dibimbing.id - Panduan Lengkap Chart of Account (CoA) dalam Akuntansi

Panduan Lengkap Chart of Account (CoA) dalam Akuntansi

Farijihan Putri

30 April 2025

118

Image Banner

Chart of Account adalah sistem pengkodean yang digunakan untuk mengorganisir akun-akun dalam laporan keuangan. Tanpa CoA yang terstruktur dengan baik, proses akuntansi bisa jadi kacau dan sulit dianalisis.

Nah, kalau Warga Bimbingan lagi mulai belajar akuntansi atau berencana berkarier di dunia finance, memahami CoA itu wajib banget!

Di artikel ini, MinDi bakal bahas secara lengkap apa itu Chart of Account, bagaimana cara menyusunnya, dan kenapa CoA penting untuk bisnis. Yuk, simak selengkapnya dan mulai kuasai konsep penting ini!

Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Finance Accounting Online Bersertifikat


Apa itu Kode Akun Akuntansi atau Chart Of Account (CoA)?


Kode Akun Akuntansi atau Chart of Account (CoA) adalah daftar yang memuat berbagai akun yang digunakan perusahaan untuk mempermudah identifikasi dan pencatatan transaksi, baik itu pemasukan maupun pengeluaran. 

Seluruh transaksi yang tercatat kemudian akan digabungkan dalam Jurnal Umum untuk keperluan laporan keuangan.

Setiap perusahaan memiliki fleksibilitas untuk mengatur bagan akun sesuai dengan kebutuhan dan struktur internal mereka. Dengan menggunakan Chart of Account, perusahaan dapat menyesuaikan alur dan kode akun akuntansi untuk sistem keuangan mereka sendiri.

Biasanya, setiap kode akun diberi simbol numerik untuk membedakan jenis-jenis akun yang ada. 

CoA berfungsi untuk menyusun laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi, serta mencakup akun-akun lainnya, seperti modal (ekuitas), hutang, biaya, dan kewajiban perusahaan.


Syarat Pembuatan Kode Akun Akuntansi Chart Of Account (CoA)


Saat membuat kode akun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan supaya sistem akuntansi berjalan lancar:


1. Nomor Kode Akun Harus Unik


Pastikan setiap nomor akun hanya digunakan untuk satu jenis akun saja, supaya nggak ada kebingungannya nanti.


2. Kelompokkan Akun dengan Tepat


Akun harus dimasukkan dalam kelompok atau sub kelompok yang sesuai. Misalnya, piutang atau peralatan masuk ke dalam aktiva lancar. Ini penting agar mudah untuk mencari dan mengelompokkan.


3. Susun Akun yang Berkaitan Secara Urut


Akun yang saling terkait sebaiknya disusun berurutan. Contohnya, hutang pengadaan dengan hutang lainnya, biar lebih terstruktur.


4. Penomoran yang Fleksibel


Usahakan penomoran akun nggak terlalu ketat. Misalnya, kalau kelompok beban diberi nomor 300, 305 untuk beban angkutan, dan 310 untuk beban lainnya, kamu bisa sisipkan nomor baru antara 305-310 kalau ada akun tambahan.


5. Nama Akun yang Singkat dan Jelas


Tulis nama akun yang mudah dipahami dan nggak bertele-tele. Misalnya, "Beban Perjalanan Dinas" lebih jelas daripada "Beban Perjalanan ke Luar Kota bagi Direksi."

Baca Juga: 100 Istilah dalam Akuntansi, Wajib Diketahui Akuntan Pemula!


Jenis-Jenis Chart Of Account (CoA)


Sumber: Pexels

Chart of Account adalah sistem pengkodean yang dipakai untuk mengelompokkan transaksi keuangan perusahaan supaya lebih mudah dicatat dan dianalisis. Nah, ada beberapa jenis kode akun yang sering dipakai dalam CoA, yuk simak penjelasan berikut!


1. Angka (Numerik)


Kode akun yang menggunakan angka adalah yang paling sering dipakai dalam Chart of Account. Angka ini biasanya dipakai untuk mengelompokkan akun utama dalam laporan keuangan. 

Contohnya, 100-000 untuk aset, 200-000 untuk utang, 300-000 untuk modal, dan 500-000 untuk harga pokok penjualan. Kode angka ini bikin pengelompokan akun jadi lebih jelas dan mudah dipahami.


2. Huruf (Alphabet)


Kode akun yang menggunakan huruf memang jarang dipakai, tapi biasanya digunakan untuk kode non-keuangan, seperti nama perusahaan, pelanggan, atau supplier.

Misalnya, "RCPC" untuk kode perusahaan PT Ricky Pacific. Huruf ini membantu untuk membedakan entitas atau pihak lain yang terlibat dalam transaksi.


3. Campuran Angka dan Huruf


Kadang, kalau huruf sudah dipakai untuk kode entitas seperti nama perusahaan atau wilayah, campuran angka dan huruf bisa digunakan untuk kode akun. Nah, ini membantu dalam pembagian akun yang lebih spesifik dan gampang dimengerti.

Contohnya, kode seperti "A100" untuk aset di wilayah tertentu. Dengan cara ini, pengelompokan akun lebih terstruktur dan jelas.


