dibimbing.id - 7 Ciri-ciri Topologi Mesh pada Jaringan Komputer, Yuk Simak!

7 Ciri-ciri Topologi Mesh pada Jaringan Komputer, Yuk Simak!

Muthiatur Rohmah

•

17 September 2024

•

917

Image Banner

Halo Warga Bimbingan! Kamu pernah denger tentang topologi mesh? Nah, topologi mesh merupakan salah satu jenis topologi yang cocok untuk jaringan komputer kamu.

Di dunia networking, topologi mesh adalah salah satu topologi jaringan yang keren dan bisa dibilang rumit tapi kuat. 

Pada topologi mesh, semua perangkat terkoneksi satu sama lain kayak jaring laba-laba yang super solid. Nah, ada juga ciri-ciri topologi mesh yang membuat topologi ini special, lho!

Sebelum memutuskan untuk menggunakan jaringan mesh, yuk pelajari dulu ciri-ciri topologi mesh secara lengkap pada artikel berikut.


Apa itu Topologi Mesh?

Warga Bimbingan, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri topologi mesh, pertama-tama yuk pahami dulu apa yang dimaksud dengan topologi mesh melalui pengertian berikut.

Topologi mesh itu ibarat jaringan yang rapi dan super solid, kayak jaring laba-laba yang semua benangnya saling terhubung satu sama lain. 

Topologi mesh adalah jenis jaringan komputer di mana setiap perangkat terhubung langsung satu sama lain, sehingga menciptakan koneksi yang kuat dan andal. Kebayang kan betapa rapatnya hubungan antar perangkat pada topologi mesh?

Salah satu keunggulan dari topologi ini adalah kalau salah satu perangkat tiba-tiba mati atau bermasalah, jaringan tetap bisa jalan tanpa gangguan. Hal ini karena perangkat lainnya masih bisa komunikasi lewat jalur lain. Jadi, gak ada istilah satu perangkat rusak terus jaringan langsung tumbang. Keren, kan?

Di balik kehebatannya, topologi mesh juga punya kekurangan, yaitu biaya dan instalasi yang lebih rumit karena setiap perangkat harus punya koneksi langsung dengan perangkat lainnya. Semakin banyak perangkat yang ada, semakin banyak juga kabel atau sinyal yang dibutuhkan buat nyambungin semuanya. 

Jadi, biasanya topologi mesh biasa dipakai di jaringan yang butuh keandalan super tinggi, kayak jaringan militer atau industri yang gak boleh gagal sama sekali.


7 Ciri-Ciri Topologi Mesh yang Wajib Kamu Ketahui!

Warga Bimbingan, sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan topologi mesh, sebaiknya pelajari dulu topologi ini, apakah cocok atau tidak dengan jaringan kamu.

Nah, agar kamu makin paham, yuk simak 7 ciri-ciri topologi mesh terlengkap berikut ini.


1. Scalability 

Topologi mesh itu scalable banget! Maksudnya, kalau mau nambah perangkat baru, tinggal sambungin aja langsung ke perangkat yang udah ada, tanpa perlu mengubah keseluruhan jaringan. Simpel kan? Ini bikin topologi mesh gampang dikembangkan seiring bertambahnya kebutuhan.


2. Keamanan

Soal keamanan, topologi mesh juaranya! Karena setiap perangkat terhubung langsung, risiko serangan ke jaringan bisa lebih dikontrol. Hacker yang mau nyusup ke jaringan bakal kesulitan cari celah karena tiap koneksi bisa diawasi secara individual.


3. Keandalan

Reliability atau keandalan topologi mesh juga tinggi banget. Karena banyak jalur koneksi, kalau ada satu jalur yang putus, perangkat masih bisa komunikasi lewat jalur lain. Jadi, jaringan tetap lancar jaya meski ada masalah di satu titik.


