Distribusi Frekuensi: Pengertian, Tujuan, Jenis, & Contohnya
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
•
26 February 2024
•
1975
Memahami cara data tersebar serta dikelompokkan adalah hal krusial dalam statistik dan analisis data. Distribusi frekuensi adalah salah satu metode yang memfasilitasi pemahaman tersebut.
Pasalnya, distribusi frekuensi adalah pendekatan yang mengorganisir data dalam kategori atau kelas berdasarkan seberapa sering nilai tertentu muncul. Untuk lebih lengkapnya, simak artikel ini sampai habis ya!
Apa yang Dimaksud dengan Distribusi Frekuensi?
Distribusi frekuensi adalah konsep dalam statistik yang merujuk pada organisasi data ke dalam suatu kategori atau kelas. Hal ini dilakukan berdasarkan seberapa sering setiap nilai muncul atau frekuensinya.
Artinya, data frekuensi adalah cara untuk menunjukkan berapa kali setiap nilai terjadi dalam kumpulan data. Tujuan utamanya adalah untuk menyederhanakan data, sehingga pola atau tren di dalamnya mudah dipahami.
Contoh langkah-langkah distribusi frekuensi adalah:
Mengumpulkan Data: Langkah pertama adalah mengumpulkan seluruh data yang akan dianalisis.
Menentukan Kelas: Bagi data menjadi beberapa kelas atau kelompok. Setiap data hanya bisa masuk ke dalam satu kelas saja.
Menetapkan Rentang Kelas: Ini ditentukan untuk memastikan bahwa setiap kelas memiliki lebar interval yang sama. Pengecualian mungkin untuk kelas pertama atau terakhir jika diperlukan.
Menghitung Frekuensi: Hitung jumlah data yang jatuh ke dalam rentang nilai kelas di tiap kategorinya.
Lebih lanjut beberapa bentuk distribusi frekuensi adalah:
Tabel Frekuensi: Menunjukkan kelas dan frekuensi data untuk setiap kelas.
Histogram: Grafik batang yang menampilkan frekuensi data untuk setiap kelas.
Poligon Frekuensi: Grafik garis yang menunjukkan frekuensi data untuk setiap kelas.
Ogive: Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif.
Baca Juga: Jenis Visualisasi Data Dan Fungsinya yang Wajib Kamu Tahu
Apa Tujuan dari Distribusi Frekuensi?
Distribusi frekuensi memiliki berbagai tujuan yang penting dalam analisis statistik dan pengolahan data. Berikut adalah beberapa tujuannya:
Memudahkan Analisis Data: Dengan mengelompokkan data, distribusi frekuensi memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi pola, tren, dan outliers di dalamnya.
Menyederhanakan Data: Mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih terorganisir dan mudah dipahami.
Memvisualisasikan Data: Membantu dalam pembuatan grafik dan diagram yang memvisualisasikan distribusi data.
Apa Jenis-Jenis Distribusi Frekuensi?
Distribusi frekuensi dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara data disajikan dan analisis yang ingin dilakukan. Berikut adalah jenis-jenisnya yang paling sering digunakan:
1. Distribusi Frekuensi Tunggal
Distribusi ini menyajikan frekuensi dari setiap nilai individual dalam kumpulan data. Setiap nilai data yang muncul dihitung dan dicatat secara terpisah. Hal ini sangat berguna untuk data yang memiliki jumlah unik yang relatif kecil.
2. Distribusi Frekuensi Kelompok
Distribusi ini dilakukan untuk data yang memiliki rentang nilai luas. Pengelompokkannya dilakukan dengan memasukkan data ke dalam kelas atau interval.
Interval tersebut memiliki rentang yang sama. Hal ini memungkinkan analisis secara lebih mudah dari data yang luas atau berkelanjutan.
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi ini menunjukkan akumulasi frekuensi dari satu kelas ke kelas berikutnya. Ini bisa dalam bentuk kumulatif naik yakni ketika semua frekuensi dari semua kelas sebelumnya dijumlahkan.
Bentuk lainnya juga bisa berupa kumulatif turun. Bentuk ini merupakan kondisi ketika frekuensi dari kelas tersebut dan semua kelas setelahnya dihitung bersama.
