dibimbing.id - Apa Itu Content Pillar? Arti, Fungsi, Contoh & Manfaatnya

Apa Itu Content Pillar? Arti, Fungsi, Contoh & Manfaatnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

24 January 2024

•

3063

Image Banner

Content pillar sering bikin bingung, ya Warga Bimbingan? Apalagi kalau kamu baru mendalami strategi konten!

Tanpa pemahaman yang jelas tentang content pillar, kamu bisa kesulitan menyusun konten yang konsisten dan relevan buat audiens. Alhasil, konten jadi kurang efektif dalam menarik perhatian dan engagement. Nah, pasti sayang banget, kan?

Kali ini, MinDi akan kupas tuntas apa itu content pillar, fungsi, contoh-contohnya, sampai manfaatnya yang bisa bantu strategi konten kamu lebih terarah. Yuk, simak artikel ini biar kamu makin paham cara menyusun konten yang solid dan tepat sasaran!


Pengertian Content Pillar


Content pillar adalah konsep yang bertujuan untuk membangun tema-tema utama dalam strategi konten yang bisa dipecah menjadi berbagai topik pendukung.

Konsep ini membantu kamu menyusun konten yang konsisten, relevan, dan sesuai dengan minat audiens, sehingga lebih mudah menarik perhatian mereka.

Bayangkan content pillar sebagai "fondasi" utama yang menopang berbagai jenis konten—mulai dari artikel, media sosial, hingga video—yang saling berkaitan dan menguatkan satu sama lain.

Dalam konteks pemasaran, content pillar juga memastikan bahwa semua konten yang dibuat mendukung tujuan bisnis dan memperkuat brand di benak audiens.

Baca juga : Jenjang Karir Social Media Specialist Beserta Gajinya 2024!


Jenis-Jenis Content Pillar


Sumber : Canva

Warga Bimbingan, setelah memahami pengertian content pillar, sekarang saatnya MinDi jelaskan satu per satu jenis content pillar yang bisa kamu gunakan dalam strategi kontenmu. Penasaran? 

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini biar kamu makin paham dan bisa memilih tipe konten yang paling sesuai untuk audiensmu!


1. Educational


Educational content adalah konten yang bertujuan untuk memberikan informasi dan wawasan berharga kepada audiens tentang cara memaksimalkan produk atau layanan. Contohnya, informasi dari ahlinya langsung, infografis, atau panduan praktis yang membantu audiens memahami produk lebih baik.

Dengan strategi ini, kamu bisa menarik perhatian audiens yang haus akan pengetahuan. Mereka akan merasa lebih percaya dengan brand yang memberikan edukasi dan berpotensi jadi pelanggan loyal. Selain itu, calon pelanggan bisa kenal lebih dalam dengan fitur produk tanpa harus beli dulu. Mantap, kan?


2. Promotional


Promotional content bertujuan untuk memperkenalkan produk, layanan, atau penawaran khusus kepada audiens. Jenis konten ini difokuskan untuk meningkatkan penjualan atau awareness tentang produk tertentu. Contohnya, postingan promosi diskon, testimoni pelanggan, atau ulasan produk yang memperlihatkan keunggulan produk.

Dengan konten promosi ini, Warga Bimbingan bisa mendorong audiens untuk langsung bertindak, misalnya membeli produk atau mencoba layanan. Cocok banget buat kamu yang ingin memperkenalkan produk baru atau menawarkan promo khusus. Nggak perlu ragu, buat audiens penasaran dan ajak mereka beli!


3. Entertainment


Entertainment content adalah konten yang bertujuan untuk menghibur audiens, membuat mereka betah berinteraksi dengan brand kamu. Bisa berupa meme lucu, video singkat yang relatable, atau konten yang lagi trending di media sosial.

Konten ini bikin brand kamu terasa lebih akrab dan dekat di hati audiens. Karena sifatnya yang ringan dan menghibur, engagement biasanya lebih tinggi. Audiens senang, mereka juga lebih cenderung membagikan atau berkomentar. Seru, kan? Jadi, konten hiburan ini nggak boleh dilewatkan!


