Confidence Interval: Fungsi, Cara Menghitung, & Tips

Farijihan Putri
•
23 July 2024
•
5908

Sobat MinDi pernah mendengar istilah confidence interval (CI) dalam statistik? Confidence interval adalah konsep penting yang sering digunakan oleh data analyst untuk memahami dan menggambarkan ketidakpastian dalam estimasi mereka.
Dalam artikel ini, MinDi akan membahas secara mendalam tentang confidence interval. Mulai dari pengertian, fungsinya, cara menghitungnya, hingga tips penerapannya. Yuk, pelajari sekarang!
Apa Itu Confidence Interval?
Menurut Investopedia, confidence interval adalah interval kepercayaan yang dalam statistik merujuk pada probabilitas bahwa parameter populasi akan berada di antara suatu set nilai untuk proporsi tertentu dari waktu.
Analis sering menggunakan CI yang mencakup 95% atau 99% dari pengamatan yang diharapkan.
Dengan demikian, jika sebuah estimasi titik dihasilkan dari model statistik sebesar 10.00 dengan CI 95% dari 9.50 hingga 10.50, ini berarti MinDi 95% yakin bahwa nilai sebenarnya berada dalam rentang tersebut.
CI memberikan cara yang lebih informatif untuk memahami hasil dari analisis data dibandingkan hanya memberikan estimasi tunggal.
Sebagai contoh, daripada hanya mengatakan rata-rata berat dari sebuah sampel adalah 70 kg, lebih berguna untuk mengatakan kamu 95% yakin rata-rata berat dari populasi berada di antara 68 kg dan 72 kg.
5 Fungsi Confidence Interval
Confidence interval adalah alat statistik yang sangat berguna dalam berbagai konteks analisis data. Simak 5 fungsi utamanya di bawah ini, yuk!
1. Mengukur Ketidakpastian Estimasi
Confidence interval memberikan gambaran seberapa yakin kita terhadap estimasi parameter populasi.
Daripada hanya memberikan satu angka sebagai hasil, interval ini menunjukkan rentang di mana nilai sebenarnya kemungkinan besar berada. Jadi, dapat memberikan ukuran ketidakpastian yang lebih realistis.
2. Membantu dalam Pengambilan Keputusan
Dalam bidang seperti penelitian ilmiah, keuangan, dan kesehatan, CI membantu pengambil keputusan untuk menilai risiko dan membuat keputusan yang lebih informasi.
Misalnya, dalam uji klinis, CI dapat menunjukkan seberapa efektif suatu obat dalam rentang tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dan peneliti untuk mengambil keputusan yang tepat.
3. Membandingkan Kelompok atau Kondisi Berbeda
Confidence interval memungkinkan perbandingan yang lebih berarti antara dua atau lebih kelompok atau kondisi.
Misalnya, dalam studi perbandingan rata-rata pendapatan antara dua kota, interval kepercayaan dapat menunjukkan apakah perbedaan yang diamati adalah signifikan atau hanya hasil dari variasi acak.
4. Mengevaluasi Keandalan dan Validitas Data
Dengan menganalisis lebar confidence interval, Sobat MinDi dapat mengevaluasi keandalan dan validitas data yang kita miliki.
Interval yang sempit menunjukkan data yang lebih konsisten dan estimasi yang lebih akurat, sedangkan interval yang lebar menunjukkan lebih banyak variasi dan ketidakpastian dalam data.
5. Menentukan Ukuran Sampel yang Diperlukan
CI dapat Sobat MinDi gunakan untuk menentukan ukuran sampel yang diperlukan untuk mencapai tingkat kepercayaan tertentu dalam estimasi.
Fungsi ini sangat penting dalam perencanaan penelitian dan survei untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh cukup akurat dan dapat diandalkan.
Baca Juga: 5 Contoh Populasi dan Sampel Penelitian: Lengkap & Rinci
Cara Menghitung Confidence Interval
Untuk memahami cara menghitung CI, mari perhatikan contoh berikut.
Misalnya, Sobat MinDi telah mengumpulkan data tekanan darah sistolik (dalam mmHg) dari sampel yang terdiri dari 50 orang.
Rata-rata tekanan darah sistolik dalam sampel tersebut adalah 120 mmHg, dan standar deviasi sampel adalah 10 mmHg. Kamu ingin menghitung interval kepercayaan 95% untuk rata-rata tekanan darah sistolik populasi.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghitung confidence interval.
Sumber: researcher.life
Jadi, confidence interval 95% untuk rata-rata tekanan darah sistolik populasi adalah (117.23, 122.77) mmHg.
Interval ini menunjukkan, kamu 95% yakin bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebenarnya dari populasi berada dalam rentang 117.23 hingga 122.77 mmHg berdasarkan data sampel yang dikumpulkan.
7 Tips Hindari Kesalahan dalam Confidence Interval
Sumber: Freepik
Menghindari kesalahan umum dalam penggunaan CI sangat penting untuk memastikan bahwa estimasi yang dilakukan akurat dan dapat diandalkan. Simak 7 tips untuk menghindari kesalahan umum dalam penerapan CI!
