5 Cara Membuat User Persona Efektif, Tutorial Terlengkap!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

20 October 2023

•

20028

Image Banner

Membuat user persona adalah salah satu kunci dalam memahami target audiens dan merancang produk digital ataupuk fisik sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh sebab itu, designer harus paham cara membuat user persona yang efektif.


Dengan memahami caranya, kamu bisa belajar apa yang dibutuhkan pengguna dan bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk. Untuk pelajari caranya, baca artikel ini sampai habis ya!



Apa Itu User Persona?


User persona adalah representasi fiksi dari pengguna ideal atau target dari suatu produk atau layanan. Umumnya, ini diilustrasikan dalam profil yang mendeskripsikan karakteristik demografis, latar belakang, perilaku, serta motivasi pengguna.


Ini bukan dilakukan untuk menggambarkan satu individu yang nyata. Akan tetapi, tujuannya adalah untuk membuat referensi yang mewakili sekelompok pengguna dengan kebutuhan dan perilaku serupa.


Manfaat utama dari user persona adalah memberikan pemahaman pada tim desain tentang siapa pengguna dan kebutuhan mereka. Dengan begitu, desainer bisa merancang produk atau layanan yang benar-benar sesuai kebutuhan dan harapan pengguna.


Dengan kata lain, keberadaan user persona memastikan bahwa proses desain selalu berfokus pada pengguna. Pada akhirnya, produk bisa jadi lebih relevan dan berdampak bagi audiens sasaran.



Apa Saja Fungsi User Persona?


User persona memainkan peran penting dalam berbagai aspek pengembangan produk, desain UI/UX, strategi pemasaran, dan pengambilan keputusan bisnis. Berikut ini adalah fungsi utama dari user persona:


  • Mengarahkan Fokus pada Pengguna Target: Membantu tim memusatkan perhatian pada kebutuhan dan keinginan pengguna target, bukan asumsi pribadi.

  • Memandu Pengambilan Keputusan Desain: Menyediakan acuan untuk mengambil keputusan desain yang berorientasi pada pengguna, sehingga produk lebih relevan dan berguna.

  • Memperkuat Strategi Pemasaran: Menyempurnakan strategi pemasaran dengan menyediakan wawasan tentang cara terbaik untuk berkomunikasi dengan target audiens.

  • Memfasilitasi Pengembangan Produk: Membimbing pengembangan fitur, fungsi, dan prioritas produk berdasarkan kebutuhan nyata pengguna.

  • Mengoptimalkan User Experience (UX): Membantu dalam merancang pengalaman pengguna yang lebih intuitif dan menyenangkan dengan memahami preferensi dan perilaku pengguna.



5 Cara Membuat User Persona


Seperti yang disebutkan sebelumnya, user persona bisa mengoptimalkan pengalaman pengguna. Oleh sebab itu, kamu wajib menerapkan cara membuat user persona dengan efektif. Beberapa cara yang bisa kamu terapkan antara lain:



1. Identifikasi Sasaran Pengguna


Sebelum membuat persona, kamu harus tau dulu siapa target audiensmu. Alasannya adalah agar kamu bisa menargetkan produk serta layanan ke konsumen yang mungkin akan membeli atau menggunakannya.


Misalnya, kamu membuat aplikasi belajar online. Maka, kamu bisa memilih audiens siswa atau mahasiswa. 


Identifikasi sasaran pengguna bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti survei, wawancara, atau observasi. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data tentang calon pengguna. Hasilnya bisa memberikanmu gambaran awal tentang karakteristik dan preferensi mereka.



2. Analisa Data


Setelah memiliki sejumlah data, sekarang kamu bisa mulai analisis. Pada tahap ini, kamu bisa mulai pahami apa yang diungkapkan dari data tersebut. Untuk melakukan analisis data, kamu bisa gunakan alat analitik atau software khusus.


Lewat analisis ini, kamu mungkin akan menemukan pola-pola tertentu. Pastikan untuk mencatat setiap pola yang kamu temukan. Hal ini akan membantumu dalam menemukan atribut persona



3. Tentukan Atribut Persona


Setelah menemukan pola dari analisis data, kamu bisa mulai tentukan atribut persona. Berikut adalah atribut persona yang harus ditentukan:


  • Demografi

Meliputi informasi dasar seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Misalnya, "Lisa, wanita berusia 22 tahun yang sedang menempuh pendidikan sarjana di bidang teknologi informasi."

