Budgeting adalah Solusi Bisnis, Simak Manfaat hingga Prinsip

Farijihan Putri
•
25 July 2024
•
3476

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh tantangan, memiliki kontrol yang baik terhadap keuangan adalah kunci kesuksesan. Budgeting adalah solusi untuk mencapai tujuan tersebut.
Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah ini, tetapi tahukah Anda betapa pentingnya budgeting bagi kelangsungan bisnis?
Dalam artikel ini, MinDi akan membahas berbagai manfaat budgeting, jenis, prinsip, hingga cara membuatnya yang perlu Anda ketahui.
Apa Itu Budgeting?
Budgeting adalah proses perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan tujuan mengatur pemasukan dan pengeluaran secara efektif.
Proses ini melibatkan pembuatan rencana keuangan yang rinci. Termasuk berapa banyak uang yang akan diterima (pemasukan) dan bagaimana uang tersebut akan dibelanjakan (pengeluaran) selama periode waktu tertentu.
Dalam konteks bisnis, budgeting adalah alat penting yang membantu perusahaan menetapkan dan mencapai tujuan keuangan.
Proses ini mencakup penetapan target pendapatan, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya untuk berbagai proyek atau departemen.
Jika budgeting baik, perusahaan dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif, menghindari pemborosan, dan memastikan mereka memiliki dana yang cukup untuk investasi dan pertumbuhan di masa depan.
Secara keseluruhan, budgeting adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesuksesan finansial baik terutama dalam konteks bisnis.
5 Manfaat Budgeting dalam Bisnis
Anggaran memiliki manfaat yang baik untuk keberlangsungan bisnis. Berikut 5 manfaat utama dari budgeting dalam bisnis.
1. Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik
Budgeting memungkinkan perusahaan untuk merencanakan pengeluaran dan pendapatan secara lebih terperinci. Dengan adanya anggaran, bisnis dapat mengantisipasi kebutuhan dana untuk berbagai aktivitas operasional, investasi, dan pengembangan.
Hal ini membantu dalam menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan memastikan bahwa sumber daya keuangan dialokasikan dengan efisien.
2. Kontrol Keuangan
Dengan anggaran yang jelas, perusahaan dapat memantau pengeluaran secara lebih ketat dan memastikan pengeluaran tidak melebihi batas yang telah ditetapkan.
Hal ini membantu dalam mengidentifikasi area yang terjadi pemborosan dan memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif sebelum masalah keuangan membesar.
3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Budgeting menyediakan data yang akurat mengenai kondisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan.
Dengan informasi ini, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan investasi, ekspansi bisnis, dan pengurangan biaya.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Proses budgeting membantu dalam menetapkan target dan sasaran yang jelas untuk setiap departemen atau unit bisnis.
Dengan target yang spesifik, setiap bagian dari organisasi dapat bekerja lebih fokus dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
5. Membantu dalam Perencanaan Jangka Panjang
Budgeting tidak hanya berguna untuk perencanaan jangka pendek, tetapi juga untuk perencanaan jangka panjang.
Dengan anggaran yang terencana, perusahaan dapat merumuskan strategi jangka panjang yang mencakup ekspansi, diversifikasi produk, atau penetrasi pasar baru.
Jenis-Jenis Budget
Sebelum membuat anggaran bisnis, Anda perlu mengetahui jenis-jenis budget. Di bawah ini adalah 3 jenis budget yang wajib Anda pahami.
1. Budget Operasional
Budget operasional adalah anggaran yang mencakup semua pendapatan dan pengeluaran yang terkait dengan operasi sehari-hari bisnis. Budget ini mencakup elemen-elemen seperti biaya produksi, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.
Tujuan dari budget operasional adalah untuk memastikan bahwa semua aktivitas operasional perusahaan berjalan lancar dan efisien, serta untuk memaksimalkan profitabilitas. Komponen utama dari budget operasional meliputi:
- Pendapatan Penjualan: Proyeksi total penjualan dalam periode anggaran.
- Biaya Produksi: Termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead produksi.
- Biaya Pemasaran dan Penjualan: Biaya untuk kegiatan promosi, iklan, dan penjualan.
