Apa itu Turnover Rate? Arti, Cara Menghitung & Pentingnya
Muthiatur Rohmah
•
07 August 2024
•
587
Halo warga bimbingan, pernah mendengar tentang turnover rate? Apa itu maksudnya?
Turnover rate adalah persentase yang menunjukkan jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode tertentu. Tingkat presentase ini harus diperhatikan dan dikelola dengan baik oleh HR dan perusahaan.
Kenapa perusahaan harus memperhatikan turnover rate? Karena angka tersebut, akan menunjukkan tentang kondisi perusahaan, mulai dari kesehatan budaya kerja sampai daya tarik perusahaan sebagai tempat bekerja.
Gimana nih? tertarik mempelajari turnover rate lebih lanjut? Ingin tahu cara menghitung turnover rate yang benar? Yuk pelajari selengkapnya pada artikel ini.
Apa itu Turnover Rate?
Eitss tunggu dulu, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai rumus dan cara menghitung turnover rate, pertama-tama kita harus tahu apa yang dimaksud dengan turnover rate secara lengkap dan benar. Penasaran? Yuk simak pengertiannya!
Turnover rate adalah persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya dalam setahun atau setiap kuartal.
Perusahaan sering menghitung turnover rate untuk memahami seberapa sering karyawan keluar, baik secara sukarela atau tidak sukarela. Selain itu, menghitung turnover rate bisa juga berguna untuk menilai efektivitas kebijakan rekrutmen perusahaan.
Mengukur turnover rate penting karena dapat memberikan gambaran tentang kinerja departemen sumber daya manusia atau aplikasi manajemen SDM yang digunakan perusahaan.
Dengan mengetahui turnover rate, perusahaan bisa melihat apakah ada masalah dalam retensi karyawan dan mengidentifikasi hal yang perlu diperbaiki untuk mempertahankan tenaga kerja yang stabil dan produktif.
Cara Menghitung Turnover Rate & Rumusnya
Penasaran mengenai bagaimana cara menghitung turnover rate yang benar? Bagaimana rumus turnover rate? Yuk ketahui selengkapnya!
Untuk menghitung turnover rate, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tentukan Periode Waktu
Langkah pertama adalah menentukan jangka waktu yang akan digunakan untuk perhitungan turnover rate.
Periode ini bisa tahunan, per kuartal, atau bahkan bulanan, tergantung pada kebutuhan dan kebijakan perusahaan. Periode waktu ini harus konsisten untuk memungkinkan perbandingan dari waktu ke waktu.
2. Hitung Jumlah Karyawan yang Keluar
Selama periode yang telah ditentukan, catat jumlah total karyawan yang meninggalkan perusahaan. Ini mencakup semua jenis keluarnya karyawan, baik itu secara sukarela (seperti pengunduran diri) atau tidak sukarela (seperti pemutusan hubungan kerja atau pensiun).
Penting untuk mencatat semua jenis turnover agar perhitungan menjadi akurat dan mencerminkan situasi yang sebenarnya.
3. Hitung Jumlah Rata-rata Karyawan
Jumlah rata-rata karyawan yang bekerja selama periode yang sama juga perlu dihitung. Ini biasanya dilakukan dengan menjumlahkan jumlah karyawan di awal periode dan di akhir periode, lalu membaginya dengan dua.
Metode ini memberikan gambaran rata-rata dari ukuran tenaga kerja yang ada, yang berguna untuk perhitungan lebih akurat.
4. Rumus Turnover Rate
Setelah mendapatkan data yang diperlukan, masukkan ke dalam rumus berikut untuk menghitung turnover rate:
Turnover Rate (%) = (Jumlah Karyawan yang KeluarJumlah Rata-rata Karyawan ) x 100
Dalam rumus ini, hasil bagi antara jumlah karyawan yang keluar dan jumlah rata-rata karyawan kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase turnover.
Contohnya: Misalkan, dalam satu tahun, sebuah perusahaan memiliki 20 karyawan yang keluar, dan rata-rata jumlah karyawan selama tahun tersebut adalah 200. Maka perhitungannya adalah:
Turnover Rate (%) = (20200) x 100 = 10%
Jadi, turnover rate perusahaan tersebut adalah 10%. Ini berarti bahwa 10% dari tenaga kerja perusahaan meninggalkan perusahaan dalam setahun.
