dibimbing.id - Apa itu Topologi Hybrid? Cek Arti, Cara Kerja & Contohnya!

Apa itu Topologi Hybrid? Cek Arti, Cara Kerja & Contohnya!

Muthiatur Rohmah

•

17 September 2024

•

634

Image Banner

Warga Bimbingan, kamu tau apa itu topologi hybrid? Ini merupakan konsep topologi jaringan yang cukup simpel tapi powerful

Topologi hybrid adalah gabungan berbagai macam topologi jaringan seperti star, bus, atau mesh menjadi satu jaringan yang super efisien dan fleksibel. 

Topologi hybrid mengumpulkan keunggulan dari tiap jenis topologi, sehingga jaringan jadi lebih andal dan mudah diatur. 

Penasaran mengenai topologi hybrid lebih lanjut? Yuk simak pembahasan lengkapnya pada artikel ini.


Apa itu Topologi Hybrid?

Topologi hybrid adalah jenis jaringan yang menggabungkan beberapa topologi berbeda seperti star, bus, dan mesh untuk menciptakan sistem yang lebih fleksibel, efisien, dan andal.

Contohnya gini, di satu area jaringan, kamu bisa pake topologi star karena semua perangkat harus terkoneksi ke satu pusat (misalnya, server). Tapi, di bagian jaringan lain, kamu pake topologi mesh karena kamu butuh jaringan yang lebih tahan gangguan dengan banyak koneksi langsung antar perangkat. 

Dengan begitu, kamu bisa atur jaringan sesuai kebutuhan tanpa harus terjebak sama satu jenis topologi aja.

Keunggulan dari topologi hybrid ini adalah fleksibilitasnya. Kamu bisa nyesuain jaringan sesuai dengan kondisi yang ada. Misalnya, di kantor pusat mungkin butuh koneksi cepat dan stabil, jadi kamu pake topologi star. Sementara di cabang-cabang kecil, kamu bisa pake topologi bus yang lebih sederhana dan gak makan banyak biaya.

Karena topologi hybrid ini gabungan dari berbagai topologi, instalasi dan pengelolaannya bisa lebih rumit dibanding jaringan yang cuma pake satu topologi. Kamu harus mikirin cara mengatur beberapa jenis jaringan sekaligus biar semuanya tetap berjalan lancar.

Topologi hybrid cocok buat kamu yang butuh jaringan fleksibel, andal, dan bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan yang berbeda-beda dalam satu sistem jaringan.

Baca Juga: 12 Kelebihan & Kekurangan Topologi Ring Lengkap, Yuk Cek!

Bagaimana Jalur Data pada Topologi Hybrid?

Warga Bimbingan, kalau ngomongin soal jalur data di topologi hybrid, kamu bakal nemuin hal yang menarik karena jalurnya bisa beda-beda, tergantung dari kombinasi topologi yang kamu pakai. 

Data pada topologi hybrid semuanya terhubung, tapi cara dan rute yang ditempuh data buat nyampe ke tujuan bisa beda-beda.

Misalnya, di satu bagian jaringan kamu pake topologi star di mana semua perangkat terhubung ke satu server pusat. Nah, jalur datanya di sini mirip kayak jalan tol, semua informasi dari perangkat harus lewat server pusat buat menuju ke tujuan. 

Kelebihannya, gampang diatur, tapi kalau server pusat ini macet atau rusak, semua lalu lintas data bisa terhambat.

Di bagian lain, kamu bisa pake topologi bus, di sini, semua perangkat terhubung ke satu jalur utama, dan data bisa "mengalir" lewat jalur ini menuju perangkat lain. Meski simpel dan hemat, kalo ada masalah di jalur utama ini, bisa bikin komunikasi terganggu.

Lalu, kalau kamu pake topologi mesh di bagian tertentu, jalur datanya jadi lebih fleksibel. Data bisa milih berbagai rute alternatif buat nyampe ke tujuan, jadi kalau ada satu jalur yang bermasalah, masih ada jalur lain yang bisa dipake. Ini bikin jaringan lebih andal dan gak gampang down.

