dibimbing.id - Penjelasan Jenis Spacing dalam UI/UX Design Paling Lengkap!

Penjelasan Jenis Spacing dalam UI/UX Design Paling Lengkap!

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

10 February 2024

•

497

Image Banner

Spacing adalah elemen UI/UX yang paling krusial dalam menciptakan antarmuka yang nyaman dilihat dan mudah digunakan. Oleh sebab itu, mempelajari penjelasan jenis spacing adalah hal yang penting bagi para desainer.


Pasalnya, jenis spacing dalam UI/UX beragam. Selain itu, masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Untuk tahu lengkapnya, baca artikel ini sampai habis ya!


Apa yang Dimaksud dengan Spacing?


Spacing dalam UI/UX merujuk pada penggunaan ruang antara elemen-elemen dalam desain antarmuka pengguna. Penggunaan spacing yang efektif dapat meningkatkan keterbacaan dan pengalaman pengguna, serta mempermudah navigasi.


Spacing dalam UI/UX memainkan peran penting untuk ciptakan hierarki visual. Hal ini membantu pengguna memperhatikan konten secara intuitif.


Lebih lanjut, spacing juga berperan dalam mengkomunikasikan hubungan antar elemen. Spacing yang baik bisa mencegah tampilan yang terkesan berantakan. Ini juga bisa membuat konten lebih mudah diakses dan meningkatkan estetika desain.


Penjelasan Jenis Spacing dalam UI/UX


Spacing merujuk pada penggunaan ruang untuk menciptakan definisi, aliran, dan hierarki visual yang jelas dalam antarmuka. Berikut adalah beberapa jenis spacing yang sering digunakan dalam desain UI/UX:


1. Margin


Pertama, penjelasan jenis spacing akan dimulai dengan kategori margin. Jenis spacing ini merujuk pada ruang di luar elemen atau objek. Margin merupakan ruang antara batas elemen dengan elemen lain atau tepi layar.


Fungsi margin yang utama adalah untuk menciptakan ruang kosong di sekitar elemen. Ruang tersebut membantu pemisahan elemen dari yang lainnya. Ini bermanfaat untuk meningkatkan legibilitas dan estetika tata letak.


Dalam sebuah website, margin digunakan untuk memisahkan teks dari tepi layar. Selain itu, margin juga digunakan untuk memisahkan dua button yang berdampingan. Tujuannya adalah untuk membuat elemen tidak terlihat terlalu padat.


Baca Juga: Skill, Peran, Tugas dan Tanggung jawab Jadi UI/UX Designer


2. Padding


Penjelasan jenis spacing berikutnya adalah padding. Jenis spacing ini merupakan ruang di dalam batas elemen. Batasnya ada pada elemen tersebut dan konten yang terkandung di dalamnya.


Fungsi padding adalah untuk meningkatkan keterbacaan dan estetika konten. Hal ini dilakukan dengan mencegahnya menempel terlalu dekat pada batas elemennya.


Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk menambahkan emphasis pada konten dengan memberikan ruang ekstra di sekitarnya.


Lebih lanjut, padding seringkali digunakan di dalam button. Tujuannya adalah untuk membuat teksnya lebih mudah dibaca. 


Selain itu, padding juga dipakai untuk membuat button lebih mudah untuk diklik atau ditekan. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan ruang ekstra di sekitar teks.


3. White Space (Negative Space)


Berikutnya, penjelasan jenis spacing akan dilanjutkan dengan white space atau negative space. Jenis spacing ini merupakan ruang kosong di antara elemen desain.


White space bisa berupa ruang besar tanpa elemen apa pun. Selain itu, white space juga bisa berbentuk ruang kecil antara dua elemen desain.


Fungsi white space adalah untuk meningkatkan komposisi dan hierarki visual. Di samping itu, white space juga bermanfaat dalam menarik pengguna ke area tertentu.


Dalam artikel atau blog, white space digunakan di sekitar teks untuk meningkatkan keterbacaan dan membuat konten terasa kurang padat.


