dibimbing.id - React JS Library: Pengertian, Fitur, Instalasi, dan Tips

React JS Library: Pengertian, Fitur, Instalasi, dan Tips

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

27 February 2025

178

Image Banner

React JS Library itu ibarat senjata andalan buat para developer yang mau bikin UI web yang interaktif, cepat, dan efisien. 

Dibandingkan framework lain, React lebih fleksibel dan gampang dipelajari, makanya jadi pilihan utama di industri teknologi.

Di sini, MinDi bakal bahas semuanya dari nol! Mulai dari pengertian React JS, fitur-fiturnya yang bikin ngoding lebih simpel, cara instalasi yang anti ribet, sampai tips biar makin jago pakai React. Yuk, langsung kita kupas tuntas!

Baca juga : Apa itu Postman? Fungsi, Fitur, dan Cara Menggunakannya


Apa Itu React JS Library?


React JS Library adalah pustaka (library) JavaScript yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna (UI) yang interaktif dan efisien. 

Dibuat oleh Facebook, React memungkinkan pengembang untuk membuat komponen UI yang dapat digunakan kembali, sehingga mempercepat dan menyederhanakan proses pengembangan aplikasi web. 

Salah satu keunggulannya adalah penggunaan Virtual DOM, yang membuat perubahan pada halaman web lebih cepat tanpa harus me-render ulang seluruh halaman. 

Dengan arsitektur berbasis komponen dan manajemen state yang fleksibel, React JS menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang dalam membangun aplikasi modern.

Baca juga : Belajar React JS dari Nol hingga Mahir untuk Pemula


Fitur Utama React JS


Sumber: Canva

React JS hadir dengan berbagai fitur yang membuatnya unggul sebagai library JavaScript untuk membangun antarmuka pengguna (UI) yang interaktif dan efisien. Berikut beberapa fitur utamanya:


1. Component-Based Architecture


React menggunakan arsitektur berbasis komponen, di mana UI dibangun dari bagian-bagian kecil yang bisa digunakan kembali. Setiap komponen memiliki logika, tampilan, dan state-nya sendiri, sehingga kode menjadi lebih terstruktur dan modular. 

Dengan pendekatan ini, pengembang bisa mengembangkan dan mengelola aplikasi dengan lebih mudah tanpa harus menulis ulang kode yang sama. 

Selain itu, pembaruan pada satu komponen tidak akan memengaruhi bagian lain, yang membuat pengembangan lebih cepat dan minim error.


2. Virtual DOM untuk Efisiensi Performa


Salah satu fitur utama React adalah Virtual DOM, yang merupakan representasi ringan dari DOM asli. Saat ada perubahan pada UI, React membandingkan Virtual DOM dengan versi sebelumnya dan hanya memperbarui bagian yang berubah, bukan seluruh halaman. 

Pendekatan ini jauh lebih cepat dibandingkan manipulasi langsung pada DOM asli, yang sering kali menyebabkan lag atau kinerja aplikasi yang lambat. 

Dengan Virtual DOM, React memastikan rendering yang lebih cepat, efisien, dan responsif, terutama untuk aplikasi dengan banyak interaksi pengguna.


3. State dan Props untuk Manajemen Data


React memiliki dua cara utama untuk mengelola data dalam aplikasi, yaitu State dan Props. State digunakan untuk menyimpan data internal dalam suatu komponen yang dapat berubah seiring waktu, seperti input pengguna atau hasil API. 

Sementara itu, Props (Properties) digunakan untuk mengirim data dari satu komponen ke komponen lain agar lebih dinamis. 

Dengan adanya fitur ini, React memungkinkan pengembang membangun aplikasi yang interaktif, berbasis data, dan mudah diperbarui tanpa harus melakukan banyak perubahan pada kode.


4. Hooks untuk Pengelolaan State yang Lebih Praktis


Sebelumnya, manajemen state di React dilakukan dengan Class Component, yang cenderung lebih panjang dan kompleks. Namun, sejak hadirnya Hooks, pengelolaan state menjadi jauh lebih sederhana dan efisien. 

Contohnya, useState memungkinkan pengembang menyimpan dan mengubah data langsung dalam komponen tanpa menggunakan class. 

Selain itu, useEffect digunakan untuk menangani efek samping seperti pengambilan data dari API atau event listener. Dengan Hooks, React menjadi lebih fleksibel, modern, dan mudah digunakan bahkan bagi pemula.

Baca juga : Apa Itu CRUD? Arti, Fungsi, Contoh, dan Cara Kerjanya


Cara Install dan Menggunakan React JS


Sumber: Canva

Sebelum mulai membangun aplikasi dengan React JS Library, kita perlu melakukan instalasi dan memahami cara menggunakannya. Berikut adalah langkah-langkahnya:


1. Instal Node.js dan NPM


Sebelum menginstal React JS Library, pastikan Node.js dan NPM (Node Package Manager) sudah terinstal di komputer. Keduanya diperlukan untuk mengelola dependensi React dan menjalankan proyek.

