Cara dan Komponen Perhitungan Gaji Karyawan
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
10 January 2025
•
656
Perhitungan gaji karyawan itu nggak sesederhana masukin angka asal-asalan, lho, Warga Bimbingan. Ada banyak komponen seperti gaji pokok, tunjangan, potongan, hingga lembur yang harus dihitung dengan cermat biar hasilnya akurat.
Tapi tenang, MinDi bakal bantu kamu memahami semua komponen itu dengan cara yang simpel dan nggak bikin pusing. Yuk, kita bahas biar perhitungan gaji karyawan kamu makin rapi dan tepat sasaran!
Apa Itu Perhitungan Gaji Karyawan?
Perhitungan gaji karyawan adalah proses menghitung upah yang harus dibayarkan perusahaan kepada karyawan berdasarkan komponen tertentu.
Komponen ini mencakup gaji pokok, tunjangan, potongan seperti pajak atau BPJS, hingga tambahan seperti upah lembur.
Proses ini harus dilakukan dengan cermat agar sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan transparan kepada karyawan.
Dengan perhitungan yang akurat, perusahaan dapat menjaga kepercayaan karyawan sekaligus menghindari potensi konflik.
Baca juga : Business Officer adalah: Pengertian, Tugas, dan Perannya
Komponen Utama dalam Perhitungan Gaji
Sumber: Canva
Perhitungan gaji karyawan terdiri dari beberapa komponen penting yang harus diperhatikan agar hasilnya akurat dan sesuai regulasi. Berikut adalah lima komponen utama yang perlu dipahami:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah jumlah dasar yang diterima karyawan sesuai dengan kesepakatan kerja. Besarannya biasanya ditentukan berdasarkan jabatan, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja. Gaji pokok menjadi komponen utama yang memengaruhi perhitungan tunjangan dan potongan lainnya.
2. Tunjangan
Tunjangan adalah tambahan gaji yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu, seperti transportasi, makan, atau kesehatan.
Tunjangan ini bisa bersifat tetap atau tidak tetap, tergantung kebijakan perusahaan. Adanya tunjangan membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan dan menarik minat calon pekerja.
3. Potongan
Potongan adalah pengurangan dari total gaji yang meliputi pajak penghasilan, iuran BPJS, atau absensi yang tidak sesuai.
Besar potongan harus dihitung dengan benar agar karyawan memahami rincian gaji yang diterima. Potongan yang tidak transparan dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari karyawan.
4. Upah Lembur
Upah lembur adalah kompensasi tambahan yang diberikan untuk waktu kerja di luar jam kerja normal.
Perhitungannya biasanya mengikuti aturan yang berlaku, seperti 1,5 kali atau 2 kali dari upah per jam. Komponen ini memastikan bahwa karyawan yang bekerja ekstra mendapat penghargaan yang layak.
5. Bonus atau Insentif
Bonus adalah penghargaan tambahan yang diberikan berdasarkan kinerja atau pencapaian tertentu.
Misalnya, bonus tahunan, komisi penjualan, atau insentif proyek. Komponen ini tidak hanya menambah penghasilan karyawan, tetapi juga memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik.
Baca juga : Purchasing Staff adalah: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Skill
Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap dan Tidak Tetap
Sumber: Canva
Perhitungan gaji karyawan tetap dan tidak tetap memiliki beberapa perbedaan tergantung pada jenis status pekerjaannya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap di Perusahaan Swasta
Gaji karyawan tetap biasanya mencakup gaji pokok, tunjangan, dan potongan seperti pajak atau BPJS. Perhitungan ini sudah diatur dalam kontrak kerja, sehingga setiap bulan karyawan mendapatkan jumlah yang tetap.
Misalnya, seorang karyawan tetap memiliki gaji pokok sebesar Rp5.000.000, tunjangan transportasi Rp500.000, dan tunjangan makan Rp300.000.
Total gaji kotor adalah Rp5.800.000. Setelah dipotong pajak penghasilan sebesar Rp200.000 dan BPJS Rp150.000, gaji bersih yang diterima adalah Rp5.450.000.
2. Cara Menghitung Gaji Karyawan Tidak Tetap
Berbeda dengan karyawan tetap, karyawan tidak tetap seperti pekerja kontrak atau harian lepas dihitung berdasarkan jumlah hari kerja atau output tertentu. Misalnya, jika seorang karyawan bekerja 15 hari dengan upah harian Rp200.000, maka total gaji yang diterima adalah Rp200.000 × 15 = Rp3.000.000.
Namun, perhitungan ini juga bisa dipengaruhi oleh tunjangan harian atau potongan absensi jika ada. Misalnya, jika ada potongan Rp300.000 untuk ketidakhadiran, maka gaji bersih yang diterima adalah Rp3.000.000 - Rp300.000 = Rp2.700.000.
