4 Tahap Preprocessing Data, Beserta Penjelasan & Studi Kasus
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
24 February 2024
•
7633
Tahap preprocessing data adalah hal krusial dalam analisis data dan machine learning. Pasalnya, tahap preprocessing data bisa mengatasi masalah nilai hilang hingga optimasi data set.
Oleh sebab itu, tahapannya adalah kunci yang menentukan keberhasilan sebuah proyek. Tertarik untuk mempelajarinya? Simak artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Preprocessing Data?
Data preprocessing adalah proses persiapan dan transformasi data mentah menjadi format yang lebih terstruktur dan siap analisis. Proses ini sangat penting dalam analisis data dan pembelajaran mesin.
Pasalnya, tahap preprocessing data bisa membantu dalam menghasilkan data yang berkualitas dan reliabel untuk keperluan analisis lebih lanjut.
Preprocessing data tidak hanya meningkatkan kualitas dan keakuratan data, tetapi juga memainkan peran penting dalam memastikan efektivitas model pembelajaran mesin.
Lebih lanjut, preprocessing data sering kali dianggap sebagai jantung dari proses pengolahan data. Tanpa tahapan ini, data mentah yang berantakan dan tidak lengkap akan sulit dimanfaatkan untuk menghasilkan wawasan berguna.
Oleh karena itu, memahami berbagai tahap preprocessing data adalah hal penting bagi yang bekerja di bidang data science dan analisis data.
Manfaat Data Preprocessing
Manfaat dari tahap preprocessing data ini mencakup berbagai aspek penting dalam analisis data dan machine learning. Berikut adalah manfaat utama dari tahap preprocessing data: Meningkatkan Kualitas Data: Preprocessing membantu dalam membersihkan data dari noise, nilai yang hilang, dan inkonsistensi. Mempermudah Analisis Data: Preprocessing mempermudah proses identifikasi pola, tren, dan hubungan. Hal ini membuat analisis data menjadi lebih efisien dan efektif. Pada akhirnya, bisa mengurangi beban dalam merepresentasikan data. Meningkatkan Efisiensi dalam Mining Data: Preprocessing mengurangi volume data yang perlu diolah melalui penggunaan teknik kompleks. Selain itu, preprocessing juga mengurangi durasi pengolahan data tersebut. Meningkatkan Keakuratan Model Machine Learning: Data yang telah diproses dengan baik mengurangi risiko kesalahan dalam model machine learning. Mencegah Overfitting dalam Model Pembelajaran Mesin: Preprocessing membantu mengeliminasi fitur yang tidak relevan dan mengurangi redundansi data. Mempercepat Proses Pelatihan Model: Data hasil preprocessing mempermudah algoritma machine learning untuk belajar. Hal ini bisa mengurangi waktu pelatihan model. Menyediakan Konsistensi Data untuk Model: Hasil data yang konsisten memastikan bahwa model machine learning bisa bekerja dengan data stabil dan seragam. Baca Juga: 7 Tahapan Preprocessing Data Mining, Yuk Simak Langkahnya!
4 Tahap Preprocessing Data Paling Utama
Preprocessing data merupakan tahapan penting dalam proses analisis data dan machine learning. Berikut adalah 4 tahap preprocessing data:
1. Data Cleaning (Pembersihan Data)
Tahap preprocessing data pertama adalah data cleaning. Ini merupakan proses identifikasi dan perbaikan masalah dalam data. Misalnya, kesalahan input, nilai hilang, dan duplikasi. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menciptakan data set yang konsisten dan akurat. Berikut adalah beberapa langkah untuk melakukan data cleaning: Mengatasi Nilai yang Hilang: Bisa dilakukan dengan menghapus kolom dengan banyak nilai yang hilang. Lalu, bisa dilakukan dengan mengisi nilai yang hilang dengan rata-rata, median, atau modus data numerik maupun kategorikal. Mengoreksi Kesalahan Input: Memperbaiki kesalahan ketikan atau inkonsistensi kategori. Mengidentifikasi dan Menghapus Duplikasi: Mengidentifikasi dan menghapus entri yang sama.
2. Data Integration (Integrasi Data)
Kedua, tahap preprocessing data adalah data integration. Hal ini melibatkan penggabungan data dari berbagai sumber menjadi satu dataset yang kohesif.
Tahapan ini penting dilakukan ketika informasi dikumpulkan dari berbagai database atau saat bekerja dengan dataset besar yang tersebar. Berikut langkah-langkahnya:
Penyelesaian Konflik: Mengidentifikasi dan menyelesaikan ketidaksesuaian antara data dari sumber yang berbeda. Misalnya, perbedaan dalam unit pengukuran atau format tanggal.
Penggabungan Data set: Menggabungkan data set yang berbeda dengan mempertahankan konsistensi struktur dan format data.
3. Data Transformation (Transformasi Data)
Tahap preprocessing data berikutnya adalah data transformation. Tahap ini adalah proses mengubah data ke dalam format atau struktur yang lebih sesuai untuk analisis. Tahap ini dapat mencakup:
Normalisasi: Menyesuaikan skala nilai data ke rentang tertentu, seperti 0-1, untuk memudahkan perbandingan.