4. Tahan Banting

Robust artinya tahan banting! Dalam topologi mesh, jaringan ini kuat banget. Semakin banyak node (perangkat), semakin kuat dan stabil jaringan kamu. Ini kayak jaring yang semakin rapat, jadi lebih sulit dipecah atau diganggu.


5. Isolasi Masalah

Topologi mesh punya kemampuan bagus buat isolasi kesalahan. Kalau ada satu perangkat yang bermasalah, masalahnya gak bakal menyebar ke seluruh jaringan. Jadi, gampang diidentifikasi dan diperbaiki tanpa bikin kacau sistem lainnya.


6. Fleksibilitas

Fleksibilitas topologi mesh keren banget! Kamu bisa bebas nambah atau mindahin perangkat tanpa harus ribet ubah seluruh jaringan. Fleksibel banget buat kamu yang suka upgrade dan eksperimen dengan konfigurasi jaringan.


7. Tanpa Otoritas Terpusat

Pada topologi mesh, gak ada yang namanya pusat kendali tunggal. Jadi, gak ada satu perangkat yang mengatur semuanya. Hal ini bikin jaringan lebih mandiri dan gak bergantung sama satu titik aja. Kalau ada perangkat yang error, yang lain tetap bisa jalan tanpa masalah.


8. Redundansi  

Topologi mesh punya banyak jalur cadangan. Jadi, kalau ada satu jalur putus, perangkat masih bisa komunikasi lewat jalur lain. Redundansi ini bikin jaringan mesh super tangguh dan gak gampang tumbang meskipun ada masalah.

Warga Bimbingan, Itulah ciri-ciri topologi mesh, yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum memilih topologi mesh untuk jaringan yang butuh kestabilan, keandalan, dan fleksibilitas ekstra!

Baca Juga: Apa itu Topologi Mesh? Pengertian, Fungsi & Plus Minusnya


Jenis Topologi Mesh

Warga Bimbingan, kalo udah ngomongin topologi mesh, ternyata jenisnya gak cuma satu, loh! 

Ada beberapa tipe topologi mesh yang disesuaikan dengan kebutuhan jaringan. Yuk, simak beberapa jenis topologi mesh berikut ini.


1. Full Mesh Topology

Ini nih versi ultimate dari topologi mesh. Di Full Mesh Topology, semua perangkat dalam jaringan terkoneksi langsung ke semua perangkat lainnya. Jadi, kalau ada 10 perangkat, semuanya bakal terhubung ke 9 perangkat lain.

Keunggulan jenis ini adalah jaringan yang super andal karena ada banyak jalur alternatif kalau salah satu perangkat rusak. Tapi ya, kekurangan ada pada biaya dan instalasinya lebih mahal dan ribet karena setiap perangkat butuh banyak koneksi.


2. Partial Mesh Topology

Nah, kalo yang satu ini versi irit dari Full Mesh. Di Partial Mesh Topology, gak semua perangkat terhubung langsung ke semua perangkat lainnya. Biasanya hanya perangkat-perangkat penting aja yang terkoneksi penuh, sementara perangkat lainnya terhubung ke beberapa perangkat saja. 

Partial Mesh lebih hemat biaya dan lebih mudah instalasinya dibanding Full Mesh, tapi tetap memberikan keandalan yang cukup tinggi karena masih ada jalur alternatif kalau terjadi gangguan.


3. Wireless Mesh Networks

Wireless Mesh Networks adalah topologi mesh tapi tanpa kabel yang menggunakan teknologi nirkabel untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam jaringan. Jadi, gak perlu ribet narik kabel ke mana-mana. Biasanya, jenis ini dipakai di jaringan Wi-Fi publik atau di daerah yang sulit dijangkau oleh kabel.

Keuntungan Wireless Mesh Networks adalah fleksibel dan mudah dikembangkan. Kamu bisa nambah perangkat kapan aja tanpa harus pusing urusan kabel. Tapi, kelemahannya, kalo sinyal nirkabelnya lemah atau terganggu, jaringan bisa gak stabil.


