Product Delivery: Definisi, Metode, hingga Strategi Terbaik
Farijihan Putri
•
28 November 2024
•
302
Sebagai pemilik bisnis, Warga Bimbingan tentu tahu betapa pentingnya menjaga kepuasan pelanggan dan salah satu faktor penentu terbesar adalah product delivery.
Bayangkan, kamu sudah berusaha keras menciptakan produk yang berkualitas hingga merancang kampanye pemasaran yang cerdas. Namun jika pengiriman produk tidak tepat waktu, tidak sesuai ekspektasi, atau bahkan rusak, semua usaha itu bisa sia-sia.
Bersama MinDi, yuk pelajari product delivery di artikel ini untuk memastikan pengalaman pelanggan yang mulus, dari awal hingga akhir.
Apa itu Product Delivery?
Product delivery adalah proses pengiriman produk dari perusahaan atau penjual ke tangan pelanggan setelah transaksi dilakukan.
Aktivitas ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pengepakan, pengaturan pengiriman, hingga memastikan produk sampai dengan aman dan tepat waktu.
Proses ini nggak hanya soal mengirim barang, lho! Kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh kecepatan, keamanan, dan kondisi produk saat diterima.
Bayangkan saja, meskipun produk yang kamu jual luar biasa, kalau pengirimannya bermasalah, pengalaman pelanggan bisa terganggu. Maka, penting banget untuk mengelola proses delivery dengan cermat supaya pelanggan senang dan bisnis kamu semakin berkembang.
Metode dalam Product Delivery
Sumber: Freepik
Dalam konteks product delivery, ada beberapa metode yang digunakan untuk memastikan produk sampai ke pelanggan dengan cara yang paling efisien dan efektif.
Setiap metode memiliki pendekatan yang berbeda nih Warga Bimbingan, tergantung pada kebutuhan bisnis dan karakteristik produk. Simak yuk penjelasan mengenai tiga metode utama dalam product delivery!
1. Agile Product Delivery
Metode Agile Product Delivery berfokus pada fleksibilitas dan kolaborasi tim yang tinggi.
Dalam pendekatan ini, pengiriman produk dilakukan secara iteratif dalam siklus pendek (sprint) dengan perbaikan berkelanjutan berdasarkan feedback dari pelanggan.
Setiap iterasi menghasilkan versi produk yang lebih baik yang kemudian dikirimkan ke pelanggan. Keuntungan dari metode ini kemampuannya untuk cepat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan atau preferensi pelanggan.
Agile cocok untuk produk yang terus berkembang dan membutuhkan pembaruan berkala, seperti aplikasi perangkat lunak atau produk digital.
2. Lean Product Delivery
Lean Product Delivery mengutamakan efisiensi dan pengurangan pemborosan di setiap langkah. Fokus utamanya mengoptimalkan proses agar produk dapat sampai ke pelanggan dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih cepat.
Dalam pendekatan ini, tim fokus pada pengiriman nilai produk yang sesegera mungkin, sembari terus mengidentifikasi dan menghilangkan hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah. Seperti fitur yang tidak dibutuhkan atau proses yang memakan waktu.
Metode ini lebih cocok untuk bisnis yang ingin meminimalkan biaya operasional dan meningkatkan kecepatan pengiriman produk tanpa mengorbankan kualitas.
3. Waterfall Product Delivery
Berbeda dengan Agile dan Lean nih, Waterfall Product Delivery adalah metode yang lebih tradisional dan linier.
Dalam metode ini, seluruh proses pengembangan produk dilakukan secara berurutan, dari perencanaan, desain, pengembangan, pengujian, hingga pengiriman.
Setiap tahap harus selesai sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Meskipun cenderung lebih mudah diatur dan diprediksi, metode ini kurang fleksibel bila ada perubahan kebutuhan atau masalah yang muncul setelah tahap tertentu selesai.
Waterfall biasanya lebih cocok untuk produk yang jelas dan stabil, dengan sedikit perubahan selama pengembangan, seperti perangkat keras atau produk yang memerlukan kepatuhan terhadap standar tertentu.
Baca Juga: Product Knowledge: Definisi, Manfaat, Elemen, hingga Tips
Strategi Terbaik Product Delivery
Sumber: Freepik
Menurut data Yelp, 163.735 bisnis tutup karena pandemi hingga Agustus 2020, dengan 60% di antaranya permanen. Sementara itu, bisnis yang beralih ke online sebagian besar dapat bertahan dan bahkan berkembang.
Pentingnya pengiriman produk yang efisien menjadi kunci utama. Bisnis yang bisa memastikan pengiriman cepat dan andal lebih berpeluang bertahan dan berkembang di pasar daring.
