dibimbing.id - 10 Jenis Ancaman Cyber Security yang Harus Diwaspadai

10 Jenis Ancaman Cyber Security yang Harus Diwaspadai

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

•

28 November 2024

•

131

Image Banner

Warga Bimbingan, pernah gak sih ngerasa kayak ada yang ngintip pas lagi asyik online? Hati-hati, karena di dunia maya, banyak banget ancaman yang bisa ganggu privasi dan data pribadi kita. 

Mulai dari hacker yang cari celah, sampai ancaman yang kelihatan sepele tapi bisa bikin masalah besar kalau gak waspada. Tapi tenang aja! MinDi siap ngebahas 10 jenis ancaman cyber security yang harus kalian ketahui. 

Di artikel ini, MinDi bakal ngajarin gimana cara melindungi diri dari risiko yang bisa muncul kapan aja di dunia digital yang serba canggih ini. Yuk, langsung aja kita pelajari satu per satu supaya lebih siap hadapi dunia maya!

Baca juga: Cyber Security Analyst: Arti, Tugas, Skill, dan Gajinya


Jenis Ancaman Cyber Security


Nah, buat Warga Bimbingan yang ingin tetap aman saat berselancar di dunia maya, yuk simak jenis-jenis ancaman yang perlu banget diwaspadai!

Berikut ini adalah beberapa jenis ancaman cyber security yang sering ditemui, dan kenapa kamu harus ekstra hati-hati:


1. Malware


Malware, atau perangkat lunak jahat, adalah program yang dirancang untuk merusak sistem atau mencuri informasi. Ada berbagai jenis malware, termasuk virus, worm, dan ransomware

Virus menyebar dengan menempel pada file lain, sedangkan worm menyebar sendiri melalui jaringan tanpa perlu file tambahan. Tapi yang paling berbahaya adalah ransomware, yang mengunci data kamu dan meminta tebusan agar bisa diakses kembali.


2. Phishing


Phishing adalah teknik penipuan yang dilakukan dengan cara menyamar menjadi entitas yang terpercaya—seperti bank atau perusahaan online—untuk mencuri data sensitif kamu. 

Biasanya dilakukan melalui email atau pesan yang terlihat sah, tetapi isinya penuh dengan trik yang mengarah ke situs palsu. Jadi, jangan langsung klik link atau buka lampiran yang mencurigakan!

Baca juga: 5 Contoh Topologi Jaringan di Perusahaan yang Efektif


3. Serangan Man-in-the-Middle (MitM)


Bayangkan ini: kamu sedang melakukan percakapan penting lewat email atau mengakses situs favorit, tapi ada orang lain yang mencegat komunikasi kalian tanpa diketahui. Itu dia serangan Man-in-the-Middle (MitM). 

Penyerang bisa mengakses dan bahkan memanipulasi data yang dikirimkan antara dua pihak. Ini biasanya terjadi saat kamu menggunakan Wi-Fi publik yang tidak aman.


4. Distributed Denial-of-Service (DDoS)


Sumber: Canva

Serangan DoS bertujuan untuk membuat situs atau layanan online tidak bisa diakses dengan membanjiri sistem dengan banyak permintaan. 

Biasanya serangan ini dilakukan dengan memanfaatkan banyak perangkat yang terinfeksi (DDoS) untuk membuat serangan lebih besar dan sulit dihentikan. Akibatnya? Layanan online kamu bisa mati, dan itu bisa sangat merugikan, terutama untuk bisnis.

Baca juga: 10 Karakteristik Topologi Bus: Definisi, Fungsi, dan Skema


5. SQL Injection


SQL Injection adalah teknik di mana penyerang menyisipkan kode jahat ke dalam input aplikasi web, seperti kolom pencarian atau formulir. 

Tujuannya? Untuk mengeksploitasi kelemahan pada database yang digunakan oleh aplikasi tersebut, sehingga penyerang bisa mengakses atau mengubah data tanpa izin. Kalau website kamu tidak hati-hati memvalidasi input pengguna, ini bisa jadi celah besar.


6. Eksploitasi Zero-Day


Zero-Day Exploits adalah serangan yang memanfaatkan celah keamanan yang belum diketahui oleh pengembang perangkat lunak.

Artinya, celah ini belum sempat diperbaiki atau ditambal. Serangan jenis ini sangat berbahaya karena tidak ada peringatan sebelumnya, dan sistem kamu tetap rentan sampai ada pembaruan keamanan yang dirilis.


7. Ancaman Dari Dalam (Insider Threats)


Insider Threats muncul ketika orang yang memiliki akses sah ke sistem, seperti karyawan atau kontraktor, menyalahgunakan akses tersebut. 

Bisa jadi karena kesengajaan—misalnya, mencuri data penting—atau kelalaian yang menyebabkan data bocor. Ancaman ini sulit terdeteksi karena pelakunya sudah memiliki izin akses ke dalam sistem.


