Keamanan Data Pribadi: Arti, Ancaman, dan Tips Melindungi

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
22 April 2025
•
445

Keamanan data pribadi menjadi hal yang sangat penting di dunia digital saat ini. Warga Bimbingan, banyaknya informasi yang kita bagikan secara online membuat data pribadi kita rentan disalahgunakan jika tidak dilindungi dengan baik.
Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia dalam jumlah kebocoran data, dengan lebih dari 156 juta data pribadi bocor sejak 2004 hingga April 2024, menurut riset Surfshark. Ancaman terhadap data pribadi semakin nyata, dan kebocoran data ini menunjukkan betapa pentingnya melindungi informasi kita.
MinDi akan membahas lebih lanjut tentang apa itu keamanan data pribadi, ancaman yang mengintai, serta tips praktis untuk melindungi informasi pentingmu. Yuk, simak dan pastikan data kamu aman dari ancaman di dunia maya!
Pengertian Keamanan Data Pribadi
Keamanan data pribadi merujuk pada langkah-langkah yang diambil untuk melindungi informasi pribadi individu dari akses yang tidak sah, penyalahgunaan, atau pencurian.
Data pribadi mencakup informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, alamat email, informasi keuangan, dan data medis yang dapat mengidentifikasi seseorang.
Dalam dunia digital yang semakin maju, melindungi data pribadi menjadi semakin penting, mengingat banyaknya ancaman siber yang dapat mengakses dan mengeksploitasi data ini.
Keamanan data pribadi bertujuan untuk menjaga privasi individu serta memastikan bahwa informasi yang sensitif tetap terlindungi dari pihak yang berniat buruk.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Cyber Security yang Tepat
Ancaman terhadap Keamanan Data Pribadi
Sumber: Canva
Ancaman terhadap keamanan data pribadi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Warga Bimbingan, berikut adalah empat ancaman utama yang bisa membahayakan data pribadi kamu:
1. Phishing
Phishing adalah metode penipuan yang dilakukan dengan mengirimkan pesan atau email yang tampaknya berasal dari sumber yang terpercaya, seperti bank atau lembaga pemerintah.
Penyerang akan mencoba untuk menipu korban agar memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit. Jika korban jatuh dalam jebakan ini, data pribadinya bisa dicuri dan disalahgunakan.
2. Malware dan Ransomware
Malware adalah perangkat lunak jahat yang dapat menginfeksi perangkat dan mencuri data pribadi korban.
Ransomware, salah satu jenis malware, mengenkripsi data korban dan menuntut tebusan untuk membukanya. Jika perangkat terinfeksi, penyerang dapat mengakses data pribadi tanpa sepengetahuan korban.
3. Pencurian Identitas
Pencurian identitas terjadi ketika seseorang memperoleh dan menyalahgunakan informasi pribadi korban untuk melakukan transaksi atau aktivitas ilegal.
Penyerang dapat menggunakan informasi seperti nomor KTP atau kartu kredit untuk membuka akun baru atas nama korban. Hal ini bisa merusak reputasi korban dan menimbulkan kerugian finansial yang besar.
4. Data Breaches (Pelanggaran Data)
Data breaches terjadi ketika organisasi atau perusahaan mengalami pelanggaran yang memungkinkan akses tidak sah ke data pribadi pelanggan atau pengguna.
Biasanya, informasi pribadi seperti alamat email, kata sandi, dan nomor kartu kredit bisa bocor atau dicuri. Dampak dari pelanggaran data ini bisa sangat besar, mempengaruhi banyak individu dan merusak reputasi perusahaan yang terlibat.
Baca juga : Panduan Lengkap Belajar Cyber Security dan Peluang Kerja
Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, menjaga keamanan data pribadi sangat penting untuk melindungi informasi sensitif. Berikut adalah empat cara yang bisa kamu terapkan untuk menjaga data pribadi tetap aman:
1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik
Salah satu langkah paling dasar dalam melindungi data pribadi adalah dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online.
Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama yang umum. Pastikan juga untuk mengganti kata sandi secara berkala dan gunakan kombinasi angka, huruf, dan simbol.
2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta pengguna untuk memverifikasi identitas mereka melalui dua metode berbeda, seperti kode yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikator.
Dengan 2FA, meskipun penyerang berhasil memperoleh kata sandi, mereka tetap tidak akan bisa mengakses akun tanpa faktor kedua. Ini sangat efektif dalam mencegah peretasan.
3. Hati-hati dengan Pembagian Informasi di Media Sosial
Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor KTP, alamat rumah, atau nomor telepon di media sosial.