Pentingnya Turnover Rate bagi Perusahaan
Mengapa perusahaan harus menghitung turnover rate? Apa sih pengaruh jumlah persentase turnover rate bagi perusahaan? Mari simak alasan-alasan validnya berikut ini.
1.Mengidentifikasi Masalah Internal Perusahaan
Dengan mengukur turnover rate, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah internal yang mungkin tidak terlihat secara langsung, seperti ketidakpuasan karyawan, manajemen yang buruk, atau budaya kerja yang kurang sehat.
Mengidentifikasi masalah lebih awal, membantu perusahaan untuk mengambil tindakan perbaikan sebelum situasinya memburuk.
2. Merencanakan Tenaga Kerja yang Lebih Baik
Mengetahui turnover rate membantu perusahaan dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Dengan data yang akurat, perusahaan bisa memperkirakan kebutuhan rekrutmen dan pelatihan, serta mengelola anggaran secara lebih efektif.
3. Menilai Efektivitas Kebijakan HR
Turnover rate yang dianalisis dari waktu ke waktu dapat menunjukkan efektivitas kebijakan sumber daya manusia (HR) perusahaan.
Misalnya, jika inisiatif peningkatan kesejahteraan karyawan atau program pengembangan karier berhasil, hal ini dapat tercermin dalam penurunan turnover rate.
4. Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Tingkat turnover yang rendah dapat meningkatkan reputasi perusahaan di pasar tenaga kerja. Perusahaan yang dikenal mampu mempertahankan karyawan berkualitas lebih menarik bagi calon karyawan, yang pada akhirnya membantu dalam menarik talenta terbaik dan menjaga keberlangsungan operasi bisnis.
5. Menghemat Biaya dan Waktu
Dengan memahami turnover rate, perusahaan bisa mengurangi biaya dan waktu yang dihabiskan untuk rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.
Mempertahankan karyawan yang ada lebih hemat biaya daripada harus terus-menerus mengganti tenaga kerja yang keluar, terutama karena karyawan baru membutuhkan waktu untuk mencapai produktivitas yang optimal.
Dengan demikian, menghitung turnover rate adalah langkah strategis yang membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, hal tersebut berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Baca Juga: Apa itu Employee Life Cycle? Pengertian, Tahap & Pentingnya
Dampak Turnover Rate yang Tinggi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa turnover rate yang tinggi dapat menunjukkan adanya masalah internal perusahaan. Lantas apa saja dampak turnover rate yang tinggi?
1. Biaya Rekrutmen dan Pelatihan Tinggi
Setiap kali ada karyawan yang keluar, perusahaan harus mengulangi seluruh proses rekrutmen. Mulai dari memasang iklan lowongan kerja, menyeleksi calon, sampai wawancara dan orientasi.
Selain itu, karyawan baru biasanya memerlukan pelatihan untuk memahami tugas dan budaya kerja di perusahaan. Semua ini memerlukan biaya dan waktu yang tinggi.
2. Moral Karyawan Menurun
Ketika banyak rekan kerja keluar, karyawan yang masih bertahan bisa merasa khawatir dan tidak nyaman. Mereka akan mulai bertanya-tanya tentang keamanan pekerjaan mereka sendiri atau meragukan arah perusahaan.
Perasaan cemas ini bisa menurunkan semangat kerja dan membuat suasana kantor jadi nggak enak. Karyawan yang tadinya bersemangat bisa jadi malas-malasan, dan produktivitas mereka pun ikut menurun.
3. Kurangnya Karyawan Berpengalaman
Karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan biasanya punya banyak pengetahuan dan keterampilan yang penting. Mereka paham betul bagaimana cara kerja di perusahaan dan sering kali memegang tanggung jawab yang besar.
Ketika mereka keluar, perusahaan kehilangan aset berharga ini. Kekosongan posisi tersebut tidak hanya sulit diisi, tetapi juga bisa membuat tim kehilangan bimbingan dan keahlian yang sebelumnya ada.
4. Gangguan Operasional
Karyawan baru memerlukan waktu untuk beradaptasi dan mencapai tingkat produktivitas yang sama dengan karyawan lama. Proses ini bisa mengganggu kelancaran operasional perusahaan, terutama jika banyak karyawan baru yang harus dilatih sekaligus.
Oleh sebab itu, bisa saja ada penurunan kualitas atau kecepatan kerja, yang berdampak pada target dan proyek yang sedang berjalan.