8. Ancaman Persisten Canggih (APTs)


Advanced Persistent Threats (APTs) adalah serangan jangka panjang yang sangat terencana dan terorganisir. 

Penyerang biasanya menargetkan data sensitif seperti informasi strategis atau kekayaan intelektual, dan mereka bisa bertahan di sistem korban selama berbulan-bulan tanpa terdeteksi. APTs biasanya melibatkan kombinasi teknik, termasuk malware dan teknik social engineering.


9. Pencurian Kredensial


Credential Theft adalah saat penyerang mencuri data login, seperti username dan password, untuk mendapatkan akses ilegal ke akun atau sistem. 

Ini bisa dilakukan melalui phishing, keylogging, atau membobol database yang lemah. Setelah kredensial dicuri, penyerang bisa mengakses akun pribadi, mencuri informasi sensitif, atau bahkan melakukan penipuan.


10. Kerentanannya Internet of Things (IoT)


Perangkat IoT seperti kamera pengawas, alat rumah pintar, hingga kendaraan terhubung, seringkali memiliki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang. 

Kebanyakan perangkat ini memiliki fitur keamanan yang lemah, seperti kata sandi default atau firmware yang tidak diperbarui. Jika tidak hati-hati, penyerang bisa mengakses perangkat ini dan merusak sistem yang terhubung.

Baca juga: Cyber Security Roadmap: Panduan Lengkap untuk Pemula


Contoh Ancaman Cyber Security


Sumber: Canva

Ancaman cyber security semakin beragam dan bisa datang dari berbagai arah. Sebagai Warga Bimbingan yang cerdas, penting banget untuk mengenali dan memahami ancaman-ancaman ini agar bisa lebih waspada dan melindungi data pribadi serta sistem yang kita gunakan. 

Yuk, simak tiga contoh ancaman cyber security yang sering terjadi:


1. Ransomware: Data Terkunci, Duit Harus Keluar


Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data di perangkat korban dan meminta tebusan agar data tersebut bisa dikembalikan. 

Sebagai contoh, serangan WannaCry di 2017 menginfeksi ratusan ribu komputer di seluruh dunia, termasuk rumah sakit dan perusahaan besar, dan menyebabkan kerugian finansial yang sangat besar. Jadi, pastikan kamu selalu memiliki backup data penting, ya!


2. Phishing: Jangan Terjebak dengan Email Palsu


Phishing adalah trik di mana penyerang menyamar sebagai organisasi terpercaya (seperti bank atau e-commerce) untuk mencuri informasi sensitif, seperti username atau password

Misalnya, kamu bisa menerima email yang mengklaim bahwa akun kamu sedang dalam masalah dan meminta kamu untuk mengklik link palsu untuk memperbaikinya. Hati-hati, jangan mudah tergoda untuk mengklik tautan yang mencurigakan!


3. Man-in-the-Middle (MitM): Serangan Tanpa Terlihat


Dalam MitM Attack, penyerang mencegat komunikasi antara dua pihak, seperti saat kamu login ke website atau mengirim data. 

Misalnya, ketika kamu menggunakan Wi-Fi publik, penyerang bisa mengakses data pribadi kamu yang sedang dikirim tanpa kamu sadari. Selalu pastikan koneksi internet kamu aman, terutama saat mengakses informasi sensitif!

Baca juga: Jurusan Cyber Security: Arti, Mata Kuliah, dan Universitas


Tertarik Mengasah Keterampilan Web Development?


Warga Bimbingan, setelah mengetahui 10 Jenis Ancaman Cyber Security yang Harus Diwaspadai, kini saatnya kamu memperdalam keterampilan Web Development sambil memastikan situs yang kamu bangun aman dari serangan cyber!

Yuk, bergabung dengan Bootcamp Web Development di dibimbing.id! Di sini, kamu akan belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman yang nggak hanya mengajarkan coding, tapi juga membekali kamu dengan pengetahuan penting tentang keamanan web. 

Kamu akan belajar cara mengembangkan website yang tangguh dan aman, sekaligus menghindari potensi ancaman cyber seperti ransomware, phishing, dan lainnya.

Dibimbing.id memiliki lebih dari 700+ partner perusahaan yang siap merekrut para profesional Web Developer. Dengan 95% alumni yang sukses berkarier di dunia IT, kamu akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan di industri teknologi. Kalau ada pertanyaan atau butuh bantuan, langsung konsultasi gratis di sini! Kami siap mendukung perjalanan belajarmu.

Yuk, gabung sekarang dan #BimbingSampeJadi Web Developer yang handal dan paham keamanan cyber!

Referensi: 

  1. Top 10 Cyber Security Risks [Buka]

Share

Author Image

Irhan Hisyam Dwi Nugroho

Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!