratio: Rasio ini menunjukkan seberapa besar porsi laba bersih yang ditahan perusahaan untuk diinvestasikan kembali atau digunakan untuk kebutuhan operasional.
Cara hitungnya: Saldo laba ditahan/Total laba bersih perusahaan.
Baca Juga: Pahami Analisis Rasio Keuangan, Jenis hingga Contohnya
Tertarik Belajar Finance & Accounting Lebih Lanjut?
Setelah menyelami Dividend Payout Ratio ini, Warga Bimbingan pasti udah punya gambaran yang lebih jelas kan? Mengerti DPR itu penting banget buat kamu yang pengen serius di dunia finance atau lagi nyari peluang investasi saham.
Tapi, kalau kamu pengen ilmu yang lebih dalam lagi dan siap menjadi profesional di bidang Finance & Accounting, ini saatnya kamu gabung di Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!
Bareng mentor-mentor berpengalaman, kamu bakal dapetin silabus terlengkap, praktik nyata buat portofolio, dan bahkan gratis mengulang kelas. Yang paling keren, udah ada 96% alumni berhasil dapat kerja dan didukung oleh 840+ hiring partner buat penyaluran kerja.
Penasaran gimana caranya mulai belajar lebih dalam atau mau tahu skill apa aja yang dibutuhkan buat terjun langsung sebagai staff finance & accounting? Yuk, konsultasi gratis di sini karena dibimbing.id pasti #BimbingSampeJadi kariermu.
Tags