Cek apakah Node.js sudah terinstal dengan perintah:

node -v

npm -v

Jika belum terinstal, unduh Node.js dari nodejs.org dan pilih versi terbaru yang direkomendasikan.


2. Membuat Proyek React dengan Create React App


Salah satu cara termudah untuk memulai proyek dengan React JS Library adalah menggunakan Create React App. Metode ini akan mengatur semua konfigurasi dasar yang dibutuhkan.

  1. Jalankan perintah berikut di terminal atau Command Prompt:

npx create-react-app my-react-app

cd my-react-app

npm start

Penjelasan:

  1. npx create-react-app my-react-app → Membuat proyek React baru dengan nama my-react-app.
  2. cd my-react-app → Masuk ke dalam folder proyek yang baru dibuat.
  3. npm start → Menjalankan aplikasi React di browser (http://localhost:3000).


3. Membuat Proyek React dengan Vite (Alternatif yang Lebih Cepat)


Jika ingin proyek yang lebih ringan dan cepat, kita bisa menggunakan Vite, yang memiliki waktu build lebih singkat dibanding Create React App.

  1. Jalankan perintah berikut untuk membuat proyek React dengan Vite:

npm create vite@latest my-react-app --template react

cd my-react-app

npm install

npm run dev

Penjelasan:

  1. npm create vite@latest my-react-app --template react → Membuat proyek React menggunakan Vite sebagai template.
  2. cd my-react-app → Masuk ke folder proyek.
  3. npm install → Menginstal semua dependensi yang diperlukan.
  4. npm run dev → Menjalankan aplikasi dalam mode pengembangan di http://localhost:5173.


4. Membuat Komponen React Pertama


Dalam React JS Library, UI dibangun menggunakan komponen yang dapat digunakan kembali. Komponen ini bisa berupa function component yang lebih ringan dan mudah digunakan.

  1. Contoh komponen sederhana di App.js:

export default function App() {

 return (

  <div>

   <h1>Hello, React JS Library!</h1>

   <p>Ini adalah komponen pertama dalam proyek React.</p>

  </div>

 );

}

Penjelasan:

  1. export default function App() → Mendeklarasikan komponen utama aplikasi.
  2. JSX (<h1>, <p>) → Menggunakan sintaks seperti HTML untuk merender UI di React.
  3. return (...) → Semua elemen dalam React harus berada di dalam satu elemen induk (<div>).

Baca juga : 5 Rekomendasi Kursus Programming Langsung Kerja Terbaik


Tips Menggunakan React JS


Sumber: Canva

Agar pengembangan dengan React JS Library lebih efisien dan mudah dikelola, ada beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan. Berikut adalah tiga tips penting untuk meningkatkan kualitas kode dan performa aplikasi React:


1. Gunakan Komponen yang Reusable


Dalam React, setiap bagian UI bisa dibuat sebagai komponen yang dapat digunakan kembali untuk menghindari duplikasi kode. 

Misalnya, jika ada tombol yang digunakan di beberapa halaman, sebaiknya dibuat sebagai komponen terpisah agar lebih mudah diatur dan diperbarui. Dengan cara ini, kode menjadi lebih bersih, modular, dan memudahkan pengelolaan proyek dalam skala besar.


2. Optimalkan Manajemen State dengan Hooks


State adalah bagian penting dalam React, dan penggunaannya harus dioptimalkan agar aplikasi tetap responsif. 

Gunakan useState untuk menyimpan data lokal dalam komponen, dan useEffect untuk menangani efek samping seperti fetching data dari API. Untuk aplikasi yang lebih kompleks, pertimbangkan penggunaan Context API atau Redux agar manajemen state lebih terstruktur dan efisien.


3. Hindari Render Ulang yang Tidak Perlu


Render ulang yang berlebihan bisa memperlambat performa aplikasi React. Gunakan React.memo untuk mencegah komponen yang tidak berubah agar tidak dirender ulang. 

Selain itu, gunakan useCallback dan useMemo untuk mengoptimalkan fungsi dan nilai yang sering digunakan, sehingga aplikasi berjalan lebih cepat dan efisien.

Baca juga : Contoh Pemrograman Dart: Sintaks, Program, dan Implementasi


Kuasai React JS Library dan Jadi Web Developer Andal!


Sudah paham dasar-dasar React JS Library, tapi masih bingung cara menggunakannya secara optimal? Saatnya naik level dengan belajar langsung dari para mentor berpengalaman!

Yuk, gabung di Bootcamp Web Development di dibimbing.id dan pelajari React JS dari nol hingga mahir. Di sini, kamu akan belajar cara membangun aplikasi web modern, mengelola state dengan Hooks, mengoptimalkan performa dengan Virtual DOM, serta memahami best practice dalam pengembangan frontend.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluangmu untuk berkarier sebagai Web Developer semakin besar!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi Web Developer profesional! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. React – A JavaScript library for building user interfaces [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!