Baca juga : Managing Partner adalah: Pengertian, Tugas, dan Perannya
Kesalahan Umum dalam Perhitungan Gaji
Sumber: Canva
Perhitungan gaji karyawan yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan dan merugikan perusahaan. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses ini:
1. Kesalahan dalam Menghitung Pajak
Pajak penghasilan sering menjadi sumber kesalahan dalam perhitungan gaji. Salah memasukkan data, seperti jumlah penghasilan bruto atau status pajak karyawan, dapat membuat hasilnya tidak akurat. Akibatnya, bisa terjadi pelaporan pajak yang salah, yang berisiko pada denda bagi perusahaan.
2. Tidak Memperhitungkan Tunjangan atau Potongan
Beberapa perusahaan lupa atau keliru dalam memasukkan tunjangan dan potongan dalam perhitungan gaji.
Misalnya, tunjangan transportasi atau kesehatan yang tidak dihitung dengan benar, atau potongan absensi yang terlalu besar. Hal ini dapat mengakibatkan karyawan merasa dirugikan.
3. Mengabaikan Upah Lembur
Upah lembur sering kali diabaikan atau tidak dihitung sesuai peraturan yang berlaku. Jika karyawan bekerja melebihi jam kerja normal, mereka berhak mendapatkan upah tambahan.
Kesalahan ini bisa menurunkan motivasi karyawan dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap perusahaan.
4. Kurangnya Transparansi dalam Slip Gaji
Tidak memberikan rincian yang jelas dalam slip gaji adalah kesalahan yang umum terjadi. Karyawan yang tidak memahami komponen gaji mereka mungkin merasa bingung atau tidak percaya pada hasil perhitungan. Transparansi dalam rincian gaji sangat penting untuk membangun kepercayaan.
Baca juga : Apa itu Tentor? Definisi, Tugas, hingga Tips Memilih
Tips Mengelola Perhitungan Gaji Karyawan
Sumber: Canva
Mengelola perhitungan gaji karyawan dengan baik adalah kunci untuk menjaga kepercayaan karyawan sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Gunakan Software Payroll yang Tepat
Manfaatkan software payroll untuk mempercepat dan menyederhanakan proses perhitungan gaji.
Software ini mampu menghitung komponen gaji seperti pajak, tunjangan, potongan, dan lembur secara otomatis. Dengan begitu, risiko kesalahan manual dapat diminimalkan.
2. Pahami Regulasi Ketenagakerjaan
Pastikan kamu memahami peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, seperti perhitungan upah lembur, pajak penghasilan, dan kewajiban BPJS.
Memahami regulasi ini akan membantu kamu menghindari pelanggaran hukum yang dapat merugikan perusahaan.
3. Sediakan Slip Gaji yang Transparan
Selalu berikan slip gaji yang rinci dan transparan kepada karyawan. Jelaskan setiap komponen gaji, mulai dari gaji pokok, tunjangan, potongan, hingga bonus. Transparansi ini dapat meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan.
4. Lakukan Audit Penggajian Secara Berkala
Lakukan pengecekan rutin terhadap sistem dan proses penggajian untuk memastikan tidak ada kesalahan.
Audit ini juga membantu mendeteksi potensi masalah, seperti kesalahan dalam memasukkan data atau perubahan regulasi yang belum diimplementasikan.
5. Gunakan Feedback Karyawan
Tanyakan kepada karyawan tentang pengalaman mereka dengan sistem penggajian. Feedback ini dapat membantu kamu memahami kebutuhan mereka dan memperbaiki proses penggajian jika diperlukan. Karyawan yang merasa didengar akan lebih puas dan loyal.
Baca juga : Country Manager: Tugas, Kualitas, Tantangan, & Gaji
Tertarik Menguasai Perhitungan Gaji Karyawan?
Kalau kamu ingin memahami cara dan komponen perhitungan gaji karyawan dengan akurat, yuk asah kemampuanmu dengan bergabung di Program Bootcamp dibimbing.id!
Di bootcamp ini, kamu bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang berbagai topik penting, mulai dari perhitungan gaji, digital marketing, career development, hingga business operations. Semua materi dirancang untuk membantumu menguasai skill yang dibutuhkan di dunia kerja dengan praktek langsung yang aplikatif.
Sebagai bonus, kamu juga bisa mengulang kelas gratis kapan saja dan menikmati silabus terlengkap yang dirancang untuk mendukung perkembangan kariermu.
Sudah ada lebih dari 3400+ career shifter yang sukses melalui program ini, dengan 700+ hiring partner siap membantumu meraih karier impian.
Punya pertanyaan soal materi atau peluang karier? Yuk, konsultasi gratis di sini dan mulai perjalananmu menjadi profesional yang siap bersaing. Saatnya #BimbingSampeJadi ahli di bidangmu
Referensi
- How to Calculate Basic Salary With Example [Buka]
Tags
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.