Penyebab Turnover Karyawan Tinggi dan Cara Mengatasinya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
08 May 2025
•
21

Penyebab turnover karyawan tinggi dapat berasal dari berbagai hal dan berdampak besar pada bisnis Anda. Artikel ini akan mengungkap penyebab utama turnover dan solusi untuk menguranginya.
Turnover yang tinggi merugikan biaya dan produktivitas tim. Menurut Built In, 66% karyawan berencana mengundurkan diri karena kurangnya kesempatan pengembangan karir. Lantas, bagaimana Anda bisa mengatasinya?
Dengan membaca artikel ini, Anda akan mengetahui cara-cara efektif untuk mengurangi turnover, dari memenuhi kebutuhan dasar karyawan hingga menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Baca juga : 10 Rekomendasi Outing Kantor Terbaik, Seru, & Penuh Makna
Penyebab Turnover Karyawan Tinggi
Berikut adalah beberapa penyebab Penyebab turnover karyawan tinggi yang perlu Anda perhatikan untuk mengurangi tingkat turnover di perusahaan Anda:
1. Kompensasi yang Tidak Kompetitif
Karyawan yang merasa gaji dan tunjangan yang mereka terima tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan cenderung mencari peluang lain yang lebih menguntungkan.
Jika kompensasi tidak memadai, mereka akan merasa kurang dihargai dan lebih cenderung untuk mengundurkan diri.
Memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif dapat meningkatkan kepuasan dan mengurangi turnover.
2. Kurangnya Peluang Pengembangan Karir
Karyawan yang merasa tidak ada peluang untuk berkembang atau maju dalam karirnya akan cenderung mencari pekerjaan di tempat lain.
Mereka menginginkan jalur karir yang jelas dengan kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Perusahaan perlu menyediakan pelatihan, program pengembangan keterampilan, dan peluang promosi agar karyawan tetap termotivasi dan loyal.
3. Budaya Perusahaan yang Buruk
Lingkungan kerja yang tidak mendukung atau budaya perusahaan yang buruk dapat menyebabkan karyawan merasa tidak nyaman dan tidak dihargai.
Ketidakadilan, kurangnya komunikasi yang baik, dan konflik internal bisa meningkatkan tingkat ketidakpuasan.
Menciptakan budaya yang positif, terbuka, dan inklusif sangat penting untuk menjaga karyawan tetap betah di perusahaan.
4. Manajemen yang Tidak Mendukung
Manajer yang tidak mampu memberikan arahan yang jelas, dukungan, atau pengakuan kepada karyawan sering kali menjadi salah satu alasan utama turnover.
Karyawan menginginkan pemimpin yang dapat memberikan motivasi dan menciptakan lingkungan yang produktif.
Memastikan manajer memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik dan mampu mendukung karyawan akan membantu mengurangi turnover.
Baca juga : Memahami Mail Merge: Fungsi, Cara Membuat, dan Contohnya
Dampak Buruk Bagi Perusahaan
Sumber: Canva
Penyebab turnover karyawan tinggi tidak hanya mempengaruhi karyawan itu sendiri, tetapi juga dapat memberikan dampak buruk yang signifikan bagi perusahaan. Dampak ini bisa mempengaruhi berbagai aspek operasional dan keberlanjutan bisnis.
1. Biaya Rekrutmen yang Tinggi
Proses rekrutmen untuk menggantikan karyawan yang keluar memerlukan biaya yang signifikan, mulai dari iklan lowongan hingga proses wawancara.
Biaya ini bisa meningkat seiring dengan tingginya turnover yang terjadi. Proses ini juga memakan waktu, yang bisa mengganggu jalannya operasional perusahaan.
2. Penurunan Produktivitas
Karyawan baru membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pekerjaan dan budaya perusahaan.
Selama periode adaptasi ini, produktivitas bisa menurun karena karyawan baru belum sepenuhnya menguasai tugas mereka. Hal ini dapat memengaruhi kinerja tim dan hasil kerja secara keseluruhan.
3. Moral Tim yang Menurun
Tingginya turnover dapat menciptakan ketidakstabilan dalam tim dan menurunkan moral karyawan yang tersisa.
Karyawan merasa kurang dihargai atau tidak ada jaminan untuk masa depan mereka, yang berdampak pada semangat kerja. Semakin banyak karyawan yang keluar, semakin berisiko terjadinya siklus turnover yang berkelanjutan.
