6 Contoh BMC Makanan Terlengkap, Pas buat Bisnis Kuliner!
Muthiatur Rohmah
•
23 August 2024
•
2407
Halo Warga Bimbingan! Kamu sedang mencari strategi yang tepat untuk usaha kuliner? Nah, Business Model Canvas (BMC) bisa jadi pilihan yang tepat!
BMC itu ibarat peta jalan untuk melihat semua aspek bisnis kamu dalam satu halaman, dari segmen pelanggan sampai sumber pendapatan.
Dengan BMC kamu dapat menganalisis perkembangan bisnis kuliner secara lengkap serta potensinya di masa depan.
Wah menarik banget kan? Yuk simak beberapa contoh BMC makanan terlengkap yang dapat kamu jadikan referensi berikut ini.
Apa itu BMC?
Warga Bimbingan! Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai contoh BMC makanan, sebagai langkah awal, yuk pahami dulu apa yang dimaksud BMC melalui beberapa pengertian berikut ini.
Business Model Canvas (BMC) adalah kerangka visual yang digunakan untuk merancang, menggambarkan, dan menganalisis model bisnis suatu usaha atau bisnis dalam sembilan elemen dasar.
BMC itu kayak peta lengkap tentang gambaran bisnis kamu di masa depan. Dalam satu lembar BMC, kamu bisa ngeliat semua elemen penting yang harus kamu pikirkan agar bisnis sukses.
Baca Juga: Business Model Canvas (BMC) : Definisi, Free Template, & Elemennya!
9 Elemen Penting Business Model Canvas (BMC)
Bayangin kamu lagi main game strategi. Nah, BMC ini semacam board game-nya. Ada 9 elemen BMC penting yang harus kamu isi, dan masing-masing kotak itu punya peran penting bagi kesuksesan bisnis.
Nah daripada Warga Bimbingan penasaran, yuk simak 9 elemen penting BMC berikut ini.
1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)
Elemen ini mengelompokkan siapa aja yang bakal jadi target bisnis kamu. Kamu harus tahu siapa yang bakal beli produk atau jasa kamu, dan mereka itu kayak gimana orangnya.
2. Value Propositions (Proposisi Nilai)
Di sini kamu nentuin apa yang bikin produk atau jasa kamu beda dari yang lain. Apa yang bikin orang rela bayar buat itu? Ini semacam keunggulan yang kamu tawarin.
3. Channels (Saluran)
Ini tentang gimana cara kamu nyampein produk atau jasa kamu ke pelanggan. Apakah lewat online, toko fisik, atau kolaborasi dengan pihak lain?
4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)
Kamu juga perlu mikirin gimana cara berinteraksi dan membangun hubungan dengan pelanggan. Apakah dengan layanan pelanggan yang cepat tanggap, atau mungkin program loyalitas?
5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan)
Nah, ini bagian penting! Gimana caranya kamu dapet cuan dari bisnis kamu? Apakah dari penjualan langsung, langganan, atau iklan?
6. Key Resources (Sumber Daya Kunci)
Kamu perlu nge-list apa aja yang penting buat bikin bisnis kamu jalan. Ini bisa berupa tim yang solid, teknologi, atau mungkin bahan baku yang harus selalu tersedia.
7. Key Activities (Aktivitas Kunci)
Ini adalah semua kegiatan utama yang harus kamu lakuin biar bisnis bisa terus jalan. Misalnya, produksi, marketing, atau distribusi.
8. Key Partnerships (Kemitraan Kunci)
Bisnis kamu nggak bisa jalan sendiri, jadi kamu harus cari partner yang bisa ngebantu kamu, entah itu supplier, distributor, atau partner strategis lainnya.
9. Cost Structure (Struktur Biaya)
Terakhir, kamu perlu ngerti biaya yang dikeluarkan untuk ngejalanin bisnis ini. Apakah biaya produksi, pemasaran, atau gaji karyawan?
Dengan BMC, Warga Bimbingan akan dapat gambaran yang lebih jelas dan terstruktur tentang strategi bisnis. Semuanya tertata rapi dalam satu kanvas yang gampang dipahami dan dibikin, biar kamu bisa fokus buat mengembangkan bisnis!
Baca Juga: Key Resources: Definisi, Jenis, dan Perannya dalam BMC
Manfaat Businesss Model Canvas (BMC)
BMC merupakan strategi bisnis yang tepat dan akurat, strategi ini memiliki banyak manfaat yang pada akhirnya akan mensukseskan bisnis kamu!
Yuk langsung saja simak beberapa manfaat Business Model Canvas (BMC) yang dapat dipahami berikut ini.
1. Memperjelas Bisnis
Bayangin kamu lagi masak, tapi nggak ada resep. Pusing kan? Nah, BMC itu kayak resepnya bisnis.
Semua komponen bisnis, dari target pelanggan sampe cara dapet cuan, semuanya bisa kamu lihat dengan jelas. Jadi, kamu nggak bakal asal jalan, tapi punya panduan yang jelas buat bikin bisnis kamu sukses.