1. Memilih Tingkat Kepercayaan yang Tepat
Memilih tingkat kepercayaan yang sesuai sangat penting dalam penggunaan CI. Kesalahan umum adalah memilih tingkat kepercayaan secara sembarangan tanpa mempertimbangkan konteks penelitian.
Misalnya, tingkat kepercayaan 95% sering digunakan secara default, tetapi dalam beberapa kasus, tingkat kepercayaan 90% atau 99% mungkin lebih tepat.
Memilih tingkat kepercayaan yang tepat memastikan bahwa hasil penelitian dapat diandalkan dan relevan dengan kebutuhan analisis.
2. Memastikan Ukuran Sampel yang Cukup
Ukuran sampel yang terlalu kecil sering menjadi masalah dalam analisis data. Ukuran sampel yang kecil dapat menyebabkan CI yang terlalu lebar, sehingga estimasi menjadi kurang informatif.
Untuk menghindari kesalahan ini, pastikan sampel yang kamu gunakan cukup besar untuk memberikan estimasi yang akurat.
Semakin besar ukuran sampel, semakin sempit confidence interval dan semakin tepat estimasi parameter populasi yang diperoleh.
3. Menggunakan Distribusi yang Tepat
Banyak peneliti yang secara otomatis menggunakan distribusi normal untuk analisis data, padahal tidak semua data terdistribusi secara normal. Jika data tidak memenuhi asumsi distribusi normal, hasil analisis bisa tidak akurat.
Untuk mengatasi ini, pastikan untuk memeriksa distribusi data terlebih dahulu. Jika data tidak terdistribusi normal, pertimbangkan menggunakan distribusi lain yang lebih sesuai, seperti distribusi t untuk ukuran sampel kecil.
4. Memahami dan Menggunakan Margin of Error dengan Benar
Margin of error adalah komponen penting dalam perhitungan confidence interval. Kesalahan dalam menghitung atau menginterpretasikan margin of error dapat menyebabkan kesalahan dalam estimasi.
Pastikan untuk menghitung margin of error dengan benar menggunakan formula yang tepat dan memahami bahwa margin of error mencerminkan variabilitas dalam data.
Dengan pemahaman yang tepat, margin of error dapat digunakan untuk memberikan estimasi yang lebih akurat.
5. Tidak Mengabaikan Outlier
Outlier adalah data yang berbeda jauh dari data lainnya dan dapat mempengaruhi hasil analisis.
Mengabaikan outlier tanpa analisis lebih lanjut adalah kesalahan umum yang dapat mengganggu keakuratan confidence interval.
Identifikasi dan analisis outlier dalam data sangat penting. Tentukan apakah outlier tersebut harus diinklusi atau eksklusi dari analisis berdasarkan konteks dan tujuan penelitian.
6. Menghindari Over Interpretasi
Over Interpretasi adalah kesalahan umum lainnya dalam penggunaan confidence interval.
Banyak yang menyimpulkan, CI mencakup semua kemungkinan nilai parameter populasi. Padahal, itu hanya memberikan rentang kemungkinan berdasarkan data sampel.
Penting untuk kamu ingat, confidence interval adalah estimasi dan tidak memberikan rentang pasti dari semua kemungkinan nilai parameter populasi.
Dengan demikian, interpretasi hasil harus kamu lakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan batasan dari CI.
7. Mengomunikasikan Hasil dengan Jelas
Mengkomunikasikan hasil analisis dengan jelas adalah kunci untuk memastikan pemahaman yang tepat dari confidence interval.
Namun terkadang, data analyst tidak menjelaskan interpretasi CI dengan cukup jelas yang bisa menyebabkan kebingungan.
Saat melaporkan hasil, pastikan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan confidence interval dan bagaimana itu harus diinterpretasikan.
Penjelasan yang jelas membantu audiens memahami pentingnya dan batasan dari CI dalam konteks penelitian.
Baca Juga: Panduan Cara Belajar Data Analyst Pemula
Yuk, Wujudkan Impianmu bersama dibimbing.id!
Menguasai konsep confidence interval adalah langkah penting dalam analisis data yang akurat dan dapat diandalkan.
Ingin jadi Data Scientist? Jangan hanya bermimpi, saatnya wujudkan impianmu dengan Bootcamp Data Science dibimbing.id!
Program ini dirancang khusus untuk kamu yang ingin menguasai data science dari dasar hingga mahir. Didukung oleh mentor-mentor profesional yang siap membimbingmu, kamu akan mendapatkan pengalaman belajar yang interaktif dan aplikatif.
Daftar sekarang di dibimbing.id dan mulai perjalananmu menjadi Data Scientist handal yang siap menghadapi tantangan!
Referensi
- What Is a Confidence Interval and How Do You Calculate It? [Buka]
- What is Confidence Interval and How to Calculate it (with Examples) [Buka]
Tags