Pseudocode: Definisi, Fungsi, Ciri-Ciri, Cara Nulis, Contoh

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

01 July 2024

•

424

Image Banner

Kalau kamu bekerja di pemrograman, maka pseudocode adalah salah satu hal yang perlu dikuasai. Ini adalah salah satu alat pembantu dalam merancang algoritma dengan jelas dan mudah dipahami.

Secara garis besar, pseudocode merupakan cara menuliskan langkah-langkah dalam sebuah algoritma memakai bahasa yang sederhana dan tidak terlalu teknis. 

Mau tahu lengkapnya? Yuk, simak penjelasan lengkap MinDi di bawah ini!


Apa yang Dimaksud dengan Pseudocode?

Pseudocode adalah deskripsi langkah demi langkah dari sebuah algoritma. Ini ditulis menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana, bukan bahasa pemrograman tertentu. 

Dilansir dari geeksforgeeks, pseudocode ditujukan untuk pemahaman manusia, bukan untuk dibaca oleh mesin. 

Meskipun pseudocode tidak memiliki sintaks khusus, menurut artikel built-in deksripsinya harus memberikan gambaran lengkap tentang logika algoritma.

Dengan begitu, penerjemahan dari pseudocode ke kode sebenarnya hanya perlu dilakukan melalui setiap baris ke dalam sintaks bahasa pemrograman yang dipilih.

Ini adalah tahap perantara antara ide dan implementasinya dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Lebih lanjut, pseudocode digunakan dalam berbagai bidang pemrograman. Contohnya adalah pengembangan aplikasi, ilmu data, atau pengembangan web.


Apa Fungsi dari Pseudocode?

Pseudocode adalah bagian penting dalam merancang algoritma. Pseudocode membantu programmer dalam merencanakan solusi untuk masalah.

Ini juga membantu pembaca memahami pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari pseudocode:

  1. Merencanakan Solusi: Membantu programmer merencanakan langkah-langkah solusi sebelum menulis kode sebenarnya.
  2. Mempermudah Pemahaman: Menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Jadi, pembaca dapat memahami pendekatan yang digunakan.
  3. Tahap Perantara: Berfungsi sebagai tahap perantara antara algoritma dan program. Ini mendukung transisi dari ide algoritma ke implementasi program.
  4. Dokumentasi dan Komunikasi: Digunakan sebagai dokumentasi yang menjelaskan bagaimana sebuah algoritma bekerja. Ini juga membantu komunikasi antar anggota tim pengembang.


Ciri-Ciri Pseudocode

Pseudocode adalah representasi tingkat tinggi dari alur logis suatu algoritma. Hal ini berfungsi sebagai jembatan antara formulasi masalah dan kode aktual. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama pseudocode:

  1. Representasi Tingkat Tinggi: Pseudocode adalah deskripsi langkah-langkah di algoritma yang ditulis dengan bahasa sehari-hari. Jadi, ini mudah dipahami oleh programmer dan non-programmer.
  2. Tidak Terikat pada Bahasa Pemrograman Tertentu:
  3. Pseudocode tidak menggunakan sintaksis bahasa pemrograman tertentu. Jadi, ini tidak bergantung pada platform dan dapat dipahami secara universal.
  4. Fokus pada Alur Logis: Pseudocode menggambarkan urutan langkah-langkah logis dalam sebuah algoritma. Jadi, cenderung lebih fokus pada logika daripada sintaksis.


Elemen Sintaks Pseudocode

Pseudocode menggunakan elemen-elemen sintaks yang sederhana dan mudah dipahami untuk menggambarkan logika algoritma. Berikut adalah beberapa elemen sintaks utama dalam pseudocode:

  1. IF-THEN-ELSE: Digunakan untuk instruksi kondisi.
  2. FOR: Digunakan untuk loop atau perulangan yang memiliki batas yang jelas.
  3. WHILE-ENDWHILE: Digunakan untuk blok perintah yang akan dieksekusi hingga suatu kondisi terpenuhi.
  4. READ: Digunakan untuk operasi input.
  5. PRINT: Digunakan untuk operasi output.


