dibimbing.id - Apa itu Critical Path Method? Pengertian, Metode & Jenisnya

Apa itu Critical Path Method? Pengertian, Metode & Jenisnya

Muthiatur Rohmah

•

25 July 2024

•

4179

Image Banner

Dalam manajemen proyek, keberhasilan suatu proyek ditentukan oleh perencanaan, penjadwalan dan pengelolaan berbagai tugas secara efektif. 

Salah satu teknik yang berguna untuk mencapai tujuan tersebut adalah Critical Path Method (CPM). Lantas apa itu?

Critical Path Method adalah teknik manajemen proyek yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menjadwalkan serangkaian tugas penting yang menentukan durasi total proyek.

Dengan menggunakan CPM, manajer proyek dapat memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, sambil mengelola risiko dengan lebih efektif.

Penasaran lebih lanjut mengenai Critical Path Method? Apa saja metodenya? Apa saja jenisnya? Yuk simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini.


Apa itu Critical Path Method (CPM)?

Tunggu dulu Sobat MinDi, sebelum kita mulai membahas lebih lanjut mengenai Critical Path Method, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud dengan Critical Path Method melalui beberapa pengertian berikut ini.

Critical Path Method adalah cara untuk mengelola proyek dengan menentukan tugas-tugas paling penting yang harus diselesaikan agar proyek selesai tepat waktu. Critical Path adalah rangkaian tugas penting yang tidak boleh terlambat, sebab jika salah satu tugas terlambat, seluruh proyek akan tertunda.

Critical Path Method membantu project manager mengetahui tugas-tugas mana yang harus diprioritaskan sebab mempengaruhi jadwal proyek. CPM juga membantu menemukan tugas-tugas yang fleksibel, sehingga jika terjadi masalah, manajer proyek bisa menyesuaikan tanpa mengganggu keseluruhan proyek.

Kesimpulannya, Critical Path Method membantu memastikan proyek selesai tepat waktu dengan memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan mengelola jadwal dengan efisien.


Sejarah Perkembangan Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) pertama kali dikembangkan pada akhir 1950-an oleh dua perusahaan, DuPont dan Remington Rand, sebagai respons terhadap kebutuhan akan alat yang lebih efektif untuk merencanakan dan mengelola proyek besar dan kompleks. 

DuPont, sebuah perusahaan kimia, memerlukan metode yang lebih baik untuk mengelola proyek-proyek konstruksi mereka, sementara Remington Rand, sebuah perusahaan teknologi, memerlukan alat serupa untuk mengoptimalkan operasi mereka. 

Pada tahun 1957, kedua perusahaan ini berkolaborasi untuk menciptakan CPM, yang memungkinkan mereka mengidentifikasi tugas-tugas kritis dalam proyek dan menentukan urutan serta durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. 

Metode ini dengan cepat diadopsi oleh berbagai industri karena kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko keterlambatan proyek. 

Seiring waktu, CPM terus berkembang dan disempurnakan, menjadi salah satu alat manajemen proyek yang paling penting dan banyak digunakan di seluruh dunia.


Fungsi Critical Path Method (CPM)

Ada beberapa fungsi penting Critical Path Method (CPM) yang penting dalam proses manajemen proyek perusahaan. 

Dikutip dari Asana, ada 3 fungsi Critical Path Method (CPM) yang perlu Sobat MinDi pahami berikut ini.


1. Mengatur Perencanaan Masa Depan

Dengan CPM, manajer proyek dapat membandingkan rencana awal dengan kemajuan nyata yang dicapai. 

Data dari proyek yang sedang berjalan dapat digunakan untuk merencanakan proyek di masa depan dengan lebih baik, membuat estimasi waktu yang lebih akurat, dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi.


2. Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efektif

CPM membantu manajer proyek untuk mengutamakan tugas-tugas yang paling penting, sehingga mereka dapat menghindari kendala sumber daya. 

Dengan mengetahui tugas-tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, manajer proyek dapat memastikan bahwa sumber daya tersedia saat dibutuhkan dan tidak terbuang pada tugas yang kurang penting.


3. Membantu Menghindari Kemacetan (Bottlenecks)

Dengan memetakan ketergantungan antara tugas-tugas, CPM memberikan gambaran jelas tentang aktivitas yang dapat berjalan bersamaan dan yang tidak bisa. 

Hal ini membantu manajer proyek menjadwalkan tugas dengan lebih baik, menghindari kemacetan yang dapat menunda proyek, dan memastikan bahwa semua bagian proyek berjalan lancar sesuai rencana. 

Fungsi-fungsi ini membuat CPM (Critical Path Method) sangat efektif dalam memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran.


