7 Fungsi ORM Dalam Web Development & Pemrograman, Yuk Lihat!
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
31 January 2024
•
553
Dalam web development dan pemrograman, Object-Relational Mapping (ORM) adalah alat penting dengan beragam manfaat. Salah satu fungsi ORM adalah untuk mempermudah proses pengembangan aplikasi web.
Lebih lanjut, ORM adalah alat yang bisa membantu developer dalam mengelola database secara efektif dan efisien. Untuk memahaminya, simak penjelasannya di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan ORM?
Sebelum memahami fungsinya, mari kita pelajari konsep ORM. Secara garis besar, Object-Relational Mapping (ORM) adalah konsep dalam pemrograman untuk mengelola database tanpa menulis perintah SQL secara langsung.
Lebih lanjut, ORM memiliki peran dalam menerjemahkan perintah dari dua bahasa yang berbeda. Bahasa tersebut meliputi bahasa pemrograman dan database.
Bahasa pemrograman bisa berupa Python, Java, atau Ruby. Sementara itu, bahasa database bisa meliputi SQL, MySQL, atau PostgreSQL.
Dalam konteks web development, ORM adalah hal penting. Dengan menggunakan ORM, developer bisa bekerja dengan objek dalam bahasa pemrograman yang biasa dipakai.
Fungsi ORM Dalam Web Development & Programming
Secara umum, fungsi utama ORM adalah untuk membantu developer dalam mengelola dan berinteraksi dengan database. Berikut adalah fungsinya:
1. Abstraksi Database
Pertama, fungsi ORM adalah abstraksi database. Artinya, ORM bisa membuat lapisan di antara kode program dan database. Hal ini memungkinkan developer untuk tidak harus menulis perintah SQL secara langsung.
Dengan ORM, developer bisa bekerja dengan objek dalam bahasa pemrograman yang biasa mereka gunakan. Misalnya, Python atau Java. Meski developer menggunakan bahasa pemrograman, ORM akan mengelolanya menjadi perintah yang dipahami oleh database.
Hal tersebut mempercepat dan mempermudah proses developing. Pasalnya, developer tidak perlu khawatir tentang detail spesifik dari bahasa query database.
2. Independen dari Database
Berikutnya, fungsi ORM adalah untuk membantu aplikasi atau web agar tidak tergantung pada satu jenis database tertentu. Artinya, developer bisa merancang aplikasi dengan satu jenis database lalu beralih ke jenis lainnya.
Apabila developer perlu mengganti database, mereka tidak perlu bingung menulis ulan banyak kode.
Baca Juga: Cara Mengakses Database MySQL dari Komputer Lain
3. Manajemen Objek
Selanjutnya, fungsi ORM adalah untuk mengelola objek. Pasalnya, dalam program menggunakan objek lebih mudah dibanding dengan tabel dan baris database.
Dengan ORM, developer bisa membuat dan menggunakan objek dalam kode mereka. Lalu, ORM kemudian akan mengubahnya menjadi data yang bisa disimpan di database.
Artinya, developer bisa lebih fokus pada logika bisnis aplikasi mereka dan menyerahkan manajemen data ke ORM.
4. Migrasi Skema Database
Setelah itu, fungsi ORM adalah untuk membantu dalam migrasi skema database. Artinya, kamu bisa mengubah struktur database dengan cara yang terorganisir. Pengubahan database tersebut contohnya adalah menambah atau menghapus tabel dan kolom.
Lebih lanjut, ORM menyediakan alat untuk mengelola perubahan ini dengan memanfaatkan kode pemrograman itu sendiri. Hal ini sangat bermanfaat dalam memelihara dan memperbarui struktur database seiring berkembangnya situs atau aplikasi.
5. Manajemen Transaksi
Selanjutnya, fungsi ORM adalah untuk mengelola transaksi. Pasalnya, ORM menyediakan fitur untuk melakukan hal tersebut. Dalam database, transaksi adalah serangkaian operasi yang harus diselesaikan bersama-sama.
Jika salah satu operasinya gagal, makan seluruh operasi dalam transaksi tersebut dibatalkan. Untuk menghindari hal tersebut, ORM melakukan pengelolahan transaksi. Alat ini akan memastikan bahwa data akan tetap konsisten dan dapat diandalkan.
6. Caching
Berikutnya, fungsi ORM adalah caching yang merupakan cara untuk meningkatkan performa aplikasi. Hal ini dicapai dengan menyimpan data yang sering diakses ke tempat lebih cepat dibuka.
Karena fungsi tersebut, ORM dapat menyimpan hasil query yang sering digunakan. Sehingga, data yang sama dari database tidak perlu diminta berulang kali.
Baca Juga: Memahami Teknik Validasi Silang k-Fold dalam Machine Learning
7. Validasi Data
Terakhir, fungsi ORM adalah untuk validasi data. Hal ini bisa dilakukan sebab ORM menyediakan cara untuk memvalidasi data sebelum disimpan ke dalam database.
Artinya, kamu tetap bisa menentukan aturan tertentu untuk data. Misalnya, format email yang benar atau nilai numerik dalam rentang tertentu.
Setelah itu, sebelum data disimpan, ORM akan memeriksa apakah data tersebut memenuhi aturan tersebut. Hal ini akhirnya berguna untuk menjaga kualitas dan akurasi data dalam aplikasi yang dikembangkan.
Itulah uraian mengenai beberapa fungsi ORM dalam web development dan pemrograman. Salah satu fungsi utama dari ORM adalah untuk mempermudah interaksi dengan database.
Selain itu, ORM juga bisa menjadi solusi bagi para developer yang mungkin masih tidak ahli dalam bahasa database seperti SQL. Berbicara tentang web development dan keterampilannya, MinDi punya solusi bagi kamu yang ingin mendalaminya.
Bagi Sobat MinDi yang ingin terjun ke dalam web development, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Lewat program ini, Sobat MinDi bakal belajar A-Z web development dengan silabus beginner-friendly.
Jadi, program ini cocok bagi para pemula atau career-switcher yang mulai dari nol! Di sini, kamu bakal dibimbing sampai jadi! So, segera daftarkan dirimu dan mulai karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.