2. Mudah Menemukan Peluang
Pake BMC tuh kayak peta harta karun. Kamu bisa lihat area mana yang potensial buat dikembangin.
Misalnya, ternyata segmen pelanggan kamu butuh produk baru yang lebih kekinian, atau ada cara distribusi yang lebih efektif. Jadi, kamu bisa cepat tanggap buat ambil peluang-peluang baru!
3. Sarana Presentasi
Kalo kamu lagi pitching ide bisnis ke investor atau partner, BMC ini bakal bikin kamu kelihatan lebih profesional dan terstruktur. Tinggal tunjukin deh canvas-nya, dan mereka langsung paham gambaran besar bisnis kamu. Bikin mereka makin yakin buat investasi bisnis kamu!
4. Membantu Fokus & Prioritas
Dengan BMC, kamu jadi bisa fokus ke hal-hal yang penting. Kamu tau area mana yang harus lebih diperhatiin, misalnya gimana cara naikin value proposition atau memperluas customer segment. Jadi, kamu nggak buang-buang waktu ngerjain hal yang nggak penting, dan fokus ke yang bikin bisnis kamu makin cuan!
Jadi, gimana udah makin paham kan pentingnya BMC buat bisnis kamu? Let’s go bikin BMC kamu sendiri!
Contoh BMC Makanan Terlengkap & Inspiratif untuk Bisnis Kamu!
Warga Bimbingan, sebelum mulai membuat Business Model Canvas (BMC) usaha kuliner kamu sendiri, sebaiknya simak dulu beberapa contoh BMC makanan yang tepat dan efektif.
Yuk langsung saja simak 6 contoh BMC makanan terlengkap dan cocok untuk bisnis kuliner kamu! Simak terus ya!
1. Contoh BMC Makanan Ringan (Keripik Pedas)
- Key Partners: Supplier bahan baku kaya singkong sama cabe, influencer lokal buat promosi, dan toko online buat distribusi.
- Key Activities: Produksi keripik, nge-packing yang eye-catching, dan promosi lewat social media biar viral.
- Key Resources: Bahan baku fresh, resep rahasia (biar rasanya beda!), dan tim marketing yang jago main di social media.
- Value Propositions: Keripik pedas dengan level kepedasan yang bisa dipilih, rasa autentik dan crunchy abis!
- Customer Relationships: Interaksi langsung di social media, giveaway buat follower setia, dan program loyal biar mereka balik lagi.
- Channels: Toko online, marketplace kaya Tokopedia dan Shopee, plus warung-warung lokal.
- Customer Segments: Pecinta makanan pedas, anak muda, dan orang yang suka ngemil sambil nongkrong.
- Cost Structure: Biaya produksi, packaging, marketing, dan influencer fee.
- Revenue Streams: Penjualan langsung di toko online, marketplace, dan warung.
2. Contoh BMC Makanan Donat
- Key Partners: Supplier bahan premium kaya tepung sama cokelat, coffee shop buat kolaborasi, dan delivery service biar donatnya nyampe aman.
- Key Activities: Produksi donat tiap pagi biar fresh, R&D buat nambah varian rasa, dan kolaborasi dengan coffee shop lokal.
- Key Resources: Dapur dan peralatan canggih, chef donat yang kreatif, dan resep rahasia biar donatnya beda dari yang lain.
- Value Propositions: Donat premium dengan topping kekinian yang enak dan nggak pasaran.
- Customer Relationships: Interaksi lewat social media, membership program buat pembeli setia, dan promo spesial buat yang ulang tahun.
- Channels: Online shop, delivery service, dan coffee shop tempat donatnya dijual.
- Customer Segments: Pecinta donat, anak muda, pekerja kantoran yang butuh cemilan enak buat ngopi.
- Cost Structure: Bahan baku premium, gaji chef, biaya promosi, dan pengiriman.
- Revenue Streams: Penjualan donat di online shop, coffee shop, dan delivery.
3. Contoh BMC Makanan Sehat (Salad Bowl)
- Key Partners: Petani lokal buat supply sayuran organik, nutritionist buat jaga kualitas, dan app delivery service kaya GoFood dan GrabFood.
- Key Activities: Ngeracik salad segar tiap hari, packing yang eco-friendly, dan promosi biar makin dikenal orang.
- Key Resources: Bahan baku organik, dapur bersih, dan team chef yang paham nutrisi.
- Value Propositions: Salad sehat, segar, dan customizable sesuai kebutuhan diet kamu.
- Customer Relationships: Edukasi lewat blog dan social media tentang pentingnya makan sehat, program subscription buat yang mau rutin makan sehat, dan feedback loop biar tau apa yang disuka pelanggan.
- Channels: Online shop, delivery service, dan mungkin juga jualan di event-event kesehatan.
- Customer Segments: Orang yang peduli kesehatan, pelaku diet, dan pekerja kantoran yang butuh makan siang sehat.
