dibimbing.id - Digital Forensik Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Digital Forensik Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

31 January 2025

•

592

Image Banner

Digital forensik adalah teknik investigasi yang digunakan untuk melacak jejak digital dalam kasus kejahatan siber. 

Warga Bimbingan, bayangin kalau ada hacker nyuri data atau ngehapus bukti penting, digital forensik bisa bantu ngungkap siapa pelakunya!

Dari analisis perangkat hingga pemulihan data, digital forensik punya peran besar dalam dunia keamanan siber. Yuk, MinDi spill jenis-jenis dan contoh penerapannya biar makin paham! 


Pengertian Digital Forensik


Digital forensik adalah cabang ilmu forensik yang berfokus pada investigasi dan analisis data digital untuk mengungkap bukti dalam kasus kejahatan siber. 

Proses ini mencakup pengumpulan, pemulihan, dan analisis data dari berbagai perangkat seperti komputer, smartphone, hingga jaringan internet. 

Dengan metode yang sistematis, digital forensik membantu mengidentifikasi pelaku, pola serangan, serta memastikan bukti yang ditemukan dapat diterima di pengadilan. 

Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, peran digital forensik semakin krusial untuk menangani kasus seperti peretasan, pencurian data, hingga penipuan online.

Baca juga : Black Hat Hacker: Pengertian, Metode, dan Cara Mencegahnya


Cara Kerja Digital Forensik


Sumber: Canva

Proses digital forensik nggak sesederhana ngoprek file yang hilang, Warga Bimbingan! Ada tiga tahapan utama yang dilakukan para ahli untuk memastikan bukti tetap utuh dan bisa dipertanggungjawabkan.


1. Identifikasi dan Pengumpulan Bukti


Tahap pertama adalah mengidentifikasi perangkat yang berisi bukti digital, seperti komputer, ponsel, atau server. 

Perangkat ini diamankan tanpa mengubah data sedikitpun agar tetap valid dalam penyelidikan. Para investigator menggunakan teknik imaging untuk menduplikasi data asli tanpa merusaknya.


2. Analisis dan Interpretasi Data


Setelah data terkumpul, investigator menelusuri file tersembunyi, log aktivitas, hingga metadata untuk mencari jejak digital pelaku. 

Teknik dekripsi dan pemulihan data sering digunakan untuk mengakses informasi yang telah dihapus atau terenkripsi. Hasil analisis ini menjadi dasar dalam mengungkap motif dan pola tindakan pelaku.


3. Dokumentasi dan Pelaporan


Semua temuan harus dicatat secara rinci dalam laporan investigasi yang dapat digunakan dalam persidangan atau penyelidikan lebih lanjut. 

Dokumentasi ini mencakup bukti digital, teknik analisis yang digunakan, serta kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan. Tanpa dokumentasi yang jelas, bukti yang dikumpulkan bisa dianggap tidak sah di mata hukum.

Baca juga : Hacktivist: Pengertian, Tujuan, Metode, dan Dampaknya


Jenis-Jenis Digital Forensik


Sumber: Canva

Dalam dunia digital forensik, berbagai metode digunakan untuk menganalisis dan mengungkap bukti digital dari berbagai sumber. Berikut adalah empat jenis digital forensik yang umum digunakan:


1. Computer Forensics


Jenis ini berfokus pada penyelidikan perangkat komputer, termasuk hard drive, sistem operasi, dan file digital. 

Investigator dapat memulihkan data yang terhapus, menganalisis log sistem, serta mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. Teknik ini sering digunakan dalam kasus peretasan, pencurian data, dan investigasi kejahatan siber lainnya.


2. Mobile Device Forensics


Forensik perangkat seluler meneliti data dari ponsel, tablet, atau perangkat pintar lainnya. Informasi seperti pesan teks, riwayat panggilan, lokasi GPS, serta aplikasi dapat dianalisis untuk mengungkap bukti digital. 

Teknik ini sering digunakan dalam penyelidikan kejahatan siber, penipuan, hingga kasus terkait media sosial.


3. Network Forensics


Berfokus pada pemantauan dan analisis lalu lintas jaringan untuk mengidentifikasi serangan siber atau kebocoran data. 

Investigator memeriksa paket data, log server, dan pola aktivitas untuk mendeteksi peretasan atau akses tidak sah. Metode ini penting dalam menangani serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) serta eksploitasi sistem berbasis cloud.