5. Reputasi Perusahaan Menurun
Tingkat turnover yang tinggi bisa menciptakan kesan bahwa perusahaan tidak stabil atau bukan tempat yang baik untuk bekerja. Ini bisa bikin calon karyawan ragu untuk melamar, karena mereka mungkin khawatir dengan lingkungan kerja atau manajemen perusahaan.
Reputasi yang kurang baik ini juga bisa mempengaruhi pandangan pelanggan dan mitra bisnis, yang bisa berdampak negatif pada peluang bisnis perusahaan di masa depan.
Dengan memahami dan mengelola turnover rate, perusahaan bisa mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan karyawan berkualitas, mengurangi biaya, dan menjaga stabilitas serta produktivitas di tempat kerja.
Tips Mengelola Turnover Rate dengan Baik
Lantas bagaimana cara mengelola turnover rate agar jumlah persentasenya stabil dan tidak mempengaruhi perusahaan?
Nah, pas banget nih, yuk simak tips dari MinDi mengenai cara mengelola turnover rate yang baik dan efektif berikut ini.
1. Rekrut Orang yang Tepat
Pastikan kamu merekrut karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan juga cocok dengan budaya kerjanya. Selama proses wawancara, cari tahu apakah calon karyawan punya nilai dan etika kerja yang sejalan dengan perusahaan.
Kalau dari awal sudah ada kesesuaian, kemungkinan mereka akan lebih nyaman dan bertahan lama di perusahaan.
2. Tawarkan Gaji dan Benefit yang Kompetitif
Kompensasi dan benefit yang menarik bisa jadi alasan kuat bagi karyawan untuk tetap tinggal. Pastikan kamu menawarkan paket yang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain di industri yang sama.
Selain gaji, pertimbangkan juga memberikan benefit tambahan seperti asuransi kesehatan, bonus, atau cuti tambahan. Ini bisa membuat karyawan merasa dihargai dan lebih termotivasi.
3. Terapkan Work Life Balance
Karyawan yang merasa punya keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi biasanya lebih bahagia dan produktif. Berikan fleksibilitas seperti opsi bekerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel.
Dukung juga karyawan untuk mengambil cuti saat mereka butuh istirahat. Dengan begitu, mereka bisa menjaga keseimbangan hidup mereka dan merasa lebih dihargai.
4. Beri Kesempatan Karyawan untuk Berkembang
Karyawan yang merasa ada peluang untuk belajar dan berkembang lebih cenderung bertahan. Sediakan program pelatihan, workshop, atau kesempatan untuk naik jabatan.
Ajak karyawan untuk terus belajar dan memperbaiki diri, baik itu melalui kursus internal atau bantuan untuk mengikuti pelatihan eksternal. Ini tidak hanya membantu mereka berkembang, tapi juga meningkatkan keterampilan yang berguna untuk perusahaan.
Dengan menerapkan tips-tips ini, perusahaan bisa membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung, sehingga karyawan merasa betah dan enggan untuk mencari pekerjaan lain.
Baca Juga: Apa itu Employee Relations? Pengertian, Manfaat & Langkahnya
Pantau Turnover Rate dan Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan mengenai turnover rate, mulai dari pengertian, cara menghitung dan rumus turnover rate hingga tips mengelola turnover rate.
Dengan artikel ini, Warga Bimbingan pasti akan paham mengenai turnover rate, cara menghitung hingga tips mengelolanya. Nggak ada lagi deh, drama turnover rate yang tinggi di perusahan.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mengelola turnover rate karyawan merupakan tugas departemen HR perusahaan. Jika kamu ingin jadi HR professional, pahami dan pelajari turnover rate karyawan dengan baik.
Ingin jadi master di bidang HR? Atau tertarik switch career menjadi Human Resources perusahaan?
Yuk ikuti bootcamp Human Resources dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Kuasai tools HRIS dan seluruh aspek Human Resources yang akan diajarkan pada bootcamp ini.
Bootcamp HR dibimbing.id didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi Human Resources sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang human resources sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.
Kurang paham mengenai materi dan penjelasan mentor selama kelas berlangsung? Tenang saja, Warga Bimbingan boleh mengulang pembelajaran dari awal secara GRATIS tanpa dipungut biaya tambahan.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, sampe puas dan GRATIS, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impian
Reference:
- Employee Turnover Rate: Definition & Calculation - Buka
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.