dibimbing.id - Serba-Serbi Tentang Spacing dalam UI/UX Design Terlengkap!

Serba-Serbi Tentang Spacing dalam UI/UX Design Terlengkap!

Hudita A. R. Lubis

27 June 2023

5743

Image Banner

Dalam desain UI, elemen-elemen seperti teks, tombol, gambar, dan ruang kosong memiliki peran yang sama pentingnya. Tapi Sobat MinDi tau gak? Ada yang namanya “spacing” yang memungkinkan elemen-elemen tersebut bernapas, tidak tumpang tindih, dan memberikan ruang yang cukup bagi pengguna untuk berinteraksi dengan nyaman.


Spacing punya pengaruh yang cukup besar dalam desain loh! Dengan menggunakan spacing yang tepat, kamu bisa bikin tampilan yang terorganisir, mudah dibaca, dan gampang digunakan. Jadi, spacing gak cuma soal tampilan visual aja, tapi juga soal usability.


Nah, di sini lah MinDi akan bahas hal-hal tentang spacing dalam desain UI/UX yang perlu kamu ketahui.


Apa Itu Spacing dalam Desain UI/UX?


Dalam desain UI/UX, "spacing” merupakan pengaturan ruang antara elemen-elemen desain, seperti teks, gambar, tombol, dan elemen-elemen lainnya. Spacing yang tepat adalah komponen penting dalam menciptakan tata letak yang seimbang, estetis, dan mudah dibaca atau digunakan oleh pengguna.


Penggunaan ruang antara elemen-elemen desain telah menjadi bagian integral dalam menciptakan tata letak yang seimbang, nyaman, dan efektif. Meskipun tidak ada tanggal pasti tentang sejarah awal penggunaan spacing dalam desain UI/UX, prinsip-prinsip tersebut telah berkembang seiring dengan perkembangan disiplin desain.


Pada awalnya, penggunaan ruang dalam desain grafis lebih ditentukan oleh keterbatasan teknologi dan alat-alat produksi. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penyebaran desain digital, designer memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengontrol dan menggunakan spacing.


Prinsip-prinsip seperti jarak antara elemen-elemen teks, ikon, tombol, dan gambar diperhatikan secara lebih cermat untuk mencapai tata letak yang mudah dipahami dan menarik secara visual. Prinsip-prinsip desain seperti "Whitespace" atau "Negative Space" juga menjadi populer, di mana ruang kosong di sekitar elemen desain digunakan dengan sengaja untuk memberikan penekanan dan keterbacaan yang lebih baik.


Baca juga: Apa Itu Grouping dalam UI/UX Design? Ketahui Semua Di Sini!  


Peran dan Manfaat Spacing dalam Desain UI/UX


Spacing membantu meningkatkan keterbacaan dan pemahaman konten. Dengan memberikan ruang yang cukup antara teks, paragraf, dan elemen-elemen lain, pengguna bisa dengan mudah membaca dan memproses informasi tanpa kebingungan visual. 


Selain itu, spacing memainkan peran penting dalam menciptakan tata letak yang seimbang dan estetis. Dengan memberikan ruang yang tepat antara elemen-elemen desain, spacing memberi manfaat agar antarmuka terlihat lebih teratur dan profesional. 


Spacing juga berperan dalam meningkatkan navigasi dan interaksi pengguna. Dengan memberikan ruang yang cukup antara tombol, link, dan elemen interaktif lainnya, spacing memberi manfaat bagi pengguna agar bisa dengan mudah menemukan dan berinteraksi dengan elemen-elemen tersebut tanpa kesalahan atau kebingungan. 


Secara keseluruhan, peran dan manfaat spacing dalam desain UI/UX adalah untuk menciptakan pengalaman pengguna yang nyaman, mudah dipahami, dan menarik secara visual. Melalui pengaturan ruang yang tepat antara elemen-elemen desain, spacing membantu meningkatkan keterbacaan konten, menciptakan tata letak yang estetis, dan memudahkan navigasi dan interaksi pengguna.


Dimana Letak Spacing dalam Desain UI/UX?


Spacing bisa kamu terapkan dalam berbagai cara, kamu bisa menemukan spacing di antara elemen, spacing dalam margin, dan spacing pada padding. Penjelasannya begini:

  1. Spacing antara elemen, maksudnya adalah spacing yang mengacu pada ruang antara elemen-elemen desain, seperti antara dua tombol, teks dan gambar, atau antara baris teks. Spasi ini membantu memisahkan elemen dan menghindari tumpang tindih yang membingungkan atau mengganggu.