Jenis Critical Path Method (CPM)

Ada beberapa jenis atau tipe Critical Path Method yang dapat Sobat MinDi gunakan dalam manajemen proyek perusahaan. Penasaran apa saja jenisnya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Dikutip dari Indeed, ada 4 type Critical Path Method yang umum digunakan, berikut penjelasannya.


1. Work Breakdown Structure (WBS)

WBS adalah metode untuk memecah proyek besar menjadi bagian-bagian lebih kecil yang lebih mudah dikelola. Ini adalah struktur hierarkis yang menunjukkan semua tugas dan subtugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

Dengan menggunakan WBS, manajer proyek dapat memahami semua elemen pekerjaan yang diperlukan, mengorganisasi tugas dengan cara yang logis, dan memastikan bahwa tidak ada bagian proyek yang terlewatkan. 


2. Project Evaluation and Review Technique (PERT)

PERT adalah teknik manajemen proyek yang digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan proyek yang melibatkan banyak ketidakpastian dalam durasi tugas. PERT menggunakan jaringan diagram untuk menggambarkan dan menganalisis tugas-tugas dalam proyek.

PERT membantu dalam mengidentifikasi jalur kritis dengan memperkirakan waktu optimis, kemungkinan besar, dan pesimis untuk setiap tugas. 

Hal ini membantu manajer proyek untuk memahami variabilitas waktu dan lebih baik mempersiapkan diri terhadap potensi keterlambatan.


3. Activity on Node (AON) Diagram

AON adalah diagram jaringan yang digunakan untuk menampilkan tugas-tugas dalam proyek, di mana setiap tugas direpresentasikan oleh sebuah node (simpul) dan garis penghubung menunjukkan hubungan ketergantungan antara tugas-tugas tersebut.

AON membantu manajer proyek dalam visualisasi urutan tugas dan ketergantungan antar tugas. Hal ini memudahkan identifikasi jalur kritis dan analisis yang lebih mendalam tentang bagaimana perubahan dalam satu tugas dapat mempengaruhi keseluruhan proyek.


4. Flowchart

Flowchart adalah representasi grafis dari proses atau sistem yang menunjukkan langkah-langkah dalam urutan yang logis. 

Dalam konteks manajemen proyek, flowchart dapat digunakan untuk menggambarkan alur kerja atau proses yang terlibat dalam penyelesaian proyek.

Flowchart membantu dalam memahami dan mengkomunikasikan proses kerja dengan jelas. Ini memudahkan identifikasi langkah-langkah kritis, potensi hambatan, dan area yang memerlukan peningkatan. 

Dengan flowchart, manajer proyek dapat merencanakan dan mengkoordinasikan tugas dengan lebih efektif.

Baca Juga: Apa itu Flowchart? Definisi, Fungsi, Simbol & Cara Membuatnya


Langkah Penerapan Critical Path Method dalam Manajemen Proyek


Ingin mulai menerapkan Critical Path Method dalam manajemen proyek perusahaan? Yuk kita simak langkah penerapan CPM secara efektif berikut ini.


1. Tulis daftar Kegiatan

Langkah pertama dalam penerapan CPM adalah membuat daftar semua kegiatan atau tugas yang perlu diselesaikan dalam proyek. 

Setiap tugas harus didefinisikan dengan jelas agar tidak ada yang terlewat. Ini mencakup semua pekerjaan yang diperlukan dari awal hingga akhir proyek.


2. Identifikasi Ketergantungan 

Setelah semua tugas terdaftar, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi ketergantungan antara tugas-tugas tersebut. 

Hal ini berarti menentukan tugas mana yang harus diselesaikan sebelum tugas lain dapat dimulai. Memahami ketergantungan ini penting untuk membuat urutan kerja yang logis.


3. Buat Diagram Jaringan 

Langkah selanjutnya adalah membuat diagram jaringan yang menggambarkan hubungan ketergantungan antara tugas-tugas. 

Dalam diagram ini, setiap tugas direpresentasikan oleh sebuah node (simpul) dan garis penghubung menunjukkan ketergantungan antar tugas. Diagram ini memberikan visualisasi yang jelas tentang urutan dan alur kerja proyek.


4. Perkirakan Durasi Tugas    

Setelah diagram jaringan selesai, langkah berikutnya adalah memperkirakan berapa lama setiap tugas akan memakan waktu. 

Estimasi durasi ini bisa berdasarkan pengalaman sebelumnya, data historis, atau perkiraan terbaik dari tim proyek. Durasi tugas biasanya dinyatakan dalam hari, minggu, atau bulan.


