Apa itu Sequence Diagram? Definisi, Cara Membuat & Contohnya

Muthiatur Rohmah

•

29 April 2024

•

133

Image Banner

Sequence diagram, atau diagram urutan, adalah alat yang sangat berharga dalam metodologi Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk memvisualisasikan interaksi.


Sequence Diagram menunjukkan urutan kejadian dalam skenario khusus serta cara berbagai komponen sistem berkomunikasi melalui pesan dalam pelaksanaan tugas.


Sequence diagram sangat penting dalam perancangan fase awal pengembangan perangkat lunak, yang digunakan untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai proses internal dan aliran informasi dalam aplikasi. 


Penasaran mengenai sequence diagram secara lebih lanjut? Apa saja komponen, tujuan serta contohnya?


Temukan jawabannya pada penjelasan artikel berikut ini.



Apa itu Sequence Diagram?



Sequence diagram adalah alat visual dalam Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam sebuah proses berdasarkan urutan waktu. 


Sequence Diagram sangat efektif untuk menunjukkan alur komunikasi antara berbagai entitas dalam sistem, seperti objek, komponen, atau aktor, dan cara mereka bertukar pesan sepanjang waktu untuk melaksanakan fungsi atau proses tertentu. 


Komponen utama dari sequence diagram meliputi garis hidup (lifelines) yang mewakili objek atau aktor, dan panah yang menggambarkan pesan yang dikirim antar objek sesuai dengan urutan kejadiannya. 


Sequence diagram membantu para developer hingga data analyst dalam memahami dinamika dan interaksi dalam aplikasi, memfasilitasi pengidentifikasian masalah potensial, dan memastikan bahwa semua persyaratan fungsional telah dipenuhi. 


Sequence Diagram berguna dalam perencanaan sistem dan debugging, serta berfungsi sebagai komunikasi yang efektif dan alat dokumentasi dalam pengembangan perangkat lunak.



Tujuan Sequence Diagram



Sequence diagram, sebagai salah satu alat modelisasi dalam Unified Modeling Language (UML), memiliki beberapa tujuan penting dalam pengembangan perangkat lunak.


Berikut adalah tujuan sequence diagram yang perlu kita pahami.



1. Visualisasi Interaksi Antar Objek


Tujuan utama dari sequence diagram adalah untuk menggambarkan bagaimana objek dalam sistem berinteraksi satu sama lain sepanjang waktu untuk mencapai fungsionalitas tertentu. 


Sequence diagram memberikan gambaran visual tentang urutan pesan yang dipertukarkan dan kondisi di mana interaksi tersebut terjadi, sehingga memudahkan pemahaman proses bisnis dan logika aplikasi.



2. Spesifikasi Rekayasa Persyaratan


Sequence diagram digunakan untuk menyempurnakan dan mendetailkan persyaratan fungsional sebuah sistem. 


Sequence diagram membantu memastikan bahwa semua skenario penggunaan telah ditangani dengan benar, dan bahwa setiap interaksi antar objek telah didefinisikan dengan jelas untuk memenuhi persyaratan tersebut.



3. Deteksi dan Solusi Masalah Desain


Sequence diagram menggambarkan aliran komunikasi dan interaksi, untuk mengidentifikasi masalah potensial dalam desain, seperti kompleksitas yang tidak perlu, ketergantungan berlebihan antar komponen, atau potensi titik kegagalan. 


Diagram ini berfungsi sebagai analisis dan evaluasi desain sebelum pengembangan yang sebenarnya dimulai, menghemat waktu dan sumber daya.



4. Komunikasi dan Kolaborasi Tim


Sequence diagram menyediakan sarana untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan proses dan keputusan desain antar anggota tim. 


Hal ini bermanfaat dalam tim besar yang terdistribusi, di mana pemahaman yang jelas tentang interaksi antar komponen adalah kunci untuk suksesnya proyek.



5. Panduan untuk Implementasi dan Pengujian


Sequence diagram dapat digunakan sebagai panduan selama fase pengembangan dan pengujian. 


Developer dapat menggunakan diagram ini untuk memahami bagaimana mengimplementasikan interaksi antar objek dan pengujian.



6. Pengembangan Berbasis Model


Sequence diagram menjadi bagian penting dalam pendekatan pengembangan berbasis model, yang digunakan untuk perencanaan awal.


Diagram ini juga dapat menjadi bagian dari proses generasi kode otomatis, di mana kode kerangka kerja dihasilkan langsung dari diagram.


Dengan demikian, sequence diagram berperan penting dalam semua fase pengembangan software, dari perencanaan dan desain hingga implementasi dan pengujian. 


Sequence diagram bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan efisien, dapat dipelihara, dan bebas dari kesalahan yang tidak perlu.


Baca Juga: 7 Fungsi Use Case Diagram Ini Penting untuk Dipahami!




Apa Saja Komponen Sequence Diagram?



Sequence diagram adalah bagian dari Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk memvisualisasikan interaksi antara objek dalam sebuah proses sepanjang waktu. 


Berikut adalah komponen-komponen sequence diagram yang perlu dipahami:



1. Objek (Objects)


Objek dalam sequence diagram diwakili oleh kotak di bagian atas diagram. Setiap kotak diidentifikasi dengan nama objek, dan sering kali tipe objek atau kelas juga dicantumkan. Objek ini adalah entitas yang berinteraksi dalam proses yang digambarkan.



2. Garis Hidup (Lifelines)


Garis hidup adalah garis vertikal yang terhubung ke masing-masing objek. Garis ini merepresentasikan keberadaan objek selama interaksi berlangsung. 


Panjang garis hidup tidak menunjukkan waktu dalam arti absolut, tetapi menunjukkan urutan interaksi.



