Contoh Laporan QA: Komponen, Tujuan, dan Cara Membuat

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
05 August 2025
•
491

Bikin produk bagus aja nggak cukup kalau kualitasnya nggak terjaga. Nah, Warga Bimbingan, lewat contoh laporan QA yang benar, tim bisa memastikan setiap fitur berjalan sesuai harapan.
Laporan QA ini bukan cuma formalitas—dia jadi alat bantu penting buat komunikasi antara QA, developer, dan manajemen. Sayangnya, banyak yang masih bingung menyusunnya.
Tenang, MinDi bakal bantu kamu pahami mulai dari pengertian, komponen penting, tujuan, sampai contoh laporan QA yang bisa langsung kamu tiru. Yuk simak sampai akhir!
Apa Itu Laporan QA?
Laporan QA (Quality Assurance) adalah dokumen yang berisi hasil pengujian produk, baik dari sisi fungsionalitas, performa, maupun stabilitas.
Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa produk telah memenuhi standar kualitas sebelum dirilis ke pengguna.
Laporan ini mencatat detail seperti test case yang dijalankan, hasil tes, bug yang ditemukan, serta rekomendasi tindak lanjut.
Dengan laporan QA, tim pengembang dan stakeholder bisa mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan terstruktur.
Baca juga : Panduan Memilih Bootcamp Quality Assurance Terbaik 2025
Komponen Utama Laporan QA
Agar laporan QA benar-benar berguna dan mudah dipahami oleh seluruh tim, ada beberapa komponen penting yang wajib dicantumkan. Berikut adalah elemen-elemen utama dalam laporan QA:
1. Identitas Proyek
Bagian ini berisi informasi dasar seperti nama aplikasi, versi yang diuji, tanggal pengujian, nama penguji, dan lingkungan pengujian (misal: staging atau production).
Identitas ini penting untuk melacak hasil tes berdasarkan versi tertentu dan menghindari kesalahan rilis. Tanpa detail ini, tim akan kesulitan memahami konteks dari hasil pengujian yang dilaporkan.
2. Deskripsi Test Case
Test case mencakup langkah-langkah yang dilakukan saat menguji fitur tertentu, input yang digunakan, dan kondisi awal sistem.
Dengan dokumentasi yang jelas, test case bisa digunakan ulang oleh tim lain tanpa perlu banyak tanya. Ini juga berguna untuk regresi testing, ketika fitur lama perlu diuji kembali setelah ada perubahan kode.
3. Hasil Pengujian
Pada bagian ini dicatat status dari setiap test case—apakah berhasil, gagal, atau butuh investigasi lebih lanjut.
Jika ditemukan bug, cantumkan detail error-nya, tangkapan layar, log, atau langkah untuk mereproduksi masalah tersebut. Hasil pengujian yang lengkap membantu tim developer fokus menyelesaikan masalah yang benar-benar berdampak.
4. Rekomendasi dan Catatan Tambahan
QA tidak hanya sekadar melaporkan error, tapi juga memberikan insight berdasarkan pengalamannya selama menguji sistem.
Rekomendasi ini bisa berupa perbaikan teknis, prioritas pengerjaan bug, atau saran peningkatan UX/UI. Catatan tambahan bisa mencakup kendala selama pengujian, area yang butuh perhatian khusus, atau saran untuk pengujian lanjutan.
Baca juga : Software Quality Assurance Adalah: Arti, Tujuan, dan Proses
Contoh Laporan QA Sederhana
Sumber: Canva
Biar makin paham, berikut ini adalah contoh laporan QA sederhana yang bisa kamu jadikan gambaran nyata. Warga Bimbingan, cocok banget nih buat kamu yang baru mulai belajar jadi QA!
1. Contoh Laporan QA Aplikasi Mobile (Login)
Laporan ini digunakan saat menguji fitur login di aplikasi mobile, dengan fokus pada validasi input dan respons server.
Biasanya mencakup test case untuk input benar, salah, kosong, dan batas karakter. Cocok digunakan saat proses pengujian fungsional awal sebelum aplikasi dirilis ke staging.