Dalam topologi hybrid, jalur data bisa berubah-ubah tergantung dari bagian jaringan yang dipake. Data bisa lewat jalur langsung, jalur terpusat, atau bahkan muter dulu lewat perangkat lain. 

Intinya, jalur data di topologi hybrid itu fleksibel banget, dan bisa diatur sesuai dengan jenis topologi yang kamu pilih di tiap bagian jaringan.


Contoh Susunan Perangkat Topologi Hybrid

Meskipun topologi hybrid itu gabungan dari beberapa topologi, susunannya bisa bervariasi tergantung kebutuhan jaringan. Yuk, simak pembahasan MinDi tentang contoh susunan perangkat topologi hybrid berikut ini.


1. Star-Mesh Hybrid

Bayangin kamu punya kantor pusat yang terkoneksi dengan beberapa cabang. Di kantor pusat, memakai topologi star di mana semua perangkat (komputer, printer, server) terhubung langsung ke satu pusat, misalnya server utama. 

Tapi di cabang-cabang kantor, memakai topologi mesh, di mana perangkat saling terhubung satu sama lain. Jadi, di cabang, kalau satu perangkat bermasalah, perangkat lain masih bisa tetap berkomunikasi lewat jalur lain. 

Kombinasi ini bikin jaringan lebih fleksibel, pusatnya rapi dan terstruktur, sedangkan di cabang lebih kuat dan tahan gangguan.


2. Bus-Star Hybrid

Contoh lain pada jaringan di sekolah, di tiap ruang kelas, kamu bisa pake topologi bus yang simple, di mana semua komputer di kelas terhubung ke satu jalur utama, kayak jalan tol kecil. 

Tapi pada jaringan antar kelas, semuanya terhubung ke server utama menggunakan topologi star. Jadi, data dari masing-masing kelas harus lewat pusat (server) dulu sebelum bisa dikirim ke kelas lain. 

Contoh susunan ini sering dipakai dalam membuat jaringan yang simple tapi tetap efisien untuk tempat-tempat yang terpisah kayak kelas atau gedung.


3. Tree-Star Hybrid

Dalam perusahaan besar dengan beberapa departemen, pada tiap departemen, perangkat-perangkat terhubung dalam bentuk topologi star, artinya semua perangkat terpusat ke satu server kecil di tiap departemen. 

Nah, server-server kecil ini terhubung lagi secara bertingkat, mirip kayak struktur pohon (tree), di mana cabang-cabangnya (server kecil) terhubung ke satu server pusat. Susunan kayak gini bikin tiap departemen punya kontrol sendiri, tapi semuanya tetap terhubung ke jaringan utama.


4. Mesh-Bus Hybrid

Pada jaringan di sebuah kampus yang besar, di bagian lab komputer bisa memakai topologi mesh, karena dibutuhkan koneksi yang andal dan kuat antar perangkat, biar kalau ada satu komputer yang error, komputer lain masih bisa jalan. 

Tapi, di seluruh kampus, biasa menggunakan topologi bus di mana semua gedung dihubungkan dengan satu jalur utama. Ini bikin jaringan lebih efisien dan mudah dikelola, meskipun ada banyak perangkat yang terhubung.

Warga Bimbingan, itulah contoh susunan perangkat topologi hybrid yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jaringanmu. Masing-masing susunan punya kelebihan tergantung dari seberapa besar dan kompleks jaringan yang kamu butuhkan!


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid

Warga Bimbingan tertarik menggunakan topologi hybrid untuk jaringan komputer kamu? Yuk pelajari dulu kelebihan dan kekurangan topologi hybrid agar kamu bisa menentukan apakah topologi hybrid cocok untuk jaringan kamu atau tidak.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan topologi hybrid yang perlu Warga Bimbingan pahami!


Kelebihan Topologi Hybrid

  1. Fleksibilitas Tinggi 

Topologi hybrid itu fleksibel banget karena kamu bisa gabungin beberapa jenis topologi sesuai kebutuhan. Misalnya, di satu bagian kamu bisa pake topologi star buat jaringan yang terpusat, sementara di bagian lain pake mesh untuk ketangguhan lebih tinggi. Jadi, kamu bisa sesuaikan desain jaringan biar efisien dan sesuai kondisi.

