dibimbing.id - Pro Kontra Menggunakan Ikon Burger dalam Desain UI

Pro Kontra Menggunakan Ikon Burger dalam Desain UI

Hudita A. R. Lubis

•

20 July 2023

•

4083

Image Banner

Dalam desain antarmuka pengguna (UI/UX design), penggunaan ikon burger atau hamburger menu telah menjadi topik yang cukup kontroversial. Ikon ini biasanya digunakan untuk menyembunyikan menu navigasi di situs web atau aplikasi, dengan tujuan memberikan tampilan yang lebih bersih dan minimalis.


Desain ikon burger atau hamburger menu menjadi semakin umum digunakan sebagai metode untuk menyimpan navigasi yang lebih kompleks di dalam antarmuka yang lebih sederhana. Namun, seiring dengan perkembangan tren desain UI, banyak pro dan kontra muncul mengenai penggunaan ikon burger ini.


Nah , di sini lah MinDi akan coba kupas tentang hamburger menu.


Apa Itu Hamburger Menu atau Ikon Burger?

Hamburger menu, juga dikenal sebagai ikon burger, adalah sebuah elemen desain yang sering digunakan untuk menyembunyikan menu navigasi dalam antarmuka pengguna. Ketika pengguna mengklik ikon menu hamburger, menu navigasi akan muncul dalam bentuk overlay atau meluncur dari sisi layar.


Hamburger menu biasanya berupa tiga garis horizontal yang berjejer secara vertikal. Tampilannya mirip dengan tumpukan lapisan dalam sebuah hamburger, sehingga mendapatkan nama "hamburger menu". Ketika pengguna mengklik atau mengetuk ikon burger, menu navigasi akan muncul dalam bentuk daftar vertikal atau pop-up.


Hamburger menu sering digunakan dalam desain UI/UX untuk mengatasi masalah keterbatasan ruang pada perangkat dengan layar kecil, seperti ponsel. Dengan menggunakan hamburger menu, desainer dapat menyembunyikan opsi-opsi menu yang lebih kompleks dan menjaga tampilan antarmuka tetap minimalis dan bersih.


Baca juga: Fungsi, Tujuan, dan 5 Fase Metode Design Thinking 


Alternatif Desain UI Hamburger Menu

Meskipun hamburger menu umumnya digunakan untuk menyembunyikan menu navigasi, terdapat beberapa pilihan lain yang dapat dipertimbangkan oleh para desainer. Berikut ini adalah beberapa alternatif fitur yang sering digunakan:

Hamburger Menu: Tab bar menu

Dibimbing.id - Hamburger Menu: Tab bar menu
(sumber: noice, webtoon)


  1. Tab Bar Menu

Tab bar adalah salah satu alternatif populer yang digunakan untuk menampilkan menu navigasi. Fitur ini biasanya terletak di bagian bawah tampilan dan menampilkan ikon atau teks untuk setiap menu. Pengguna dapat langsung mengakses menu tertentu dengan mengklik atau mengetuk tab yang sesuai. 


Tab bar memberikan kemudahan akses ke menu utama tanpa perlu menyembunyikan atau membuka menu tambahan. Untuk aplikasi atau situs web dengan jumlah menu yang lebih banyak, tab bar dengan opsi "more" bisa menjadi solusi untuk membuka menu dropdown atau halaman terpisah tambahan.

Top tabbed menu

Dibimbing.id - Hamburger Menu: Top tabbed menu
(sumber: dibimbing.id)


  1. Top Tabbed Menu

Alternatif lain adalah menggunakan menu berbentuk tab yang ditempatkan di bagian atas tampilan. Menu-menu tersebut dapat ditampilkan secara horizontal atau vertikal, tergantung pada desain dan kebutuhan aplikasi. Dengan menggunakan top tabbed menu, pengguna dapat dengan mudah beralih antara menu-menu utama tanpa perlu menggunakan hamburger menu.

Progressively collapsing menu

Dibimbing.id - Hamburger Menu: Progressively collapsing menu
(sumber: bbc)


  1. Progressively Collapsing Menu

Fitur ini menggabungkan elemen hamburger menu dengan tab bar. Pada awalnya, hanya beberapa menu utama yang ditampilkan di tab bar, sedangkan menu lainnya disembunyikan. 


Ketika pengguna mengklik atau mengetuk opsi "more" atau ikon hamburger, menu tambahan secara bertahap muncul dalam bentuk tab baru di sebelah menu utama. Hal ini memberikan akses yang lebih mudah dan terorganisir untuk pengguna.

Floating menu

Dibimbing.id - Hamburger Menu: Floating menu
(sumber: twitter)


  1. Floating Menu

Floating menu adalah fitur yang menyediakan ikon-ikon menu yang mengambang di atas tampilan utama. Ikon-ikon tersebut dapat ditempatkan di bagian bawah, samping, atau di sudut layar. Floating menu memberikan akses cepat dan mudah ke menu-menu penting tanpa harus menyembunyikan menu atau membuka tampilan baru.