4. Hybrid Mesh Networks

Nah, kalo kamu butuh kombinasi antara beberapa tipe jaringan, Hybrid Mesh Networks jawabannya. Ini gabungan antara topologi mesh dengan topologi lain, misalnya star atau bus

Tujuannya buat dapet keuntungan dari beberapa jenis topologi sekaligus. Misalnya, perangkat di pusat bisa pake topologi star, tapi perangkat-perangkat di pinggir pake mesh. Jadi, kamu bisa punya jaringan yang fleksibel dan kuat sesuai kebutuhan.


5. Ad Hoc Mesh Networks

Ad Hoc Mesh Networks adalah jenis jaringan mesh yang sifatnya sementara dan biasanya terbentuk secara spontan. Misalnya, kamu lagi ada di acara konser, dan jaringan Ad Hoc otomatis terbentuk antar perangkat untuk saling berbagi koneksi. 

Karena gak ada pusat kontrol, jaringan ini sangat fleksibel dan bisa dibentuk sesuai kebutuhan. Biasanya dipake di situasi darurat atau di lokasi yang infrastrukturnya belum tersedia.

Warga Bimbingan, itulah jenis-jenis topologi mesh, mulai dari yang super kompleks kayak Full Mesh, sampai yang fleksibel kayak Ad Hoc. Semua tergantung kebutuhan kamu, mau yang seandal apa dan seberapa banyak perangkat yang pengen dihubungkan!

Baca Juga: 9 Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh yang Wajib diketahui!


Yuk Gunakan Topologi Mesh untuk Jaringan Komputer yang Andal dan Fleksibel!

Warga Bimbingan, itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri topologi mesh secara lengkap dan detail.

Dengan baca artikel ini, kamu pasti akan lebih paham tentang topologi mesh, jadi bisa buat keputusan bijak untuk menggunakan topologi mesh atau tidak.

Tertarik belajar tentang jaringan komputer hingga pengembangan website? Ingin switch career sebagai web developer? Bingung harus mulai dari mana?

Yuk ikuti bootcamp web developer dibimbing.id, sebuah bootcamp terbaik dengan pembelajaran inovatif dan intensif. Bootcamp ini didampingi oleh mentor profesional dan terbaik yang bakal bantu kamu jadi web developer sukses.

Belum memiliki pengalaman tentang pengembangan web sama sekali?

Tenang saja, dibimbing.id siap bimbing kamu mulai dari nol, dengan kurikulum terlengkap, update serta beginner friendly

Sebanyak 94% alumni bootcamp dibimbing.id telah berhasil mendapatkan kerja sesuai bidang mereka. Nah, jangan khawatir nganggur setelah lulus bootcamp ya, dibimbing.id juga menyediakan job connect ke 700+ hiring partner khusus buat Warga Bimbingan.

Kurang paham mengenai materi dan penjelasan mentor selama kelas berlangsung? Kamu bebas mengulang pembelajaran dari awal secara GRATIS tanpa dipungut biaya tambahan.

Tunggu apalagi? buruan konsultasi GRATIS di sini, apapun tujuan karirmu dibimbing.id siap #BimbingSampeJadi karier impianmu.

Reference:

  1. Mesh Topology | Characteristics, Benefits And Types Explained - Buka


Share

Author Image

Muthiatur Rohmah

Muthia adalah seorang Content Writer dengan kurang lebih satu tahun pengalaman. Muthia seorang lulusan Sastra Indonesia yang hobi menonton dan menulis. Sebagai SEO Content Writer Dibimbing, Ia telah menulis berbagai konten yang berkaitan dengan Human Resources, Business Intelligence, Web Development, Product Management dan Digital Marketing.

Hi!👋

Kalau kamu butuh bantuan,

hubungi kami via WhatsApp ya!