  2. Spacing dalam margins. Margin biasa digunakan untuk memberikan jarak antara elemen dengan elemen lainnya atau dengan tepi halaman atau area yang lebih besar. Margin yang konsisten membantu menciptakan tata letak yang rapi dan mudah dipahami.

  3. Spacing pada padding. Padding biasa digunakan untuk memberikan ruang tambahan di sekitar teks atau elemen lainnya, sehingga meningkatkan keterbacaan dan kesan visual yang lebih menarik.


Penggunaan spacing yang tepat dalam desain UI/UX membantu meningkatkan navigasi dan pemahaman pengguna terhadap antarmuka, serta menciptakan tata letak yang menyenangkan dan mudah digunakan.


Baca juga: Fungsi dan Pedoman Cara Pakai Font Size dalam UI Design


Pengertian Dimension, Padding, dan Margins


Dalam desain, terdapat beberapa terminologi penting yang berkaitan dengan spacing atau ruang antara elemen-elemen desain, termasuk dimension, padding , dan margins . Berikut adalah penjelasan singkat untuk setiap terminologi tersebut:



Dibimbing.id - Pengertian dari Terminologi Dimension, Padding, dan Margins


1. Dimension

Dimension adalah ukuran fisik dari suatu elemen desain, seperti panjang dan lebar. Dimensi ditentukan dalam satuan pengukuran seperti piksel, centimeter, atau persentase dari lebar atau tinggi kontainer atau layar. Misalnya, dimensi sebuah kotak bisa dinyatakan sebagai 200px x 300px.


2. Padding

Padding adalah ruang atau jarak antara batas elemen desain (seperti teks, gambar, atau kotak) dan tepi elemen tersebut. Padding memberikan ruang tambahan di sekitar konten, membantu memisahkan elemen tersebut dari elemen lain yang berdekatan atau tepi elemen lain. 


Padding bisa dinyatakan dalam satuan pengukuran yang sama seperti dimensi. Misalnya, sebuah elemen dengan padding 10px berarti terdapat ruang sejauh 10px di sekitar konten elemen tersebut.


3. Margins

Margins adalah ruang atau jarak antara batas elemen desain dengan elemen lain di sekitarnya. Margins mengontrol ruang antara elemen dengan elemen tetangganya atau ruang antara elemen dan tepi kontainer yang lebih besar. 


Mirip dengan padding, margins bisa juga dinyatakan dalam satuan pengukuran yang sama seperti dimensi. Misalnya, sebuah elemen dengan margin 20px berarti terdapat ruang sejauh 20px antara elemen tersebut dan elemen tetangganya atau tepi kontainer yang lebih besar.


Acuan Spacing dengan Prinsip Rule of 8


Rule of 8 adalah prinsip desain yang biasanya dipakai oleh Apple dan Google. Dalam konteks spacing desain UI/UX, Rule of 8 mengacu pada pedoman untuk menentukan jarak antara elemen-elemen dalam desain. 


Rule of 8 membantu menciptakan desain yang teratur, mudah dibaca, dan mudah diakses oleh pengguna. Dengan mempertahankan jarak minimum 8px/point, desain menjadi lebih terorganisir dan menghindari kesan tumpang tindih atau kepadatan yang berlebihan. 


Nah, rule of 8 ini maksudnya adalah aturan spacing yang menggunakan kelipatan 8. Meski dikatakan ideal, ada juga yang menggunakan ukuran 12px karena menganggap 8px terlalu sempit dan 16px terlalu luas, dari sini lah mengapa rule of 8 ini bukan aturan wajib spacing.


Baca juga: Typography: Definisi, Peran, Elemen dan Jenis-Jenisnya 


Vertical Space Rhythm dan Horizontal Space Rhythm


Vertical space rhythm dan horizontal space rhythm adalah konsep penting dalam desain UI/UX y ang berkaitan dengan pengaturan jarak vertikal dan horizontal antara elemen-elemen desain. Berikut adalah penjelasan dari MinDi untuk masing-masingnya:



Dibimbing.id - Pengertian dari Vertical space rhythm dan Horizontal space rhythm


1. Vertical Space Rhythm

Vertical space rhythm merujuk pada pola atau konsistensi jarak vertikal antara elemen-elemen dalam desain. Ini mencakup jarak antara baris-baris teks, jarak antara elemen-elemen tata letak, dan pengaturan vertikal secara keseluruhan.