Cara Menulis Pseudocode

Menulis pseudocode adalah langkah penting dalam merancang algoritma. Berikut adalah beberapa panduan umum untuk menulis pseudocode dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami:


Satu Pernyataan per Baris

Setiap baris pseudocode sebaiknya hanya mengandung satu pernyataan atau tindakan agar mudah dibaca dan diikuti. Berikut adalah contohnya:


Kata Awal dengan Huruf Kapital

Kata pertama dari setiap baris biasanya ditulis dengan huruf kapital untuk menunjukkan konstruksi pseudocode. Berikut adalah contohnya:


Gunakan Indentasi untuk Menunjukkan Hirarki

Indentasi digunakan untuk menunjukkan struktur hirarki dan konstruksi bersarang dalam algoritma. Berikut adalah contohnya:


Gunakan Nama yang Sesuai dengan Domain Masalah

Gunakan nama variabel dan fungsi yang relevan dengan konteks masalah, bukan implementasinya. Contohnya adalah:


Sederhana, Mudah Dibaca, dan Bebas dari Sintaks Pemrograman

Pastikan pernyataan sederhana, mudah dibaca, dan tidak bergantung pada sintaks bahasa pemrograman tertentu. Di bawah ini adalah contohnya:

Baca Juga: 7 Bahasa Pemrograman Paling Populer 2023


Contoh Pseudocode

Berikut adalah beberapa contoh pseudocode untuk berbagai situasi umum dalam pemrograman:


Menghitung Jumlah Bilangan dari 1 hingga N

Penjelasan:

  1. READ N: Menerima input nilai N dari pengguna.
  2. SET total TO 0: Menginisialisasi variabel total dengan 0.
  3. FOR i FROM 1 TO N DO: Loop dari 1 hingga N.
  4. SET total TO total + i: Menambahkan nilai i ke total.
  5. PRINT "Jumlah: ", total: Mencetak nilai total.


Menentukan Bilangan Ganjil atau Genap

Penjelasan:

  1. READ number: Menerima input angka dari pengguna.
  2. IF number MOD 2 = 0 THEN: Mengecek apakah angka tersebut habis dibagi 2.
  3. PRINT "Genap": Jika habis dibagi 2, cetak "Genap".
  4. PRINT "Ganjil": Jika tidak habis dibagi 2, cetak "Ganjil".


Menghitung Faktorial dari Sebuah Bilangan

Penjelasan:

  1. READ N: Menerima input nilai N dari pengguna.
  2. SET faktorial TO 1: Menginisialisasi variabel faktorial dengan 1.
  3. FOR i FROM 1 TO N DO: Loop dari 1 hingga N.
  4. SET faktorial TO faktorial * i: Mengalikan nilai i dengan faktorial.
  5. PRINT "Faktorial: ", faktorial: Mencetak nilai faktorial.


Menemukan Nilai Maksimum dalam Sebuah Array

Penjelasan:

  1. READ n: Menerima input jumlah elemen dalam array.
  2. SET array TO new array of size n: Membuat array dengan ukuran n.
  3. FOR i FROM 0 TO n-1 DO: Loop untuk mengisi array dengan nilai dari pengguna.
  4. READ array[i]: Membaca nilai untuk setiap elemen array.
  5. SET max TO array[0]: Menginisialisasi max dengan nilai elemen pertama array.
  6. FOR i FROM 1 TO n-1 DO: Loop untuk memeriksa setiap elemen array.
  7. IF array[i] > max THEN: Jika elemen array lebih besar dari max, set max ke nilai elemen tersebut.
  8. PRINT "Nilai Maksimum: ", max: Mencetak nilai maksimum dalam array.


Kesimpulan 

Itulah penjelasan mendalam mengenai apa itu pseudocode. Dapat disimpulkan bahwa pseudocode adalah alat penting dalam merancang algoritma. 

Alat ini membantu memastikan bahwa logika algoritma mudah dipahami dan diterjemahkan ke dalam kode pemrograman yang sebenarnya.

Selain pemahaman tentang pseudocode, menguasai berbagai konsep pemrograman juga bisa mempermudah pekerjaanmu. 

Kalau tertarik mempelajarinya, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Data Science Dibimbing.id.

Di sini, kamu akan belajar semua hal tentang data science, machine learning, dan data analytics bersama mentor ahli di industri. 

Kalau baru mulaipun, kamu tidak perlu khawatir karena pelajarannya dirancang untuk pemula. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan pengalaman langsung melalui proyek-proyek nyata selama program berlangsung. 

Bukan hanya itu, kamu juga akan dijamin mendapatkan pekerjaan lewat koneksi ke lebih dari 500+ perusahaan. Jadi, segera daftarkan dirimu dan tingkatkan keahlian di bidang pemrograman bareng Dibimbing.id!


Referensi

  1. Pseudocode: What It Is and How to Write It [Buka]
  2. What is PseudoCode: A Complete Tutorial [Buka]

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!