Di samping itu, ada dua macam distribusi frekeuensi kumulatif lain yakni kurang dari (<) dan lebih dari (>).
4. Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi ini menghitung frekuensi relatif. Ini merupakan proporsi atau persentase dari total jumlah data yang jatuh dalam setiap kelas atau kategori.
Hal tersebut memberikan pemahaman tentang seberapa signifikan sebuah kelas dibandingkan dengan keseluruhan data.
Lebih lanjut, distribusi frekuensi relatif didapatkan dengan cara membagi frekuensi dengan total dana yang ada dari pengamatan atau observasi.
5. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Merupakan kombinasi konsep frekuensi kumulatif dan relatif. Jenis distribusi ini menunjukkan akumulasi persentase dari satu kelas ke kelas berikutnya. Ini memberikan gambaran tentang distribusi data secara keseluruhan terhadap total data.
Baca Juga: 14 Tools Data Science Buat Kamu yang Mau Jadi Profesional
Contoh Distribusi Frekuensi
Mari pelajari contoh distribusi frekuensi dalam kasus berikut. Misalnya, seseorang memiliki kumpulan data berikut yang merepresentasikan skor ujian matematika dari 20 siswa.
Skor: 55, 60, 65, 70, 75, 75, 80, 80, 80, 85, 85, 85, 90, 90, 95, 95, 95, 95, 100, 100
Lalu, orang tersebut ingin mengorganisir data tersebut ke dalam distribusi frekuensi kelompok. Tujuannya adalah untuk mempermudah analisis. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tersebut:
1. Menentukan Kelas Interval
Tentukan rentang skor untuk tiap kelas interval.
Misalnya, pilih interval 5 poin. Maka, kelas intervalnya adalah 55-59, 60-64, 65-69, dan seterusnya hingga 100.
2. Menghitung Frekuensi untuk Tiap Kelas
Pada tahap ini, orang tersebut bisa menghitung berapa banyak skor yang jatuh ke dalam setiap kelas interval. Berikut detailnya:
55-59: 1 siswa
60-64: 1 siswa
65-69: 1 siswa
70-74: 1 siswa
75-79: 2 siswa
80-84: 3 siswa
85-89: 3 siswa
90-94: 2 siswa
95-99: 4 siswa
100-104: 2 siswa
3. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Selanjutnya, orang tersebut bisa membuat tabel distribusi frekuensi berdasarkan data dan kategorisasi sebelumnya. Berikut tabelnya:
4. Menarik Kesimpulan
Langkah terakhir adalah dengan menarik kesimpulan. Dari tabel frekuensi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan skor dalam rentang 80-99. Lalu, puncak distribusinya (modus data) berada pada kelas 95-99.
Distribusi seperti ini membantu dalam memahami bagaimana skor ujian matematika siswa tersebar dan dapat memberikan insight untuk analisis lebih lanjut. Misalnya, untuk menentukan kebutuhan program pengayaan atau remedial.
Demikian penjelasan lengkap terkait distribusi frekuensi. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi adalah metode pengelompokkan data yang mempermudah analyst untuk memahami dan membuat interpretasi darinya.
Terkait analisis data atau aplikasinya, MinDi punya rekomendasi program data science untuk kamu. Bagi Sobat MinDi yang tertarik dengan disiplin ilmu ini, kamu bisa ikut Bootcamp Data Science Dibimbing.id.
Lewat program ini, kamu bisa belajar semua hal tentang semua hal terkait data science. Mulai dari teori dasar, tools penunjang, hingga praktik dengan real-case project. Terlebih lagi, pembelajarannya juga dilengkapi dengan silabus beginner-friendly.
Jadi, kamu yang mau beralih karir dan baru mulai pun juga bisa mengikuti pembelajaran dengan mudah. So, nggak usah tunggu lama! Segera gabung dan mulai karir yang lebih baik bersama Dibimbing.id!
Tags
Siti Khadijah Azzukhruf Firdausi
Khadijah adalah SEO Content Writer di Dibimbing dengan pengalaman menulis konten selama kurang lebih setahun. Sebagai lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang berminat tinggi di digital marketing, Khadijah aktif berbagi pandangan tentang industri ini. Berbagai topik yang dieksplorasinya mencakup digital marketing, project management, data science, web development, dan career preparation.