- Biaya Administrasi: Termasuk gaji manajemen, biaya sewa kantor, dan utilitas.
2. Budget Modal
Budget modal (capital budget) adalah anggaran yang direncanakan untuk investasi jangka panjang dalam aset tetap, seperti mesin, peralatan, bangunan, dan infrastruktur lainnya.
Budget ini berfokus pada pengeluaran yang bersifat investasi, yang diharapkan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi perusahaan.
Proses penyusunan budget modal melibatkan analisis kelayakan investasi dan proyeksi arus kas masa depan dari investasi tersebut. Komponen utama dari budget modal meliputi:
- Pembelian Aset Tetap: Termasuk peralatan, kendaraan, bangunan, dan lahan.
- Proyek Pembangunan atau Ekspansi: Termasuk pembangunan pabrik baru, ekspansi fasilitas produksi, dan renovasi bangunan.
- Investasi Teknologi: Termasuk sistem IT, perangkat lunak, dan teknologi baru yang mendukung operasi bisnis.
3. Budget Kas
Budget kas (cash budget) adalah anggaran yang memproyeksikan arus kas masuk dan keluar dalam periode tertentu.
Budget ini penting untuk memastikan perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek, seperti pembayaran gaji, utang, dan pengeluaran operasional lainnya.
Budget kas membantu perusahaan dalam mengelola likuiditas dan menghindari masalah kas yang bisa mengganggu operasi bisnis. Komponen utama dari budget kas meliputi:
- Arus Kas Masuk: Termasuk pendapatan penjualan, penerimaan dari piutang, dan pendapatan lainnya.
- Arus Kas Keluar: Termasuk pembayaran utang, pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.
- Saldo Kas Akhir: Proyeksi kas yang tersedia di akhir periode anggaran, setelah mempertimbangkan semua arus kas masuk dan keluar.
Baca Juga: Cara Menghitung Penghasilan Pakai Rumus Gaji Pokok Excel
Prinsip Budgeting
Sumber: Freepik
Prinsip budgeting merupakan pedoman dasar yang digunakan untuk menyusun, mengelola, dan mengevaluasi anggaran dalam suatu organisasi. Berikut 7 prinsip utama dalam budgeting.
1. Realistis
Anggaran harus didasarkan pada asumsi-asumsi yang realistis mengenai pendapatan dan pengeluaran. Penting untuk mempertimbangkan kondisi pasar, tren industri, dan data historis saat menyusun anggaran agar tidak terlalu optimis atau pesimis.
2. Komprehensif
Anggaran harus mencakup semua aspek operasional dan finansial dari organisasi. Hal ini termasuk pendapatan, biaya operasional, biaya modal, arus kas, dan elemen-elemen lainnya yang relevan.
Anggaran yang komprehensif memastikan bahwa semua area organisasi diperhitungkan dan tidak ada yang terlewatkan.
3. Fleksibel
Anggaran harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan yang tidak terduga. Kondisi pasar yang berubah, fluktuasi ekonomi, atau kejadian tak terduga lainnya dapat mempengaruhi asumsi awal anggaran. Oleh karena itu, anggaran harus dapat Anda sesuaikan sesuai kebutuhan.
4. Berbasis Kinerja
Anggaran harus didasarkan pada target kinerja yang spesifik dan terukur. Cara ini membantu memastikan setiap departemen atau unit bisnis memiliki sasaran yang jelas untuk dicapai.
Selain itu, memastikan anggaran digunakan sebagai alat untuk memantau dan mengukur kinerja terhadap target tersebut.
5. Partisipatif
Proses penyusunan anggaran harus melibatkan berbagai pihak dalam organisasi. Diantaranya, manajemen tertinggi, manajer departemen, dan staf yang terkait.
Pendekatan partisipatif memastikan anggaran yang disusun mencerminkan kebutuhan dan kondisi nyata di lapangan, serta meningkatkan komitmen terhadap pencapaian target anggaran.
6. Transparan
Proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran harus dilakukan secara transparan. Semua pihak yang terlibat harus memahami bagaimana anggaran disusun, apa saja asumsi yang digunakan, dan bagaimana alokasi dana dilakukan.
Transparansi membantu membangun kepercayaan dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi.