Swipe navigation

Dibimbing.id - Hamburger Menu: Swipe navigation
(sumber: freepik.com)


  1. Swipe Navigation

Fitur swipe navigation memanfaatkan gerakan swipe pada layar untuk mengakses menu-menu tambahan. Misalnya, pengguna dapat menyeret jari ke kanan atau kiri untuk membuka menu-menu yang tersembunyi di sisi kanan atau kiri layar. Fitur ini memberikan interaksi yang intuitif dan cepat bagi pengguna.


Dalam desain UI/UX, penting untuk mempertimbangkan konteks penggunaan, kebutuhan pengguna, dan tujuan aplikasi atau situs web. Setiap alternatif fitur yang disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan desainer harus memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek mereka.


Baca juga: Apa Itu Grouping dalam UI/UX Design? Ketahui Semua Di Sini!  


Pro Kontra Menggunakan Hamburger Menu dalam Desain UI

Hamburger menu atau Ikon burger memiliki pro dan kontra dalam penggunaannya. Meskipun bisa membantu menghemat ruang tampilan, penggunaan hamburger menu juga dapat mengurangi discoverability (kemampuan pengguna untuk menemukan opsi menu) dan mengganggu alur pengguna. 


Berikut ini pro penggunaan hamburger menu dalam desain UI:

  1. Hamburger menu memungkinkan desainer untuk menyembunyikan menu navigasi sehingga memberikan ruang tampilan yang lebih luas untuk konten utama. Ini sangat berguna dalam desain responsif di mana ruang layar terbatas.

  2. Hamburger menu memberikan desain yang bersih dan minimalis karena menu navigasi gak selalu terlihat. Ini membantu fokus pengguna pada konten utama dan mengurangi kekacauan visual.

  3. Hamburger menu adalah solusi yang fleksibel untuk mengakomodasi banyak menu atau submenu. Hal ini menambah kesebergunaan menu, karena pengguna dapat mengakses menu tambahan dengan satu kali klik pada ikon burger.

  4. Dalam desain mobile, ruang layar sangat berharga. Dengan menggunakan hamburger menu, desainer bisa mengalokasikan ruang dengan bijaksana untuk konten yang lebih penting.

  5. Hamburger menu memungkinkan desainer untuk menyembunyikan menu tambahan yang jarang digunakan atau gak perlu terlihat secara permanen. Ini membantu menghindari kebingungan dan memastikan tampilan yang lebih bersih.


Semenara itu, berikut ini kontra dari penggunaan hamburger menu dalam desain UI:

  1. Pengguna mungkin gak menyadari adanya menu yang tersembunyi di balik ikon burger. Ini dapat mengurangi discoverability menu dan menghambat aksesibilitas bagi pengguna.

  2. Dalam beberapa kasus, pengguna mungkin lebih enggan untuk mengeksplorasi menu tambahan yang disembunyikan di hamburger menu. Hal ini dapat mengurangi keterlibatan pengguna dan mengakibatkan penurunan interaksi dengan menu yang tersedia.

  3. Ketika menu tersembunyi di balik ikon burger, pengguna harus melakukan beberapa kali klik tambahan untuk mengakses menu yang mereka inginkan. Hal ini dapat mengganggu pengalaman pengguna yang lebih lancar.

  4. Ikon burger mungkin gak familiar atau gak intuitif bagi beberapa pengguna. Ini dapat menyebabkan kebingungan dan membuat pengguna kesulitan menemukan menu navigasi.

  5. Dalam beberapa kasus, pengguna mungkin gak menyadari adanya menu yang tersedia karena kurangnya indikator yang jelas. Ini dapat mengurangi efektivitas menu dalam mengakomodasi kebutuhan pengguna.


Dalam memutuskan penggunaan hamburger menu dalam desain UI/UX, penting untuk mempertimbangkan konteks penggunaan, tujuan proyek, dan preferensi pengguna. Alternatif fitur lainnya seperti tab bar atau tab bar with "more" option juga dapat dipertimbangkan tergantung pada kebutuhan dan karakteristik desain yang diinginkan.


Baca juga: Gaji UI/UX Designer dan UI/UX Researcher Terbaru Tahun 2023 


Dalam memilih penggunaan hamburger menu atau alternatif fitur lainnya, penting untuk mempertimbangkan tujuan desain, konteks penggunaan, dan preferensi pengguna. Penggunaan hamburger menu dapat memberikan desain yang bersih dan minimalis, namun juga perlu memperhatikan potensi pengurangan keterlibatan dan kesulitan navigasi. 


Nah, memang gak ada jawaban yang benar-benar absolut tentang penggunaan hamburger menu. Keputusan harus didasarkan pada penelitian, pengujian, dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengguna. 


Namun, Sobat MinDi, gak perlu khawatir kalau masih kesusahan mengambil keputusan untuk menggunakan ikon burger. Karena kamu bisa konsultasi langsung dengan mentor expert bidang UI/UX Design di Bootcamp UI/UX Designer selama 5,5 bulan. Caranya kamu klik link di sini dan daftarkan diri kamu buat bisa konsultasi bebas bersama mentor. 

Share

Author Image

Hudita A. R. Lubis

Hudita merupakan penulis lepas di berbagai topik. Dengan pengalaman lebih dari 2 tahun, ia terkenal dengan tulisannya yang padat dan jelas di topik-topik Project Management dan UI/UX design. Hudita juga merupakan seseorang yang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan hobi menulis.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!