4. Conversational


Conversational content adalah konten yang mengedepankan interaksi langsung dengan audiens, membangun komunikasi dua arah. Biasanya berupa polling, sesi tanya jawab, atau diskusi di kolom komentar. Intinya, buat audiens merasa terlibat!

Konten conversational bikin audiens merasa didengar dan lebih dekat dengan brand. Ini juga cara yang pas buat MinDi mengajak Warga Bimbingan lebih aktif berinteraksi. Brand kamu jadi lebih “human,” dan audiens akan merasa semakin loyal. Jadi, jangan ragu untuk ajak audiens ngobrol dan dengar pendapat mereka, ya!

Baca juga : Cara Menjadi Social Media Specialist hingga Contoh Portfolio


Manfaat Content Pillar


Sumber : Canva

Warga Bimbingan, udah tahu belum kalau content pillar nggak cuma ngebantu dalam membuat konten aja? Content pillar juga bisa jadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas dan keefektifan kontenmu. 

MinDi bakal jelasin manfaatnya biar kamu makin yakin buat mengaplikasikan content pillar dalam strategi kontenmu. Yuk, simak manfaatnya di bawah ini!


1. Membuat Konten Terstruktur dan Komprehensif


Content pillar bisa bantu kamu menyusun konten yang lebih rapi, terstruktur, dan komprehensif. Dengan content pillar, kamu punya panduan yang jelas sehingga setiap konten yang kamu buat akan lebih fokus dan menyeluruh dalam membahas topik tertentu. Audiens pun bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan nggak setengah-setengah!


2. Memastikan Konsistensi dan Koherensi


Content pillar berfungsi sebagai acuan yang membantu menjaga konsistensi dan koherensi setiap konten yang kamu buat. Ini penting banget, lho! Dengan konten yang konsisten, audiens akan lebih mudah mengenali style dan pesan dari brand kamu, sehingga lebih mudah diingat dan dipercaya.


3. Memperkuat Identitas Brand


Content pillar juga bisa menjaga identitas brand agar tetap terlihat kuat dan unik di mata audiens. Konten yang kamu buat akan selalu mencerminkan karakter dan nilai brand, sehingga audiens bisa mengenali brand kamu dari cara dan gaya konten yang disajikan. Branding yang kuat bikin audiens makin loyal, lho!


4. Memperkuat Internal Linking


Content pillar juga punya peran besar dalam memperkuat internal linking di website. Dengan content pillar, kamu bisa menghubungkan artikel atau konten yang saling berhubungan, membuat navigasi website jadi lebih mudah. Hal ini nggak cuma bikin user betah di website, tapi juga bagus buat SEO karena search engine jadi lebih gampang mengenali struktur kontenmu.


5. Membuat Konten Lebih Mudah Dipahami


Content pillar bikin kontenmu jadi lebih gampang dicerna oleh audiens. Dengan struktur dan penyajian yang rapi, konten yang kamu buat akan terasa lebih ringan dan menarik buat dibaca. Audiens nggak perlu repot mencari-cari informasi, karena semua udah tersusun dengan jelas dan lengkap.

Baca juga : Mengenal Apa Itu KPI Social Media, Contoh, & Cara Buatnya


Contoh Content Pillar Instagram


Berikut adalah beberapa contoh jenis content pillar yang bisa kamu temukan di Instagram dan bagaimana masing-masing jenis content tersebut membantu brand mencapai tujuannya:


1. Educational Content - @hubspot


Sumber : hubspot

HubSpot sering membagikan tips dan pengetahuan terkait pemasaran, bisnis, dan pengembangan keterampilan profesional di akun Instagram mereka.

Konten-konten ini biasanya berupa carousel dengan poin-poin singkat yang mudah dipahami, infografis, atau video yang menjelaskan topik tertentu, misalnya tentang SEO, strategi pemasaran, atau produktivitas kerja. 