4. Cloud Forensics


Dengan meningkatnya penggunaan layanan cloud, forensik digital di bidang ini semakin krusial. Investigator mengumpulkan bukti dari platform seperti Google Drive atau AWS, menganalisis metadata file, serta memeriksa keamanan data yang tersimpan. 

Tantangan utama dalam cloud forensics adalah akses terbatas terhadap server yang dikelola pihak ketiga serta sistem enkripsi yang kompleks.

Baca juga : Ethical Hacker: Pengertian, Tugas, dan Prospek Karier


Manfaat Digital Forensik


Sumber: Canva

Digital forensik memiliki peran penting dalam berbagai aspek keamanan siber dan investigasi digital. Berikut adalah tiga manfaat utama dari digital forensik:


1. Membantu Penyelidikan Kejahatan Siber


Digital forensik memungkinkan investigasi mendalam terhadap kasus peretasan, pencurian data, hingga penyalahgunaan sistem informasi. 

Dengan teknik analisis data, forensik dapat mengidentifikasi pelaku, metode serangan, serta bukti digital yang mendukung proses hukum. Hal ini sangat penting bagi lembaga penegak hukum dan organisasi yang ingin menangani insiden keamanan dengan efektif.


2. Melindungi Keamanan Data dan Privasi


Forensik digital membantu perusahaan dan individu dalam mengamankan data sensitif dari ancaman eksternal maupun internal. 

Dengan menganalisis jejak digital, tim keamanan dapat mendeteksi dan mencegah kebocoran data sebelum berdampak lebih luas. 

Proses ini juga mendukung kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data, seperti GDPR atau UU Perlindungan Data Pribadi.


3. Mendeteksi dan Mencegah Serangan Siber


Analisis digital forensik dapat mengidentifikasi pola serangan yang digunakan oleh peretas untuk mengeksploitasi sistem. 

Dengan mempelajari teknik dan metode yang digunakan dalam insiden sebelumnya, organisasi dapat meningkatkan strategi pertahanan siber mereka. 

Pendekatan ini memungkinkan mitigasi ancaman sebelum terjadi serangan yang lebih besar dan merugikan.

Baca juga : White Hat Hacker: Pengertian, Tugas, dan Prospek Karier


Contoh Kasus Digital Forensik


Sumber: Canva

Digital forensik adalah metode investigasi yang digunakan untuk mengungkap kejahatan siber dan melindungi data dari ancaman digital. Berikut adalah dua contoh kasus digital forensik yang menarik:


1. Kasus Kebocoran Data Tokopedia (2020)


Pada tahun 2020, lebih dari 91 juta data pengguna Tokopedia diduga bocor dan dijual di forum gelap. 

Tim digital forensik melakukan investigasi mendalam untuk melacak sumber kebocoran, metode peretasan, serta pihak yang bertanggung jawab. 

Hasil analisis membantu perusahaan meningkatkan keamanan sistem mereka dan mengurangi risiko kebocoran data di masa mendatang.


2. Investigasi Serangan Ransomware WannaCry (2017)


Serangan ransomware WannaCry menginfeksi ratusan ribu komputer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Digital forensik adalah kunci dalam menganalisis kode malware, melacak jalur penyebaran, dan mengidentifikasi kelompok peretas yang bertanggung jawab. 

Investigasi ini membantu perusahaan dan pemerintah memperkuat sistem keamanan untuk mencegah serangan serupa di masa depan.

Baca juga : Script Kiddie: Pengertian, Ciri, Dampak, dan Cara Mencegah


Ingin Menguasai Digital Forensik dan Keamanan Siber?


Di era serangan siber yang makin canggih, digital forensik adalah keterampilan wajib bagi para profesional IT dan keamanan siber! Jika kamu ingin memahami bagaimana cara mengidentifikasi, menganalisis, dan mengungkap jejak kejahatan digital, yuk gabung di Bootcamp Cyber Security dibimbing.id!

Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum komprehensif yang mencakup investigasi forensik, analisis malware, hingga keamanan jaringan. 

Kamu juga akan mendapatkan akses ke simulasi kasus nyata, praktik langsung, dan komunitas profesional untuk mendukung perjalanan kariermu.

Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 94%, peluangmu untuk berkarier di dunia cyber security semakin terbuka lebar!

Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi di sini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk memulai perjalananmu menjadi ahli digital forensik! #BimbingSampeJadi


Referensi


  1. Digital forensics [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!