dibimbing.id - Desain Produk Industri: Konsep, Prinsip, dan Contohnya

Desain Produk Industri: Konsep, Prinsip, dan Contohnya

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

17 February 2025

637

Image Banner

Desain produk industri adalah proses merancang produk yang estetis, fungsional, dan efisien diproduksi. Warga Bimbingan, pernah kepikiran kenapa smartphone nyaman digenggam atau kursi ergonomis bikin duduk lebih enak? Itu karena desainnya mempertimbangkan fungsi dan kenyamanan.

Dari peralatan rumah tangga hingga kendaraan listrik, semua dibuat dengan prinsip desain yang matang. Yuk, kita bahas konsep, prinsip, dan contoh desain produk industri yang sukses!

Baca juga : Adobe Illustrator vs CorelDRAW Mana yang Lebih Unggul?


Apa Itu Desain Produk Industri?


Desain produk industri adalah proses perancangan produk yang menggabungkan estetika, fungsionalitas, dan efisiensi produksi untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi pengguna. 

Proses ini tidak hanya berfokus pada tampilan visual, tetapi juga mempertimbangkan ergonomi, material, dan teknologi agar produk nyaman digunakan dan mudah diproduksi secara massal. 

Desain yang baik dapat meningkatkan pengalaman pengguna, daya saing produk, serta efektivitas produksi dalam berbagai industri. 

Oleh karena itu, desain produk industri menjadi kunci utama dalam menciptakan produk inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar.

Baca juga : UI Designer: Pengertian, Tugas, Skill, dan Gaji di 2025


Prinsip Utama dalam Desain Produk Industri


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, desain produk industri gak cuma soal tampilan keren, tapi juga harus mempertimbangkan fungsi, kenyamanan, dan efisiensi produksi. Berikut adalah prinsip utama dalam desain produk industri:


1. Fungsionalitas


Produk yang baik harus berfungsi sesuai kebutuhan pengguna dan memberikan solusi nyata terhadap masalah mereka. 

Setiap elemen dalam desain harus memiliki tujuan yang jelas dan tidak hanya bersifat estetis. Produk yang terlihat menarik tapi tidak berfungsi dengan baik akan cepat ditinggalkan pengguna.


2. Ergonomi


Ergonomi memastikan bahwa produk nyaman digunakan dan sesuai dengan interaksi manusia. Misalnya, kursi ergonomis didesain agar mendukung postur tubuh dengan baik dan mengurangi kelelahan. Dengan memperhatikan aspek ergonomi, pengguna akan lebih puas dan produk lebih bernilai di pasaran.


3. Estetika


Desain yang menarik secara visual dapat meningkatkan daya tarik produk dan pengalaman pengguna. 

Warna, bentuk, dan material harus dipilih dengan cermat agar produk terlihat profesional dan sesuai dengan target pasar. Estetika yang baik juga bisa meningkatkan brand awareness dan kepercayaan pengguna.


4. Efisiensi Produksi


Produk harus dirancang agar mudah diproduksi secara massal tanpa mengorbankan kualitas. Desain yang terlalu rumit bisa meningkatkan biaya produksi dan waktu pengerjaan. Dengan mempertimbangkan efisiensi produksi, produk bisa lebih kompetitif di pasar.


5. Keberlanjutan (Sustainability)


Desain modern harus memperhatikan dampak lingkungan dengan menggunakan material yang ramah lingkungan dan proses produksi yang efisien. 

Penggunaan bahan yang bisa didaur ulang atau energi rendah dapat meningkatkan nilai produk di mata konsumen. Keberlanjutan tidak hanya baik untuk lingkungan, tapi juga bisa meningkatkan daya saing produk di era yang semakin peduli terhadap eco-friendly solutions.

Baca juga : 5 Rekomendasi Kursus UI/UX Terbaik yang Wajib Dicoba


Proses Desain Produk Industri


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, merancang produk industri gak bisa asal bikin desain lalu langsung produksi. Ada tahapan penting yang harus dilakukan untuk memastikan produk benar-benar fungsional, menarik, dan mudah diproduksi. Berikut adalah 3 proses utama dalam desain produk industri:


1. Riset dan Analisis Kebutuhan


Sebelum mulai mendesain, penting untuk memahami kebutuhan pasar dan calon pengguna. Proses ini mencakup riset tren, analisis kompetitor, serta wawancara atau survei pengguna. 