  • Psikografi

Informasi ini memberi tahu kamu tentang kepribadian, hobi, kebiasaan, dan minat pengguna. Seperti, "Lisa suka membaca buku tentang AI dan sering menghabiskan akhir pekan dengan mengikuti seminar online tentang teknologi terbaru."

  • Motivasi dan Tujuan

Apa yang mendorong pengguna untuk menggunakan produkmu? Apa yang mereka harapkan? "Lisa ingin mendapatkan sumber belajar yang dapat membantunya dalam penelitian."

  • Hambatan

Setiap pengguna pasti memiliki hambatan atau tantangan. "Lisa kesulitan menemukan materi yang kompleks dan mendalam tentang AI.



Baca Juga: Proses Desain UI/UX: Contoh Workflow dari Riset sampai Pengujian





4. Visualisasikan Persona


Cara membuat user persona berikutnya adalah dengan memvisualisasikannya. Hal ini bisa kamu lakukan dengan informasi yang sudah didapatkan.


Dari informasi tersebut, buatlah profil visual yang mencerminkan persona. Pastikan untuk menggunakan foto atau ilustrasi yang sesuai.


Contohnya, kamu bisa menggunakan gambar wanita muda dengan buku dan laptop di sekitarnya untuk mewakili Lisa. Kemudian, sertakan deskripsi singkat tentang demografi, psikografi, motivasi, dan hambatannya.


Format visual ini bisa memudahkan tim untuk memahami persona dengan cepat dan lebih mendalam.



5. Validasi Persona


Cara membuat user persona terakhir adalah memvalidasinya. Kamu perlu pastikan bahwa persona yang dibuat benar-benar mewakili pengguna. Untuk memastikannya, kamu bisa berdiskusi dengan tim desain, developer, dan stakeholder.


Dari diskusi tersebut, kamu juga bisa meminta feedback untuk penyesuaian detail yang lebih akurat. Validasi ini penting agar keputusan desain yang diambil benar-benar berfokus pada pengguna.



Kesalahan Umum Saat Membuat User Persona


Setelah memahami cara membuat user persona, mari pelajari beberapa kesalahan umum dalam penerapannya di desain UX. Berikut adalah kesalahan umumnya:



1. Membuat User Persona Berdasarkan Asumsi


Kesalahan pertama adalah user persona dibuat berdasarkan asumsi dan intuisi belaka. Harusnya persona dibuat berdasarkan data nyata. Ini wajib dilakukan dengan data dari hasil riset, survei, atau wawancara dengan pengguna yang sesungguhnya.



2. Menciptakan Terlalu Banyak Persona


Kesalahan berikutnya adalah persona yang diciptakan terlalu banyak. Hal ini bisa mengarah pada kebingungan dan sulit untuk menentukan prioritas dalam desain. Idealnya, kamu fokus untuk membuat user persona yang paling mewakili target pengguna.



3. Pembuatannya Kurang Detail


Lalu, kesalahannya adalah persona yang dibuat kurang detail. Sehingga, persona ini tidak memberikan panduan yang jelas bagi tim desain. Sementara itu, persona harus spesifik agar bisa memberikan gambaran yang jelas tentang siapa pengguna dan kebutuhannya.



4. Tidak Memperhatikan Perubahan Perilaku Pengguna


Kesalahan selanjutnya adalah persona dibuat tanpa melihat perubahan perilaku pengguna. Melihat perubahan perilaku itu adalah hal penting sebab ini terus berubah seiring waktu.




5. Hanya Fokus Pada Demografi


Kesalahan terakhir adalah persona dibuat dengan fokus hanya pada informasi demografis. Selain demografi, kamu juga harus lihat psikografi, motivasi, dan hambatan pengguna.



Demikian beberapa cara membuat user persona dengan penjelasan lengkapnya. Membahas user persona dan keterkaitannya dengan desain UI/UX, apakah kamu tertarik untuk mendalami industri ini?


Jika iya, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp UI/UX Design Dibimbing.id.. Lewat program ini, kamu bisa belajar semua hal tentang UI/UX. Mulai dari teori hingga praktik dengan real-case project.


Selain itu, pembelajarannya dirancang dengan kurikulum beginner-friendly. Jadi, kamu yang baru belajar pun tidak akan kesulitan mengikuti kelasnya. Yuk, segera daftar dan mulai karirmu di UI/UX bareng Dibimbing!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!