10 BI Tools Terbaik untuk Visualisasi dan Analisis Data
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
•
03 December 2024
•
89
Warga Bimbingan tau nggak sih, kalau data itu ibarat tambang emas yang nggak bakal ada habisnya kalau tahu cara ngolahnya? Tapi sayangnya, data mentah aja nggak cukup. Kalau nggak divisualisasi dengan cakep, ya… jadi cuma angka-angka capek doang, kan?
Nah, MinDi baru aja nemuin nih, 10 BI Tools terbaik yang wajib Warga Bimbingan coba buat visualisasi dan analisis data! Dijamin, bikin laporan jadi nggak cuma informatif tapi juga bikin orang langsung ngeh tanpa pusing liat tabel panjang.
Yuk, langsung aja kita bahas satu per satu! Siapa tahu, abis baca artikel ini, kalian jadi makin jago ngolah data dan siap bikin bos bilang, “Wah, keren banget presentasinya!”
Baca juga: Business Report: Definisi, Jenis, Contoh, & Cara Membuat
Definisi BI Tools
BI Tools (Business Intelligence Tools) adalah software atau aplikasi yang membantu mengolah data mentah menjadi informasi yang mudah dipahami melalui visualisasi seperti grafik, dashboard, atau laporan.
Dengan BI Tools, kamu bisa menganalisis data secara cepat untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Alat ini sangat berguna buat perusahaan atau individu yang ingin memahami tren, pola, atau insight dari data mereka.
Intinya, BI Tools bikin data yang ribet jadi lebih sederhana dan langsung “ngeh”!
Baca juga: 15 Manfaat Business Intelligence bagi Perusahaan & Tipsnya
BI Tools Terbaik
Sumber: Canva
MinDi sudah rangkum 10 BI Tools terbaik yang bisa bantu kamu mengubah data jadi insight yang menarik dan actionable. Yuk, langsung cek list berikut!
1. Power BI
Power BI adalah alat business intelligence dari Microsoft yang terkenal karena integrasinya dengan Excel, Azure, dan aplikasi lain dalam ekosistem Microsoft.
Tool ini menawarkan kemampuan analisis data mendalam dan visualisasi interaktif yang membantu pengguna memahami pola dan tren data.
Untuk siapa Power BI cocok?
Power BI ideal untuk perusahaan besar atau tim yang sudah familiar dengan produk Microsoft. Sangat cocok bagi pengguna yang membutuhkan kemampuan analisis dan pemodelan data yang mendalam, terutama yang terbiasa menggunakan Excel.
Fitur Unik:
- Integrasi penuh dengan produk Microsoft seperti Excel dan Azure.
- DAX (Data Analysis Expressions) untuk pemodelan data yang fleksibel.
Kelebihan:
- Kuat dalam pemodelan data dan infrastruktur.
- Mudah dipahami bagi pengguna yang terbiasa dengan Excel.
Kelemahan:
- Learning curve cukup tinggi, terutama untuk pemula.
- Membutuhkan setup awal yang melibatkan pengetahuan teknis.
2. Tableau
Tableau adalah alat BI yang fokus pada visualisasi data interaktif dengan antarmuka drag-and-drop yang memudahkan pengguna membuat dashboard profesional.
Tableau terkenal karena hasil visualnya yang memukau dan komunitas penggunanya yang besar.
Untuk siapa Tableau cocok?
Ideal untuk perusahaan atau tim yang memerlukan visualisasi data cepat dan profesional tanpa perlu banyak teknis. Cocok untuk pengguna yang ingin presentasi data terlihat lebih menarik.
Fitur Unik:
- Antarmuka drag-and-drop untuk pembuatan dashboard.
- Kemampuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber.
Kelebihan:
- Visualisasi data out-of-the-box yang menarik.
- Mudah digunakan dengan komunitas besar untuk dukungan.
Kelemahan:
- Kurang fleksibel dalam pemodelan data dibandingkan Power BI.
- Harga lisensi mahal untuk bisnis kecil.
