15 Penerapan Business Intelligence Pada Perusahaan yang Efektif

Farijihan Putri
•
06 March 2025
•
736

Warga Bimbingan perlu tahu nih, penerapan business intelligence pada perusahaan dapat membantu operasional lebih efisien dan keputusan bisnis lebih strategis. Teknologi ini nggak cuma bantu mengelola data, tapi juga memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan performa bisnis.
Faktanya, menurut IDC Indonesia, dari 112 perusahaan di Tanah Air, 14% sudah menjadikan artificial intelligence (AI) sebagai strategi bisnis inti mereka. Kondisi ini bukti kalau semakin banyak perusahaan yang sadar pentingnya data untuk tetap kompetitif di pasar.
Business intelligence mampu membantu perusahaan bisa membaca tren pasar, memahami perilaku pelanggan, sampai menemukan peluang baru. Nah, kali ini MinDi akan bahas 15 contoh penerapan business intelligence di perusahaan. Siap belajar strategi yang bisa bikin bisnis makin cuan? Yuk, lanjut baca!
Baca Juga: Komponen Utama Business Intelligence & Contoh Penerapan
15 Penerapan Business Intelligence Pada Perusahaan
Yuk Warga Bimbingan, langsung saja simak 15 contoh penerapan BI oleh perusahaan besar yang telah membuktikan efektivitasnya!
1. Google
Penerapan business intelligence pada perusahaan sekelas Google memungkinkan mereka mengelola miliaran pencarian setiap harinya.
Google menggunakan BI untuk mengoptimalkan hasil pencarian, memahami perilaku pengguna, dan meningkatkan layanan periklanan berbasis data. Teknologi ini juga membantu mereka dalam pengelolaan infrastruktur cloud yang kompleks lho!
Selain itu, Google Analytics sebagai produk BI memungkinkan bisnis lain untuk mengukur performa digital dengan lebih akurat. Keputusan berbasis data inilah yang menjadikan Google sebagai pemimpin di industri teknologi. Keren banget kan?
2. Walmart
Sebagai salah satu peritel terbesar di dunia, Walmart mengandalkan BI untuk mengelola inventaris dan rantai pasok secara efisien.
Data dari jutaan transaksi setiap hari dikumpulkan dan dianalisis untuk memprediksi permintaan produk. Hal ini memungkinkan Walmart mengoptimalkan stok dan mencegah kekurangan barang.
Nggak cuma itu, BI juga digunakan untuk mengidentifikasi pola belanja pelanggan, sehingga mereka bisa menyesuaikan promosi dengan lebih tepat. Hasilnya, efisiensi operasional meningkat dan kepuasan pelanggan pun lebih tinggi.
3. Stitch Fix
Perusahaan fashion berbasis langganan ini menggunakan BI untuk menyesuaikan rekomendasi pakaian bagi pelanggan.
Algoritma mereka menganalisis data preferensi, ukuran, dan tren fashion terkini. Tim stylist manusia kemudian menggunakan hasil analisis ini untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal.
Dengan pendekatan ini, Stitch Fix berhasil meningkatkan loyalitas pelanggan. BI juga membantu mereka mengelola stok dan meminimalkan pengembalian barang.
4. Lotte.com
Raksasa e-commerce asal Korea Selatan ini memanfaatkan BI untuk meningkatkan pengalaman belanja online. Data dari perilaku pengguna dianalisis untuk menyusun rekomendasi produk yang lebih relevan.
Selain itu, BI juga dipakai untuk mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan guna mencegah penipuan.
Analisis data juga membantu dalam penentuan harga yang lebih kompetitif. Semua ini berkontribusi pada peningkatan kepuasan pelanggan dan pertumbuhan penjualan.
5. Kroger
Salah satu jaringan supermarket terbesar di AS ini menerapkan business intelligence pada perusahaan untuk mengelola operasional dan strategi pemasaran.
Data dari program loyalitas pelanggan dianalisis untuk memahami preferensi belanja dan memberikan penawaran yang lebih personal. Mereka juga menggunakan BI untuk mengoptimalkan distribusi produk di berbagai lokasi toko.
Selain itu, prediksi permintaan produk membantu dalam pengelolaan stok agar tidak terjadi pemborosan. Pendekatan ini menjadikan Kroger lebih efisien dan kompetitif.
6. Loews Hotels
Sumber: Freepik
Loews berhasil meningkatkan tingkat respons pelanggan hingga 100% dan mengalami pertumbuhan sebesar 76% berkat BI.
Data dari ulasan pelanggan dianalisis untuk meningkatkan layanan di seluruh cabang hotel. Mereka juga memantau tren perjalanan untuk menyesuaikan harga kamar secara real-time.
Teknologi ini memungkinkan mereka untuk mempersonalisasi pengalaman tamu berdasarkan preferensi individu. Dengan BI, Loews mampu memberikan layanan yang lebih baik dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
7. Bank Mandiri
Warga Bimbingan pasti udah nggak asing dong sama Bank Mandiri? Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri menerapkan BI untuk mendukung strategi bisnis mereka. Infrastruktur TI yang dikembangkan membantu meningkatkan layanan pembayaran ritel dan pengelolaan dana nasabah.
BI juga digunakan untuk menganalisis risiko kredit dan mendeteksi aktivitas mencurigakan. Penggunaan teknologi ini memungkinkan bank memberikan layanan yang lebih cepat dan aman. Dampaknya, kepuasan pelanggan meningkat dan bisnis berkembang lebih pesat.
