Apa Itu Tier? Pengertian, Fungsi, dan Tingkatannya!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

05 July 2024

•

5525

Image Banner

Pernah dengan istilah ‘tier’ dalam konteks teknologi atau bisnis? Well, dalam data science, tier adalah tingkatan yang berkaitan dengan berbagai aspek data dari arsitektur hingga penyimpanan data.

Secara umum, tier adalah tingkatan atau lapisan yang berbeda dan sering digunakan untuk mengorganisasikan dan mengelompokkan berbagai elemen dalam suatu sistem.

Mau tau lebih banyak soal tier? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!


Apa yang Dimaksud dengan Tier?

Dalam data science, tier merujuk pada tingkatan atau lapisan klasifikasi dalam arsitektur pusat data atau penyimpanan data. 

Istilah tier sering digunakan untuk menggambarkan tingkat redundansi, ketersediaan, dan kinerja sistem penyimpanan data. Berikut adalah beberapa aspek penting dari tier dalam data science:


1. Tiered Data Centers

Dalam pusat data, tier digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat redundansi dan ketersediaan infrastruktur. 

Standar tier dari Uptime Institute secara luas digunakan untuk mengklasifikasikan pusat data menjadi empat tingkatan:

  1. Tier 1: Paling dasar, menawarkan ketersediaan dan redundansi minimal.
  2. Tier 2: Menawarkan sedikit lebih banyak redundansi dan ketersediaan daripada Tier 1.
  3. Tier 3: Memiliki redundansi yang cukup untuk memungkinkan pemeliharaan tanpa downtime.
  4. Tier 4: Paling canggih, menawarkan tingkat redundansi dan ketersediaan tertinggi.


2. Arsitektur Tiga-Tier

Artikel IBM menyatakan bahwa dalam aplikasi perangkat lunak, arsitektur tiga-tier memisahkan aplikasi menjadi tiga lapisan logis dan fisik:

  1. Presentation Tier (User Interface): Antarmuka pengguna yang berinteraksi dengan pengguna akhir.
  2. Application Tier (Business Logic): Logika bisnis yang memproses data dan menjalankan aturan bisnis.
  3. Data Tier (Data Storage and Management): Penyimpanan dan manajemen data.


Arsitektur ini memungkinkan skalabilitas dan pemeliharaan yang lebih baik dengan memisahkan setiap lapisan ke dalam infrastrukturnya sendiri.


3. Gudang Data Multi-Tier

Mengutip dari geeksforgeeks, dalam gudang data, arsitektur multi-tier digunakan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Tiers ini termasuk:

  1. Bottom Tier: Sumber data dan penyimpanan.
  2. Middle Tier: OLAP server yang memproses analisis data.
  3. Top Tier: Alat query dan pelaporan yang digunakan untuk analisis data.


Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Infrastruktur Data Center Harus Diperkuat


4. Penyimpanan Berlapis (Tiered Storage)

Dilansir dari techtarget, dalam sistem penyimpanan, penyimpanan berlapis mengkategorikan data berdasarkan nilai bisnis dan frekuensi aksesnya. 

Pendekatan ini menggunakan berbagai jenis media penyimpanan untuk mengakomodasi berbagai jenis data:

  1. Highest Tier: Menyimpan data yang sangat penting dan sering diakses.
  2. Lower Tier: Menyimpan data yang kurang penting dan jarang diakses.


Secara keseluruhan, tier dalam data science digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengorganisir sistem penyimpanan data, aplikasi, dan pusat data.

Hal tersebut dilakukan berdasarkan tingkat redundansi, ketersediaan, dan kinerja. Ini membantu memastikan bahwa data kritis disimpan dan dikelola dengan efisien dan efektif.


Apa Itu Tier Pada Data Center?

Dalam dunia pusat data (data center), tier adalah standar yang digunakan untuk menggambarkan jenis infrastruktur di pusat data dan menilai keandalannya. 

Mengutip dari Edge, tier juga dapat menjelaskan perbedaan teknologi yang digunakan dalam infrastruktur pusat data. Ada empat tingkatan utama dalam data center tiers, yaitu Tier 1, Tier 2, Tier 3, dan Tier 4.


Apa Fungsi Tier dalam Data Center?

Fungsi tier dalam data center sangat penting untuk memahami tingkat keandalan dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang fungsi tier dalam data center:


Menilai Keandalan dan Ketersediaan

Tier digunakan sebagai alat untuk menilai dan mengklasifikasikan tingkat keandalan dan ketersediaan infrastruktur data center

Dengan sistem tier, organisasi dapat menentukan tingkat redundansi dan toleransi terhadap gangguan yang mereka butuhkan untuk menjalankan operasional bisnis mereka. 

Ini membantu organisasi dalam memastikan bahwa data dan layanan selalu tersedia saat dibutuhkan.


Merencanakan Infrastruktur yang Sesuai

Tier membantu organisasi dalam merencanakan infrastruktur data center yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Memilih tingkat tier yang tepat memastikan bahwa infrastruktur memiliki tingkat redundansi dan keandalan yang memadai. Dengan begitu, risiko downtime dapat dikurangi dan ketersediaan layanan tetap tinggi.


Menentukan Tingkat Investasi

Tier juga berfungsi sebagai acuan dalam menentukan tingkat investasi yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan data center.

Tingkat tier yang lebih tinggi biasanya memerlukan investasi lebih besar dalam hal infrastruktur dan teknologi. 

Dengan memahami kebutuhan dan prioritas bisnis, organisasi dapat membuat keputusan yang tepat mengenai tingkatan tier yang paling sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka.