3. Google Data Studio
Google Data Studio adalah alat BI gratis dari Google yang memungkinkan pengguna membuat laporan interaktif dengan mudah.
Integrasinya dengan produk Google seperti Google Analytics, Ads, dan Sheets menjadikannya pilihan ideal untuk bisnis kecil.
Untuk siapa Google Data Studio cocok?
Cocok untuk bisnis kecil atau individu yang sudah menggunakan ekosistem Google dan memerlukan alat visualisasi data tanpa biaya tambahan.
Fitur Unik:
- Gratis tanpa batasan pengguna.
- Integrasi penuh dengan produk Google seperti Google Analytics, Ads, dan Sheets.
Kelebihan:
- Mudah digunakan dengan antarmuka sederhana.
- Sangat praktis untuk pengguna produk Google.
Kelemahan:
- Tidak cocok untuk analisis data yang sangat kompleks.
- Fitur lebih terbatas dibandingkan alat premium.
Baca juga: Sejarah dan Evolusi Business Intelligence, Lengkap!
4. Qlik Sense
Qlik Sense adalah BI Tool berbasis AI yang memudahkan eksplorasi data melalui model asosiatif yang membantu menemukan insight tersembunyi.
Alat ini dirancang untuk perusahaan besar yang memerlukan analisis data mendalam.
Untuk siapa Qlik Sense cocok?
Cocok untuk perusahaan besar atau tim data yang ingin menemukan hubungan data tersembunyi dengan cepat dan mudah.
Fitur Unik:
- Model data berbasis asosiatif untuk analisis mendalam.
- AI-driven analytics untuk insight otomatis.
Kelebihan:
- Visualisasi data canggih dan fleksibel.
- Ideal untuk analisis data kompleks.
Kelemahan:
- Harga cukup tinggi untuk bisnis kecil.
- Memiliki learning curve yang cukup curam.
Baca juga: Komponen Utama Business Intelligence & Contoh Penerapan
5. Looker
Looker adalah BI Tool berbasis cloud dari Google yang memanfaatkan SQL untuk menganalisis data langsung dari database.
Looker memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna yang sudah familiar dengan query SQL.
Untuk siapa Looker cocok?
Sangat cocok untuk tim teknis atau perusahaan yang membutuhkan analisis data berbasis SQL dengan fleksibilitas tinggi.
Fitur Unik:
- Query SQL langsung dari database.
- Berbasis cloud untuk akses di mana saja.
Kelebihan:
- Fleksibel dan customizable untuk analisis mendalam.
- Terintegrasi dengan BigQuery untuk kecepatan tinggi.
Kelemahan:
- Membutuhkan pengetahuan SQL untuk memanfaatkan fitur-fiturnya.
- Harga premium yang kurang cocok untuk bisnis kecil.
Baca juga: Ingin Jadi Business Analyst? Inilah Jurusan Kuliah yang Tepat!
6. Sisense
Sisense adalah alat BI yang dirancang untuk menangani big data dan menyederhanakan analisis data dalam satu dashboard. Teknologi in-chip processing-nya mempercepat pemrosesan data kompleks.
Untuk siapa Sisense cocok?
Cocok untuk perusahaan besar yang memerlukan analisis data lintas departemen dengan big data yang kompleks.
Fitur Unik:
- Teknologi in-chip processing untuk data besar.
- Dashboard interaktif yang mudah digunakan.
Kelebihan:
- Kuat untuk analisis data besar.
- Mudah digunakan oleh pengguna non-teknis.
Kelemahan:
- Harga tinggi untuk bisnis kecil.
- Setup awal memerlukan keahlian teknis.
7. SAP Analytics Cloud
SAP Analytics Cloud adalah solusi BI berbasis cloud yang menawarkan kemampuan analisis prediktif, visualisasi data, dan perencanaan bisnis dalam satu platform.
Untuk siapa SAP Analytics Cloud cocok?
Ideal untuk perusahaan besar yang memerlukan solusi BI lengkap dengan kemampuan prediktif dan perencanaan.