Contoh:
Nama Aplikasi : MyFinanceApp Versi : 1.0.2 Tanggal Tes : 24 Juli 2025 Penguji : Andi QA Fitur : Login Page Test Case : TC001 – Login dengan data valid Langkah Uji : 1. Buka aplikasi 2. Masukkan email: user@example.com 3. Masukkan password: user1234 4. Klik tombol "Login" Expected Result : Masuk ke halaman dashboard Actual Result : Sukses login, masuk ke dashboard Status : Pass Catatan : Tidak ada |
2. Contoh Laporan QA Web App (Formulir Kontak)
Laporan ini mencakup pengujian form input pada website, seperti pengiriman pesan atau feedback pengguna.
Fokus utamanya adalah validasi field kosong, format email, dan feedback setelah pengiriman. Penting untuk memastikan formulir berjalan baik di berbagai perangkat.
Contoh:
Nama Aplikasi : FeedbackPortal Versi : 2.3.1 Tanggal Tes : 24 Juli 2025 Penguji : Sari QA Fitur : Form Kontak Test Case : TC007 – Kirim form dengan semua field diisi valid Langkah Uji : 1. Masukkan nama: Budi 2. Masukkan email: budi@mail.com 3. Masukkan pesan: Saran perbaikan tampilan 4. Klik tombol "Kirim" Expected Result : Muncul notifikasi sukses, form dikosongkan Actual Result : Muncul notifikasi dan redirect ke halaman terima kasih Status : Pass Catatan : Good UX, tidak ada masalah |
Baca juga : Sertifikat QA: Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya
Tujuan Laporan QA
Warga Bimbingan, laporan QA bukan sekadar dokumen formalitas. Nah, berikut ini adalah empat tujuan utama dari laporan QA yang perlu kamu pahami:
1. Menjamin Kualitas Produk
Laporan QA membantu memastikan bahwa produk telah diuji secara menyeluruh sebelum dirilis.
Dengan data dari laporan ini, tim dapat melihat apakah fitur berjalan sesuai harapan atau tidak. Ini jadi langkah penting untuk mencegah bug besar muncul di tahap produksi.
2. Memberikan Dokumentasi Resmi
Setiap proses pengujian perlu dicatat agar dapat ditinjau kembali di masa depan. Dokumentasi ini membantu tim QA, developer, hingga stakeholder untuk melacak perubahan dan histori masalah. Selain itu, dokumen ini juga penting untuk audit atau standar kualitas perusahaan.
3. Mendukung Pengambilan Keputusan
Hasil dari laporan QA digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah sebuah fitur bisa dirilis atau perlu diperbaiki dulu.
Dengan laporan yang jelas, manajer produk atau tim pengembang bisa mengambil keputusan berdasarkan data, bukan asumsi. Ini membantu proses pengembangan jadi lebih terarah.
4. Mempermudah Kolaborasi Tim
QA nggak kerja sendiri—laporan QA jadi alat komunikasi antar tim, mulai dari developer hingga manajemen.
Semua pihak bisa tahu status kualitas produk tanpa harus tanya satu per satu. Alhasil, koordinasi jadi lebih lancar dan transparan.
Baca juga : Apa Itu QA Tester? Jenis, Skill, dan Cara Memulai Karier
Ingin Jadi Quality Assurance Profesional?
Setelah memahami contoh laporan QA beserta komponennya, sekarang saatnya kamu upgrade skill-mu dan belajar langsung praktik terbaiknya di industri!
Yuk, ikuti Bootcamp Quality Assurance di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar cara membuat test case, menulis laporan QA yang rapi, serta memahami tools dan metode QA terkini.
Dengan kurikulum yang aplikatif dan mentor berpengalaman, kamu akan dibimbing dari nol sampai siap kerja di dunia QA profesional.
Dan dengan 840+ hiring partner serta tingkat keberhasilan alumni mencapai 96%, peluang kariermu makin terbuka lebar!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang dan daftar disini, lalu mulai langkahmu jadi seorang QA Engineer andal! #BimbingSampeJadi
Tags

Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.