Nah, sekarang ingin produk yang kamu kirimkan ke pelanggan benar-benar memuaskan dan tepat waktu?
Untuk mencapai itu, ada beberapa strategi penting yang perlu kamu terapkan. Yuk, simak dan coba implementasikan langkah-langkah berikut ini untuk mengoptimalkan product delivery di bisnismu!
1. Tentukan Visi Produk
Sebelum memulai, bayangkan dulu gambaran besar produk kamu. Apa tujuan utama produk ini? Siapa target audiensnya?
Visi produk yang jelas akan menjadi petunjuk yang menuntun semua keputusan dalam proses delivery.
Dengan visi yang tepat, kamu dan tim bisa fokus pada apa yang benar-benar penting. Pertanyaan pertama yang harus kamu jawab: Apa tujuan besar yang ingin kamu capai dengan produk ini?
2. Lakukan Riset Pasar
Riset pasar bukan cuma soal mengetahui siapa kompetitor kamu. Cara ini soal memahami apa yang pelanggan butuhkan dan apa yang mereka inginkan.
Seperti apa keluhan mereka tentang produk serupa? Apa fitur yang paling mereka cari?
Mengetahui ini akan membantu kamu mengirimkan produk yang sesuai dengan ekspektasi dan tentu saja mempercepat proses delivery. Jadi, sudahkah kamu melakukan riset pasar terbaru?
3. Buat Roadmap yang Jelas
Bikin roadmap itu seperti membuat peta perjalanan, lho. Kamu tahu kan, kalau perjalanan tanpa peta bisa bikin nyasar? Roadmap membantu kamu dan tim tetap terfokus pada tahapan pengiriman yang jelas dan terukur.
Dari pengembangan produk hingga pengiriman ke pelanggan, setiap langkah harus punya timeline dan prioritas. Langkah selanjutnya adalah memastikan roadmap produkmu sudah disusun dengan jelas.
4. Automated Testing untuk Kualitas Maksimal
Siapa yang ingin produk rusak atau cacat sampai ke pelanggan? Tentu nggak ada, kan! Dalam hal ini, automated testing berperan penting.
Dengan mengotomatiskan pengujian, kamu bisa memastikan produk bebas masalah sebelum dikirim. Bayangkan, dengan sistem pengujian otomatis, kamu bisa mempercepat pengiriman tanpa mengorbankan kualitas.
Nah, sudahkah kamu mengintegrasikan automated testing dalam proses delivery?
5. Fokus pada Hasil, Bukan Aktivitas
Kadang kita terjebak dalam kesibukan aktivitas yang nggak langsung mendukung tujuan utama: pengiriman produk yang cepat, tepat, dan berkualitas.
Ingat, bukan soal seberapa banyak aktivitas yang dilakukan, tapi hasil yang kamu dapatkan. Mulailah untuk fokus pada dampak, seperti pengiriman tepat waktu, kepuasan pelanggan, dan peningkatan efisiensi.
6. Tetap Sederhana dan Fleksibel
Keberhasilan pengiriman produk juga terletak pada kesederhanaan dan fleksibilitas.
Proses yang terlalu rumit bisa menambah hambatan, sementara sistem yang sederhana dan fleksibel memudahkan penyesuaian jika ada perubahan mendadak.
7. Kolaborasi dan Komunikasi yang Kuat
Ingat, kolaborasi dan komunikasi yang jelas adalah kunci utama keberhasilan.
Pastikan semua tim, baik itu tim pengembangan, pemasaran, atau logistik selalu terhubung dan berbagi informasi. Jangan lupa juga untuk menjaga komunikasi terbuka dengan pelanggan, terutama jika ada masalah dalam pengiriman.
Komunikasi yang baik bisa membuat pelanggan merasa dihargai, meskipun ada kendala. Jadi, sejauh mana komunikasi dan kolaborasi tim kamu berjalan dengan lancar?
Baca Juga: Product Discovery: Arti, Manfaat, Strategi, hingga Contoh
Siap Mengoptimalkan Product Delivery?
Ingin menguasai product delivery yang efektif dan efisien? Gabung Bootcamp Product and Project Management dibimbing.id! Dengan mentor berpengalaman, silabus terlengkap, dan praktek langsung untuk portofolio, kamu bisa meningkatkan skill dan karier!
Kamu juga bisa gratis mengulang kelas. Bahkan, 90% alumni dapat pekerjaan dan 700+ hiring partners siap membantumu masuk dunia kerja.
Punya pertanyaan seperti "Bagaimana cara memastikan pengiriman produk tepat waktu?" atau "Apa yang harus dilakukan jika produk sering rusak saat pengiriman?" Konsultasi gratis di sini! dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi.
Referensi
Tags