Perbedaan IP Public dan IP Private: Pengertian dan Contohnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
30 June 2025
•
315

Warga Bimbingan, perbedaan IP Public dan IP Private sering kali bikin bingung saat ngatur jaringan. Padahal, paham bedanya penting banget biar koneksi tetap aman dan sesuai kebutuhan.
Kalau asal pakai tanpa ngerti fungsinya, bisa-bisa perangkat jadi nggak bisa diakses atau malah terlalu terbuka. Masalah kecil yang bisa berdampak besar, lho!
Tenang aja, MinDi bakal bantu jelasin dengan bahasa yang gampang dipahami. Yuk, kita bahas pengertian dan contoh penggunaan IP Public dan IP Private secara jelas dan praktis!
Baca juga : Rentang Gaji Full Stack Web Developer di Indonesia 2025
Pengertian IP Public dan IP Private
IP Public dan IP Private adalah dua jenis alamat IP yang digunakan dalam jaringan komputer, masing-masing punya fungsi dan ruang lingkup berbeda.
IP Public adalah alamat IP yang dapat diakses dari internet secara langsung, biasanya diberikan oleh ISP dan digunakan untuk menghubungkan perangkat ke dunia luar.
Sementara itu, IP Private hanya digunakan dalam jaringan lokal seperti di rumah atau kantor, dan tidak bisa diakses langsung dari internet.
Perbedaan ini penting dipahami agar kamu tahu kapan harus menggunakan masing-masing jenis IP sesuai kebutuhan jaringan.
Baca juga : Ingin Belajar Front End Development? Cek Roadmapnya di sini!
Perbedaan Utama IP Public dan IP Private
Sumber: Canva
Setelah tahu pengertiannya, sekarang saatnya Warga Bimbingan memahami apa saja perbedaan utama antara IP Public dan IP Private.
Perbedaan ini penting karena bisa memengaruhi cara perangkatmu terhubung ke jaringan dan internet secara langsung.
1. Jangkauan
IP Public digunakan untuk komunikasi global karena bisa diakses dari mana saja lewat internet. Biasanya digunakan oleh server atau perangkat yang perlu koneksi langsung dari luar jaringan.
Sementara itu, IP Private hanya berfungsi dalam ruang lingkup jaringan lokal, seperti rumah atau kantor. Perangkat yang menggunakan IP ini tidak bisa diakses langsung dari luar tanpa bantuan konfigurasi tambahan seperti port forwarding.
2. Keamanan
IP Private cenderung lebih aman karena tidak langsung terhubung ke internet, sehingga lebih sulit diakses oleh pihak luar. Jenis IP ini ideal untuk perangkat yang tidak perlu ekspos ke dunia luar, seperti printer atau kamera internal.
Sebaliknya, IP Public lebih terbuka karena langsung terkoneksi ke internet, membuatnya lebih rentan terhadap serangan seperti scanning atau hacking. Oleh karena itu, perangkat dengan IP Public butuh perlindungan ekstra seperti firewall dan enkripsi.
3. Alokasi
IP Public bersifat unik dan hanya bisa digunakan oleh satu perangkat di seluruh dunia pada satu waktu. Karena jumlahnya terbatas, alokasi IP ini dikontrol dan dikelola oleh organisasi global dan ISP.
IP Private bisa digunakan berulang-ulang di berbagai jaringan lokal yang berbeda, asalkan tidak saling terhubung secara langsung. Hal ini membuat IP Private lebih fleksibel dan efisien untuk kebutuhan internal.
4. Biaya
IP Public biasanya diberikan oleh penyedia layanan internet dan sering kali tidak gratis, terutama untuk IP statis yang permanen. Biaya ini dibebankan karena IP Public termasuk sumber daya terbatas.
Sementara itu, IP Private bisa digunakan secara gratis di jaringan lokal tanpa perlu minta alokasi dari ISP. Inilah sebabnya banyak perangkat rumahan dan kantor memakai IP Private secara default.