- Cost Structure: Bahan baku organik, biaya dapur dan pengemasan, dan biaya promosi.
- Revenue Streams: Penjualan salad bowl secara online, subscription plan, dan catering sehat.
4. Contoh BMC Makanan Keripik Pisang
- Key Partners: Supplier pisang lokal, pabrik pengolahan yang jago bikin keripik renyah, dan platform e-commerce buat jualan.
- Key Activities: Produksi keripik pisang yang renyah, branding yang unik dan catchy, serta promosi biar orang-orang penasaran pengen nyoba.
- Key Resources: Pisang berkualitas, mesin pengolahan, tim kreatif buat desain kemasan yang eye-catching.
- Value Propositions: Keripik pisang renyah dengan varian rasa unik seperti cokelat, keju, dan balado. Cocok buat ngemil kapan aja!
- Customer Relationships: Engagement lewat social media, promo bundling buat pembelian dalam jumlah banyak, dan diskon buat pelanggan setia.
- Channels: Marketplace kaya Tokopedia dan Shopee, toko online sendiri, plus reseller di daerah-daerah.
- Customer Segments: Pecinta camilan sehat, anak muda, dan orang yang suka ngemil saat santai atau kerja.
- Cost Structure: Bahan baku pisang, biaya produksi, packaging, dan marketing.
- Revenue Streams: Penjualan langsung lewat online shop, marketplace, dan reseller.
5. Contoh BMC Makanan Salad Buah
- Key Partners: Supplier buah-buahan segar, vendor packaging yang eco-friendly, dan delivery service yang bisa nganterin salad dengan aman.
- Key Activities: Persiapan buah segar setiap hari, pembuatan salad yang fresh dan lezat, serta pemasaran lewat Instagram dan TikTok.
- Key Resources: Buah-buahan segar, dapur yang bersih dan higienis, tim yang jago ngeracik salad.
- Value Propositions: Salad buah segar dengan dressing homemade, pilihan buah yang variatif, dan dikemas dengan cantik.
- Customer Relationships: Interaksi intens di social media, promo spesial buat event-event tertentu, dan program loyalty untuk pelanggan tetap.
- Channels: Online shop, delivery service, dan pop-up store di event-event kuliner.
- Customer Segments: Orang yang peduli kesehatan, penyuka buah-buahan, dan mereka yang butuh snack sehat dan menyegarkan.
- Cost Structure: Bahan baku buah, biaya dapur, packaging, dan delivery.
- Revenue Streams: Penjualan salad buah lewat online shop dan delivery.
6. Contoh BMC Makanan Smoothie Bowl
- Key Partners: Supplier buah dan sayur segar, vendor granola lokal, dan platform delivery yang bisa cepat nganterin pesanan.
- Key Activities: Ngeracik smoothie bowl yang lezat dan sehat, dekorasi topping biar estetik, dan promosi biar makin banyak yang tau.
- Key Resources: Buah segar, blender berkualitas, tim yang kreatif buat ngeracik dan mendekorasi.
- Value Propositions: Smoothie bowl yang sehat, segar, dan full of flavor, dengan topping granola, chia seeds, dan buah segar.
- Customer Relationships: Edukasi soal manfaat smoothie bowl lewat konten social media, giveaway buat follower setia, dan diskon buat yang pesan rutin.
- Channels: Online shop, delivery service, dan stand di event-event kesehatan.
- Customer Segments: Health enthusiasts, orang yang diet, dan mereka yang suka sarapan sehat dan praktis.
- Cost Structure: Bahan baku buah dan sayur, granola, biaya packaging, dan delivery.
- Revenue Streams: Penjualan smoothie bowl lewat online shop dan delivery.
Nah, itulah 6 contoh BMC makanan yang lengkap dan informatif, pastinya Warga Bimbingan Makin kebayang tentang strategi BMC yang tepat untuk usaha kuliner kamu!
Yuk, coba bikin BMC versimu sendiri!
Baca Juga: 8 Contoh Bisnis Model Canvas (BMC) Lengkap & Cocok buat Bisnismu
Pahami Berbagai Contoh BMC Makanan untuk Strategi Bisnis Kuliner Sukses!
Warga Bimbingan, itulah beberapa pembahasan mengenai contoh BMC makanan lengkap dengan elemen dasarnya.
Jika kamu baca artikel ini sampai habis, kamu bakal paham contoh BMC makan yang tepat sehingga dapat dijadikan inspirasi untuk BCM usaha kuliner kamu!
Tertarik belajar BCM lebih lanjut hingga product development? Ingin switch career di bidang product developer? Bingung harus mulai dari mana?
Yuk ikuti bootcamp product and project management dibimbing.id. Bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh para mentor profesional dan berpengalaman di bidangnya, yang bakal bantu kamu jadi product developer yang sukses.
Belum memiliki pengalaman di bidang product dan project management sama sekali?
Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly.
Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.
Tunggu apalagi? buruan konsultasi GRATIS di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karir impianmu.
Tags
Muthiatur Rohmah
Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.