Semakin banyak data yang kamu bagikan, semakin besar kemungkinan seseorang bisa menyalahgunakannya. Cek pengaturan privasi di akun media sosialmu untuk memastikan hanya orang yang kamu percayai yang bisa melihat informasi pribadi tersebut.
4. Perbarui Perangkat Lunak Secara Teratur
Pembaruan perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi, sering kali mengandung patch keamanan yang dapat melindungi perangkat dari ancaman terbaru.
Penyerang sering mengeksploitasi kerentanannya untuk mengakses perangkat dan data pribadi. Oleh karena itu, pastikan perangkatmu selalu terbarui untuk melindungi dari potensi risiko.
Baca juga : Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula
Regulasi dan Kesadaran Hukum
Sumber: Canva
Warga Bimbingan, kesadaran hukum dan regulasi terkait keamanan data pribadi di Indonesia semakin penting. Berikut ini beberapa regulasi utama yang harus kamu ketahui:
1. Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP)
UU PDP di Indonesia bertujuan untuk melindungi data pribadi dan memberikan hak kepada individu untuk mengontrol data mereka.
Peraturan ini mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan eksplisit sebelum mengumpulkan data pribadi. Selain itu, organisasi wajib melaporkan kebocoran data dan memberikan hak akses bagi individu untuk mengoreksi atau menghapus data mereka.
2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo)
Permenkominfo mengatur tentang pengelolaan data pribadi, termasuk penyimpanan dan penggunaan data.
Regulasi ini memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana data pribadi harus dilindungi dalam dunia digital, khususnya di sektor teknologi informasi. Setiap pelanggaran terhadap peraturan ini dapat dikenakan sanksi administratif.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Dalam sektor keuangan, OJK mengeluarkan peraturan yang mewajibkan lembaga keuangan untuk melindungi data nasabah.
Regulasi ini bertujuan untuk mencegah kebocoran data yang dapat merugikan nasabah dan mengancam stabilitas sektor keuangan. OJK juga mengatur bagaimana lembaga keuangan harus menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi pribadi nasabah.
4. Sanksi Hukum terhadap Pelanggaran Data Pribadi
Di Indonesia, pelanggaran terhadap data pribadi dapat berujung pada sanksi hukum yang serius, baik bagi individu maupun perusahaan.
Sanksi bisa berupa denda besar atau hukuman pidana, tergantung pada tingkat keseriusan pelanggaran. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan data pribadi adalah masalah yang sangat penting dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Baca juga : Adware Adalah: Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Contoh
Tips Praktis Melindungi Data Pribadi
Sumber: Canva
Keamanan data pribadi adalah tanggung jawab kita bersama. Warga Bimbingan, berikut adalah tiga tips praktis yang dapat kamu lakukan untuk menjaga keamanan data pribadi agar tetap terlindungi:
1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik
Pastikan setiap akun yang kamu miliki menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap platform.
Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama yang umum. Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol agar lebih sulit ditebak oleh pihak yang tidak berwenang.
2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Mengaktifkan autentikasi dua faktor di akun-akun penting memberikan lapisan perlindungan ekstra.
2FA meminta kamu untuk memverifikasi identitas menggunakan dua cara yang berbeda, seperti kode yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikator. Ini sangat mengurangi risiko jika ada seseorang yang berhasil mendapatkan kata sandimu.
3. Periksa Pengaturan Privasi di Media Sosial
Periksa dan atur pengaturan privasi di akun media sosialmu untuk memastikan informasi pribadi hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang kamu percayai.
Jangan membagikan data sensitif, seperti alamat rumah atau nomor telepon, di profil media sosial. Dengan pengaturan yang tepat, kamu dapat mengontrol siapa yang dapat mengakses informasi pribadimu.
Baca juga : Vishing Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Kasus
Lindungi Data Pribadi dengan Keahlian Cyber Security!
Setelah mempelajari keamanan data pribadi, ancaman yang ada, dan cara melindunginya, saatnya memperdalam pengetahuanmu!
Ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id, dan belajar langsung dari para ahli tentang cara mengidentifikasi serta mengatasi berbagai ancaman di dunia maya, termasuk yang berkaitan dengan keamanan data pribadi.
Dengan kurikulum yang aplikatif dan praktis, kamu akan siap menghadapi tantangan di dunia keamanan siber.
Selain itu, dibimbing.id memiliki lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, membuka peluang besar untuk karier di bidang ini.
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami dan daftar sekarang di sini untuk memulai perjalananmu menjadi seorang profesional Cyber Security. #BimbingSampeJadi!
Referensi
- What is Data Protection and Privacy? [Buka]
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.