Dengan data yang kuat, desainer bisa menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan dan memiliki keunggulan kompetitif.


2. Konseptualisasi dan Sketching


Setelah riset selesai, tahap berikutnya adalah membuat ide awal dalam bentuk sketsa atau wireframe

Konseptualisasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan desain, mulai dari bentuk, ukuran, hingga material yang akan digunakan. Tahap ini membantu memvisualisasikan produk sebelum masuk ke pengembangan lebih lanjut.


3. Prototyping dan Pengujian


Setelah desain awal dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe untuk diuji sebelum diproduksi massal. 

Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan dalam desain dan memperbaikinya sebelum produk final dibuat. Dengan pengujian yang baik, risiko kegagalan produk bisa diminimalisir dan kualitasnya lebih terjamin.

Baca juga : Website Layout Design: Jenis, Elemen, dan Tips Terbaik


Contoh Desain Produk Industri 


Sumber: Canva

Warga Bimbingan, banyak produk di sekitar kita yang sukses karena desainnya menggabungkan fungsionalitas, estetika, dan efisiensi produksi. Berikut 4 contoh desain produk industri yang sukses:


1. Smartphone Ergonomis


Desain smartphone modern dibuat agar nyaman digenggam, ringan, dan mudah digunakan dengan satu tangan. 

Material seperti kaca dan aluminium dipilih untuk memberikan kesan premium tanpa mengorbankan kenyamanan. Selain itu, tata letak tombol dan ukuran layar dirancang agar sesuai dengan kebiasaan pengguna.


2. Peralatan Dapur Inovatif


Banyak peralatan dapur kini didesain lebih efisien dan multifungsi, seperti blender dengan mode otomatis atau pisau ergonomis yang nyaman digunakan. 

Material anti karat dan pegangan non-slip juga ditambahkan untuk meningkatkan keamanan dan daya tahan. Dengan desain yang lebih baik, aktivitas memasak jadi lebih cepat dan praktis.


3. Kendaraan Listrik


Mobil dan motor listrik memiliki desain aerodinamis yang tidak hanya menarik, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi. Desain interiornya sering kali minimalis dengan layar sentuh sebagai kontrol utama, menggantikan tombol fisik. Selain itu, pemilihan material ramah lingkungan membuat kendaraan listrik semakin relevan di era keberlanjutan.


4. Furniture Modular


Desain furniture modular memungkinkan pengguna menyesuaikan bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan, seperti sofa yang bisa diatur ulang atau meja yang bisa dilipat. 

Konsep ini sangat populer di hunian modern yang memiliki ruang terbatas. Selain praktis, desain ini juga lebih hemat tempat dan fleksibel untuk berbagai kondisi.

Baca juga : Panduan Kursus Desain Grafis dan Peluang Kariernya


Ingin Jadi Desainer Produk Profesional? Kuasai UI/UX Sekarang!


Setelah memahami Desain Produk Industri: Konsep, Prinsip, dan Contohnya, kini saatnya kamu menguasai UI/UX Design untuk menciptakan produk yang inovatif, fungsional, dan user-friendly! Dengan keterampilan ini, kamu bisa berkarier sebagai UI/UX Designer, Product Designer, atau Industrial Designer yang banyak dicari di industri digital dan manufaktur.

Yuk, ikuti Bootcamp UI/UX Design di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar cara merancang pengalaman pengguna yang efektif, membuat wireframe dan prototype, serta menggunakan tools seperti Figma dan Adobe XD.

Belajar langsung dari mentor profesional dengan kurikulum praktis dan berbasis industri, mulai dari user research, usability testing, interaction design, hingga product design dalam aplikasi dan perangkat digital. Dengan metode hands-on, kamu bisa memahami bagaimana menciptakan desain produk yang menarik dan fungsional!

Dengan lebih dari 840+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 91%, peluang kariermu di dunia UI/UX Design semakin luas!

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang di sini dan mulai perjalananmu menjadi seorang UI/UX Designer profesional yang siap menciptakan produk inovatif! #BimbingSampeJadi!


Referensi


  1. Industrial Design vs. Product Design: The Key Differences [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!