Tujuan dari vertical space rhythm adalah menciptakan tata letak yang teratur, seimbang, dan konsisten secara visual. Konsep vertical space rhythm ini berlaku untuk mengatur dimension, margins, dan padding.


2. Horizontal Space Rhythm

Horizontal space rhythm mengacu pada pola atau konsistensi jarak horizontal antara elemen-elemen dalam desain. Ini melibatkan jarak antara elemen-elemen sejajar, jarak antara elemen-elemen dalam grid, dan pengaturan horizontal secara umum. 

Tujuan dari horizontal space rhythm adalah menciptakan tata letak yang teratur, seimbang, dan mudah dibaca secara visual. Konsep horizontal space rhythm ini berlaku hanya untuk margins dan padding.

Baik dalam mengatur Vertical space rhythm maupun horizontal space rhythm MinDi lebih saranin kamu untuk tetap gunakan rule of 8, apalagi kalau kamu masih pemula dalam mengaplikasikan spacing.


Baca juga: 3 Tahap Lengkap Cara Membuat Desain Interface di Visio


Cara Menentukan Spacing (Jarak) dengan Aturan 3C


Aturan 3C (Container, Content, Component) adalah pendekatan yang juga digunakan untuk menentukan ukuran spacing dalam desain UI/UX dengan memperhatikan hubungan antara kontainer, konten, dan komponen. Berikut adalah cara menentukan spacing dengan menggunakan aturan 3C:


  1. Container

Pertama-tama, tetapkan ukuran dan dimensi container, yaitu area tempat elemen-elemen akan ditempatkan. Kamu bisa menggunakan grid system untuk membantu menentukan ukuran dan membagi area menjadi kolom dan baris yang teratur. 

Kemudian tentukan ukuran padding container yang digunakan biasanya dengan spasi minimal 16px dan diterapkan di semua box inset.


  1. Content

Selanjutnya, tentukan ruang yang diperlukan agar content terlihat seimbang dan mudah dibaca dalam container. Content ini mencakup ukuran teks, gambar, atau elemen lain yang terkait. 

Biasanya ukuran spasi 4px digunakan untuk header text, ukuran 0-8px untuk body text, dan ukuran 8px-16px untuk spasi dan padding pada icon atau text dalam komponen lebih kecil.


  1. Component

Komponen-komponen dalam desain, seperti tombol, ikon, atau elemen interaktif lainnya, juga membutuhkan spacing yang memadai. Perhatikan dimensi dan proporsi komponen tersebut, serta ruang yang diperlukan agar komponen terlihat jelas dan mudah diakses oleh pengguna. 

Ruang antara komponen juga perlu dipertimbangkan untuk menciptakan tata letak yang teratur dan enak dipandang. Dalam component biasanya spasi 8px yang digunakan.


Baca juga: Gaji UI/UX Designer dan UI/UX Researcher Terbaru Tahun 2023 


Sangat penting nih untuk kamu menjaga konsistensi spacing di seluruh desain guna menciptakan kesatuan visual dan tata letak yang teratur. Juga, perhatikan responsivitas desain terhadap berbagai ukuran layar, dan sesuaikan spacing sesuai kebutuhan untuk mempertahankan keterbacaan dan tampilan yang konsisten.


Dalam perkembangannya, spacing dalam desain UI/UX telah menjadi bagian penting dari upaya untuk meningkatkan keterbacaan, kejelasan, dan efisiensi pengalaman pengguna. Prinsip spacing yang baik memberikan tata letak yang terorganisir, memudahkan navigasi, dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan dalam antarmuka pengguna.


Spacing adalah cara yang digunakan oleh UI/UX   Designer untuk mengatur jarak antar elemen,   kalau jarak kamu menuju dunia UI/UX yang profesional bisa diukur lewat berapa paham kamu sama   tanggung jawab   UI/UX   Designer . Cara tahunya dengan ikut   Bootcamp UI/UX Designer , karena kalau kamau daftar   di sini , kamu bakal diajarin dan dipersiapkan menjadi UI/UX   Designer yang profesional selama 5,5 bulan aja.

Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!