5. Hitung Critical Path

Dengan semua informasi yang tersedia, langkah berikutnya adalah menghitung critical path proyek. Critical path adalah rangkaian tugas terpanjang yang harus diselesaikan tepat waktu agar proyek selesai sesuai jadwal. 

Tugas-tugas di jalur kritis ini adalah yang tidak memiliki toleransi waktu (float) dan penundaan dalam tugas ini akan menyebabkan penundaan pada keseluruhan proyek.


6. Hitung Float   

Float atau slack adalah jumlah waktu yang tersedia di luar durasi yang diperkirakan sebelum tugas berikutnya harus dimulai tanpa menunda proyek. Menghitung float membantu manajer proyek memahami berapa banyak fleksibilitas yang ada dalam penjadwalan tugas. 

Tugas-tugas yang tidak berada di jalur kritis biasanya memiliki float, memungkinkan penyesuaian jadwal jika diperlukan tanpa mempengaruhi tanggal penyelesaian proyek.

Dengan mengikuti langkah-langkah penerapan Critical Path Method, manajer proyek dapat merencanakan, mengelola, dan mengoptimalkan proyek dengan lebih baik, memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.


Bagaimana Cara menggunakan Critical Path Method?

Yuk simak cara menggunakan Critical Path Method yang efektif dan tepat digunakan pada manajemen proyek perusahaan.


1. Mempercepat Jadwal  

Dengan menggunakan CPM, manajer proyek dapat mengidentifikasi jalur kritis yang menentukan durasi proyek. Jika ada kebutuhan untuk mempercepat jadwal proyek, fokus dapat diberikan pada tugas-tugas di jalur kritis. 

Ada dua teknik untuk mempercepat jadwal, yaitu:

  1. Crashing, menambah sumber daya pada tugas-tugas kritis untuk menyelesaikannya lebih cepat. 
  2. Fast tracking, menjalankan beberapa tugas yang biasanya berurutan secara bersamaan, jika memungkinkan. 


Langkah-langkah ini membantu mempercepat penyelesaian proyek tanpa mengurangi kualitas.


2. Mengatasi Kekurangan Sumber Daya 

CPM membantu manajer proyek untuk melihat dengan jelas ketergantungan tugas dan alokasi sumber daya. 

Jika terjadi kekurangan sumber daya, manajer proyek dapat menggunakan CPM untuk memprioritaskan tugas-tugas kritis dan memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dialokasikan dengan efisien. 

Ini bisa melibatkan penjadwalan ulang tugas-tugas non-kritis yang memiliki float untuk memberikan lebih banyak sumber daya kepada tugas-tugas kritis. 

Selain itu, analisis jalur kritis dapat membantu mengidentifikasi tugas mana yang dapat ditunda atau didelegasikan ulang tanpa mempengaruhi tanggal penyelesaian proyek.


3. Mengumpulkan Data untuk Penggunaan di Masa Depan  

CPM menghasilkan data yang sangat berharga mengenai durasi tugas, ketergantungan, dan jalur kritis. Data ini dapat didokumentasikan dan disimpan untuk referensi di proyek-proyek mendatang. 

Dengan menganalisis data dari proyek-proyek sebelumnya, manajer proyek dapat meningkatkan akurasi estimasi waktu dan biaya, mengidentifikasi pola yang berulang, dan belajar dari kesalahan atau keberhasilan proyek sebelumnya. 

Dengan menggunakan CPM manajer proyek dapat mengelola proyek dengan lebih efektif dan efisien, memastikan penyelesaian proyek tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan kualitas yang diharapkan.

Baca Juga: Arti, Manfaat, Elemen, Contoh dan Tips Membuat Empathy Map


Ingin Belajar CPM Lebih Lanjut? Yuk Ikuti Bootcamp Dibimbing.id

Sobat MinDi, itulah beberapa pembahasan mengenai Critical Path Method (CPM) mulai dari pengertian, jenis, langkah penerapan hingga cara penggunaannya.

Kesimpulannya, Critical Path Method adalah teknik manajemen proyek yang efektif untuk mengidentifikasi tugas-tugas penting, mengoptimalkan jadwal, dan memastikan penyelesaian proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.

Seorang project manager harus memahami Critical Path Method secara efektif, agar proyek perusahaan dapat berjalan lancar sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Ingin belajar Critical Path Method (CPM) lebih lanjut? Tertarik switch career sebagai project manager profesional? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi project manager yang sukses.

Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 570+ hiring partner khusus buat Sobat MinDi.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.

Reference:

  1. Critical path method: How to use CPM for project management - Buka
  2. What Is Critical Path Method (CPM) Project Management? - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!