dibimbing.id - Apa itu Cost Structure BMC? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Apa itu Cost Structure BMC? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Muthiatur Rohmah

•

26 August 2024

•

1057

Image Banner

Hey, Warga Bimbingan! Apakah kamu tau apa itu Cost Structure dalam BMC? Nah, elemen ini penting banget buat ngatur keuangan bisnis kamu lho!

Cost structure bmc adalah elemen yang mengidentifikasi dan merinci semua biaya utama yang diperlukan untuk menjalankan dan mendukung operasi bisnis sesuai model yang telah dirancang.

Yuk kita kupas tuntas pengertian cost structure BMC secara lengkap pada artikel ini. Stay tune terus ya!


Apa itu Cost Structure BMC?

Sebelum MinDi bahas lebih lanjut mengenai elemen cost structure dalam BMC, yuk pahami dulu pengertian cost structure BMC secara lengkap berikut ini.

Cost structure dalam BMC adalah elemen yang mengidentifikasi dan merinci semua biaya utama yang diperlukan untuk menjalankan dan mendukung operasi bisnis sesuai model yang telah dirancang.

Jadi, cost structure dalam Business Model Canvas (BMC) itu ibaratnya daftar belanjaan yang harus kamu siapin buat ngejalanin bisnis kamu. Elemen ini membahas semua biaya yang perlu dikeluarkan, dari yang paling gede sampai yang terkecil. 

Misalnya, biaya produksi, gaji karyawan, marketing, sampai biaya operasional lainnya kayak sewa kantor atau hosting website. 

Cost structure BMC ini penting banget, sebab kamu bisa atur strategi biar pengeluaran nggak melebihi pemasukan, sehingga bisnis kamu tetep cuan. 


Fungsi Cost Structure BMC bagi Bisnis atau Perusahaan

Warga Bimbingan, cost structure BMC ini penting banget buat kesuksesan bisnis atau perusahaan. Nah, MinDi akan jelaskan secara lengkap lewat fungsi cost structure BMC berikut ini.


1. Membantu Mengatur Pengeluaran

Fungsi utama dari cost structure adalah bikin kamu lebih paham soal semua pengeluaran yang ada di bisnis kamu. 

Dengan jelas ngebedain mana biaya tetap dan mana biaya variabel, kamu bisa lebih gampang ngatur budget dan memastikan nggak ada yang over budget. Ini penting banget biar bisnis kamu tetap bisa jalan dengan baik tanpa ngeboros.


2. Memaksimalkan Efisiensi Biaya

Dengan cost structure, kamu bisa nyari cara buat ngurangin biaya dan memaksimalkan efisiensi. 

Misalnya, kamu bisa lihat peluang buat dapetin diskon dari supplier atau ngegabungin beberapa fungsi di tim agar lebih efisien. Ini semua bakal bantu bisnis kamu jadi lebih hemat dan profitabilitasnya meningkat.


3. Menentukan Harga yang Kompetitif

Kalau kamu udah ngerti semua biaya yang ada, kamu bisa lebih tepat dalam nentuin harga jual produk atau jasa kamu. Jadi, kamu nggak asal nentuin harga, tapi berdasarkan kalkulasi yang jelas biar tetap untung tanpa bikin pelanggan lari. 

Dengan harga yang kompetitif, kamu bisa tetap bersaing di pasar dan ngasih value yang pas buat pelanggan.


4. Alat Monitoring Keuangan

Cost structure juga berfungsi sebagai alat buat monitoring kesehatan finansial bisnis kamu. Dengan melihat komponen biaya secara keseluruhan, kamu bisa cepat deteksi kalau ada yang nggak beres, misalnya biaya yang tiba-tiba melonjak atau ada pengeluaran yang nggak sesuai rencana. 

Dengan monitoring yang baik, kamu bisa langsung ambil tindakan sebelum masalahnya jadi lebih besar.

Itulah 4 fungsi utama dari cost structure di BMC. Dengan ngerti fungsi-fungsi ini, kamu bisa mengatur bisnis lebih baik, menjaga keuangan tetap sehat, dan pastinya bikin bisnis kamu makin cuan. Yuk, terapkan di bisnis kamu biar makin lancar!


Elemen Cost Structure dalam BMC

Cost structure atau struktur biaya dalam BMC memiliki beberapa elemen penting yang perlu Warga Bimbingan perhatikan.

Agar kamu nggak penasaran, yuk simak beberapa elemen cost structure dalam BMC secara lengkap berikut ini.

Baca Juga: 8 Contoh Bisnis Model Canvas (BMC) Lengkap & Cocok buat Bisnismu


1. Fixed Costs (Biaya Tetap)

Nah, yang pertama ini adalah biaya tetap, alias biaya yang harus kamu keluarkan setiap bulan, mau bisnis rame atau sepi. Contohnya kayak sewa kantor, gaji karyawan tetap, atau biaya langganan software. 

Biaya ini nggak bakal berubah meskipun bisnis kamu lagi naik atau turun. Jadi, pastiin kamu siap dengan biaya tetap ini, biar bisnis kamu tetep bisa jalan dengan lancar.


