Cost Per Impression: Definisi, Cara Hitung, dan Contohnya

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
14 May 2024
•
287

Sobat MinDi mau tahu seberapa efektif iklan digital bisnismu berjalan? Cost per impression adalah jawabannya. Ini adalah metrik yang bisa dipakai untuk mengukur biaya setiap kali iklan ditampilkan pada pengguna.
Apa Itu Cost Per Impression?
Cost per impression adalah salah satu metrik pemasaran digital yang juga dikenal sebagai cost per mille (CPM). Metrik ini dipakai dalam iklan digital untuk mengukur biaya yang dikeluarkan untuk setiap seribu impresi.
Metrik ini berperan penting untuk membantu advertiser optimalkan strategi periklanan mereka dan maksimalkan ROI (Return on Investment).
Dilansir dari WallStreetMojo, CPI juga membantu dalam menentukan biaya yang dikeluarkan dalam produksi sebuah iklan dan apakah biaya tersebut cukup layak. Benchmark CPI ini juga bisa lebih efektif untuk situs dengan engagement yang rendah.
Cara Menghitung Cost Per Impression
Sumber: Freepik
Seperti penjelasan di atas, cost per impression adalah kunci untuk mengukur biaya pengeluaran per tayangan iklan.
Mengutip dari WallStreetMojo, metrik ini dihitung dengan melihat berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan 1000 tayangan dari suatu iklan.
Contohnya adalah ketika pengiklan membayar $3 untuk mendapatkan 1000 tayangan pada suatu media. Dalam kasus ini, maka cost per impression-nya adalah $3.
Umumnya, cost per impression bisa berbeda beda tergantung kebutuhan dan jumlah tayangan yang diperoleh dari iklan tersebut. Di samping itu, biayanya juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran spanduk atau ruang iklan di situs web.
Variabilitas CPI juga terjadi ketika perusahaan memasang beberapa iklan di berbagai situs. Misalnya, sebuah iklan di YouTube yang mendapat 3000 tayangan akan memiliki CPI yang berbeda dibandingkan dengan platform yang kurang populer.
Oleh karena itu, standar biaya per impresi untuk pencapaian yang lebih tinggi akan relatif lebih tinggi. Sementara itu, situs dengan tingkat keterlibatan lebih rendah akan membebankan cost per impression yang sedikit.
Jika Sobat MinDi sudah tahu, kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut:
Tentukan total biaya yang dikeluarkan untuk iklan tersebut.
Hitung jumlah impresi (tayangan) yang diperoleh dari iklan itu.
Bagi total biaya iklan dengan jumlah impresi yang diperoleh. Kemudian, kalikan hasilnya dengan 1000.
Rumusnya adalah:

Baca Juga: 15 KPI Digital Marketing yang Biasa Digunakan Sebagai Target Pencapaian
Contoh Cost Per Impression
Agar Sobat MinDi lebih paham lagi, MinDi bakal kasih contoh perhitungannya. Dalam contoh kasus ini, ada suatu perusahaan yang menghabiskan Rp5.000.000 untuk satu kampanye iklan.
Dari kampanye tersebut, perusahaan berhasil mendapatkan tayangan iklan sebesar 50.000. Untuk mengetahui cost per impression-nya, berikut adalah penerapan rumusnya:
Cost Per Impression = (5000000:50000) x 1000
Cost Per Impression = 100 x 1000
Cost Per Impression = 100000
Biaya per 1000 tayangan untuk iklan tersebut adalah Rp100.000. Artinya, perusahaan tersebut mengeluarkan Rp100.000 untuk setiap 1000 tayangan yang diperoleh iklannya.
Hal ini membantu perusahaan untuk mengevaluasi efektivitas biaya dari kampanye iklan mereka. Kemudian, perusahaan ini bisa merencanakan anggaran iklan kedepannya dengan lebih baik.
Cara Meningkatkan Cost Per Impression
Sumber: Freepik
Menargetkan Audience yang Lebih Luas
Langkah pertama untuk mengoptimalkan cost per impression adalah penargetan audiens yang lebih luas dan tepat. Sobat MinDi bisa memanfaatkan data demografis, minat, dan perilaku untuk menargetkan audiens.
Dengan audiens tepat sasaran, iklan kamu bisa jadi lebih efektif dan kemungkinan untuk dapatkan impresi yang berkualitas juga makin besar.
Mengoptimasi Channel SEO
Berikutnya adalah dengan optimasi channel SEO untuk kampanye periklanan. Dengan melakukan ini, Sobat MinDi bisa meningkatkan visibilitas bisnis dan secara tidak langsung mengoptimalkan cost per impression.
SEO membantu iklanmu muncul di hasil pencarian yang relevan. Hal ini bisa menarik lebih banyak trafik organik ke iklan atau konten yang dipromosikan. Pada akhirnya, jumlah impresi yang diterima iklan tersebut bisa meningkat.
Beberapa upaya yang bisa Sobat MinDi lakukan untuk optimasi channel SEO:
Memilih kata kunci yang tepat.
Memastikan konten yang relevan dan berkualitas tinggi.
Mengoptimalkan judul dan deskripsi.
Meningkatkan Kualitas Konten Ads
Terakhir adalah dengan meningkatkan kualitas konten iklan. Hal ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan jumlah tayangan dan interaksi. Bukan cuma itu, konten yang menarik juga bisa mendorong audiens untuk membagikan iklan pada koneksinya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Sobat MinDi lakukan untuk ciptakan konten iklan yang menarik:
Gunakan visual yang menonjol dan menarik.
Pakai copywriting yang efektif.
Sertakan CTA (call-to-action) yang jelas.
Kelebihan dan Kekurangan Cost Per Impression
Walaupun cost per impression adalah metrik yang membantu, ini juga punya kekurangan, lho! Sobat MinDi penasaran apa kelebihan dan kekurangannya? Berikut adalah kelebihan dan kekurangan cost per impression:
Kelebihan Cost Per Impression
Pertama, MinDi bakal uraikan kelebihan cost per impression dulu. Berikut adalah beberapa keuntungan yang Sobat MinDi bisa dapatkan dari cost per impression:
Bisa menghasilkan klik dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih hemat dibanding cost per click (CPC).
Cost per impression adalah cara yang tepat untuk meningkatkan kesadaran atas produk, layanan, atau merek dengan biaya yang relatif rendah.
Kekurangan Cost Per Impression
Berikutnya, MinDi bakal jabarkan beberapa kekurangan cost per impression untuk jadi bahan pertimbanganmu. Berikut adalah beberapa kekurangannya:
Return on investment dari cost per impression mungkin sangat sedikit untuk situs yang memiliki trafik rendah.
Efektivitas kampanye branding lewat cost per impression bisa sulit diukur karena klik yang didapat dari sini cukup susah dilacak.
Kesimpulan
Demikian pembahasan lengkap mengenai cost per impression. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa, cost per impression adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk setiap seribu tayangan dari sebuah iklan.
Tapi, ini bukan satu-satunya jenis iklan berbayar yang bisa Sobat MinDi pilih, lho! Kamu juga bisa memilih jenis iklan berbayar lain seperti cost per click atau CPC. Bukan hanya iklan berbayar, ada berbagai cara lain untuk promosikan bisnis kamu secara digital?
Sobat MinDi mau belajar lebih banyak lagi? Jika iya, MinDi sarankan kamu untuk ikut Bootcamp Digital Marketing di bimbing.id.
Lewat bootcamp ini, Sobat MinDi bisa pelajari semua hal yang berkaitan dengan pemasaran digital. Mulai dari SEO, social media marketing, hingga paid ads. Kamu bakal diajarin dari nol sampai mahir!
Bukan cuma itu, program ini juga kasih pesertanya jaminan dapat kerja, lho! Ini udah dibuktikan oleh 94% lulusan Dibimbing yang berhasil dapat pekerjaan sesuai program selesai.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa Perbedaan antara CPI dan CPC?
CPI berfokus pada biaya per seribu tayangan, sementara CPC mengukur biaya per klik individual pada iklan. CPI berguna untuk kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran merek.
Sementara itu, CPC lebih fokus pada menghasilkan tindakan spesifik dari pengguna, seperti klik pada iklan.
2. Kapan Sebaiknya Menggunakan CPI?
CPI cocok digunakan ketika tujuan utama adalah meningkatkan kesadaran dan visibilitas merek. Ini efektif bagi iklan yang ditujukan untuk ditampilkan sebanyak mungkin kepada audiens, terutama di media dengan trafik tinggi.
Referensi
Tags

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.