dibimbing.id - IoT Security: Pengertian, Risiko, Perlindungan, dan Contoh

IoT Security: Pengertian, Risiko, Perlindungan, dan Contoh

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

24 February 2025

264

Image Banner

IoT Security adalah perlindungan perangkat yang terhubung ke internet dari ancaman siber. Warga Bimbingan, sadar nggak kalau smart TV atau smartwatch bisa jadi celah buat hacker? Tanpa keamanan yang baik, perangkat ini rentan diretas dan disalahgunakan.

Serangan terhadap IoT makin sering terjadi, dari pencurian data hingga botnet yang bikin jaringan terganggu. 

Makanya, penting buat ngerti risiko dan cara melindungi perangkat IoT biar tetap aman. Yuk, simak bareng MinDi

Baca juga : Two Factor Authentication Adalah: Pengertian dan Fungsinya


Apa Itu IoT Security?


IoT Security adalah langkah-langkah perlindungan untuk mengamankan perangkat Internet of Things (IoT) dari ancaman siber. 

Perangkat IoT, seperti smart home, kamera CCTV, hingga wearable devices, selalu terhubung ke internet dan rentan terhadap serangan hacker

Tanpa perlindungan yang memadai, peretas bisa mengeksploitasi celah keamanan untuk mencuri data, mengambil alih perangkat, atau bahkan menggunakannya sebagai bagian dari serangan siber besar.

Oleh karena itu, penerapan enkripsi, autentikasi ganda, serta pembaruan sistem secara berkala menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan perangkat IoT.

Baca juga : 13 Cyber Security Tools Terbaik untuk Keamanan Data


Risiko Keamanan dalam IoT


Sumber: Canva

Meskipun perangkat IoT mempermudah kehidupan, celah keamanannya dapat menjadi pintu masuk bagi serangan siber. Berikut adalah empat risiko utama dalam keamanan IoT:


1. Pencurian Data Pribadi


Perangkat IoT sering mengumpulkan data sensitif seperti informasi pribadi, lokasi, dan kebiasaan pengguna. 

Jika sistem keamanan lemah, peretas dapat mencuri data ini dan menyalahgunakannya untuk pencurian identitas atau kejahatan siber lainnya. Tanpa enkripsi yang kuat, informasi pribadi bisa bocor dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


2. Peretasan dan Pengambilalihan Perangkat


Banyak perangkat IoT menggunakan kata sandi default yang mudah ditebak, membuatnya rentan diretas. 

Peretas bisa mengambil alih perangkat seperti kamera CCTV, smart home, atau router, lalu menggunakannya untuk memata-matai atau mengontrol perangkat dari jarak jauh. Jika sistem keamanan tidak diperbarui secara berkala, risiko ini semakin tinggi.


3. Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)


Perangkat IoT yang diretas dapat digunakan sebagai bagian dari botnet untuk meluncurkan serangan DDoS ke server atau layanan online

Ini pernah terjadi dalam serangan Mirai Botnet, di mana ribuan perangkat IoT yang terinfeksi digunakan untuk melumpuhkan sistem besar. Serangan seperti ini bisa mengganggu layanan bisnis, menyebabkan kerugian finansial, dan menurunkan kepercayaan pengguna.


4. Kurangnya Enkripsi pada Koneksi IoT


Banyak perangkat IoT tidak memiliki enkripsi yang cukup untuk melindungi data yang dikirim dan diterima. 

Hal ini membuat komunikasi antar perangkat mudah disadap oleh pihak tidak bertanggung jawab. Tanpa enkripsi yang baik, hacker bisa menyusup ke jaringan dan mengakses informasi sensitif atau mengubah pengaturan perangkat tanpa izin.

Baca juga : IT Auditor Adalah: Tugas, Keahlian, Proses Audit, dan Gaji


Cara Melindungi Perangkat IoT


Sumber: Canva

Perangkat IoT yang tidak dilindungi dengan baik bisa menjadi target empuk bagi peretas yang ingin mencuri data atau mengambil alih sistem. Berikut adalah tiga cara utama untuk melindungi perangkat IoT:


1. Gunakan Kata Sandi Kuat dan Ubah Default Password


Banyak perangkat IoT menggunakan kata sandi bawaan yang mudah ditebak, sehingga rentan diretas. 