Klasifikasi Kode Akun Akuntansi (Chart of Account)


Seperti yang udah MinDi jelasin, Chart of Account adalah sistem pengkodean yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai akun ke dalam kategori tertentu. Berikut adalah klasifikasi kode akun yang sering digunakan dalam Chart of Account:

  1. Assets (Kode 100 – 199): Semua akun yang terkait dengan kekayaan perusahaan, seperti uang tunai, piutang, dan properti.
  2. Liabilities (Kode 200 – 299): Semua utang dan kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti pinjaman atau utang dagang.
  3. Stockholders Equity (Kode 300 – 399): Nilai yang dimiliki pemegang saham setelah dikurangi kewajiban perusahaan.
  4. Revenue (Kode 400 – 499) : Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa.
  5. Cost of Revenue (Kode 500 – 550): Biaya yang terkait langsung dengan produksi barang atau jasa yang dijual.
  6. Operating Expense (Kode 551 – 599): Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis sehari-hari, seperti gaji karyawan dan biaya listrik.
  7. Other Income & Charges (Kode 600 – 699): Pendapatan atau biaya yang tidak terkait langsung dengan operasional utama perusahaan.
  8. Temporary Account (Kode 700 – 799): Akun yang hanya digunakan untuk sementara waktu, seperti akun untuk pendapatan atau biaya yang masih dalam proses.

Baca Juga: Pahami COGS dalam Akuntansi, Rumus, & Cara Menghitungnya


Chart of Account Berdasarkan Jenis Perusahaan


Warga Bimbingan sekarang udah tau kalau Chart of Account adalah sistem pengkodean akun yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis transaksi keuangan dalam perusahaan. Berikut contoh CoA berdasarkan jenis perusahaan.


1. Chart of Account untuk Perusahaan Jasa


Perusahaan jasa biasanya memiliki Chart of Account yang lebih sederhana dibandingkan perusahaan manufaktur. Fokus utamanya adalah pada pendapatan dari layanan yang diberikan dan biaya operasional yang terkait. Berikut contoh kode akun yang biasa digunakan:

  1. Aktiva Lancar: Kode 10

101 – Kas

102 – Piutang Usaha

103 – Persediaan Barang Dagang

  1. Investasi Jangka Panjang: Kode 11

111 – Investasi Saham

112 – Investasi Obligasi

  1. Kewajiban: Kode 20

201 – Utang Usaha

202 – Utang Wesel

  1. Pendapatan: Kode 40

401 – Pendapatan Usaha

410 – Pendapatan di Luar Usaha

  1. Beban: Kode 50

501 – Beban Gaji Toko

502 – Beban Gaji Kantor


2. Chart of Account untuk Perusahaan Manufaktur


Kalau perusahaan manufaktur, Chart of Account biasanya lebih kompleks karena harus mencatat banyak biaya terkait produksi. 

Ada biaya variabel yang berubah sesuai jumlah barang yang diproduksi, serta biaya tetap yang tidak terpengaruh oleh volume produksi. Berikut contoh akun untuk perusahaan manufaktur:

  1. Biaya Variabel: Biaya yang dikeluarkan sesuai jumlah barang yang diproduksi, seperti bahan baku dan upah langsung.
  2. Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meski jumlah produksi berubah, seperti biaya sewa gedung dan gaji karyawan tetap.
  3. Biaya Overhead: Biaya yang tidak bisa langsung dihubungkan dengan produk tertentu, seperti biaya listrik pabrik.


3. Chart of Account untuk Perusahaan Dagang


Untuk perusahaan dagang, Chart of Account biasanya mencakup akun-akun yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang. Berikut beberapa akun yang sering ditemukan di perusahaan dagang.

  1. Persediaan (Kode 100-199): Misalnya, Persediaan Barang Jadi atau Persediaan Barang Dalam Proses.
  2. Biaya Produksi (Kode 500-550): Biaya seperti Bahan Baku, Upah Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik.
  3. Harga Pokok Produksi (Kode 600-699): Termasuk selisih harga pokok produksi aktual dan standar.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Software Akuntansi Terbaik untuk Bisnis


Sudah Paham Chart of Account?


Warga Bimbingan udah paham nih kalau Chart of Account adalah alat yang super penting dalam akuntansi untuk ngatur semua transaksi keuangan perusahaan dengan rapi. Kalau kamu pengen belajar lebih dalam tentang akuntansi, coba deh ikut Bootcamp Finance & Accounting dibimbing.id!

Kamu bakal dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman, dengan silabus lengkap, praktek nyata buat bikin portofolio, dan gratis mengulang kelas. Udah ada 96% alumni yang sukses dapetin kerjaan, dengan lebih dari 840+ hiring partner yang siap bantu penyaluran kerja. 

Kalau ada pertanyaan kayak, "Apa aja yang bakal dipelajari di bootcamp ini?" atau "Gimana proses penyaluran kerjanya?", langsung aja konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi!

Tags

Share

Author Image

Farijihan Putri

Farijihan is a passionate Content Writer with 3 years of experience in crafting compelling content, optimizing for SEO, and developing creative strategies for various brands and industries.

Hi!👋
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!