Mengukur Keandalan Layanan

Fungsi tier membantu mengukur keandalan layanan yang dapat diberikan oleh data center. Tingkatan tier yang lebih tinggi menunjukkan tingkat keandalan yang lebih tinggi. Artinya, risiko downtime lebih rendah. 

Organisasi dapat menggunakan tingkatan tier sebagai indikator untuk menilai dan membandingkan data center yang berbeda serta memilih penyedia layanan sesuai dengan kebutuhan mereka.


Membantu dalam Pemulihan Bencana

Tier juga memiliki peran penting dalam pemulihan bencana. Tingkatan tier yang lebih tinggi biasanya melibatkan pemulihan yang lebih cepat dan efisien dari gangguan atau bencana. 

Infrastruktur data center yang dirancang sesuai dengan tingkatan tier yang tinggi memiliki redundansi yang lebih baik.

Dengan begitu, sistem mampu menghadapi situasi darurat dengan lebih baik dan memulihkan operasional lebih cepat.

Baca Juga: Simak Cara Kerja Data Center Untuk Kumpulkan Data Perusahaan


Apa Saja Tingkatan Tier dalam Data Center?

Tier 1: Tingkat Dasar

Tier 1 adalah infrastruktur pusat data standar yang memiliki saluran distribusi non-redundan. Ini berarti hanya ada satu uplink untuk satu server

Umumnya, Tier 1 dibuat oleh perusahaan yang ingin membangun pusat data sendiri dengan tujuan mengelola data selama jam kerja.

Spesifikasi Tier 1:

  1. Ketersediaan uptime: 99,671% dengan toleransi downtime maksimum 28,8 jam per tahun.
  2. Pemeliharaan: Memerlukan shutdown pada jalur daya.
  3. Keamanan: Tingkat keamanan cukup rentan.


Tier 2: Tingkat Menengah

Tier 2 hampir mirip dengan Tier 1, tetapi memiliki komponen redundan tambahan dan juga sumber daya cadangan. Ini memberikan sedikit lebih banyak keandalan dan keamanan.

Spesifikasi Tier 2:

  1. Ketersediaan uptime: 99,741% dengan toleransi downtime maksimum 22 jam per tahun.
  2. Cadangan daya: Memiliki generator cadangan dan UPS untuk keselamatan saat mati listrik.
  3. Redundansi: Infrastruktur redundan N+1.
  4. Pemeliharaan: Memerlukan shutdown pada jalur daya.


Tier 3: Tingkat Lanjut

Data center tier 3 memiliki infrastruktur, fasilitas, dan sistem keamanan yang sudah menggunakan standar internasional. Di tingkat ini, pusat data telah menerapkan persyaratan "no shutdown.

Jadi, ini membutuhkan lebih dari satu jaringan atau sumber daya listrik.

Spesifikasi Tier 3:

  1. Ketersediaan uptime: 99,982% dengan toleransi downtime maksimum 95 menit per tahun.
  2. Cadangan daya: Memiliki generator cadangan dan UPS untuk keselamatan saat mati listrik.
  3. Cadangan pendingin: Ada pendingin cadangan untuk keamanan operasi TI yang sedang berjalan.
  4. Redundansi: Infrastruktur redundan komprehensif 2N dan 2N+1.
  5. Pemeliharaan: Tidak memerlukan shutdown yang memengaruhi operasi TI.


Tier 4: Tingkat Paling Canggih

Tier 4 adalah pusat data dengan infrastruktur terbaik yang dilengkapi dengan banyak komponen redundan. Pada tingkat ini, server memiliki ketersediaan uptime yang sangat tinggi.

Spesifikasi Tier 4:

  1. Ketersediaan uptime: 99,995% dengan toleransi downtime maksimum 26 menit per tahun.
  2. Cadangan daya: Memiliki dua generator cadangan dan UPS untuk keselamatan saat mati listrik.
  3. Cadangan sumber daya dan pendingin: Ada sumber daya cadangan dan pendingin untuk keamanan operasi TI yang sedang berjalan.
  4. Redundansi: Infrastruktur redundan komprehensif 2N dan 2N+1.
  5. Pemeliharaan: Dilakukan dengan mengaktifkan sistem cadangan.


Kesimpulan 

Itulah penjelasan mendalam mengenai tier dalam data center. Dapat disimpulkan bahwa tier adalah sistem klasifikasi penting yang digunakan untuk menilai keandalan dan ketersediaan infrastruktur data center.

Selain memahami konsep tier, seorang ilmuwan data juga harus menguasai berbagai keterampilan lainnya seperti manajemen infrastruktur, pemeliharaan sistem, dan pemulihan bencana.

Jangan khawatir, meskipun banyak yang harus dipelajari, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu lewat Bootcamp Data Science Dibimbing.id.

Di bootcamp ini, kamu akan belajar semua hal tentang pengelolaan pusat data dan analisis infrastruktur bersama mentor ahli di industri.

Selain itu, kamu juga akan mendapatkan pengalaman langsung melalui proyek-proyek nyata selama program berlangsung.

Bukan hanya itu, kamu juga akan dijamin mendapatkan pekerjaan lewat koneksi ke lebih dari 700+ perusahaan. Jadi, segera daftarkan dirimu dan tingkatkan keahlian di bidang ilmu data bareng Dibimbing.id!


Referensi

  1. Definition of Data Center Tier Levels, In Simple Terms [Buka]
  2. Data Center Tiers [Buka]
  3. What is Three-Tier Architecture? [Buka]
  4. Multi-Tier Architecture of Data Warehouse [Buka]
  5. Tiered Storage [Buka]

Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!