7. Konsisten
Prinsip dan prosedur dalam penyusunan anggaran harus konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi ini membantu dalam perbandingan data historis, analisis tren, dan evaluasi kinerja keuangan.
Namun, meskipun konsisten, prosesnya harus tetap cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi.
5 Cara Membuat Budgeting dalam Perusahaan
Sumber: Freepik
Berikut adalah lima langkah utama dalam membuat budgeting untuk perusahaan.
1. Menentukan Tujuan dan Sasaran
Langkah pertama dalam membuat budgeting adalah menentukan tujuan dan sasaran keuangan perusahaan. Tujuan ini bisa berupa target pendapatan, pengurangan biaya, peningkatan profitabilitas, atau ekspansi bisnis.
Sasaran yang jelas akan membantu dalam mengarahkan proses budgeting dan memastikan bahwa anggaran yang dibuat sesuai dengan strategi jangka panjang perusahaan.
2. Mengumpulkan Data dan Informasi
Setelah menetapkan tujuan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang relevan.
Hal ini termasuk data historis mengenai pendapatan dan pengeluaran, proyeksi penjualan, analisis pasar, dan tren industri. Informasi ini akan membantu dalam membuat asumsi yang realistis dan akurat untuk anggaran.
3. Menyusun Rencana Anggaran
Dengan data yang telah dikumpulkan, selanjutnya adalah menyusun rencana anggaran. Proses ini mencakup beberapa langkah berikut:
- Proyeksi Pendapatan: Mengestimasi pendapatan yang diharapkan dari berbagai sumber seperti penjualan produk atau jasa, investasi, dan lainnya.
- Estimasi Biaya: Mengidentifikasi semua biaya yang akan dikeluarkan, termasuk biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya produksi, dan biaya pemasaran.
- Alokasi Sumber Daya: Menentukan bagaimana sumber daya akan dialokasikan untuk berbagai aktivitas dan proyek dalam perusahaan.
- Pengaturan Prioritas: Menyusun prioritas pengeluaran berdasarkan pentingnya dan urgensinya dalam mendukung tujuan perusahaan.
4. Evaluasi dan Revisi
Setelah rencana anggaran disusun, langkah berikutnya adalah mengevaluasi dan merevisi anggaran tersebut.
Langkah ini melibatkan pengkajian oleh manajemen puncak dan departemen terkait untuk memastikan anggaran realistis dan mencerminkan kebutuhan nyata perusahaan.
Diskusi dan umpan balik dari berbagai pihak akan membantu dalam menyempurnakan anggaran sebelum disetujui.
5. Implementasi dan Pemantauan
Setelah anggaran disetujui, tahap terakhir adalah implementasi dan pemantauan. Implementasi melibatkan pengalokasian dana sesuai dengan rencana anggaran dan menjalankan aktivitas yang telah direncanakan.
Pemantauan melibatkan pengawasan secara terus-menerus terhadap realisasi anggaran dan membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan, maka perlu dilakukan tindakan korektif.
Alat bantu seperti laporan keuangan bulanan dan sistem manajemen keuangan akan sangat membantu dalam pemantauan ini.
Baca Juga: Menyusun Laporan Keuangan dengan Excel: Pelatihan Intensif
Budgeting Perusahaan Anda Sudah Tepat?
Budgeting adalah solusi kesuksesan bisnis yang dapat mengarahkan perusahaan menuju tujuan-tujuan strategis.
Namun, memahami dan menerapkan budgeting secara optimal memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Untuk itu, mengikuti program pelatihan yang tepat sangatlah penting.
Apakah Anda siap mengelola keuangan perusahaan Anda dengan tepat? Bergabunglah dengan Program Corporate Training dibimbing.id!
dibimbing.id menawarkan pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangannya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli dan berbagi pengalaman dengan profesional lainnya.
Klik di sini untuk mendaftar dan mulai perjalanan Anda dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik! Mulai sekarang, wujudkan visi besar perusahaan Anda dengan perencanaan keuangan yang kuat bersama dibimbing.id!
Referensi
- Budgeting [Buka]
- Budget [Buka]
- 10 Straightforward Steps to the Corporate Budget Planning Process [Buka]
Tags