Pastikan untuk segera mengganti password default dengan kombinasi yang kuat, unik, dan sulit ditebak. Gunakan pengelola kata sandi jika perlu, serta aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia.


2. Perbarui Firmware dan Software Secara Berkala


Produsen perangkat IoT sering merilis pembaruan firmware untuk memperbaiki celah keamanan yang bisa dieksploitasi oleh peretas. 

Pastikan untuk selalu memperbarui sistem perangkat lunak secara rutin agar tetap aman dari ancaman terbaru. Jika memungkinkan, aktifkan pembaruan otomatis agar perangkat selalu mendapatkan perlindungan terbaru.


3. Gunakan Jaringan yang Aman 


Sambungkan perangkat IoT ke jaringan Wi-Fi yang aman dengan enkripsi WPA3 atau setidaknya WPA2. 

Jika memungkinkan, buat jaringan terpisah khusus untuk perangkat IoT agar tidak terhubung langsung dengan perangkat utama seperti komputer atau smartphone. Dengan cara ini, jika ada satu perangkat IoT yang diretas, risiko penyebaran serangan ke perangkat lain bisa diminimalkan.

Baca juga : 7 Perbedaan DoS dan DDoS Beserta Cara Mengatasinya


Contoh Kasus Serangan pada IoT


Sumber: Canva

Serangan terhadap perangkat IoT semakin meningkat seiring dengan pesatnya adopsi teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah tiga contoh nyata serangan terhadap perangkat IoT:


1. Serangan Mirai Botnet (2016)


Mirai Botnet adalah salah satu serangan IoT terbesar yang pernah terjadi, melibatkan ribuan perangkat yang terinfeksi untuk meluncurkan serangan DDoS. 

Peretas memanfaatkan kelemahan keamanan perangkat IoT yang masih menggunakan kata sandi default untuk mengambil alih sistem. Akibatnya, situs besar seperti Twitter, Netflix, dan Reddit sempat mengalami gangguan akibat lonjakan lalu lintas yang dibuat oleh botnet ini.


2. Peretasan Kamera Keamanan Ring (2019)


Pada 2019, banyak pengguna kamera keamanan Ring mengalami peretasan yang memungkinkan peretas mengakses video dan audio perangkat mereka. 

Insiden ini terjadi karena banyak pengguna menggunakan kata sandi lemah dan tidak mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA). Beberapa kasus bahkan menunjukkan peretas berbicara langsung dengan penghuni rumah melalui sistem komunikasi kamera.


3. Serangan pada Perangkat Medis IoT (2020)


Rumah sakit dan fasilitas medis menjadi target serangan siber melalui perangkat medis yang terhubung ke internet, seperti alat pacu jantung dan pompa insulin. 

Pada 2020, ditemukan bahwa banyak perangkat medis IoT memiliki celah keamanan yang bisa dieksploitasi untuk mengubah pengaturan atau mencuri data pasien. Serangan ini menimbulkan risiko serius terhadap keselamatan pasien jika tidak ditangani dengan baik.

Baca juga : Threat Hunting: Arti, Pentingnya, Teknik, dan Manfaatnya


Tingkatkan IoT Security dengan Bootcamp Cyber Security!


Setelah memahami IoT Security: Pengertian, Risiko, Perlindungan, dan Contoh, kini saatnya meningkatkan keterampilan keamanan siber agar perangkat IoT dan data pribadimu tetap terlindungi dari ancaman siber.

Yuk, ikuti Bootcamp Cyber Security di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar cara mengamankan perangkat IoT, mengenali serangan siber seperti malware dan DDoS, serta memahami sistem keamanan digital dengan metode praktis. Program ini dirancang agar kamu bisa langsung menerapkan keterampilan yang dibutuhkan dalam industri.

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 96%, peluang kariermu di dunia IT semakin terbuka lebar! Bootcamp ini memberikan materi komprehensif yang dipandu oleh mentor profesional untuk membantu kamu menjadi seorang Cyber Security Specialist.

Jangan biarkan perangkat dan data pribadimu rentan terhadap serangan siber! Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu di dunia cybersecurity! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. IoT security (internet of things security) [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!