dibimbing.id - Mengenal Container di Teknologi Virtual, Definisi dan Fungsi

Mengenal Container di Teknologi Virtual, Definisi dan Fungsi

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

•

01 February 2024

•

314

Image Banner

Di dalam teknologi informasi, container adalah salah satu elemen paling krusial dalam pengembangan software dan operasi IT.  Pasalnya, container adalah unit yang memengaruhi kelancaran dan kecepatan aplikasi.


Lebih lanjut, container berperan penting dalam meningkatkan efisiensi untuk pengembangan dan operasi software. Oleh sebab itu, software engineer atau developer wajib memahami apa itu container. Untuk pelajarinya, simak artikel ini sampai habis ya!


Apa yang Dimaksud dengan Container?


Dalam konteks teknologi informasi, container adalah sebuah metode virtualisasi ringan yang bisa digunakan mengisolasi aplikasi dan lingkungannya dari infrastruktur.  


Berbeda dengan virtual machine (VM), container berbagi kernel dari sistem operasi host. Meski begitu, container menjalankan aplikasi dalam ruang yang terisolasi. 


Hal tersebut memungkinkan container menjadi lebih ringan dan efisien daripada VM tradisional. Secara lebih rinci, container mengemas aplikasi dan semua komponennya menjadi satu unit yang kohesif.


Aplikasi dan komponen tersebut meliputi library, sistem file, dan dependensi lainnya. Dengan begitu, container memastikan bahwa aplikasi akan berjalan sama di setiap lingkungan.


Selain itu, ini juga tetap berlaku meski infrastruktur atau konfigurasi berbeda. Di samping itu, container adalah unit yang memudahkan proses skalabilitas dan manajemen aplikasi.


Aplikasi dalam container juga bisa dijalankan, dihentikan, dan diduplikasi dengan mudah. Ini membuat container ideal untuk aplikasi berbasis cloud dan arsitektur mikroservis.


Secara keseluruhan, container adalah teknologi yang mengubah paradigma pengembangan dan deployment aplikasi. Selain itu, container juga memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan konsistensi yang tidak tersedia dalam metode virtualisasi tradisional.


Dengan kemampuan ini, container adalah unit yang memainkan peran penting dalam dunia DevOps dan software development berkelanjutan.


Baca Juga: Software Engineer Versus Software Developer


Apa Fungsi dari Container?


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, container adalah unit yang memiliki fungsi penting dalam pengembangan software. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:


1.  Isolasi dan Konsistensi Lingkungan


Pertama, fungsi container adalah isolasi dan konsistensi lingkungan. Pertama, container menyediakan lingkungan yang terisolasi untuk setiap aplikasi. 


Artinya, aplikasi di dalam container tidak akan terpengaruh atau mengganggu perangkat lain yang berjalan di host sama. Pasalnya, container memiliki filesystem dan proses sendiri. Sehingga, versi library yang berbeda bisa dimiliki tanpa adanya konflik.


Sementara itu, container juga memiliki konsistensi lingkungan. Dengan ini, aplikasi yang dikembangkan di dalamnya akan tetap berjalan dengan cara sama dimanapun ia ditempatkan.


Hal tersebut berlaku di berbagai perangkat, baik laptop developer ataupun server pengujian dan produksi.


2. Portabilitas Lintas Lingkungan


Berikutnya, fungsi container adalah portabilitas lintas lingkungan. Dengan fungsi ini, container memungkinkan aplikasi untuk dipindahkan antar lingkungan.


Misalnya, pemindahan dari pengembangan ke pengujian dan produksi. Selain itu, dependensi container memungkinkan aplikasi dijalankan dengan cara yang sama dimanapun.


Hal tersebut sangat berguna dalam skenario DevOps dan continuous integration/continuous deployment (CI/CD). Dengan begitu, aplikasi bisa cepat dipindahkan dari satu tahap ke yang berikutnya dalam siklus hidup pengembangan software.


3. Efisiensi Sumber Daya


Terakhir, fungsi container adalah untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien. Hal ini bisa dicapai karena container berbagai kernel sistem operasi host. Selain itu, container juga tidak memerlukan sistem operasi tamu penuh.


Artinya, container hanya memerlukan lebih sedikit sumber daya sistem daripada virtual machine. Dengan kebutuhan minimal terhadap memori atau CPU, jumlah container yang dijalankan dalam satu host bisa lebih banyak.