Standarisasi: Mengubah data sehingga memiliki rata-rata 0 dan standar deviasi 1. Ini membantu beberapa algoritma pembelajaran mesin bekerja lebih efektif.
Encoding: Mengubah variabel kategorikal menjadi numerik melalui metode seperti one-hot encoding atau label encoding. Ini memungkinkan algoritma pembelajaran mesin untuk memproses data kategorikal.
4. Data Reduction (Pengurangan Data)
Tahap preprocessing data terakhir adalah data reduction. Ini merupakan proses pengurangan data untuk mengurangi volume data tanpa menghilangkan informasi penting. Hal ini bisa mempercepat pemrosesan dan analisis.
Beberapa strategi dalam data reduction antara lain:
Pengurangan Dimensi: Teknik seperti Analisis Komponen Utama (PCA) digunakan untuk mengurangi jumlah variabel dalam dataset. Ini dilakukan sambil mempertahankan sebagian besar informasi.
Agregasi Data: Menggabungkan dan merangkum data, seperti menghitung rata-rata atau total. Tujuannya adalah untuk mengurangi detail tetapi mempertahankan tren penting.
Sampling Data: Memilih subset dari data yang mewakili keseluruhan dataset. Tujuannya adalah untuk mengurangi ukuran data sambil tetap mempertahankan karakteristik statistik penting.
Baca Juga: Cara Membuat dan Menghapus Database dan Tabel di PostgreSQL
Studi Kasus & Implementasi Tahap Preprocessing Data
Agar lebih memahami seperti apa proses dan pentingnya tahapan ini, MinDi coba berikan studi kasus preprocessing data pada platform e-commerce:
1. Konteks
Sebuah perusahaan e-commerce ingin memperbaiki sistem rekomendasi produknya untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan dan mendorong penjualan.
Untuk proses ini, perusahaan tersebut mengumpulkan data besar dari interaksi pengguna, riwayat pembelian, ulasan produk dan preferensi pelanggan.
2. Tantangan
Data yang telah dikumpulkan sangat beragam bentuknya dan tidak memiliki struktur yang seragam. Ini termasuk data teks dari ulasan, data transaksional, dan data perilaku pengguna.
Data ini mengandung banyak masalah seperti nilai yang hilang, kesalahan format, dan inkonsistensi.
3. Proses Preprocessing Data
Data Cleaning
Mengisi nilai yang hilang seperti data pelanggan yang tidak lengkap dengan rata-rata atau median.
Memperbaiki kesalahan format, seperti mengonversi semua tanggal ke format yang seragam.
Menghapus duplikasi data untuk menghindari redundansi.
Data Integration
Menggabungkan data dari berbagai sumber. Contohnya data perilaku pengguna dari website dan aplikasi mobile. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pandangan holistik.
Menyesuaikan skema data yang berbeda dari setiap sumber untuk menciptakan satu set data terpadu.
Data Transformation
Normalisasi skor ulasan produk agar skala penilaiannya konsisten di seluruh platform.
Mengonversi data teks dari ulasan produk menjadi format yang dapat diproses algoritma, menggunakan teknik seperti bag-of-words atau TF-IDF.
Data Reduction
Menggunakan teknik reduksi dimensi seperti PCA (Principal Component Analysis). Tujuannya untuk mengurangi jumlah fitur tanpa kehilangan informasi penting.
Memilih fitur yang paling relevan dengan sistem rekomendasi, seperti riwayat pembelian terkini dan rating produk.
4. Hasil
Setelah proses preprocessing, data menjadi lebih bersih, terstruktur, dan relevan untuk digunakan dalam model pembelajaran mesin.
Sistem rekomendasi yang ditingkatkan berhasil memberikan saran produk yang lebih akurat dan personal. Hal ini bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan angka penjualan.
5. Kesimpulan
Studi kasus ini menunjukkan bagaimana tahap preprocessing data yang efektif dapat mengubah data mentah yang berantakan dan tidak terstruktur.
Kemudian, data bisa menjadi input berharga untuk model pembelajaran mesin. Pada akhirnya, ini bisa meningkatkan pengalaman pengguna dan kinerja bisnis.
Nah, selain mempelajari studi kasus di atas Sobat MinDi, juga bisa terjun langsung melakukan tahap preprocessing data. Kamu bisa menerapkannya langsung di Bootcamp Data Science yang diselenggarakan oleh platform edukasi, Dibimbing.
Bagi yang tertarik berkarir di bidang data science tapi tidak memiliki background pendidikan sesuai, maka bootcamp ini cocok untukmu!
Dibimbing memiliki beberapa mentor sekaligus praktisi yang siap membantumu belajar data science dari 0 hingga mahir, lho! Kamu juga berkesempatan untuk magang di perusahaan ternama yang bisa menjadi batu loncat dalam karir!
So, segera daftar langsung sebelum kehabisan kuota untuk batch selanjutnya ya!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.