8. LendingClub
Perusahaan fintech ini menggunakan BI untuk menilai kelayakan kredit peminjam. Data dari berbagai sumber dianalisis untuk menentukan risiko peminjaman dan menawarkan suku bunga yang sesuai.
Selain itu, BI membantu mereka mendeteksi potensi penipuan dan meningkatkan efisiensi proses persetujuan pinjaman.
Pendekatannya yang berbasis data membuat LendingClub dapat memberikan layanan yang lebih transparan. Nah, ini juga membantu mereka menarik lebih banyak investor untuk mendanai pinjaman.
9. American Express
American Express menerapkan business intelligence pada perusahaan mereka untuk menganalisis pola transaksi pelanggan dan mendeteksi kemungkinan penutupan akun.
Eksperimen mereka di Australia berhasil mengidentifikasi bahwa 24% pengguna akan menutup akun dalam empat bulan ke depan. Informasi ini memungkinkan mereka mengambil langkah preventif untuk mempertahankan pelanggan.
BI juga digunakan untuk mendeteksi transaksi mencurigakan guna mencegah penipuan. Dengan begitu, mereka bisa menjaga kepercayaan pelanggan dan meningkatkan retensi.
10. Tesla
Tesla mengandalkan BI untuk mengelola data kendaraan yang dikumpulkan dari ribuan mobil listrik mereka. Data ini digunakan untuk meningkatkan performa kendaraan melalui pembaruan perangkat lunak.
Selain itu, BI membantu dalam optimalisasi produksi dan rantai pasok. Tesla juga memanfaatkan analisis data untuk meningkatkan sistem autopilot mereka. Hasilnya, mereka bisa terus berinovasi dan meningkatkan pengalaman pengguna.
11. Delta Airlines
Sumber: Freepik
Delta menggunakan BI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan. Data dari pemesanan tiket dianalisis untuk menyesuaikan harga berdasarkan permintaan pasar.
Nggak cuma itu lho, mereka juga menggunakan BI untuk mengelola jadwal penerbangan guna mengurangi keterlambatan.
Informasi dari feedback pelanggan digunakan untuk meningkatkan layanan di bandara dan dalam pesawat. Pendekatan ini membantu Delta mempertahankan reputasi sebagai maskapai yang andal.
12. TikTok
Warga Bimbingan suka scrolling TikTok? Nah, TikTok juga pakai BI untuk mengelola algoritma rekomendasi konten. Data dari interaksi pengguna dianalisis untuk menampilkan video yang paling relevan.
Langkah ini membantu meningkatkan keterlibatan pengguna dan memperpanjang waktu tonton. Selain itu, BI digunakan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memastikan keamanan platform. Melalui analisis data yang kuat, TikTok tetap menjadi salah satu aplikasi paling populer di dunia.
13. Facebook
Facebook menggunakan BI untuk mengelola miliaran data dari pengguna. Data ini digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif bagi pengiklan. Selain itu, BI membantu dalam deteksi berita palsu dan penyalahgunaan platform.
Facebook juga menganalisis tren sosial untuk mengembangkan fitur baru yang relevan bagi pengguna. Keputusan berbasis data ini memungkinkan mereka tetap menjadi pemimpin di industri media sosial.
14. Twitter
Penerapan business intelligence pada perusahaan seperti Twitter memungkinkan mereka menganalisis miliaran tweet setiap harinya. Data ini digunakan untuk mengidentifikasi tren yang sedang viral dan menyesuaikan rekomendasi konten.
Selain itu, Twitter menggunakan BI untuk mendeteksi akun spam dan aktivitas mencurigakan. Informasi dari analisis data juga membantu pengiklan dalam menargetkan audiens yang tepat. Semua ini menjadikan Twitter platform yang lebih aman dan relevan bagi penggunanya.
15. Netflix
Netflix menggunakan BI untuk menganalisis kebiasaan menonton penggunanya dan memberikan rekomendasi yang lebih akurat. Setiap interaksi pengguna, seperti durasi menonton, jeda, dan pencarian, dikumpulkan dan diproses dengan algoritma machine learning.
Selain itu, BI juga membantu dalam menentukan harga langganan dan mencegah pelanggan berhenti berlangganan. Berkat BI, nggak heran Netflix tetap menjadi salah satu layanan streaming paling populer di dunia.
Baca Juga: 10 Tools Business Intelligence yang Wajib Kamu Ketahui
Siap Level Up Karier dengan Business Intelligence?
Warga Bimbingan, penerapan business intelligence pada perusahaan bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan lho! Kalau kamu ingin menjadi bagian dari industri yang terus berkembang ini, saatnya upgrade skill BI-mu di Bootcamp Business Intelligence dibimbing.id!
Bareng mentor berpengalaman, kamu akan belajar dengan silabus terlengkap, praktik nyata untuk bangun portofolio, gratis mengulang kelas, dan berkesempatan bergabung dengan 96% alumni yang sudah berhasil kerja. Plus, ada 840+ hiring partner yang siap membantu penyaluran kerja!
Penasaran berapa lama waktu belajar sampai siap kerja? Atau apakah harus punya background IT dulu? Jangan ragu untuk konsultasi gratis di sini. dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier kamu di bidang BI!