Selain itu, container bisa memulai dan berhenti lebih cepat dibanding virtual machine. Kecepatan ini berperan penting untuk autoscaling dalam respons terhadap perubahan beban kerja dan deployment aplikasi yang sering.


Baca Juga: Pengertian dan Jenis-jenis File Server yang Perlu Kamu Tahu!



Kelebihan dan Kekurangan Container


Seperti layaknya unit teknologi, container juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus bisa dipertimbangkan. Beberapa kelebihan dan kekurangan container adalah:


1. Kelebihan Container


Beberapa kelebihan container adalah sebagai berikutnya:


  • Efisiensi Sumber Daya: Container lebih lebih ringan dan hemat sumber daya dibandingkan dengan virtual machines. Pasalnya, mereka berbagi kernel OS host dan membutuhkan lebih sedikit overhead.

  • Portabilitas dan Konsistensi: Container memastikan aplikasi berjalan konsisten di berbagai lingkungan. Ini termasuk dari pengembangan hingga produksi yang bisa mengurangi masalah kompatibilitas.

  • Kemudahan Skalabilitas dan Manajemen: Container memudahkan pengelolahan aplikasi besar dan mikroservis. Dengan begitu, container bisa membuat skalabilitas naik atau turun sesuai kebutuhan.


2. Kekurangan Container


Beberapa kekurangan container yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikutnya:


  • Isu Keamanan: Container dapat memiliki risiko keamanan lebih tinggi karena berbagi kernel OS host. Dengan begitu, manajemen keamanan yang cermat sangat dibutuhkan.

  • Keterbatasan Kompabilitas OS: Container sangat bergantung pada kernel sistem operasi operasi host. Dengan begitu, kompatibilitas dengan OS terbatas dan lintas OS tidak didukung.

  • Kompleksitas Manajemen pada Skala Besar: Manajemen dan orkestrasi container menjadi lebih kompleks dalam lingkungan skala besar. Hal tersebut memerlukan alat dan keahlian khusus untuk pengelolaan yang efektif.


Baca Juga: 12 Langkah Praktis Cara Menjadi Web Developer


Cara Kerja Container


Cara kerja container pada intinya melibatkan penyediaan virtualisasi pada tingkat sistem operasi. Hal ini memungkinkan aplikasi dan semua dependensinya diisolasi dalam satu unit yang lengkap.


Selain itu, container berbagi kernel sistem operasi host dan menjalankan prosesnya dalam ruang terisolasi. Dengan begitu, aplikasi bisa berjalan konsisten di mana saja dan tidak perlu penyesuaian dalam lingkungan berbeda.


Lebih lanjut, setiap container memiliki filesystem, CPU, memori, dan proses. Meski begitu, beban container cukup ringan dan tidak memerlukan OS tambahan.


Container juga bisa dijalankan dan dihentikan dengan cepat. Ini memudahkan deployment dan skalabilitas aplikasi.


Secara keseluruhan, penggunaan container ini sangat efisien dalam pengembangan dan operasi software. Ini juga memungkinkan portabilitas aplikasi yang tinggi dan penggunaan sumber daya dengan lebih hemat.



Demikian uraian mengenai apa itu container hingga cara kerjanya. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa container adalah unit yang berperan penting di software development dan operasi IT.


Selain itu, penjelasan di atas juga menunjukkan bahwa software development adalah hal yang cukup kompleks. Selain software development, pengembangan web juga cukup menantang.


Meski begitu, kedua bidang ini menawarkan potensi karir yang cukup menjanjikan. Tertarik untuk memulai karir di bidang ini?


Apabila Sobat MinDi tertarik, MinDi merekomendasikan kamu untuk ikut Bootcamp Frontend Web Development Dibimbing. Program ini cocok bagi kamu para career-switcher yang baru mau mulai.


Di sini, kamu bakal dibimbing sampai jadi! Sobat MinDi bakal dapetin pembelajaran web development dari praktisi profesional dan dengan silabus beginner-friendly. Kamu juga bisa praktik dengan real-case project selama program berjalan.


So, tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan dirimu dan mulai karir yang lebih baik bareng Dibimbing.id!



Share

Author Image

Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi

Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!