5. Koneksi ke Internet
IP Public bisa langsung digunakan untuk koneksi internet tanpa konfigurasi tambahan seperti NAT (Network Address Translation). Inilah yang membuat server dan situs web biasanya menggunakan IP jenis ini.
Sebaliknya, IP Private butuh NAT agar bisa mengakses internet. Router akan menerjemahkan IP Private ke IP Public agar koneksi keluar bisa terjadi, tanpa membuka akses masuk langsung ke perangkat lokal.
Tabel Perbandingan IP Public vs IP Private:
Aspek | IP Public | IP Private |
Jangkauan | Digunakan untuk komunikasi global | Hanya digunakan dalam jaringan lokal |
Keamanan | Lebih rentan terhadap serangan | Lebih aman karena tidak terbuka ke luar |
Alokasi | Unik dan tidak bisa digunakan ulang | Bisa digunakan ulang di jaringan berbeda |
Biaya | Biasanya berbayar melalui ISP | Gratis digunakan di jaringan lokal |
Koneksi Internet | Langsung terkoneksi tanpa NAT | Butuh NAT untuk akses internet |
Baca juga : 12 Bahasa Pemrograman Front End Teratas & Terpopuler 2024
Contoh Penggunaan IP Public dan IP Private
Sumber: Canva
Setelah tahu perbedaan IP Public dan IP Private, Warga Bimbingan mungkin masih bertanya, “Kapan sih harus pakai IP Public dan kapan IP Private?”
Nah, biar makin kebayang, berikut ini contoh penggunaan IP Public dan IP Private dalam situasi nyata, lengkap dengan contoh alamat IP-nya:
1. Server Website – IP Public
Kalau kamu mengelola server web, layanan cloud, atau aplikasi online yang harus diakses dari mana saja lewat internet, kamu butuh IP Public.
Misalnya, IP seperti 203.0.113.10 bisa digunakan untuk mengakses server dari luar jaringan. Ini memungkinkan siapa pun terhubung ke server tanpa perlu berada di jaringan lokal.
2. Jaringan Rumah – IP Private
Untuk perangkat seperti printer, smart TV, atau HP yang terhubung di jaringan WiFi rumah, biasanya menggunakan IP Private.
Contohnya adalah 192.168.1.12, yang hanya bisa diakses oleh perangkat lain dalam jaringan WiFi yang sama. Jenis ini cocok buat keperluan internal yang nggak butuh koneksi dari luar.
3. Router Internet – Kombinasi IP
Router rumah biasanya menerima IP Public dari ISP, misalnya 36.80.88.25, agar bisa terkoneksi ke internet.
Tapi, di sisi lain, router juga membagi-bagikan IP Private ke semua perangkat di rumah, seperti 192.168.0.x.
Di sinilah fungsi NAT bekerja—menerjemahkan IP Private ke IP Public saat perangkat lokal mengakses internet.
Baca juga : 10 Text Editor Terbaik untuk Web Developer (2025)
Ingin Jadi Full Stack Web Developer Profesional?
Setelah memahami Perbedaan IP Public dan IP Private: Pengertian dan Contohnya, sekarang saatnya kamu terjun langsung membangun website dari sisi front-end hingga back-end dengan pengetahuan jaringan yang solid!
Yuk, ikuti Bootcamp Full Stack Web Developer di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar mulai dari HTML, CSS, JavaScript, hingga backend menggunakan Node.js, lengkap dengan pemahaman tentang jaringan, deployment, dan pengelolaan server.
Kurikulum disusun praktis dan aplikatif, dipandu mentor berpengalaman, serta cocok untuk pemula maupun yang ingin upgrade skill.
Dengan dukungan 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni hingga 96%, kesempatanmu untuk berkarier di dunia tech terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai langkahmu jadi Full Stack Developer andalan masa depan. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- Difference between Private and Public IP addresses [Buka]

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.