2. Variable Costs (Biaya Variabel)

Berikutnya ada biaya variabel, yang berubah-ubah sesuai dengan aktivitas bisnis kamu. Misalnya, biaya produksi yang naik turun tergantung jumlah barang yang kamu produksi, atau biaya pengiriman yang meningkat kalau orderan lagi banyak. Biaya ini fleksibel, jadi kamu harus jeli mengatur pengeluarannya biar nggak kebablasan.


3. Economies of Scale (Ekonomi Skala)

Ini elemen yang bisa bikin biaya kamu lebih efisien kalau bisnis kamu makin gede. Jadi, semakin banyak kamu produksi atau jual, semakin rendah biaya per unitnya. 

Misalnya, kalau kamu beli bahan baku dalam jumlah besar, biasanya dapat harga diskon, yang akhirnya mengurangi biaya total. Ini penting buat menghemat pengeluaran dan menambah margin keuntungan kamu.


4. Economies of Scope (Ekonomi Cakupan)

Elemen terakhir ini terkait dengan keuntungan yang kamu dapatkan saat bisnis kamu bisa memanfaatkan sumber daya yang sama buat menghasilkan produk atau layanan yang berbeda. 

Misalnya, kalau kamu punya tim marketing yang udah jago, kamu bisa pake mereka buat promosikan produk-produk lain tanpa menambah biaya besar. Dengan cara ini, kamu bisa ngelebarin bisnis tanpa ngeluarin banyak biaya tambahan.

Nah, itu dia 4 elemen penting dalam cost structure BMC. Dengan ngerti elemen-elemen ini, Warga Bimbingan bisa ngatur keuangan bisnis kamu lebih baik dan pastinya bikin bisnis kamu makin cuan. Jadi, yuk terapkan di bisnis kamu biar makin lancar!


Tips Menyusun Cost Structure BMC secara Tepat dan Efektif


Warga Bimbingan, agar strategi BMC sukses dan berdampak baik bagi bisnis kamu, salah satunya kamu harus menyusun cost structure BMC secara tepat dan efektif.

Yuk simak tips dari MinDi tentang cara menyusun Cost Structure BMC yang tepat dan efektif berikut ini.


1. Identifikasi Semua Biaya

Pertama-tama, kamu harus tahu dulu semua biaya yang bakal muncul dalam bisnis kamu. Catat semuanya, mulai dari biaya produksi, pemasaran, hingga operasional kayak listrik dan sewa kantor. 

Jangan ada yang kelewatan, biar kamu punya gambaran lengkap soal pengeluaran bisnis kamu.


2. Pisahkan Biaya Tetap dan Variabel

Setelah kamu tahu semua biaya, pisahin mana yang masuk kategori biaya tetap (yang nggak berubah tiap bulan) dan mana yang masuk biaya variabel (yang berubah-ubah tergantung aktivitas bisnis). 

Dengan cara ini, kamu bisa lebih mudah mengelola pengeluaran, terutama saat bisnis lagi rame atau sepi.


3. Perhitungkan Skala Ekonomi

Cek apakah bisnis kamu bisa dapat keuntungan dari skala ekonomi. Misalnya, dengan beli bahan baku dalam jumlah besar, kamu bisa dapat harga lebih murah. 

Memanfaatkan peluang ini buat ngurangin biaya per unit dan nambahin margin keuntungan kamu. Jadi, bisnis kamu bisa lebih efisien dalam jangka panjang.


4. Optimalkan Penggunaan Sumber Daya

Lihat apakah ada sumber daya yang bisa kamu maksimalkan buat beberapa aktivitas sekaligus. Misalnya, satu tim marketing bisa ngurus promosi untuk beberapa produk berbeda. 

Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi biaya tanpa mengurangi hasil. Efisiensi ini penting banget buat ngejaga kesehatan finansial bisnis kamu.


5. Review dan Update Secara Berkala

Ingat, cost structure nggak boleh statis! Kamu harus rutin nge-review dan update, apalagi kalau ada perubahan dalam bisnis atau pasar. 

Misalnya, kalau ada biaya baru yang muncul atau ada cara baru buat ngurangin pengeluaran, langsung update cost structure kamu. Dengan begitu, kamu bisa terus adaptasi dan ngejaga bisnis tetap cuan.

Nah, inilah 5 tips untuk menyusun cost structure BMC yang tepat dan efektif. Dengan ngikutin tips ini, bisnis bakal lebih terarah dan siap menghadapi tantangan finansial. Yuk, coba terapkan di bisnis kamu!

Baca Juga: 6 Contoh BMC Makanan Terlengkap, Pas buat Bisnis Kuliner!


Yuk Terapkan Cost Structure BMC yang Tepat dan Efektif untuk Bisnis Kamu!

Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan mengenai cost structure BMC secara lengkap dan informatif.

Dengan baca artikel ini sampai habis, kamu akan bisa mengatur biaya pengeluaran bisnis secara detail dan efektif, agar bisnis lebih cuan nantinya!

Tertarik belajar BCM lebih lanjut hingga product development? Ingin switch career di bidang product developer? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi product developer yang sukses.

Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 90% alumni bootcamp product dan project management dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi GRATIS  di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!