dibimbing.id - Rumus Compounding Interest hingga Contoh Cara Menghitung

Rumus Compounding Interest hingga Contoh Cara Menghitung

Farijihan Putri

01 July 2025

102

Image Banner

Rumus compounding sering bikin bingung di awal. Tapi kalau udah paham, kamu bakal sadar kalau konsep ini powerful banget buat ngatur dan melipatgandakan uang.

Banyak Warga Bimbingan yang baru belajar keuangan mikirnya bunga itu ya cuma tambahan biasa. Padahal compounding interest alias bunga majemuk bisa bikin hasil investasi kamu tumbuh jauh lebih besar dari yang kamu kira.

Gak cuma buat tabungan atau deposito, rumus ini juga sering dipakai di dunia kerja finance buat analisis proyek, valuasi, sampai manajemen aset.

Nah, MinDi akan mengajakmu kenalan lebih dekat dengan rumus compounding. Buat kamu yang pengen berkarier di bidang Finance & Accounting atau lagi cari skill baru buat switch karier, konsep ini wajib banget dikuasai.

Yuk, pelajari bareng-bareng sebelum kamu kehilangan potensi cuan hanya karena belum ngerti cara kerja bunga majemuk!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa Itu Compounding Interest?


Compounding interest adalah konsep bunga majemuk, yaitu ketika bunga yang dihasilkan dari investasi atau tabungan akan ikut menghasilkan bunga tambahan di periode selanjutnya.

Artinya, kamu nggak cuma dapat bunga dari pokok awal, tapi juga dari akumulasi bunga sebelumnya. Makin lama kamu simpan, makin besar pertumbuhannya. Inilah alasan kenapa compounding sering disebut sebagai keajaiban dalam dunia keuangan.

Konsep ini umum digunakan dalam investasi jangka panjang seperti reksadana, deposito, atau tabungan pensiun. Kalo udah paham compounding interest, kamu bisa memaksimalkan pertumbuhan aset secara konsisten dari waktu ke waktu.


Rumus Compounding Interest


Untuk menghitung bunga majemuk, kamu bisa pakai rumus dasar berikut:

A = P × (1+r/n)^nt

Keterangan:

  1. A = jumlah akhir (total nilai setelah bunga majemuk)
  2. P = jumlah pokok awal (principal)
  3. r = suku bunga tahunan (dalam desimal, misal 10% = 0,10)
  4. n = frekuensi penghitungan bunga dalam setahun (misal: 1 untuk tahunan, 12 untuk bulanan)
  5. t = lama waktu investasi (dalam tahun)


Contoh Cara Menghitung Compounding Interest


Sumber: Freepik

Sebuah bisnis kecil menginvestasikan Rp50.000.000 ke instrumen pasar uang yang memberikan bunga majemuk 10% per tahun, dihitung setahun sekali, selama 5 tahun. Pemilik bisnis ingin tahu berapa total hasil investasinya setelah 5 tahun untuk menambah modal ekspansi.

Gunakan rumus: A = P × (1+r/n)^nt

Diketahui:

  1. P = Rp50.000.000
  2. r = 10% = 0,10
  3. n = 1
  4. t = 5

A = P × (1+r/n)^nt

A = 50.000.000 x (1+0,10/1)^1x5

A = 50.000.000 x 1,10^5

A = 50.000.000 x 1,6105

A = Rp80.525.000

Hasilnya:

Setelah 5 tahun, investasi tersebut akan tumbuh menjadi sekitar Rp80.525.000. Artinya, bisnis tersebut mendapatkan tambahan modal sekitar Rp30 juta lebih hanya dari memanfaatkan bunga majemuk tanpa perlu menambah setoran apapun.

Baca Juga: Rumus Menghitung ROA dan ROE, Lengkap dengan Contohnya


Bagaimana Cara Meningkatkan Perolehan Compound Interest?


Sekarang Warga Bimbinagan udah tahu cara kerja bunga majemuk dan contohnya dalam konteks bisnis. Pertanyaannya, gimana caranya biar efek compound interest yang kamu dapat bisa lebih maksimal? Tenang, ada 4 strategi yang bisa kamu terapkan sejak awal.


1. Mulai Investasi Sejak Dini


Semakin cepat kamu mulai menabung atau berinvestasi, semakin lama waktu bunga majemuk bekerja menggandakan nilai uangmu. Walaupun nominal awal kecil, waktu adalah kunci utama dalam pertumbuhan compound interest. Oleh karena itu, jangan tunggu punya uang besar dulu buat mulai.


2. Manfaatkan Frekuensi Bunga Lebih Sering


Frekuensi penghitungan bunga sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari rumus compounding. Semakin sering bunga dihitung, misalnya bulanan dibanding tahunan maka nilai akhir investasi juga akan semakin tinggi. 

Udah jelas dong, penting banget untuk memilih produk investasi yang menawarkan bunga majemuk dengan frekuensi lebih tinggi.


3. Reinvestasikan Keuntungan yang Didapat


Daripada mencairkan keuntungan setiap dapat bunga, reinvestasikan kembali untuk memperkuat efek bunga majemuk. Kalo pake cara ini, bunga yang didapat akan ikut bekerja menghasilkan bunga baru. Hasil akhirnya tentu akan jauh lebih besar dibanding hanya mengandalkan pokok awal.


4. Tingkatkan Nominal Investasi Secara Bertahap


Kalau kamu belum bisa langsung investasi dalam jumlah besar, nggak apa-apa yang penting konsisten. Seiring waktu, kamu bisa tambahkan nominalnya secara berkala untuk mempercepat pertumbuhan dana. Transisi ini akan memperkuat akumulasi bunga dan mempercepat pencapaian target keuanganmu.

Baca Juga: Dividend Payout Ratio: Manfaat, Faktor, Rumus, & Contoh


Sudah Tau Rumus Compounding Interest?


Udah paham kan rumus compounding, cara menghitung, sampai strategi biar hasilnya makin optimal buat keuangan atau bisnis? Kalau kamu serius mau masuk bidang keuangan, yuk ikut Bootcamp Finance & Accounting bareng mentor berpengalaman dibimbing.id!

Warga Bimbingan bakal dapet silabus terlengkap dan terupdate sesuai kebutuhan industri, praktik langsung bikin portofolio, dan gratis mengulang kelas. Bahkan, 96% alumni sudah kerja lewat dukungan 840+ hiring partner.

Masih mikir kayak, “Kak, nanti belajar Excel keuangan juga gak?” atau “Kalau aku dari jurusan non-akuntansi, bisa ikut gak?” langsung aja konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu!

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!