4. Kehilangan Pengetahuan dan Pengalaman
Ketika karyawan berpengalaman keluar, perusahaan kehilangan pengetahuan berharga yang mereka miliki.
Pengetahuan yang sudah terbentuk dari pengalaman tidak dapat digantikan dengan cepat oleh karyawan baru. Kehilangan ini dapat berdampak negatif pada inovasi dan efisiensi operasional perusahaan.
Baca juga : Pelatihan Negotiation Skill: Rekomendasi & Tips Sukses
Cara Mengatasi Turnover Karyawan Tinggi
Mengatasi turnover karyawan yang tinggi memerlukan pendekatan yang sistematis dan strategi yang tepat. Berikut adalah tiga cara efektif yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi turnover di perusahaan:
1. Memenuhi Kebutuhan Dasar Karyawan
Memastikan gaji yang kompetitif dan manfaat yang sesuai dengan standar industri adalah langkah pertama yang penting.
Karyawan yang merasa dihargai secara finansial cenderung lebih setia dan puas dengan pekerjaan mereka. Selain itu, menyediakan asuransi kesehatan dan tunjangan lain juga dapat meningkatkan kepuasan karyawan.
2. Memberikan Peluang Pengembangan Karir
Karyawan ingin merasa bahwa mereka memiliki peluang untuk berkembang dalam perusahaan.
Dengan menyediakan program pelatihan dan jalur karir yang jelas, perusahaan menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan karyawan.
Peluang untuk belajar dan naik jabatan dapat meningkatkan loyalitas dan mengurangi kecenderungan untuk mencari pekerjaan lain.
3. Menciptakan Suasana Kerja yang Nyaman
Suasana kerja yang mendukung dan inklusif dapat meningkatkan kepuasan karyawan secara keseluruhan.
Membangun hubungan kerja yang baik dan menciptakan lingkungan yang menyenangkan membuat karyawan merasa lebih dihargai dan nyaman.
Suasana yang kondusif tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menurunkan tingkat turnover.
Baca juga : Panduan Training Data Analyst: Manfaat, Jenis, & Rekomendasi
Contoh Kasus Turnover yang Tinggi dan Rendah
Sumber: Canva
Penyebab turnover karyawan yang tinggi dan rendah sering kali dipengaruhi oleh kebijakan dan lingkungan perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kedua kondisi tersebut:
1. Contoh Kasus Turnover yang Tinggi
Contoh turnover yang tinggi dapat dilihat pada PT Amanah Jaya, sebuah perusahaan logistik, di mana turnover meningkat drastis dalam setahun terakhir.
Lebih dari 30 karyawan dari total 120 mengundurkan diri, dengan alasan utama beban kerja yang berat, sistem shift yang tidak adil, dan kurangnya peluang pengembangan karir.
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan beban kerja tinggi dan kurangnya kesempatan pengembangan karir bisa melihat peningkatan turnover hingga 20-30% dalam waktu singkat.
2. Contoh Kasus Turnover yang Rendah
Sebaliknya, perusahaan seperti Google dan Zappos berhasil menjaga turnover mereka tetap rendah.
Google dikenal dengan budaya kerja yang sangat positif, fasilitas luar biasa, dan peluang karir yang jelas, yang membantu mereka mempertahankan karyawan dalam jangka panjang.
Menurut data Glassdoor, Google memiliki tingkat turnover yang sangat rendah, dengan lebih dari 80% karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka dan berencana untuk bertahan.
Baca juga : Panduan Training untuk HRD: Manfaat, Jenis, & Rekomendasi
Yuk, Tingkatkan Kualitas Tim Anda dengan Corporate Training!
Mencari cara untuk meningkatkan kualitas tim dan performa perusahaan? Jangan hanya mengandalkan momen seru, manfaatkan kesempatan pelatihan profesional untuk mengasah keterampilan tim Anda!
Bergabunglah dengan Program Corporate Training di dibimbing.id, yang telah dipercaya oleh lebih dari 58 perusahaan terkemuka di Indonesia dengan tingkat kepuasan 90%.
Kami menyediakan pelatihan Digital Skills, Soft Skills, dan Customizable Training yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Punya pertanyaan tentang pelatihan yang tepat untuk tim Anda atau cara memulainya? Konsultasi gratis di sini sekarang, yuk! dibimbing.id siap membantu memenuhi kebutuhan pelatihan perusahaan Anda. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- what is employee turnover [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.