3. Pesan (Messages)


Dalam sequence diagram, pesan antar objek digambarkan dengan panah antara garis hidup objek. 


Panah dapat berbentuk solid atau putus-putus, bergantung pada jenis pesan (synchronous atau asynchronous). Teks di dekat panah menjelaskan aksi yang dilakukan atau pesan yang dikirim.



4. Aktivasi (Activation)


Aktivasi adalah kotak tipis vertikal pada garis hidup yang menunjukkan periode waktu dimana objek sedang melakukan suatu operasi. Aktivasi seringkali berkorelasi dengan pengiriman atau penerimaan pesan.



5. Penghancuran (Destruction)


Penghancuran disimbolkan dengan "X" pada akhir garis hidup menunjukkan bahwa objek dihancurkan atau berhenti berpartisipasi dalam proses lebih lanjut setelah titik tersebut.



6. Waktu dan Kendala (Time Constraints)


Sequence diagram dapat mencakup anotasi waktu atau kendala lain yang menunjukkan waktu spesifik atau durasi yang diperlukan untuk operasi. Ini penting dalam aplikasi real-time di mana waktu respons adalah kritis.



7. Pemusatan Kembali Kontrol (Return Messages)


Pada sequence diagram, return messages ditandai sebagai garis putus-putus, ini adalah pesan balasan dari penerima ke pengirim yang menunjukkan bahwa proses atau tugas telah selesai.



8. Fragment (Fragments)


Fragmen adalah elemen yang digunakan untuk mewakili struktur kontrol yang lebih kompleks, seperti alternatif, loop, dan paralelisme dalam interaksi. 


Komponen ini biasanya diwakili dengan kotak yang menyertakan beberapa interaksi atau kondisi di dalamnya.


Komponen sequence diagram memberikan gambaran yang jelas tentang aliran logis dan temporal antara objek yang berinteraksi dalam suatu sistem.


Hal ini penting bagi pengembang dan data analyst untuk memahami secara mendalam dinamika operasi sistem tersebut.



Cara Membuat Sequence Diagram



Setelah memahami tentang sequence diagram, selanjutnya yuk buat sequence diagram kalian!


Bagaimana cara membuat sequence diagram? Yuk simak langkah membuat sequence diagram berikut ini.



1. Identifikasi Skenario


Mulai dengan menentukan skenario atau proses yang ingin divisualisasikan. Ini bisa berupa fungsi spesifik dari sistem, seperti proses login atau transaksi pembayaran. Memahami tujuan dan alur umum proses sangat penting sebelum memulai diagram.



2. Daftar Aktor dan Objek


Identifikasi semua aktor (pengguna atau sistem luar) dan objek (komponen sistem) yang terlibat dalam skenario. Aktor adalah entitas yang berinteraksi dengan sistem, sedangkan objek adalah bagian dari sistem yang menjalankan tugas atau menyimpan data.



3. Tentukan Garis Hidup Objek


Gambarkan garis hidup untuk setiap objek dengan garis vertikal dari atas ke bawah pada diagram. Garis hidup ini akan mewakili keberadaan objek selama skenario berlangsung.



4. Visualisasikan Aliran Pesan


Tambahkan pesan yang dipertukarkan antara objek dalam bentuk panah. Panah harus menunjukkan arah aliran dari pengirim ke penerima dan diberi label dengan nama operasi atau deskripsi pesan. 


Gunakan panah padat untuk pesan sinkron dan panah putus-putus untuk pesan asinkron.



5. Tambahkan Aktivasi


Tandai periode dimana objek sedang aktif (misalnya, sedang menjalankan operasi) dengan kotak aktivasi yang tebal di sepanjang garis hidup mereka. 


Kotak ini membantu memvisualisasikan durasi proses tertentu dalam objek.



6. Sertakan Penghancuran Objek (Opsional)


Jika objek dihancurkan atau berhenti berpartisipasi dalam proses di akhir skenario, tandai ini dengan simbol 'X' di akhir garis hidup mereka.



7. Gunakan Fragmen untuk Struktur Kontrol


Jika proses melibatkan keputusan, pengulangan, atau paralelisme, gunakan fragmen seperti alt, loop, dan par untuk mewakili logika kontrol ini. Tempatkan fragmen ini di sekitar interaksi yang relevan dalam diagram.



8. Periksa dan Refine Diagram


Setelah sequence diagram selesai, periksa kembali untuk memastikan semua elemen penting telah termasuk dan diagram dengan akurat menggambarkan interaksi seperti yang dimaksud. 


Mintalah masukan dari rekan tim atau stakeholder untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan.



9. Dokumentasi dan Klarifikasi


Tambahkan catatan atau klarifikasi di diagram jika diperlukan untuk menjelaskan tindakan, keputusan, atau proses yang kompleks, sehingga diagram mudah dipahami oleh orang lain.



Contoh Sequence Diagram



Setelah memahami cara membuat sequence diagram, langkah selanjutnya adalah menyimak contoh penerapan sequence diagram berikut ini. Pastikan untuk menyimaknya,. agar Sobat MinDi dapat membuat sequence diagram yang efektif dan efisien.


  • Contoh Sequence Diagram Urutan Login Siswa


Source: creately.com


  • Contoh Sequence Diagram Manajemen Rumah Sakit


Source: creately.com


  • Contoh Sequence Diagram Mesin ATM


Source: creately.com


Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai sequence diagram yang dipelajari dan dipahami khususnya bagi developer dan data analyst.


Baca Juga: Cara Membuat Use Case Diagram dengan Enterprise Architect



Ingin mempelajari sequence diagram untuk analisis data? Tertarik berkarir sebagai data analyst?


Yuk ikuti bootcamp data science dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi data analyst sukses.


Belum memiliki pengalaman tentang analisis data sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly


Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.


Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!