Konten edukasi ini membantu audiens mereka mendapatkan wawasan baru yang relevan dengan kebutuhan bisnis atau karier mereka, membangun kepercayaan terhadap brand sebagai ahli di bidangnya.


2. Promotional Content - @adobecreativecloud


Sumber : @Adobecreativecloud

Adobe Creative Cloud sering menggunakan akun Instagram mereka untuk mempromosikan produk terbaru, diskon, atau fitur khusus dalam layanan Adobe. 

Misalnya, mereka memposting tentang diskon tahunan, peluncuran fitur baru di Photoshop, atau kampanye yang mengajak audiens untuk menggunakan Adobe untuk proyek kreatif mereka. Konten promosi ini biasanya langsung mendorong audiens untuk mencoba atau membeli produk mereka.


3. Entertainment Content - @netflixid


sumber : @netflixid

Netflix Indonesia sering menggunakan meme dan potongan adegan dari serial atau film populer yang relate dengan budaya atau situasi sehari-hari. 

Sebagai contoh, meme yang menunjukkan karakter dengan ekspresi tertentu yang cocok dengan “di mata orang” vs “di mata hewan peliharaan” seperti yang terlihat pada tangkapan layar sebelumnya. 

Konten seperti ini membuat audiens terhibur, mudah diingat, dan cenderung lebih banyak berinteraksi, baik melalui like, komentar, maupun sharing di story.


4. Conversational Content - @starbucksindonesia


sumber : @starbucksindonesia

Starbucks Indonesia kerap memanfaatkan konten tanya-jawab atau polling di story mereka untuk berinteraksi dengan audiens. 

Contoh konten di atas dari Starbucks Indonesia adalah bentuk conversational content yang bertujuan untuk berinteraksi langsung dengan audiens. Starbucks mengajak followers-nya untuk menyebutkan minimal tiga jenis beans kopi Indonesia yang tersedia di Starbucks negara lain. Aktivitas ini bukan hanya untuk mengedukasi audiens tentang produk lokal yang sudah mendunia, tapi juga menciptakan ruang bagi audiens untuk berbicara, memberikan pendapat, dan berpartisipasi.

Masing-masing contoh di atas memanfaatkan jenis content pillar yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu, baik untuk mengedukasi, mempromosikan, menghibur, atau melibatkan audiens secara langsung. Strategi ini bisa menjadi inspirasi bagi Warga Bimbingan untuk membuat konten yang efektif dan relevan!

Baca juga : 12 Rekomendasi Tools Social Media Specialist, Yuk Cobain!


Ingin Menguasai Content Pillar? Gabung Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id Sekarang!


Warga Bimbingan, setelah memahami pentingnya content pillar untuk strategi konten, kini saatnya kamu melangkah lebih jauh! Jika kamu ingin tahu cara menyusun konten yang terstruktur, menarik, dan efektif untuk audiens, MinDi punya rekomendasi spesial: Bootcamp Digital Marketing di dibimbing.id!

Di bootcamp ini, kamu akan belajar langsung dari mentor berpengalaman tentang cara membangun content pillar yang kuat, teknik copywriting yang menarik, serta strategi digital marketing yang dapat meningkatkan jangkauan kontenmu. Tidak hanya teori, kamu akan langsung praktek membuat konten yang tepat sasaran dan menarik bagi pengguna.

Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat kelulusan 95%, peluang kariermu akan semakin terbuka lebar. Ditambah lagi, dibimbing.id menawarkan garansi pengulangan kelas gratis jika kamu membutuhkan waktu lebih untuk memahami materi.

Yuk, Warga Bimbingan! Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk memperdalam skill dan membuka peluang karier yang lebih luas! Kalau masih ada yang bingung, langsung hubungi kami di sini. #BimbingSampeJadi

Referensi:

  1. What Is A Content Pillar? [Buka]
  2. What are Content Pillars and Why are They Important? [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!đź‘‹

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!