Fitur Unik:
- Analisis prediktif berbasis AI.
- Terintegrasi dengan ekosistem SAP lainnya.
Kelebihan:
- All-in-one platform untuk analitik dan perencanaan.
- Insight prediktif yang mendalam.
Kelemahan:
- Harga tinggi dan kompleksitas yang dapat membingungkan pengguna baru.
8. Zoho Analytics
Zoho Analytics adalah BI Tool yang menawarkan fitur analisis data berbasis AI dengan harga terjangkau. Alat ini cocok untuk bisnis kecil hingga menengah yang menggunakan ekosistem Zoho.
Untuk siapa Zoho Analytics cocok?
Cocok untuk bisnis kecil hingga menengah yang membutuhkan alat BI sederhana dan terjangkau.
Fitur Unik:
- Integrasi dengan ekosistem Zoho.
- AI untuk insight otomatis.
Kelebihan:
- Mudah digunakan dan ramah anggaran.
- Cocok untuk analisis sederhana.
Kelemahan:
- Kurang cocok untuk big data.
- Fitur terbatas dibandingkan alat premium.
9. Domo
Domo adalah BI Tool berbasis cloud yang menghubungkan berbagai sumber data ke dalam satu dashboard yang kolaboratif.
Untuk siapa Domo cocok?
Ideal untuk perusahaan yang memerlukan kolaborasi tim dalam analisis data.
Fitur Unik:
- Dashboard kolaboratif untuk berbagi data antar tim.
- Integrasi dengan berbagai sumber data.
Kelebihan:
- Antarmuka modern dan mudah digunakan.
- Cocok untuk tim yang memerlukan kolaborasi intensif.
Kelemahan:
- Harga premium yang tidak ramah untuk bisnis kecil.
- Membutuhkan waktu setup yang cukup intensif.
10. Metabase
Metabase adalah BI Tool open-source yang dirancang untuk analisis data sederhana tanpa coding.
Untuk siapa Metabase cocok?
Cocok untuk startup atau tim kecil yang memerlukan solusi BI sederhana tanpa biaya besar.
Fitur Unik:
- Open-source dan gratis.
- Query builder tanpa coding.
Kelebihan:
- Mudah digunakan tanpa pengalaman teknis.
- Gratis dengan fitur open-source.
Kelemahan:
- Kurang cocok untuk analisis skala besar.
- Visualisasi terbatas dibandingkan alat premium.
Baca juga: Pentingnya Data Warehouse dan Business Intelligence 2024
Jelajahi 10 BI Tools Terbaik untuk Visualisasi dan Analisis Data!
Setelah membaca daftar 10 BI Tools terbaik yang dapat membantu visualisasi dan analisis data, kini saatnya melangkah lebih jauh dan menguasai keterampilan Business Intelligence secara praktis!
Yuk, ikuti Bootcamp Business Intelligence di dibimbing.id! Di sini, kamu akan mempelajari penggunaan BI Tools seperti Power BI, Tableau, hingga Google Data Studio, serta cara mengolah data menjadi insight yang dapat diandalkan.
Belajar langsung dari mentor berpengalaman dengan kurikulum aplikatif yang dirancang untuk membawamu memahami dan menerapkan strategi analisis data, visualisasi, hingga storytelling data secara profesional.
Dengan lebih dari 700+ hiring partner dan tingkat keberhasilan alumni 90%, peluangmu untuk menjadi profesional Business Intelligence semakin nyata!
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami disini dan daftar sekarang di dibimbing.id untuk mulai perjalananmu menjadi seorang ahli Business Intelligence yang siap bersaing! #BimbingSampeJadi
Referensi:
- 10 business intelligence tools to visualize and analyze your data [Buka]
Irhan Hisyam Dwi Nugroho
Irhan Hisyam Dwi Nugroho is an SEO Specialist and Content Writer with 4 years of experience in optimizing websites and writing relevant content for various brands and industries. Currently, I also work as a Content Writer at Dibimbing.id and actively share content about technology, SEO, and digital marketing through various platforms.