Baca juga: Fungsi dan Pedoman Cara Pakai Font Size dalam UI Design


4. Gutter


Selanjutnya, penjelasan jenis spacing ada pada kategori gutter. Jenis spacing ini merupakan ruang yang memisahkan kolom atau baris dalam layout grid.


Gutters berfungsi untuk membantu dalam menciptakan struktur yang kohesif dan terorganisir. Hal dilakukan dengan memberikan ruang bernapas antara kolom dan baris. Tujuannya adalah untuk mengurangi kepadatan visual.


Dalam desain majalah atau situs berita, gutter digunakan untuk memisahkan kolom teks. Hal ini memudahkan mata pembaca berpindah dari satu kolom ke yang lainnya.


5. Line Spacing (Leading)


Lalu, penjelasan jenis spacing akan dilanjutkan dengan line spacing atau leading. Jenis spacing ini merupakan jarak vertikal antara baris teks.


Line spacing berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan baca. Contoh penggunaannya bisa dilihat dalam paragraf teks pada sebuah halaman web. Penyesuaian line spacing di situ digunakan untuk meningkatkan legibilitas, terutama pada blok teks yang panjang.


6. Letter Spacing (Tracking)


Setelah itu, penjelasan jenis spacing akan dilanjutkan dengan letter spacing atau tracking. Jenis spacing ini merupakan penyesuaian jarak antara huruf dalam suatu kata atau blok teks.


Penyesuaian ini dapat memengaruhi cara teks dibaca dan dipersepsikan. Ini meningkatkan legibilitas dan estetika teks.


Contoh penggunaannya bisa dilihat dalam sebuah logo atau judul. Penyesuaian letter spacing digunakan untuk memberikan tampilan yang lebih premium atau meningkatkan keterbacaan.


7. Object Spacing


Berikutnya, object spacing yang mengacu pada jarak antara objek-objek desain. Objek tersebut bisa berupa ikon, gambar, atau blok teks.


Fungsi object spacing adalah untuk memisahkan dan menonjolkan elemen-elemen desain. Hal ini memudahkan pengguna untuk membedakan dan berinteraksi dengan masing-masing elemen.


Selain itu, object spacing juga bisa digunakan untuk membantu dalam menciptakan tata letak yang terorganisir dan estetis.


Contoh penggunaannya bisa ditemukan di dalam dashboard pengguna. Object spacing ini bisa digunakan untuk memisahkan ikon dari teks deskriptifnya. 


Hal tersebut memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah mengidentifikasi dan memilih fungsi yang diinginkan tanpa kebingungan.


Baca Juga: Tipografi (Typography): Definisi, Peran, Elemen dan Jenis-Jenisnya


8. Layout Spacing


Terakhir, penjelasan jenis spacing ditutup dengan layout spacing. Ini berkaitan dengan penggunaan ruang dalam keseluruhan tata letak desain. Hal ini mencakup ruang antara elemen-elemen besar seperti header, footer, kolom konten, dan sidebar.


Fungsi layout spacing adalah untuk membantu dalam menciptakan struktur dan navigasi yang jelas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memahami bagaimana konten di susun pada halaman dengan mudah.


Dalam sebuah website, layout spacing digunakan untuk memisahkan header situs dari konten utama dan sidebar. Ini memungkinkan pengguna untuk memindai dan menemukan informasi yang dicari dengan cepat.


Itulah penjelasan jenis spacing dalam UI/UX. Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa masing masing spacing ini berperan penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna serta aksesibilitas konten di website.


Meski spacing penting dalam UI/UX ada hal lain yang harus diperhatikan. Apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya? Bagi yang tertarik, MinDi rekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp UIUX/Product Design


Program ini cocok banget buat kamu para career-switcher yang baru mulai. Sebab, pembelajarannya dilengkapi dengan silabus beginner-friendly dan dipandu oleh profesional.


Di sini, kamu bakal dapatkan pembelajaran lengkap mulai dari dasar hingga praktik pakai real-case project. Intinya, kamu bakal dibimbing sampai jadi! So, segera daftar dan bangun karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!