  1. Keandalan dan Ketangguhan  

Karena menggabungkan berbagai topologi, jaringan hybrid lebih andal. Kalau ada masalah di satu bagian, bagian lain tetap bisa berjalan tanpa gangguan. Contohnya, kalau server pusat di topologi star bermasalah, kamu masih bisa punya backup di bagian lain dengan mesh, di mana perangkat bisa tetap komunikasi.

  1. Scalability (Mudah Diperluas) 

Kamu bisa nambah perangkat atau memperluas jaringan tanpa harus merombak total seluruh struktur. Mau nambah cabang baru atau memperbesar kantor? Tinggal sesuaikan topologi di area baru tanpa ganggu jaringan yang sudah ada.

  1. Optimalisasi Kinerja 

Karena bisa gabungin berbagai jenis topologi, kamu bisa atur kinerja jaringan lebih optimal. Misalnya, bagian yang butuh kecepatan tinggi pake topologi star, sementara yang butuh fleksibilitas tinggi pake mesh. Jadi, performa jaringan bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di tiap area.


Kekurangan Topologi Hybrid

  1. Biaya Lebih Mahal  

Karena melibatkan gabungan dari berbagai topologi, biaya instalasi dan pengelolaannya bisa jadi lebih mahal dibanding pake satu jenis topologi aja. Kamu harus investasi lebih buat perangkat tambahan dan jalur koneksi yang dibutuhkan, terutama kalau kamu pake topologi seperti mesh di beberapa bagian.

  1. Pengelolaan yang Lebih Rumit  

Menggabungkan berbagai topologi bikin manajemen jaringan jadi lebih rumit. Kamu harus ngerti cara kerja masing-masing topologi dan pastikan semuanya bisa berjalan lancar. Semakin besar dan kompleks jaringannya, semakin banyak perhatian yang dibutuhkan buat mengelola semuanya.

  1. Troubleshooting yang Lebih Sulit  

Kalau ada masalah di satu bagian, troubleshooting bisa jadi lebih ribet karena kamu harus mengecek tiap bagian jaringan yang mungkin punya tipe topologi berbeda. Ini bisa bikin proses perbaikan lebih lama dan butuh keahlian khusus buat memahami setiap jenis topologi yang digunakan.

  1. Perencanaan Awal yang Rumit 

Karena melibatkan beberapa jenis topologi, perencanaan awal buat ngebangun jaringan hybrid butuh waktu dan pemikiran ekstra. Kamu harus benar-benar ngerti kebutuhan di tiap bagian, supaya bisa gabungin topologi yang tepat di tempat yang sesuai. Kesalahan perencanaan bisa bikin jaringan kurang efisien dan mahal buat diubah di kemudian hari.

Topologi hybrid menawarkan keunggulan dalam hal fleksibilitas dan keandalan, topologi hybrid juga memiliki beberapa kekurangan seperti biaya dan pengelolaannya yang lebih rumit.

Kalau dipakai dengan perencanaan yang matang, topologi hybrid bisa jadi solusi yang sangat efektif untuk jaringan besar dan kompleks!

Baca Juga: Apa itu Topologi Jaringan? Definisi, Jenis & Plus Minusnya


Yuk Gunakan Topologi Hybrid untuk Jaringan Besar dan Kompleks!

Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai topologi hybrid, mulai dari pengertian, jalur data hingga kelebihan dan kekurangannya.

Kesimpulannya, topologi hybrid adalah solusi jaringan yang fleksibel dan andal karena menggabungkan kelebihan dari berbagai jenis topologi, meskipun membutuhkan biaya dan pengelolaan yang lebih kompleks.

Tertarik belajar tentang jaringan komputer hingga pengembangan website? Ingin switch career sebagai web developer? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.

Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.

Kurang paham mengenai materi dan penjelasan mentor selama kelas berlangsung? Kamu bebas mengulang pembelajaran dari awal secara GRATIS tanpa dipungut biaya tambahan.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi GRATIS di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu.

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!